Setelah sekian lama tidak mereview kendaraan karena jarang sekali yang melekat di hati dan kebetulan kendaraan ini adalah impian saya sudah semenjak 5 tahun yang lalu, maka saya putuskan untuk review kendaraan roda dua yang sudah lama established di dunia motor, yaitu BMW Motorrad.
Intro:
Kenapa sih saya suka sekali dengan BMW Motorrad? Well sejarah dari BMW membuat motor itu sangat panjang sekali dan dimulai dari tahun 1923 dimana BMW pertama kali membuat mesin Flat Twin atau yang dikenal dengan Boxer Twin. Dengan sejarah yang hampir 100 tahun membuat motor boxer dan pernah beberapa kali saya test ride R1200GS dan R9T, membuat saya ingin sekali sewaktu waktu dapat meraih impian saya yaitu memiliki motor BMW yang pada akhirnya saya dapat achieved one of my life goals yaitu dengan membeli R1200R 2017.

3 Months Ago:
Terhitung hari ini, motor ini sudah di tangan saya selama 3 bulan. Motor saya beli dengan kondisi seken sangat bagus dan mulus apart from kotor, karena motornya dari tahun 2017-2019 hanya berjalan 275KM. Yes you're right, 275KM! Seperti beli motor baru tapi harga seken. Motor ini barunya seharga 700 juta rupiah, akan tetapi saya angkat dengan harga cukup masuk akal sehingga saya minta ijin ke MenKeu untuk beli dan akhirnya di approved walaupun MenKeu agak menentang mengingat saya pernah crash di tahun 2016 dimana mengharuskan saya operasi pundak karena patah tulang. But my dream and I desired so much so I can't handle it and one of my hobbies ya riding motorcycle.
Setelah deal alot urusan harga akhirnya saya membawa pulang motor ini.

First Impression:
Pertama kali motor diantar kerumah saya sangat terkesima dan tidak pernah membayangkan bahwa saya punya motor ini. Terasa bongsor, besar, dan mantap. Build quality top notch dan sangat presisi. Minim getaran pas dinyalakan, halus, tapi tetap ada karakter boxer engine yaitu pas di gas, body pasti akan goyang ke kiri karena torsinya.

Dapur pacu daripada motor ini adalah 1170CC, Power 125HP dan torsi 125NM. Dengan berat 231KG, motor ini cukup ringan untuk dibawa bila sudah jalan. Kalau macet macetan agak ga enak karena bodynya agak lebar sehingga susah untuk filtering di kemacetan. Tapi kalau sudah jalan, motor ini terasa seperti bawa motor bebek. Mudah di tikung, power instant, mudah mencapai 100an KM/H tanpa susah payah.

Fitur dari motor ini juga banyak, ada Cruise Control, ada Heated Grips, ada 4 Riding Mode, ESA Suspension, Upside down shocks, Brembo Brakes, Quick Shifter, Valve Control Exhaust, Keyless Start/Stop, dan etc. Saya sampai lupa yang pasti optional extra ini sekitar 40jutaan extra dari standard.
Service & Owning costs:
Well motor saya terima di 275KM dan belum pernah di service sehingga saya bawa ke BMW Motorrad puri untuk ganti oli mesin, filter oli, ganti minyak rem, ganti minyak kopling, ganti minyak gardan.
Kemudian PR kedua adalah beli ban depan, tapi karena dari pengalaman maka saya ganti depan belakang dengan Battlax S22.
Total costs untuk Service Tahunan dan Ban Battlax S22 adalah 2.5Juta+4Juta, jadi 6.5 Juta.
Terakhir saya harus ganti aki karena sudah 3 tahun tidak pernah ganti dan akhirnya susah nyala. Beli Motobatt 240CCA harga 2juta rupiah.
PR terakhir saya adalah pajak tahunan yang habis April ini senilai 7 juta rupiah.
Total yang sudah dikeluarkan adalah 15juta rupiah dan motor is as good as new.

Conclusion:
Dengan uang yang sudah saya keluarkan senilai Pajero Sport Dakar baru kira kira, maka saya dapat simpulkan adalah this is the best bike you can buy for around 500mio. Dengan spek seperti GS1200ADV yang barunya sekarang sudah 850jutaan, this is bargain. Boxer engine is the most expensive engine making in the world and got to appreciate the craftsmanship after almost 100 years in the making of Flat Twin motorcycle industry.
Akan tetapi setiap permulaan pasti ada akhir dan apabila ada yang mau meneruskan memelihara motor ini, boleh DM saya. Motor saat ini masih 650KM karena saya sangat jarang memakai motor ini unless weekend 1 minggu sekali.
Thanks for reading.
![Big Smile :big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif)



