Turboman wrote: Sun Oct 19, 2014 16:44
Bengkel swasta memang terbagi 2 golongan besar :
- Bengkel yg merangkap stockist (baik parts standard maupun parts performa aftermarket)
- Bengkel yg core business-nya bersifat teknis baik perbaikan maupun modifikasi (biasanya setok barang secukupnya, spt setok oli n filter aja, parts2 biasanya ambil dr supplier parts sesuai yg dibutuhkan sesuai problem pada mobil customer)
Bengkel Resmi :
- Perlu dicatat bahwa bengkel resmi sekarang menjadi "tambang income" bagi 3S dealer since profit margin per unit mobil baru semakin kecil krn ketat-nya persaingan
- Juga BeRes itu ada target omzet juga
Jika kita memandang dari kacamata sebagai ATPM, saya pribadi nggak menyalahkan modus yg dijalankan oleh BeRes walau terkesan "mencekik" customer, sebab dalam skala bisnis besar, efisiensi waktu kerja dan efektivitas hasil yang diutamakan, jadi bagaimana mobil masuk diservis bisa secepat mungkin selesai dan hasilnya memuaskan (in general), ya akhirnya pendekatannya : parts2 yg rusak diganti baru, instead of service
Juga adanya paket service per 10K / 20K / 30K / 40 K dst, item list apa2 saja yg harus diganti utk servis di masing2 besaran Km tsb, bertujuan :
- Utk memudahkan pengadaan barang2 parts (fast mov / slow mov) / fluids di BeRes tsb
- Meminimalisir resiko "malfunction" pada mobil customer (dgn pendekatan replace instead of repair)
- Waktu pengerjaan yg efisien (krn apapun kondisi mobil kastemer, parts2 tertentu tetap diganti sesuai paket servis per besaran odo Km, just replace and not repair)
- Utk pengembangan bisnis lebih mudah, karena bisa menargetkan "waktu baku pengerjaan" / menargetkan "mechanic - cars ratio / hour" alias 1 mekanik bisa nanganin berapa mobil dalam sejam, jadi bisa menerapkan efisiensi SDM & meningkatkan jumlah mobil yang dapat ditangani dalam 1 jam
Maka itu kalau sy pribadi ke BeRes hanya selama masa garansi saja
teman2 saya yg hobby mobil juga ke BeRes selama masa garansi aja, dan bahkan ada juga yg sejak dari baru nggak pernah ke BeRes (kecuali kalau urus claim)
Kalau saya pribadi ke bengkel swasta :
- saya cenderung hindari bengkel yang merangkap sebagai toko, krn modus bisnis mereka juga cenderung menyarankan ganti parts
- Utk bengkel yg sifatnya "stockist performance parts", saya ke sana hanya jika ada keperluan dengan performance parts yg mereka jual.
Bengkel favorit saya
- Bengkel swasta yg berorientasi menawarkan "Solusi serta didukung skill pengerjaan yang sangat baik"
- Bengkel swasta yang hanya menyarankan penggantian parts yg memang jika benar2 perlu diganti saja & tidak pernah menyarankan penggantian parts yg masih bagus
- Bengkel yang mengedepankan "repair instead of replace" (kecuali jika memang benar2 harus ganti parts)
- bengkel swasta yang owner-nya sgt care thd mobil2 pasien-nya / melakukan pelatihan yg baik kepada para mekanik2-nya
Bengkel2 favorit ini saya temukan satu per satu dari komunitas2 mobil yg berbeda / dari teman2 yg hobby modifikasi serta perawatan mobil / teman2 yg kritis dalam menilai bengkel.
Utk BeRes = saya prefer ke BeRes yang Kepala Bengkel-nya juga punya "passion" thd dunia perbengkelan dan melakukan pendekatan sesuai masalah yang dihadapi mobil kastemer.
Utk Toyota ada pak Adhi W = KaBeng A2K Puri Indah
Utk Ford dulu KaBeng kesayangan anak2 FCI = pak Anton - BeRes Ford JakPus, sayang beliau sudah lama resign dr Ford
Mau daftar bengkel2 swasta qualified, silakan Japri, saya bisa berikan list-nya via e-mail.
*Bukan seles bengkel swasta*