sistem ini juga langsung kasih tahu ke bts tower untuk sms blast/notif ke semua pengguna di sekitar ruang gerak pasien yang terinfeksi, bahwa ada pasien terinfeksi lewat/berada di sekitar bts tower tsb.
kenapa sistem ini sukses di korea? disana dimana pengguna android berada di angka 77%, hp androidnya biasanya modelnya berbeda sendiri dengan yang dijual di international, dimana untuk unlock bootloadernya susah < diperlukan untuk root. dan mereka mayoritas hpnya adalah post-paid with plan.
jadi, jika sistem ini di deploy di korea, ada beberapa lapis safeguard:
+ 1 nomor = 1 handphone/imei = 1 pemilik
+ susah untuk root access, dimana ini adalah celah yang biasa digunakan oknum untuk spoofing location
+ 3 provider utama, makin sedikit provider dan makin akurat datanya (poin 1) makin mudah & akurat untuk deploy geo-location based app
kalau disini bisa, tapi mungkin terlalu banyak celah keamanannya.
ingat blokir imei hp bm? itu ada dilemma di provider karena merekalah yang harus blokir satu2 imeinya, perlu sdm & sda yang dimana itu adalah cost, dan yang diuntungkan adalah pemerintah dimana pemasukan pajak penjualan hp resmi / manufaktur lokal bakalan blooming.
atau ingat dengan masalah ojek daring yang pernah beberapa oknum mitra memanfaatkan tunjangan bonus dengan spoofing location ratusan hp? sehingga mereka terlihat banyak menyelesaikan order/hari sehingga dapat bonus besar.