Many thanks to om ts

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
Buat orang jateng, jalur yg om sebut itu kl orang bilang jalur jambu-secang persisnya. Itu jalur kurleb 30km memang malesin banget karna truk2nya+dipaksain masing2 arah ada 2 lane (ujung2nya jadi ada 1 1/4 jalur). Alt lain lewat ring road ambarawa-sala3, terus kearah solo. Habis itu sampe boyolali baru klaten arah jogja (jadinya muter). Biasa dr semarang ke jogja lewat tol keluar colomadu terus masuk boyolali-klaten itu seinget saya.vincewonk wrote: Thu Mar 26, 2020 3:54Kayaknya ini sama nih jalannya. Ketep pass saya pernah lewat om. Memang asik tuh jalannya. Magelang semarang sih waduh mimpi buruk om. Hehe. Udah pelan banget lagi truknya di tanjakanaipiesblue wrote: Thu Mar 26, 2020 0:55 awal maret 2020 saya juga sempat berkunjung ke jogja dan memutuskan untuk plesir sebentar ke bukit klangon.
pake google maps dan sukses nyasar lewat jalur truk pasir. jalurnya itu kiri kanan jurang sedalam 50an meter dengan kontur jalan berupa batu dan pasir. tidak ada kendaraan pribadi yg lewat sana kecuali mobil saya aja, dan setiap berpapasan dengan truk pasir, pasti supir truk tsb akan sedikit lama menatap kami, hahaha mungkin aneh aja kali ya mobil kecil ayla lewat daerah tambang.
alhamdulillah ketika arah pulang, saya memutuskan tidak menggunakan gmaps, dan sukses karena terus melaju di jalan beraspal.
untuk jalur pulang ke jakarta, saya melewati ketep pass, punggungan merapi dan merbabu di sebelah utara. nah d isini terdapat gardu pandang merapi (ongkos masuknya 10rb per orang).
jika melewati jalur ini akan tembus di salatiga atau di kabupaten semarang, jadi bisa langsung ambil tol trans jawa. jalannya berkelok-kelok khas daerah pegunungan dengan aspal yg cukup mulus dan tanjakan yg lumayan curam yg sukses bikin ayla manual saya harus merayap dengan gigi satu. bonusnya kalo lewat sini adalah alamnya yg indah dan jalurnya yg sepi. kalo lewat jalur nomal kota magelang menuju semarang kan pasti berjibaku dengan truk-truk besar.
mungkin lain kesempatan kalo ada trip ke jogja saya pasti lewat jalur ini lagi.
Mantab om vincewonk foto foto roadtrip nya..vincewonk wrote: Wed Mar 25, 2020 20:13 Sedikit foto foto dokumentasi hasil road trip kmaren. Lupa ada batas waktu buat edit threadnya
20200316_120019_HDR.jpg
20200316_115956_HDR.jpg
20200317_105939_HDR.jpg
20200315_163849_HDR.jpg
20200315_141911_HDR(3).jpg
20200318_172831.jpg
20200318_160823_HDR.jpg
20200318_152658_HDR.jpg
20200318_130612_HDR.jpg
20200319_135606_HDR.jpg
pertamax turbo mah aman om sepanjang trans jawa, bahkan merata di pulau jawa sampe bali.VoxPopuli wrote: Thu Mar 26, 2020 21:31 Nice travelogue, Om.
Mau tanya dong, ketersediaan Pertamax Turbo sepanjang Trans Jawa aman ya berarti Om? Kalau di kota-kota besar saya cukup yakin, yang saya takut kalau di tol saja, haha.
Apakah ada penggemar road trip disini yang tahu, kalau sampai Bali gimana ya ketersediaan Pertamax Turbo?
Saya ada rencana mau road trip ke Bali sama istri saja berdua. Tapi mobil di rumah dua-duanya minum Turbo.
Oh iya, kalau selain rute tol, di perkotaan nya apakah jalanan sudah membaik? Maklum, terakhir saya road trip tahun 2014, itupun hanya sampai Jogja, haha.
Terima kasih, sekali lagi.
Saya rencana singgah di Semarang, Jogja, Surabaya dan Banyuwangi, sebelum menyebrang ke Bali. Paling jalan-jalan disekitar kota-kota tersebut, dan kota singgah nya juga belum pasti.omenRoo wrote: Thu Mar 26, 2020 22:41 pertamax turbo mah aman om sepanjang trans jawa, bahkan merata di pulau jawa sampe bali.
apalagi mobil2 modern sekarang, fulltank bisa 500km bahkan lebih (kalau sabar). fulltank jakarta, semarang, banyuwangi. di bali lebih irit lagi kons bbmnya.
kondisi jalan di daerah mana yg dimaksud? kalau jalur mainstream saya yakin semuanya layak untuk sedan sekalipun. saya 2016 masih pake vw polo tsi ke jogja via ketep, waktu itu tol transjawa baru sampe brebes.
enaknya jalur non-tol, banyak kuliner yang bisa disinggahi, jalannya pun bervariasi gak bikin ngantuk. kelebihannya tol ya waktu tempuh jadi semakin cepat. sekarang ke bali cuma butuh 17-19 jam non stop.. anggaplah paling lama 2 hari 1 malam![]()
Saya coba bantu penampakan nya....speedfreak wrote: Thu Mar 26, 2020 22:28 - cut -
Jadi penasaran dengan penampakan rute jalan yg membuat bemper depan ignis nya sampai copot itu separah apa.. Karena ground clearance ignis cukup tinggi.
Buat om PRBS, jadi penasaran ni beneran tu ganti shock KYB kuning bikin bantingan ignis jadi lebih enak? Asli keras banget soalnya tuu mobil.
Ikan bilis itu bukannya kayak ikan teri yah om? Tapi badannya dia gedean kan? Banyak tuh di RM Garuda.ginting wrote: Thu Mar 26, 2020 9:10Mantap, oom Vincent..vincewonk wrote: Wed Mar 25, 2020 13:45 Beberapa bulan yg lalu saya mendapatkan kesempatan untuk berkeliling jawa dengan Ignis. Terinspirasi dari guru saya, om wahdi f272.
Ini pertama kalinya saya nyetir jarak jauh dengan mobil supermini. Sebelumnya saya pernah road trip 2000km juga dengan santa fe dm. Karena ingin pengalaman berbeda, saya mencoba touring dengan city car kecil. Dan rutenya mayoritas tol trans jawa.
Hari 1
Screenshot_20200324-111334(1).png
Awalnya kita berencana nginap di semarang. Tapi rupanya habis masuk semarang masih segar bugar. Jadilah kita lanjut sampai Solo. Karena istri saya ngidam makan serabi notosuman. Jujur saya di hari ini agak menyesal menggunakan ignis. Ketika mendekati semarang terasa sekali mobil ini bergoyang2 khususnya angin dari samping. Suspensinya juga keras dan membuat saya lelah. Saya tidak pernah melebihi batas kecepatan di 100km/h dan rata2 di 90km/h. Tapi ignis cukup menarik setelah melewati tol semarang salatiga. Mobil ringan enak sekali untuk mengerem di jalan menurun.
Hari 2
Screenshot_20200324-111350(1).png
Atas saran seorang teman, daripada pakai jalur biasa solo klaten kalasan yogya. Dia menyarankan untuk melewati wonosari dan menyusuri pantai2 di selatan. Benar2 saran yg bagus. Jalannya mulus, sepi, dan pantainya bagus2. Istri saya sempat paragliding ketika kami sampai di parangtritis. Di hari ini saya lumayan menghargai ignis setelah kemarin mobil ini tertiup angin samping di pemalang batang kendal.
Hari 3
Screenshot_20200324-111357(1).png
Saya start dari parangtritis sampai pantai depok kemudian naik ke atas. Saya sempat mampir gereja Ganjuran yang desainnya benar2 memukau buat kami. Akulturasi budaya itu memang indah sekali. Mampir makan sate klatak pak pong setelah direkomendasikan orang di gereja ganjuran.
Hari 4
Screenshot_20200324-111407(1).png
Fokus kami adalah berkeliling yogyakarta. Tadinya tidak ada rencana ke merapi. Namun setelah makan soto sampah, penjualnya bilang sayang sekali ke yogya tapi tidak ke merapi. Terjadi tragedi disini dimana bumper depan ignis lepas dan foglamp kanan mati kabelnya putus. karena kami kesasar di rute jalan truk pasir. Thanks google map. Tapi sungguh memukau merapi. Khususnya dari bukit klangon dan gardu pandang kaliurang. Istri saya sangat senang melihat monyet2 di gardu pandang kaliurang. Walaupun setelah ada insiden kecil soal gopro, ternyata dia menyadari monyet2 ini berbahaya.
Hari 5
Screenshot_20200324-111412(1).png
Salah satu bagian dari trip kami yg membosankan. Khususnya jalan raya yogya solo yang jumlah lampu merahnya benar2 banyak.
Hari 6
Screenshot_20200324-111421(1).png
Salah satu tujuan utama saya karena saya cukup sering ke surabaya. Dihitung2 ini kunjungan saya yang ke 12x ke surabaya dan 6x ke malang. Dan saya sangat menyukai makanan jawa timur. Begitu sampai di malang saya langsung melahap hot cui mie dan bakso president idaman saya.
Hari 7
Screenshot_20200324-111426(1).png
Disini kembali saya melahap bakwan malang gondhol, mulia, gloria dan cui mie di kelenteng. Kemudian melanjutkan perjalanan ke batu.
Hari 8
Screenshot_20200324-111430(1).png
Disini saya memutuskan untuk menghindari jalan tol dan melintasi rute batu kandangan pare kediri dan masuk tol melalui nganjuk. Rute yang sangat saya rekomen bila anda enjoy dengan jalan pegunungan, dan banyak air terjun yang bisa dikunjungi. Sayang ada beberapa perbaikan jalan karena longsor. Sepertinya faktor musim hujan. Berhubung sama sekali tidak hujan, mobil kami dipenuhi serangga dan sesampainya di hotel, saya langsung menggunakan bug remover untuk bersih2.
Hari 9
Screenshot_20200324-111434(1).png
Perjalanan pulang sangat lancar dan kami sempat mampir di tegal untuk makan soto tauco dan sate kambing muda kesenangan istri.
Total biaya:
Bensin : 1.274jt (130 liter pert turbo x 9800)
Tol : 1.4jt
Kesimpulan:
+ salut untuk pertamina yang ketersediaan pertamax turbonya cukup merata.![]()
+ Kalau anda punya waktu saya sangat merekomendasikan JLS. Next time saya akan mencoba dari parangtritis hingga pacitan pantai soge.![]()
+ Ignis irit sekali. Rute full tol. MID saya konstan di 25km/L. Full to full kisaran 23.9km/L. Rekor terburuk masih di 1:17 dalam kota.![]()
+ Rute batu kandangan pare kediri sangat menarik. Jalan berkelok2 dan cukup mulus. Dan banyak air terjun indah. Om FRD bener bgt soal ini![]()
+ Bukit klangon merapi dan gardu pandang kaliurang menakjubkan.
+ Kota tua semarang menurut saya rapi dan teratur.
+ Solo makanannya sangat menarik.
+ View gerbang tol lawang dan salatiga sangat indah
+ Punya headunit android rupanya ide bagus untuk trip kayak gini. Penumpang ga bosen dan hp kita ga kepanasan
- Ignis ini keras. Tol bumpy menambah penderitaan. Tekanan angin standar sesuai pintu.
- Google map tidak bisa 100% dipercaya. Ada 6x saya dibuat tersesat. Yg menarik di merapi saat berpindah dari gardu pandang kaliurang ke bukit klangon. Bumper depan copot dan foglamp kanan mati. Supir truk pasir agak bingung dan bertanya kenapa lewat sini.
- Total damage di mobil. Bumper depan perlu kancing baru dan bagian bawah babak belur. Pintu kanan belakang baret2 kena ranting.
- cuaca yang kurang baik nasib musim hujan.
- Lampu LED memang payah pas hujan dan kabut.
- Kualitas jalan tol khususnya cipali dan pemalang batang memang kurang bagus.
- Andai ada cruise control hehehe
To be updated
Perjalanan kayak gini pasti akan tetap dikenang..
Btw, kalua boleh disebut juga nama nama Resto yg dilalui tiap harinya, dan lokasinya supaya bisa jadi referensi.
Betul, oom Wah,.Wader dalam Bahasa Jawa...Kalau di Padang kalua gak salah disebut ikan Bilis, banyak di danau maninjau / singkarak..F 272 wrote: Thu Mar 26, 2020 4:58vincewonk wrote: Thu Mar 26, 2020 3:42 - cut -
Hahaha. Makanya pas pulang saya lewat pare kediri. Asik juga bawa mobil ini disitu. Malah jujur aj rute ini lebih enak daripada ketep pass yang saya jg pernah lewati dengan ignis. Tp ada rasa fun karena kita push mobil to the limit. Karena gak bisa kenceng2 hehe.
Batu - Pare - Kediri emang asik om...saya pernah 1x lewat kalo ga salah th.2013 menjelang pare ada danau di kiri jalan... banyak warung jual ikan kecil2 digoreng kering (istilahnya ikan wader ya?) saya sempat nyicipin...enak juga hahaha.. lalu ga lama ketemu Gapura yang kayak di Paris itu artinya sudah masuk Kediri..mau lanjut ke Solo udah malam jadi nginap di salah satu hotel lokal.. lumayan murah tapi agak sumpek ac nya ngga idup normal..hahaha..seru deh jalan2 seputaran Jawa ke tempat2 baru..
![]()
![]()
kalua di Danau Toba namanya "Pora pora" (Bahasa Toba) atau "Kaperas" (Bahasa Karo).
Dia mirip ikan hampala / jurung, tapi kecil dan gak bakalan bisa gede..
Kayaknya ini tempat istri saya main paragliding deh. Saya minum kelapa aj nonton.kandlcorp wrote: Thu Mar 26, 2020 4:23pastinya si lupa omvincewonk wrote: Thu Mar 26, 2020 3:52Puncak layang ini dimana yak om? Hehehe mayan buat trip selanjutnya.kandlcorp wrote: Thu Mar 26, 2020 0:44 wah keren om
dulu jg sekitar 4 taun lalu road trip dengan mira ke jogja
cm memang kejar setoran jd full toll, baru ke jogja jalan2..
enak memang dari segi biaya bensin yg super irit
cm memang menderita pas mau ke puncak layang yang jalannya berbatu dan nanjak, alhasil turun karena ga berani lanjut
cm buat referensi: https://garasijogja.com/wisata-bukit-pu ... tis-jogja/
saya anaknya milenial jd apa2 google maps om hehe
belom terlalu mahir road tripnya
taun depan setelah wabah mereda mgkn enak jg road trip hehe
Sama2 nih om. Saya jg sempat buat gini karena ada waktu yang biasanya habis4 jam sehari untuk commuting. Sekarang karena work from home jadi ada sisa waktupengendiesel wrote: Thu Mar 26, 2020 13:11 Foto2nya jadi obat rindu ane yang sebisa mungkin terus berada di rumah dan mulai dilanda kebosanan.
Many thanks to om ts![]()
Saya pikir dengan motor. Pasti 2x lebih seru deh di jalur ini. Viewnya bagus lagi ngikutin sungai.impactful wrote: Thu Mar 26, 2020 13:51 Mantab...
Jadi terkenang jalur malang - batu - kandangan - pare - kediri 15 tahun yg lalu, biasa saya susuri dengan suzuki juga, suzuki shogun 125...
Jaman segitu, dari jombang kota sampai malang kota naik motor via kandangan cuma perlu waktu 1 jam 15 menit tanpa ngebut...
untuk om speedfreak, iya om lebih empuk, cuma jangan bayangin ayunannya enak bgt ya.. hahaha reboundnya masih keras tapi lebih soft.. serasa ignis standar tapi dikasih muatan 3 orang dibelakang (ada ayunannya)speedfreak wrote: Thu Mar 26, 2020 22:28
Mantab om vincewonk foto foto roadtrip nya..
Suasana lagi kayak begini bikin pengen ngukur jalan utk membunuh kebosanan mumpung jalannya sepi tapi kalo ngukur jalannya sampai jauh untuk liat pemandangan tanpa keluar mobil kok gak pas rasanya..
Mobilnya sama ni ignis biru cuma saya yang atap dan spionnya warna putih.
Kebetulan tahun lalu juga pernah pakai ignis sampai ke jombang dan kediri tapi via tol terus.
Di tol yang bumpy beneran kurang nyaman dan bikin gak ngantuk.
Temen yg bawa di tol trans Jawa ngebut sampai 140-150
kpj alhasil baru sampai rest area tol semarang yg posisinya agak seperti bukit itu bensin dah habis dan harus isi full tank lagi.
Jadi penasaran dengan penampakan rute jalan yg membuat bemper depan ignis nya sampai copot itu separah apa.. Karena ground clearance ignis cukup tinggi.
Buat om PRBS, jadi penasaran ni beneran tu ganti shock KYB kuning bikin bantingan ignis jadi lebih enak? Asli keras banget soalnya tuu mobil.
ban bawaan cungkring om, lebarnya aja cuma 175.. ini saya ganti 195/65.. karena velg saya 7inchVic4773 wrote: Thu Mar 26, 2020 8:46
Ganti ke tebal berapa gan? Bawaan sudah 175/65 lho.
KYB kuning itu semua shock nya?
Tahun 2009 saya pernah lewat jalan itu om astaga secang itu parah sih. Sayang saya gak bisa visit pabrik colomadu om. Pas datang udah telat kemalaman tutup. Saya bs foto di bukit klangon karena ga ada monyet om. Gardu pandang kaliurang berbahaya. Sialnya pas gunung merapinya keliatan saya lupa foto. Pas saya mau pulang tiba2 awan dan kabutnya ga ada. Saya pun liat dari spion. Balik lagi dan liat sebentar 3 menit sebelum ketutup lagi.erwinign wrote: Thu Mar 26, 2020 15:07Buat orang jateng, jalur yg om sebut itu kl orang bilang jalur jambu-secang persisnya. Itu jalur kurleb 30km memang malesin banget karna truk2nya+dipaksain masing2 arah ada 2 lane (ujung2nya jadi ada 1 1/4 jalur). Alt lain lewat ring road ambarawa-sala3, terus kearah solo. Habis itu sampe boyolali baru klaten arah jogja (jadinya muter). Biasa dr semarang ke jogja lewat tol keluar colomadu terus masuk boyolali-klaten itu seinget saya.vincewonk wrote: Thu Mar 26, 2020 3:54Kayaknya ini sama nih jalannya. Ketep pass saya pernah lewat om. Memang asik tuh jalannya. Magelang semarang sih waduh mimpi buruk om. Hehe. Udah pelan banget lagi truknya di tanjakanaipiesblue wrote: Thu Mar 26, 2020 0:55 awal maret 2020 saya juga sempat berkunjung ke jogja dan memutuskan untuk plesir sebentar ke bukit klangon.
pake google maps dan sukses nyasar lewat jalur truk pasir. jalurnya itu kiri kanan jurang sedalam 50an meter dengan kontur jalan berupa batu dan pasir. tidak ada kendaraan pribadi yg lewat sana kecuali mobil saya aja, dan setiap berpapasan dengan truk pasir, pasti supir truk tsb akan sedikit lama menatap kami, hahaha mungkin aneh aja kali ya mobil kecil ayla lewat daerah tambang.
alhamdulillah ketika arah pulang, saya memutuskan tidak menggunakan gmaps, dan sukses karena terus melaju di jalan beraspal.
untuk jalur pulang ke jakarta, saya melewati ketep pass, punggungan merapi dan merbabu di sebelah utara. nah d isini terdapat gardu pandang merapi (ongkos masuknya 10rb per orang).
jika melewati jalur ini akan tembus di salatiga atau di kabupaten semarang, jadi bisa langsung ambil tol trans jawa. jalannya berkelok-kelok khas daerah pegunungan dengan aspal yg cukup mulus dan tanjakan yg lumayan curam yg sukses bikin ayla manual saya harus merayap dengan gigi satu. bonusnya kalo lewat sini adalah alamnya yg indah dan jalurnya yg sepi. kalo lewat jalur nomal kota magelang menuju semarang kan pasti berjibaku dengan truk-truk besar.
mungkin lain kesempatan kalo ada trip ke jogja saya pasti lewat jalur ini lagi.
Saya paling suka foto ignis yang di sawah sama klangon itu oom, kereen banget! Kl udah ada waktu saya mau roadtrip ke arah jatim spt om+nerusin sampe bali pake sodaranya ignis yang bentuknya LMPV hahahaahah. Goal saya yg di jateng-jatim kearah spt om+baluran+ketep pass![]()
Aman sekali om. Bahkan sampai di batu dan kediri pun ada pertamax turbo. Di spbu yang gak jual pun ada pertamax turbo jerigen yang agak mahal 19000 per liter. Malah pengalaman saya turbo lebih mudah didapat daripada DEX. Selama om ada app mypertamina atau cari spbu coco di google map mudah keluar koq.VoxPopuli wrote: Thu Mar 26, 2020 21:31 Nice travelogue, Om.
Mau tanya dong, ketersediaan Pertamax Turbo sepanjang Trans Jawa aman ya berarti Om? Kalau di kota-kota besar saya cukup yakin, yang saya takut kalau di tol saja, haha.
Apakah ada penggemar road trip disini yang tahu, kalau sampai Bali gimana ya ketersediaan Pertamax Turbo?
Saya ada rencana mau road trip ke Bali sama istri saja berdua. Tapi mobil di rumah dua-duanya minum Turbo.
Oh iya, kalau selain rute tol, di perkotaan nya apakah jalanan sudah membaik? Maklum, terakhir saya road trip tahun 2014, itupun hanya sampai Jogja, haha.
Terima kasih, sekali lagi.
Itu warna kesukaan ignis versi istri saya benernya om. Atap dan spion putih. Tapi akhirnya jdnya beli warna ini haha.mantab om vincewonk foto foto roadtrip nya..
Suasana lagi kayak begini bikin pengen ngukur jalan utk membunuh kebosanan mumpung jalannya sepi tapi kalo ngukur jalannya sampai jauh untuk liat pemandangan tanpa keluar mobil kok gak pas rasanya..
Mobilnya sama ni ignis biru cuma saya yang atap dan spionnya warna putih.
Kebetulan tahun lalu juga pernah pakai ignis sampai ke jombang dan kediri tapi via tol terus.
Di tol yang bumpy beneran kurang nyaman dan bikin gak ngantuk.
Temen yg bawa di tol trans Jawa ngebut sampai 140-150
kpj alhasil baru sampai rest area tol semarang yg posisinya agak seperti bukit itu bensin dah habis dan harus isi full tank lagi.
Jadi penasaran dengan penampakan rute jalan yg membuat bemper depan ignis nya sampai copot itu separah apa.. Karena ground clearance ignis cukup tinggi.
Buat om PRBS, jadi penasaran ni beneran tu ganti shock KYB kuning bikin bantingan ignis jadi lebih enak? Asli keras banget soalnya tuu mobil.
Wah sangat bikin tenang banget nih informasi nya kalau sampe di kota-kota agak kecil ada Turbo. Berani juga ya itu orang jalan-jalan keluar kota naik Maserati, mengingat mobil nya begitu, hahaha.vincewonk wrote: Fri Mar 27, 2020 2:36 Aman sekali om. Bahkan sampai di batu dan kediri pun ada pertamax turbo. Di spbu yang gak jual pun ada pertamax turbo jerigen yang agak mahal 19000 per liter. Malah pengalaman saya turbo lebih mudah didapat daripada DEX. Selama om ada app mypertamina atau cari spbu coco di google map mudah keluar koq.
Khusus jawa tengah jauh lebih baik diluar dugaan saya. Jawa timur pun lumayan. Saya banyak lihat mobil2 yg ga umum koq road trip. Saya bahkan ktemu maserati Quattroprte plat B di batu ngisi turbo bareng. Kotor bgt maseratinya seperti habis jalan jauh.
di Pulau Bali ...yang susah tuh cari SOLAR om.... solar yang busuk yah hahaha.. kudu ke jalur arah luar kota baru deh nemu tuh Solar busuk, jalur nya truk2 lewat..kalo di kotaan dikit ga ada.. yang ada minimal DEXlite dan PertaDEX... kalo Pertama Turbo... lumayan banyak... lagian kalo cuma Jawa om tinggal tarik garis ke kota2 besar aja..ya spt Semarang - SUrabaya..pasti ada tuh Pertama Turbo... kalo Sumatera pengalaman mudik 2017 ajak VW Golf Mk.VII nya om Rizqy... cuma dapat di Palembang kota aja.. pas ke arah Jambi udah ga ada..tapi semoga sekarang sih udah ada yah..waktu itu sih kita beli pake galonan aqua hahaha.. walaupun stelah Jambi arah ke Lahat udah kehabisan...apalagi ke peloksok macam Pagaralam..bablas itu pake Pertamax biasa .. hehehe..VoxPopuli wrote: Fri Mar 27, 2020 3:26Wah sangat bikin tenang banget nih informasi nya kalau sampe di kota-kota agak kecil ada Turbo. Berani juga ya itu orang jalan-jalan keluar kota naik Maserati, mengingat mobil nya begitu, hahaha.vincewonk wrote: Fri Mar 27, 2020 2:36 Aman sekali om. Bahkan sampai di batu dan kediri pun ada pertamax turbo. Di spbu yang gak jual pun ada pertamax turbo jerigen yang agak mahal 19000 per liter. Malah pengalaman saya turbo lebih mudah didapat daripada DEX. Selama om ada app mypertamina atau cari spbu coco di google map mudah keluar koq.
Khusus jawa tengah jauh lebih baik diluar dugaan saya. Jawa timur pun lumayan. Saya banyak lihat mobil2 yg ga umum koq road trip. Saya bahkan ktemu maserati Quattroprte plat B di batu ngisi turbo bareng. Kotor bgt maseratinya seperti habis jalan jauh.
Kemarin-kemarin pas Trans Jawa baru jadi, gue sama istri udah kepikiran mau jalan-jalan berdua naik F30. Cuman karena dia nggak berani keluar kota naik sedan, akhirnya niat diurungkan, dan mobil keburu dijual.
Dipikir-pikir lagi, kalau gue stop di Semarang, Jogja, Surabaya dan Banyuwangi, gue sekali isi bensin di kota masing-masing harusnya cukup sih untuk jalan-jalan, dengan asumsi rata-rata konsumsi BBM 10 kpl.
Ngomongin jalur ini, jadi ingat waktu di Kediri, ini jalur agak ekstrim pas diatas sudah dekat kota batu, slip dikit jurang byk juga monkey dipinggir jalan minta makan yang lewat, dan yang gak habis pikir bis (ukuran kopaja) sudah tua, tapi masih ngebut aja hahaha.F 272 wrote: Thu Mar 26, 2020 4:58Batu - Pare - Kediri emang asik om...saya pernah 1x lewat kalo ga salah th.2013 menjelang pare ada danau di kiri jalan... banyak warung jual ikan kecil2 digoreng kering (istilahnya ikan wader ya?) saya sempat nyicipin...enak juga hahaha.. lalu ga lama ketemu Gapura yang kayak di Paris itu artinya sudah masuk Kediri..mau lanjut ke Solo udah malam jadi nginap di salah satu hotel lokal.. lumayan murah tapi agak sumpek ac nya ngga idup normal..hahaha..seru deh jalan2 seputaran Jawa ke tempat2 baru..vincewonk wrote: Thu Mar 26, 2020 3:42 - cut -
Hahaha. Makanya pas pulang saya lewat pare kediri. Asik juga bawa mobil ini disitu. Malah jujur aj rute ini lebih enak daripada ketep pass yang saya jg pernah lewati dengan ignis. Tp ada rasa fun karena kita push mobil to the limit. Karena gak bisa kenceng2 hehe.
![]()
![]()
Kalau jalur selatan aman gak ya pake polo, dalam artian ketersediaan pertabo dan jalurnya.omenRoo wrote: Thu Mar 26, 2020 22:41pertamax turbo mah aman om sepanjang trans jawa, bahkan merata di pulau jawa sampe bali.VoxPopuli wrote: Thu Mar 26, 2020 21:31 Nice travelogue, Om.
Mau tanya dong, ketersediaan Pertamax Turbo sepanjang Trans Jawa aman ya berarti Om? Kalau di kota-kota besar saya cukup yakin, yang saya takut kalau di tol saja, haha.
Apakah ada penggemar road trip disini yang tahu, kalau sampai Bali gimana ya ketersediaan Pertamax Turbo?
Saya ada rencana mau road trip ke Bali sama istri saja berdua. Tapi mobil di rumah dua-duanya minum Turbo.
Oh iya, kalau selain rute tol, di perkotaan nya apakah jalanan sudah membaik? Maklum, terakhir saya road trip tahun 2014, itupun hanya sampai Jogja, haha.
Terima kasih, sekali lagi.
apalagi mobil2 modern sekarang, fulltank bisa 500km bahkan lebih (kalau sabar). fulltank jakarta, semarang, banyuwangi. di bali lebih irit lagi kons bbmnya.
kondisi jalan di daerah mana yg dimaksud? kalau jalur mainstream saya yakin semuanya layak untuk sedan sekalipun. saya 2016 masih pake vw polo tsi ke jogja via ketep, waktu itu tol transjawa baru sampe brebes.
enaknya jalur non-tol, banyak kuliner yang bisa disinggahi, jalannya pun bervariasi gak bikin ngantuk. kelebihannya tol ya waktu tempuh jadi semakin cepat. sekarang ke bali cuma butuh 17-19 jam non stop.. anggaplah paling lama 2 hari 1 malam![]()
betul sekali nih.. saya tiap kali ke Bali jg pasti ngisi dulu di SPBU COCO sebelum penyebrangan, full-in dulu biar kenyang dan aman di Bali ga perlu ngisi2 cari2 solbus lagiF 272 wrote: Fri Mar 27, 2020 4:59di Pulau Bali ...yang susah tuh cari SOLAR om.... solar yang busuk yah hahaha.. kudu ke jalur arah luar kota baru deh nemu tuh Solar busuk, jalur nya truk2 lewat..kalo di kotaan dikit ga ada.. yang ada minimal DEXlite dan PertaDEX... kalo Pertama Turbo... lumayan banyak... lagian kalo cuma Jawa om tinggal tarik garis ke kota2 besar aja..ya spt Semarang - SUrabaya..pasti ada tuh Pertama Turbo... kalo Sumatera pengalaman mudik 2017 ajak VW Golf Mk.VII nya om Rizqy... cuma dapat di Palembang kota aja.. pas ke arah Jambi udah ga ada..tapi semoga sekarang sih udah ada yah..waktu itu sih kita beli pake galonan aqua hahaha.. walaupun stelah Jambi arah ke Lahat udah kehabisan...apalagi ke peloksok macam Pagaralam..bablas itu pake Pertamax biasa .. hehehe..VoxPopuli wrote: Fri Mar 27, 2020 3:26Wah sangat bikin tenang banget nih informasi nya kalau sampe di kota-kota agak kecil ada Turbo. Berani juga ya itu orang jalan-jalan keluar kota naik Maserati, mengingat mobil nya begitu, hahaha.vincewonk wrote: Fri Mar 27, 2020 2:36 Aman sekali om. Bahkan sampai di batu dan kediri pun ada pertamax turbo. Di spbu yang gak jual pun ada pertamax turbo jerigen yang agak mahal 19000 per liter. Malah pengalaman saya turbo lebih mudah didapat daripada DEX. Selama om ada app mypertamina atau cari spbu coco di google map mudah keluar koq.
Khusus jawa tengah jauh lebih baik diluar dugaan saya. Jawa timur pun lumayan. Saya banyak lihat mobil2 yg ga umum koq road trip. Saya bahkan ktemu maserati Quattroprte plat B di batu ngisi turbo bareng. Kotor bgt maseratinya seperti habis jalan jauh.
Kemarin-kemarin pas Trans Jawa baru jadi, gue sama istri udah kepikiran mau jalan-jalan berdua naik F30. Cuman karena dia nggak berani keluar kota naik sedan, akhirnya niat diurungkan, dan mobil keburu dijual.
Dipikir-pikir lagi, kalau gue stop di Semarang, Jogja, Surabaya dan Banyuwangi, gue sekali isi bensin di kota masing-masing harusnya cukup sih untuk jalan-jalan, dengan asumsi rata-rata konsumsi BBM 10 kpl.
Saran saya, tiap mau nyentuh stengah tangki, pas ketemu spbu jual bbm yang dicari lebih baik isi saja om..jaga2..
![]()
![]()
Saya jujur sama istri kepikiran ganti ignis dengan sedan kecil yg cvt. Misal honda city. Pasti enak deh lintas jawa lari 120 kmh dengan rpm rendah. Suspensi nyaman Ga akan pegel.VoxPopuli wrote: Fri Mar 27, 2020 3:26Wah sangat bikin tenang banget nih informasi nya kalau sampe di kota-kota agak kecil ada Turbo. Berani juga ya itu orang jalan-jalan keluar kota naik Maserati, mengingat mobil nya begitu, hahaha.vincewonk wrote: Fri Mar 27, 2020 2:36 Aman sekali om. Bahkan sampai di batu dan kediri pun ada pertamax turbo. Di spbu yang gak jual pun ada pertamax turbo jerigen yang agak mahal 19000 per liter. Malah pengalaman saya turbo lebih mudah didapat daripada DEX. Selama om ada app mypertamina atau cari spbu coco di google map mudah keluar koq.
Khusus jawa tengah jauh lebih baik diluar dugaan saya. Jawa timur pun lumayan. Saya banyak lihat mobil2 yg ga umum koq road trip. Saya bahkan ktemu maserati Quattroprte plat B di batu ngisi turbo bareng. Kotor bgt maseratinya seperti habis jalan jauh.
Kemarin-kemarin pas Trans Jawa baru jadi, gue sama istri udah kepikiran mau jalan-jalan berdua naik F30. Cuman karena dia nggak berani keluar kota naik sedan, akhirnya niat diurungkan, dan mobil keburu dijual.
Dipikir-pikir lagi, kalau gue stop di Semarang, Jogja, Surabaya dan Banyuwangi, gue sekali isi bensin di kota masing-masing harusnya cukup sih untuk jalan-jalan, dengan asumsi rata-rata konsumsi BBM 10 kpl.
Pengalaman saya kmaren yg banyak monyetnya justru coban rondo om. Nakal2. Jalur yg om sebut sbenernya deket sekali om buat motong. Soalnya istri saya sempet paralayang disitu. Abis paralayang kita point batu lewat jalan itu deh. Saya lg coba sort video2 dr blackbox. Lumayan kalau bs diupload disinijemenee wrote: Fri Mar 27, 2020 5:09Ngomongin jalur ini, jadi ingat waktu di Kediri, ini jalur agak ekstrim pas diatas sudah dekat kota batu, slip dikit jurang byk juga monkey dipinggir jalan minta makan yang lewat, dan yang gak habis pikir bis (ukuran kopaja) sudah tua, tapi masih ngebut aja hahaha.F 272 wrote: Thu Mar 26, 2020 4:58Batu - Pare - Kediri emang asik om...saya pernah 1x lewat kalo ga salah th.2013 menjelang pare ada danau di kiri jalan... banyak warung jual ikan kecil2 digoreng kering (istilahnya ikan wader ya?) saya sempat nyicipin...enak juga hahaha.. lalu ga lama ketemu Gapura yang kayak di Paris itu artinya sudah masuk Kediri..mau lanjut ke Solo udah malam jadi nginap di salah satu hotel lokal.. lumayan murah tapi agak sumpek ac nya ngga idup normal..hahaha..seru deh jalan2 seputaran Jawa ke tempat2 baru..vincewonk wrote: Thu Mar 26, 2020 3:42 - cut -
Hahaha. Makanya pas pulang saya lewat pare kediri. Asik juga bawa mobil ini disitu. Malah jujur aj rute ini lebih enak daripada ketep pass yang saya jg pernah lewati dengan ignis. Tp ada rasa fun karena kita push mobil to the limit. Karena gak bisa kenceng2 hehe.
![]()
![]()
ada jalur yang lebih keren lagi, kalau dari Kediri, gak lewat coban rondo, pas dekat main paralayang, ada jalan alternatif yang lurus tanjakan curam, tau2 sudah sampai kota batu hahaha...
sebetulnya di Batu lumayan byk tempat wisatanya, ada selecta, jatimpark 1 & 2, bns, dan wisata kulinernya juga enak2.
dan ngomongin jalur batu Kediri, disini sudah jalur orang jawa timur, dari malang ke Kediri, dulu pernah papasan sama club moge, di kawal pada lewat disana.