Kalau biasanya saya bercerita mengenai roadtrip, kali ini saya coba melakukan review terhadap Toyota Harrier 2.4 L Premium Tahun 2007 yang sudah dipakai lebih dari 3 tahun sejak tahun 2016..

PRAKATA
Pada beberapa kesempatan ketika mudik ke kampung halaman atau ada acara keluarga di kampung halaman sekitar tahun 2016, kendaraan digunakan saat itu yaitu Honda Accord tahun 2008 terasa kurang pas untuk melalui pantura jawa, dimana kondisi jalan belum seperti saat ini dimana mayoritas rute yang biasa ditempuh sudah tersambung oleh tol, sehingga terpikir opsi untuk mengganti mobil tersebut dengan SUV.. Syaratnya adalah SUV bensin dengan merk yang umum saja seperti Toyota dan Honda..
Opsi pada saat itu mengerucut pada 2 mobil yaitu Toyota Fortuner dan Honda CRV dengan tahun produksi yang sama yaitu tahun 2012. Karena sebelumnya sudah pernah test drive CRV hingga bandung maka yang di test kali adalah Fortuner. Impresi yang dirasakan pada saat itu adalah Fortuner tidak senyaman CRV, mungkin karena basis 2 SUV ini berbeda, yaitu ladder frame dan monocoque.. CMIIW.. Karena yang di test adalah Fortuner bensin maka juga tidak se-fun to drive CRV.. Sepertinya pilihan mengarah ke CRV hingga suatu ketika melintas Toyota Harrier..
Hmm.. Oke juga nih bentuknya...

Sejak itu mulai browsing mengenai Toyota Harrier, range tahun produksi mobil ini adalah dari tahun 2003 hingga 2008 dengan kode bodi XU30, namun di indonesia ada yang hingga tahun 2012 dengan varian paling tingginya adalah bermesin 3000cc dan sudah dilengkapi air suspension.. Umumnya Toyota Harrier masuk via IU.. CMIIW.. Sebenarnya pada periode 2008 hingga 2012 ada generasi ketiga dengan kode bodi AL10 dengan menggunakan logo Lexus..
Setelah dapat informasi cukup mengenai mobil ini, akhirnya pada Maret 2016 diputuskan memilih Toyota Harrier 2.4 L Premium Tahun 2007.. Kondisi unit yang didapat cukup baik meskipun exterior sudah ada yang dicat ulang seperti bemper, dashboard yang sudah di retrim karena yang asli sudah retak-retak terkena panas, jok bagian supir yang sudah mulai agak retak-retak.. Namun kondisi mesin dan matic masih sangat prima, KM baru akan mencapai 50rb, cuma berasa agak lemot aja tarikannya..
Agak diluar dugaan sebenarnya hingga akhirnya memutuskan pilihan pada mobil ini, karena memang awalnya tidak ada dalam opsi.. Meskipun toyota, namun mobil ini builtup, dan ini pertama kali pegang unit builtup, mulanya ada kekhawatiran..
PERAWATAN RUTIN
Sebelum membahas mesin, fitur, eksterior, interior dll, saya bahas terlebih dahulu mengenai perawatan awal yang dilakukan..
Hal pertama yang dilakukan adalah mengembalikan performa mobil ini. Dimulai dengan tuneup, carbon clean, ganti busi, ganti fan belt, pembersihan rem berikut kuras minyak rem yang dilakukan di BeRes Toyota.. Parts yang digunakan sama persis seperti yang digunakan oleh Camry dan Alphard, untuk harga parts nya sendiri ya sedikit saja lebih mahal dibandingkan dengan Innova.. Seperti busi contohnya, menggunakan busi iridium dengan harga 100rb/pcs..
Selanjutnya mengganti seluruh oli mobil ini, mulai oli mesin berikut filternya, flush matic, dan flush oli P/S, seluruhnya dilakukan di TODA.. Oli mesin pakai TGMO 10w-40 dan matic juga pakai punya toyota yang T-IV.. Setelah selesai ritual awal ini, mobil langsung maknyus dibawanya, ga lemot lagi..
Selama 3 tahun ini, pada akhirnya mobil jarang dipakai untuk harian namun lebih sering digunakan untuk perjalanan keluar kota, sehingga praktis hanya nambah kurang lebih 10rb KM/tahun, maka setiap 1 tahun perawatan yang dilakukan hanya tuneup, carbon clean dan bersih-bersih rem saja, kecuali penggantian oli mesin dan filter yang dilakukan setiap 5rb KM atau 6 bulan..
Overall untuk perawatan rutin, mobil ini tidak butuh perlakuan khusus..
MESIN
Menurut wikipedia, mobil ini dibekali mesin 2AZ-FE ini menghasilkan tenaga 162 HP dengan torsi 221 Nm, mesin tersebut sama dengan seperti yang dipakai oleh Camry dan Alphard pada periode tahun produksi yang sama.. CMIIW.. Kecepatan 140 kpj akan mudah dicapai ketika berselancar di jalan tol, sehingga menurut saya mesin tersebut lebih dari cukup untuk bersenang-senang di tol..
Mesin tersebut ditunjang oleh transmisi otomatis 5 percepatan (tiptronik) dan ada mode ECT Snow, meskipun belum CVT namun perpindahan gear cukup halus.. Untuk mode ECT Snow sendiri, menurut forum yang saya baca apabila diaktifkan akan mencegah gear pindah ke gear yang lebih tinggi, sehingga akan menjaga RPM menjadi lebih tinggi untuk menjaga traksi kendaraan.. Saya sendiri ga pernah mencoba fitur ini..
Selama 3 tahun pemakaian, BBM dominan menggunakan pertalite.. Untuk pemakaian dalam kota dengan lalu lintas stop and go memang tidak terlalu lincah, dan hanya menghasilkan FC mendekati 1:7.. Namun ketika diajak keluar kota maka FC 1:10 mudah diperoleh..
FITUR
Fitur mobil ini cukup lengkap antara lain panoramic sunroof yang bisa dibuka hingga ¾ atap mobil, black leather seat, electric seat dan heater seat untuk tempat duduk di depan, telescopic, tilt steering dan power back door (PBD), adaptive frontlighting system (AFS)..
Pada beberapa harrier telah dilengkapi oleh sensor mundur dan sensor pada bemper depan untuk memonitor benda yang ada di sekeliling mobil, namun di unit yang saya pakai belum dilengkapi sensor tersebut..
Leather seat nya berwarna hitam dan sepertinya bahannya mirip dengan yang digunakan oleh Camry, hanya terasa sedikit keras namun tetap nyaman diduduki.. CMIIW.. Namun saya mendapati unit yang kondisi joknya sudah agak retak-retak terutama di jok bagian supir.. Ada tipe Harrier yang leather seat nya berwarna beige yaitu tipe alcantara..
Untuk audio bawaan mobil, seingat saya sudah dilengkapi dengan 7 speaker dan power JBL, cukup nyaman didengar di telinga.. Namun head unit bawaan nya hanya bisa memutar CD dan radio saja, belum bisa menggunakan USB sebagai player, dan sudah pula dilengkapi dengan audio steering switch, namun untuk tuner radio FM hanya sampai 90 saja..

Mobil ini juga sudah dilengkapi rem cakram di 4 rodanya, sudah dilengkapi dengan ABS tentunya, sehingga kemampuan pengeremannya cukup baik..
EKSTERIOR
Mengenai bentuk eksterior dari mobil ini sendiri sebenarnya sangat subyektif dan bisa berbeda untuk setiap orangnya, hanya saja bagi saya bentuknya cukup lux.. Hal lain yang saya perhatikan adalah kualitas cat asli dari mobil ini sangat baik.. Dari awal beli hingga saat ini sama sekali tidak pernah dipoles, namun sangat minim jamur baik di kaca dan body mobil, baret pun jarang terlihat di body mobil, meskipun jarang dipakai namun mobil ini cukup sering diajak keluar kota..

INTERIOR
Secara keseluruhan kualitas interior mobil ini cukup baik, kecuali dashboardnya yang mudah retak.. Mungkin memang tidak cocok untuk iklim di indonesia, hal ini juga terjadi di Camry pada generasi yang sama.. Finishing interior nya cukup banyak material yang soft touch, ada aksen panel kayu di stir, doortrim, panel tengah dan console box.. Kursi bagian depan juga sudah dilengkapi dengan arm rest.. Bagian bagasi juga sudah dilengkapi dengan penutup barang bawaan (Tonneau Cover).. Untuk bagian penumpang terdapat 2 kisi AC yang berada di console tengah, namun menurut yang sering duduk di belakang, kisi AC tersebut tidak terlalu memberi efek dingin bagi penumpang..
Sempat ada kendala di sunroof nya, yaitu rembes di pilar A bagian driver, namun ternyata hanya salurannya saja yang mampet, setelah dibersihkan salurannya sudah tidak rembes lagi..



PERAWATAN LAIN
Selama 3 tahun penggunaan mobil ini, ada beberapa penggantian parts yang cukup mendadak dan mengagetkan antara lain :
1. Sekitar pertengahan tahun 2017, mobil ini minta jajan kompresor AC dan teman2nya seperti evaporator, dryer dll.. DC bikin kaget kantong, hampir 2 digit.. Tapi setelah penggantian parts tsb, AC normal hingga saat ini..
2. Sekitar akhir 2018, kisaran KM mendekati 85rb didapati oli rembes disekitar cover valve.. Awalnya diprediksi hanya packing saja yang getas, namun ternyata cover valve keropos sehingga harus diganti dengan DC hampir 3jt..
Selain penggantian parts diatas, ada juga perawatan dan penggantian parts lain yaitu :
1. Setelah perawatan rutin, dilakukan pengecekan menyeluruh terhadap kaki-kaki. Hasilnya adalah seluruh karet kaki-kaki dan shockbreacker perlu diremajakan dan kami percayakan rekondisi kaki-kaki di bengkel Jantra, hingga 3 tahun pemakaian kondisi masih cukup baik, ga ada bunyi gluduk2 dari kaki-kaki, hanya saja shockbreaker mulai melemah.. DC hampir 5jt.. Mengapa dengan DC hampir 5jt namun tidak bikin kaget kantong? Karena sebenarnya sudah dibudgetkan untuk melakukan peremajaan di sektor kaki-kaki..
2. Disc Brake dan Brake Pad : Disc Brake dan Brake Pad mulai terasa berkurang performanya pada saat memasuki tahun kedua pemakaian, sehingga diputuskan untuk mengganti parts ini, ternyata di toko ijo cukup banyak tersedia partsnya.. Brembo jadi merk yang dipakai untuk menggantikan parts yang lama..
OVERALL
Secara keseluruhan mobil ini sangat nyaman, suspensi empuk meskipun bagi saya agak terlalu empuk, mungkin bisa disiasati dengan penggantian per after market atau shockbreaker yang lebih keras.. Beberapa parts fast moving beda tipis aja harganya dibandingkan innova, namun kenyamanan yang didapat pasti berbeda.. Posisi pengemudi cukup nyaman sehingga sangat memudahkan dalam pengendalian maupun ketika bermanuver, stir yang ringan enak digunakan untuk bermanuver.. Ground clearance juga cukup tinggi, namun saya ga tau angka pastinya berapa, cuma sekilas mirip-mirip sama CRV., sangat aman dipakai untuk jalanan di pulau jawa pada umumnya..
Pajak dari mobil ini sendiri hampir 6jt, mirip pajero/fortuner diesel 2012 untuk wilayah jakarta barat..
Sama seperti mobil toyota pada umumnya, minim rasa khawatir terhadap kondisi mobil ketika akan diajak perjalanan keluar kota.. Tinggal stater, isi bensin, gas...

AKhir Mei 2019, diputuskan untuk menjual mobil ini, selain jarang dipakai juga sekaligus peremajaan mengingat usia kendaaran sudah mencapai 12 tahun.. Selama 3 tahun pemakaian, mobil ini relatif ga rewel, hanya 2 penggantian parts diatas saja yang cukup mengagetkan kantong.. Sisanya hanya perawatan rutin yang sama dengan mobil lainnya..
Namun... Pada saat dijual, harga mobil ini mengalami depresiasi cukup besar, dipakai 3 tahun harganya hanya sisa di kisaran 60% saja dari harga pembelian di Maret 2016, artinya susut di kisaran 40%..
Demikian review singkat dari newbie, review ini murni berdasarkan pemakaian selama 3 tahun, apa yang dirasakan bisa saja berbeda bagi setiap orang..
Next.. Saya akan coba review pengganti mobil ini yang langsung kami test ke ujung pulau jawa timur..