Kita akhirnya putuskan untuk tukar ignis dengan mobil idaman dia yang kedua, yaitu si yaris joker.
Kenapa istri beli ini? karena simpel, satu2nya mobil termurah yang airbagnya paling banyak dan ada ESPnya ya mobil ini.
Eksterior:
Jujur buat saya pribadi color coordinationnya agak aneh. terlalu banyak warna sih menurut saya. Saya sticker aksen2 merahnya dengan hitam. satu lagi, kenapa handlenya chrome ya? solusinya saya sudah beli handle cover JSL blacktivo dan akan dicat sewarna body.
sticker TRD sportivonya mau saya cabut, tapi ya sudahlah sekarang setelah aksen merahnya di side skirt hilang keliatannya lumayan juga.
Wingnya buat saya agak mengganggu mata, terlalu heboh dan lebay.
Velgnya juga bukan selera saya. jadi salah satu alasan untuk ganti velg
Interior:
Menurut saya kartu mati mobil ini ada di ergonominya
1. posisi setirnya yang sangat jauh dari badan. akhirnya pegal2 karena saya harus mendekat mengikuti setir.
Jujur dibanding ignis, setir ini benar2 terasa jauh. Setirnya okelah berlapis kulit, tapi kualitas kulitnya ya bgitulah. Bentuknya tapi bagus, tombol klaksonnya empuk dan placement buttonnya juga enak. andai dikanan itu untuk cruise control pasti lebih sip.
2. Oke lah toyota, baik anda kasi customer anda arm rest. sialnya arm restnya ga berguna karena kita yang diatas 180cm pun ga bisa terlalu mundur karena setirnya akan terasa terlalu jauh. lebih hebat lagi ternyata arm restnya yang mundur ke belakang juga memakan legroom penumpang tengah. jadinya penumpang tengah harus duduk ngangkang seperti orang habis sunat. Untungnya seatbelt bisa diadjust, gak disunat juga.
Joknya juga tidak terasa rendah seperti sedan atau hatchback. berharap bisa selonjoran dan amblas.
Untungnya joknya cukup nyaman, bahan fabricnya juga cukup asik. cuma ga tau kenapa di doortrim ada insert kulit, andai sama fabricnya spt jok pasti asik. corak jok juga lagi2 bukan selera saya.
Tapi positifnya side supportnya cukup baik dan range naik turunnya tinggi. saya suka materialnya juga yg lembut.
Saya belum pernah bawa yaris lele, tapi dulu sering bawa yaris bakpau. Entah siapa designer yaris baru ini, saya merasa storage yang dulu jadi nilai plus yaris bakpau hilang total. didepan cup holder yang mestinya bisa digunakan untuk penyimpanan atau slot usb, malah cuma dikasi satu lampu ambient light. Slot charger juga cuma satu dan letaknya ada di sbelah tuas handbrake.

Yg bagus cuma laci dashboardnya besar, terpisah 2 bagian dan ada hidroliknya. laci koin dibawah kanan jg ide bagus.
Space penumpang belakang dan bagasi juga lega, dan sangat disayangkan toyota menggunakan headrest yang cukup menyita space. jadi pas spion tengah dipakai, yang kelihatan hanya sepasang headrest penumpang belakang. andai model headrestnya seperti ditengahnya yang tidak memakan space kaca belakang.
walaupun harus diakui honda jazz lebih jenius disini. dengan mobil yang lebih kecil tapi bisa lebih lega.
Performa
cuma satu kata, lemot. kelihatan sekali mesin ini diset untuk irit bensin. tapi respon akselerator yang halus dan lemot ini justru disukai istri saya karena kontrol gasnya jadi lebih mudah.
Transmisinya lumayan lah ada rasa2 gigi virtual, tapi tetep saja CVT. tapi ini juga disukai istri saya yang memuji mobilnya halus.
Konsumsi bahan bakar di musim psbb sekarang dalkot bisa 1:13-1:14 pertabo. tol belum dites. mungkin nanti akan diuji coba lintas jawa lagi setelah pasang cruise control.
Handling
Jujur radius putar yang besar bukan mitos, saya punya chevrolet blazer tua tahun 2000 yang menurut saya radius putarnya fantastis.
Tapi yaris ini lebih hebat lagi kalau kita ingat sebenarnya mobilnya kecil.
Feeling setirnya juga agak aneh, karena dead spotnya cukup mengganggu di awal2 dan baru berputar banyak setelah kita putar lebih. agak kurang linear menurut saya.
Suspensinya diset buat comfort, empuk dan nyaman buat harian. tapi untungnya sokbrekernya punya rebound yang cukup cepat. Setelah saya ganti ban standarnya dengan ventus prime 3 195/55-16, kenyamanannya semakin baik haha. walaupun driving feelnya jadi makin aneh karena sidewall yang lembek.
Entah kenapa driving feelnya tidak sesuai dengan tampangnya yang kelihatan seperti mobil balap wannabe.
Fitur:
7 airbag, ESP, ABS EBD BA, HSA dari tipe E patut diacungi jempol. Jujur faktor utama kita pilih yaris karena safetynya. hasil asean NCAP juga terlihat menjanjikan. Saya rasa kita patut menghargai manufaktur yang mencoba menghargai nyawa kita. Sudah saya lihat kebanyakan customer disini tidak terlalu mementingkan jumlah airbag. Mazda 2 GT, Honda City ES, Jazz blacktop GE yang semuanya dulunya ada 6 airbag tapi menghilang karena customer disini tidak mementingkan hal itu.
Menurut saya yang kurang di mobil ini hanya cruise control, karena kebetulan mobil ini banyak dipakai untuk tol. Jujur saya lebih baik memilih cruise control dibanding paddle shift yang menurut saya useless.
Banyak juga yang bilang lampunya kenapa belum LED dan kamera belakang, saya rasa toyota benar2 pintar dengan fitur, lampu LED dan kamera mudah dipasang. Kesimpulan:
Menurut saya mobil ini seperti krisis identitas, slogannya fun to drive.
Diluar Bodykit yang seperti mobil touring dan gondrong,
tapi disatu driving feelnya sendiri super nyaman, empuk, kedap, irit dan performanya lambat.
Tapi tetap saya apresiasi untuk toyota yang memberi fitur safety lengkap dari tipe E sekalipun, saya ga pernah mempermasalahkan rem teromol di belakang. Karena untuk mobil seperti ini, rem drum cukup sekali.
- Driving feel ya bgitulah
- Storage dashboard yang mundur daripada bakpau
- Performa yang lebih buruk daripada model sebelumnya
- Terlalu ramai desain luarnya, terlalu banyak warna
- Radius putar yang waoowww
- Driving position yang aneh
- Logo TRD yang melimpah ruah
+ Irit bensin
+ Lebih lega dibanding model sebelumnya
+ Safety Feature yang wow
+ Nyaman untuk sehari-hari
+ Cukup kedap suara dikelasnya
+ Aftersales toyota
+ Reliable mestinya kan ya?
Wishlist:
HU Android,
Velg 16 seperti TE37.
Shock bilstein atau suspension set TRD dari heykers