![Big Smile :big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif)
Jadi, alasan kenapa beli mobil ini itu simply karena akhir tahun lalu butuh mobil daily beater satu lagi di rumah, dan budgetnya sekitar 200 sampai 300 jt-an. Sebelumnya sudah ada Captiva 2017 dan Yaris 2012. Karena buat daily beater, awalnya kita cari mobil baru aja, tapi di akhir tahun 2019 itu, uang segitu ternyata dapat mobil kelas LMPV atau Hatchback, mentok-mentok HR-V. Belum lagi, Chevrolet berhenti jualan di Indo, jadi Trax terpaksa dicoret dari list. (Sempat cari, tapi telat, pas tanya, warna tinggal grey dan harga udah ga obral, around 290ish keknya).
Berikut mobil-mobil baru yang sempat masuk list:
- Ertiga dan Expander: LMPV tapi katanya tergolong nyaman. Tapi akhirnya dicoret karena rasanya tetep kepanjangan dan naikannya ttp biasa banget (ttp rasa LMPV).
- Trax: Enak bawanya, Tinggi juga (SUV-ish). Tp dicoret karena Chevy ga jualan lagi dan udah ada 1 Chevy di rumah.
- HR-V: Irit, Tinggi. Cuma waktu itu setelah inquiry ke beberapa sales, diskonnya gabanyak juga kl bayarnya cash, type E masi 300 kecil keknya. Kalau type S kopong bgt dalemnya.
- Baleno atau S-Cross: Waktu itu Baleno unitnya susah, bahkan di tmpat gw no diskon. S-Cross tampang luarnya bikin off.
- Wuling Almaz: Tapi setelah tau kalau agak boros, gajadi.
Setelah kita main olx lagi, ternyata duit 200-300 juta waktu itu di sedan bisa dapat:
- Camry XV50: Ini worth every penny sebenarnya. Dalemannya bagus, ada aura mewah. Dicoret gara-gara ngerasa kegedean kalau dibawa nyetir daily (karena di keluarga gaada supir)
- W204 facelift: Model Luar dan dalam cocok sebenarnya. Cuma budget waktu itu mepet (dekat-dekat 300), entah, dicoret karena akhirnya belum berani gambling aja sih dan gaada duit buat spare kl beli ini.
- E90 LCI: Ibu kepincut juga sama barang ini, Cuma ya sama, akhirnya belum berani aja apalagi masi e90 kan. Kayaknya next purchase deh nungguin gen setelahnya masuk budget.
- Altis 2014 up: Luar ganteng, Dalam biasa banget. (More on that later).
- Civic FB 2014 2015: Model Luar agak outdated, tapi di dalam masi enak. Dashboardnya masi terkesan futuristis karena dua “layer” gitu, Multiplex ya keknya sebutannya.
Oh ya sedikit info aja cari unit medium sedan itu susah, unitnya ga sebanyak Camry. Civic sendiri lebih banyak yang buat personal use, kalau Altis banyaknya jadi kendaraan dinas atas nama PT, so harus extra effort kalau mau Altis yang pemakaian pribadi. Oh ya dan satu lagi, cari Altis yang ga bau rokok itu susah juga, mungkin kulit joknya itu emang nyerap bau rokok atau karena kendaraan dinas supir biasa ngerokok kali ya.
Jadi dari intro yang Panjang itu tadi, reviewnya sebagai berikut:
Exterior
Kayaknya mobil ini dijual seharga hampir 400 juta saat barunya karena tampilan luarnya hehe. Lampunya udah LED, terang juga kalau malam. Ada DRL juga dan foglamp. Dari belakang juga ganteng, ini desain kayaknya pas awal-awalnya Toyota bikin “Keen Look” deh, jadi ganteng dan sporty gitu. Wah Civic FB kalau disandingkan, kalah ganteng lah, apalagi lampu belakangnya itu hehe.
Velgnya di tahun 2016 juga sudah two-tone polish, yang sekarang jadi nge-trend sampai mobil LCGC hehehe. Apalagi ya yang bisa di highlight. Paling ban bawaannya yang Michelin. Unit gw beruntung, ban-nya baru banget ganti, jadi masi panjang umurnya, lumayan juga kalau ganti sendiri.
Interior
Masuk ke interior, dan langsung jreeng, jomplang sama desain luarnya. Ibarat kata, kalau desain luarnya yang ngerjain Global Design Director atau jabatan-jabatan fancy lainnya, nah desain interiornya terutama dashboardnya dikasi ke anak magang. I mean, this Dashboard is that plain.
Sedikit mengobati adalah Cluster Speedo dan MIDnya, yang udah full TFT. Setir juga sudah tombol-tombol di kedua sisi. Ini versi facelift-ya yang 2016, kalau yang 2013,14,15, Setir Cuma ada audio switch di kiri, sama MID belum full tft tapi masih layar monokrom warna merah. Bedanya itu aja kayaknya. Sama-sama belum ada cruise control juga, baru ada di facelift 2017.
Fitur? Kopong sih. Headunit juga standar kayak di Innova 2016 up, layar2 gajelas yang ada fitur M-Toyotanya itu lho. Makanya saya pikir ga heran ini mobil jarang dibeli perorangan. Ya emang gaada isinya hehehe. Airbag juga Cuma dua. Fitur-fitur fancy kayak yang biasa kita liat di mobil kayak Mazda juga gaada.
Paling hal-hal apa ya yang menunjukkan ini mobil bukan masuk di kelas Low. Bahan Dashboard dan Door Trim masi banyak semi soft touch. Climate Control. Trus Spion tengah Auto Dim, Auto Wiper, Sabuk pengaman Height Adjustable, Electric Seat, Lumbar Support Jok Pengemudi, Tirai kaca belakang, sama ada kaca plus lampu di semua sun visor. Wkwk kayaknya ini udah nyebutin semua fitur di brosur deh.
Oya bangku belakangnya juga cukup nice, terkesan lega dengan armrest plus cupholder. Beda sama jok belakang Civic Turbo yang rasanya agak claustrophobic. Kualitas kulit jok cukup oke, dingin didudukin. Udah sih, sekopong itu mobil ini, gaada lagi yang bisa di-highlight dari interiornya.
Untuk Space Bagasi sendiri, ini luas sekali. Bayangkan, Lima galon aqua muat side by side dan posisi berdiri. Jadi mobil favorit kalau lagi belanja sekarang karena segala macam barang bisa langsung masuk, gaperlu ribet nata barang. Buat yang main golf, tas golf juga masi muat kok.
Mesin dan Performa
Mesinnya 1800cc kode 2ZR-FE Dual VVT-i, dengan tenaga 151ps. Transmisi CVT 7 speed with Paddle Shift. Satu hal yang cukup menjadi poin plus dan bikin saya kagum halusnya mesin ini pas idle. Suara mesin hampir ga kedengeran dari dalam, bahkan dari luar saat berdiri di sebelah kendaraan. Vibrasi pun begitu. Waktu dibawa jalan juga sama, halus sekali, Cuma ada suara kolong ban aja samar-samar.
Tenaganya cukupan, gapernah terasa kurang. Cuma CVT-nya, cuma cocok buat di mode D menurut saya, dan buat di-gas smooth. Begitu dibejek atau pakai sport mode dan paddle shift, lebih seperti ketahan, dan juga engine notenya saat dibejek kurang merdu suaranya.
So dari segi mekanikal, ini sedan seperti dirancang buat cruise di jalan tol, bukan buat nyetir seruntulan. Kebayang Trans-Jawa yang sepi deh jadinya hehehe. Tapi gaada cruise control

Poin plus lainnya itu Keiritan Konsumsi BBM. Ini Mobil sama, bahkan lebih irit dari Yaris 1NZ-FE saya, baik di rute tol maupun rute kombinasi. Dengan rute kombinasi Tangerang-Jakarta di pagi dan sore hari weekday, konsumsi BBM tercatat sekitar 12,3 km/liter. Kalau cruise kayak Jakarta Bandung lancar, 1:16 mah gampang sekali tercapai.
Untuk suspensi, nah ini saya ngutip kata Fitra Eri aja “Bantingannya bukan seperti di kelasnya”. Apa ya, masih ada gedubrak gedubruk khas mobil kelas 1500cc kayak Yaris, Vios gitu, terutama dari suspensi belakang. Civic FB yang kakinya sehat jauh lebih unggul di bagian ini.
Dari sisi handling sendiri, Altis masih lebih baik dari mobil-mobil tinggi karena tertolong postur dia yang sedan, tapi tidak senikmat saat belok-belok dengan mobil kayak Biem atau Peugeot 206. Setir juga biasa aja cenderung hambar, kalau dibawa kencang jadi sedikit “berat” dan ga lari-lari, tapi masih beda jauh lah sama Mazda Zoom Zoom.
Terakhir, buat yang ragu sama ground clearance Sedan, menurut saya ini mobil cukup ya. Gak pernah mentok atau gesrot kalau ketemu polisi tidur atau tanjakan parkiran yang di jaman sekarang ga kira-kira itu. Ini saya ngukur dengan pengalaman saya pernah punya Grand Livina Highway Star ya, itu mobil paling sering gesrot yang pernah ada di rumah kayaknya.
Kesimpulan
Am I Happy with the purchase? Dengan harga 250jt pas, dapat tahun 2016 (umur 3 tahun berarti pas beli kemarin) dan ga keluarin duit tambahan hingga saat ini (oli baru ganti semua, kaki-kaki sehat, ban baru), sejauh ini masih sih. Karena sejauh ini masih memenuhi kebutuhan sebagai daily beater yang tidak rewel, ramah kantong dan “terasa upgrade” dibanding naik Yaris, bahkan bensinnya lebih irit. Altis ini kayaknya cocok sekali kalau belinya pakai pola pikir pragmatis. Perlu Bagasi Luas? Gamau Rewel? Irit BBM? Cukup ganteng buat kondangan? Nyaman? Mobil ini masih bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Tapi kalau ga masalah dengan size, menurut saya Bang for Buck-nya duit 250 juta di pasar sedan jepang masih Camry XV50 type V. Jauh lebih mewah, fitur fancy banyak, biaya servis jg gabeda jauh. Paling konsumsi BBM aja lebih boros sedikit.
*Note, sekarang Altis lumayan drop loh harganya, cuma harus pinter-pinter cek kondisi juga karena beberapa ada barang ex-lelang.
Salam Sedan
Untuk Foto-foto menyusul kapan-kapan hehehe. Seringnya mobil di rumah kotor semua soalnya exteriornya.