starleedle wrote: Sat Feb 15, 2020 7:59
Indrakwik wrote: Fri Feb 14, 2020 16:06yg sering bermasalah hanya sistem pendinginan,mesinnya panas kalau kipas ac mati.
Nah ini bpk saya pernah cerita om, dia ada temen yg punya 405 STi macet2an di jkt ac nya dimatiin eh malah overheat.. pas dibawa ke bengkel ternyata ac nya harus dinyalain terus yaa biar ga over heat hahahaha.....
Kira2 kl diganti cooling system nya bakal bertahan lama gak om..?
Artinya unit tersebut memang bermasalah di electric cooling fan nya.
Normalnya pada 405 (dan kebanyakan Peugeot front-wheel drive periode sebelum 2003), cooling fan bisa secara otomatis nyala dan mati.
Biasanya pada saat AC dinyalakan (magnetic clutch on --> compressor on), cooling fan akan nyala (low speed). Namun setelah berkendara beberapa saat misalnya coolant temperature dirasa belum ideal, cooling fan akan otomatis mati. Baru setelah coolant temperature mencapai sekitar 85-90 degC cooling fan akan otomatis menyala kembali (low speed). Nanti temperatur turun lagi (misalnya karena lagi cruising di jalan tol yang lancar), fan akan mati otomatis, dan akan menyala lagi otomatis pada saat temperatur mulai naik, dan seterusnya. Jadi sama sekali bukan karena AC nyala atau mati.
Kalau misalnya kerja mesin berat sekali (misalnya macet parah; suhu udara di luar panas sekali), dan coolant temperature sudah mencapai sekitar 95-100 degC, maka cooling fan akan secara otomatis berputar di kecepatan tinggi (high speed), semata2 untuk mengembalikan ke kondisi coolant temperatur normal (85-90 degC), fan akan kembali ke low speed.
Cooling fan pada Peugeot ini punya semacam "control unit" sendiri, yang disebut dengan "shunt box" atau populer di kalangan bengkel Peugeot disebut "BB1". Bentuknya kotak hitam kecil letaknya di ruang mesin sebelah pojok kanan. Tugasnya ya melakukan hal yang disebutkan di atas.
Pada unit yang dimaksud tersebut, kemungkinan harness cooling fan sudah dimodifikasi (atau bahasa umumnya "di-bypass") dengan diikutkan pada aktif/tidak aktifnya magnetic clutch --> kompresor AC (aktivasi / deaktivasi dilakukan dengan cara menekan tombol "AC" di climate control). Hal ini disebabkan karena shunt box nya rusak tapi karena bengkelnya tidak paham (atau paham & sudah dijelaskan kepada pemilik mobil namun karena tidak mau mengganti komponen yang rusak & minta "diakali"), akhirnya di-bypass lah. Akibatnya kalau AC tidak nyala ya cooling fan nya tidak nyala.
Kalau pada Peugeot klasik yang masih rear-wheel drive (misalnya 504 / 505), cooling fan nya masih konvensional atau istilanya "viscous fan" / visco fan (seperti pada Kijang kotak - kapsul khususnya mesin 5K / 7K). Putaran cooling fan mengikuti putaran crankshaft mesin melalui pulley dan fan belt, sekaligus memutar water pump. Lebih simple dan relatif tidak ada perawatan (kecuali kalau belt putus atau water pump macet, ya harus diganti belt dan atau water pump nya).