Karena harga tiket termasuk komponen PSC/Passenger Service Charge airport.Salvanost wrote: Wed May 22, 2019 14:59 lucu juga ya kenaikan tiket dadakan gini malah merembet kemana mana
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I mengaku mengalami penurunan jumlah penumpang sejal awal tahun hingga Mei 2019 ini. Salah satu faktor yang menunjang terjadinya penurunan penumpang itu karena mahalnya harga tiket pesawat. "Jadi penurunan traffic sampai dengan Mei ini ya ke kita itu sekitar 15 sampai 20 persen penurunannya dibandingkan tahun lalu," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi di Jakarta, Rabu (22/5/2019). Faik mengatakan, penurunan jumlah penumpang itu terjadi di 14 bandara yang dikelola perseroannya. Penurunan jumlah penumpang itu pun berimbas kepada revenue perusahaan. "Dampak terhadap finansial hitungan kita kemarin sampai dengan bulan Mei sekitar Rp 300 miliar lah dari awal tahun," kata Faik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiket Pesawat Mahal, AP I Kehilangan Keuntungan Rp 300 Miliar", https://money.kompas.com/read/2019/05/2 ... 300-miliar.
Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Erlangga Djumena
Kalo ngga ada tiket terjual, AP ga dapet PSC dan ini lumayan besar. Ngga inget sekarang berapa kisarannya, terakhir masih jaman bayar PSC domestik 50ribu, international 150 ribu. Domestik ga tau berapa sekarang, udah deket 100(?)
Btw tiket promo ke luar negeri juga kalo ga dapet subsidi dari tarif batas atas, bilanngannya agak scary.
Misal tiket ke SIN dijual $70, PSC Changi itu setahu gua udah $30 lebih. Jadi biaya yang diterima maskapai ga sampe 400ribu. Makanya dari dulu banget, Gerry (Soedjatman) kan konsisten bilang tarif batas bawah dilepas atau dibuat sangat kecil, atasnya dinaikin alias spreadnya lebar. Struktur pricingnya airline atur tiket promo ekonomi, jauh dari hari H. Full fare economy kapan, discounted business kapan, full fare business kapan terserah airline. Semakin deket, semakin mahal. Ngajarin penumpang untuk plan di depan, dan kasih kesempatan airline untuk take profit sekaligus subsidi promo dari full fare economy dan full fare business yang bisa mepet ke batas atas (gede).