Boeds wrote: Sun May 12, 2019 8:40
saya blom baca semua thread ini, keputus-putus,
kebetulan lihat posting terakhir, jadi teringat kejadian setahun lalu, tepatnya pas libur lebaran.
jakarta-medan, pergi lintas timur, pulang lewat jalur barat.
mau cerita dikit yg sesuai dgn posting terakhir om f272, jalur sidempuan - bukit tinggi.
apalagi setelah lihat video rekamannya... ingatan langsung kembali ke setahun lalu
ceritanya,
kami berangkat dari rumah kakak di siantar setelah sarapan pagi.
penumpang 4 cewek semua. 2 anak, nyonya dan ibu. saya solo driver.
jam makan siang, kami nyampe di balige, rumah makan khas tapanuli di atas kolam ikan nila yg selalu ramai.
ikan masak bumbu khas nya... muantaaap. wajib coba bagi yg lintas di balige. ayam kampungnya juga maknyuusss... andalimannya itu loh.. hmmmm.....
selesai makan, lanjut ke arah tarutung,
mau masuk siborong-borong, nelpon teman akrab di medan yg sudah jalan beberapa hari lalu keliling toba, tanya posisinya dimana.
suatu kebetulan yg ajaib, kami bisa pas ketemu di pertigaan siborong-borong, padahal gak janjian.
mereka dari arah tele, kami dari arah parapat, lanjut bareng ke arah tarutung.
di tarutung, sepakat mau mandi air panas belerang.
akhirnya yg mandi anak"nya teman, kami ngobrol di teras pemandian sambil makan jajanan khas tapanulit, ombus-ombus dan lampet.
kebetulan teman saya juga bawa ibunya, jadi pembicaraan seru sekali (mereka tetangga dulu waktu di medan).
lansia ketemu lansia, nyonya ketemu nyonya, laki ketemu laki...
gak sadar ngobrol keenakan akhirnya kesorean, dan kamipun berpisah.
kami masuk tarutung sudah gelap, jam 7 lewat...
karena keterbatasan waktu cuti, diputuskan lanjut jalan sampai dimana sanggupnya....gak nginap di tarutung.
awalnya agak ragu juga, karena akan melewati spot yg rawan, seperti aek latong yg pernah terkenal memakan banyak korban tewas karena bus yg tenggelam di sana. banyak cerita seram tentang aek latong sehingga semua orang menyarankan jangan lintas malam di sana.
akhirnya spot" rawan tersebut dilewati semua, tanpa rasa kuatir. mungkin karena malam, jadi fokus ke jalan yg diterangi lampu saja...
pas lewat pembangkit listrik panas bumi aek sarula, hanya melambat sejenak.
akhirnya sebelum tengah malam, kami masuk ke padang sidempuan.
cari spot berhenti yg nyaman, dapat di indomaret yg ada spbu nya.
makan malam yg sudah sangat telat... trus akhirnya diputuskan untuk lanjut lagi, gak nginap di sidempuan.
ada untungnya karena lintas barat sumatra yg memang lebih sepi dari lintas timur, semakin sepi karena sudah malam, membuat kami hampir bisa maintain di 80-100kpj di track lurus.
akhirnya sampai di mana ya...lupa, sekitar hampir jam 3 mata sudah gak tahan, akhirnya kami masuk ke spbu, istrahat tidur, rencana subuh jalan lagi.
lewat subuh, lanjut jalan ke arah bukit tinggi.
nah, video om f272 yg ada sungai di samping kiri sepanjang jalan... itu yg memancing nulis cerita ini.
suatu pemandangan yg sangat nyaman... yg gak akan dapat di lintas timur.
sayang karena keterbatasan waktu, saya gak sempat mampir" di sepanjang spot jalan dan sungai itu.
bagi yg akan roadtrip ke utara sumatara dari ujung selatan, highly recommend lewat jalur barat ini.
mendekati bukit tinggi, jalan berkelok-keloknya lumayan membuat pusing.
kakak saya yg sekian tahun tinggal di padang, setiap kali pulang ke medan, katanya selalu mabuk kalo lewat track kelokan ini.
di bukit tinggi, spot" makanan yg terkenal sudah telat alias kehabisan.
akhirnya setelah makan siang, kami lanjut lagi ke arah padang.
di padang juga gak sempat mampir, hanya cari pertadex.
lanjut ke painan dan nginap di sana.
ini etape yg pengen diulang lagi... rasanya sangat tidak puas saat itu karena gak bisa singgah-singgah.
suatu saat... blom tau kapan...