Road Trip pakai Sedan
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1088
- Joined: Thu Oct 28, 2004 8:38
- Location: Jakarta
Road Trip pakai Sedan
bulan April kemarin saya Road Trip ke Jawa tengah dari jakarta menggunakan sedan ,
19 April - 21 April 2019
Toyota Corolla Altis 1.8G A/T 2010 (new Altis, altis gen 2, pre facelift)
mobil kondisi STD,
mesin VVT-i 1800 cc, 142 Hp (menurut google) automatic 4 speed dengan manual shift mode
modifikasi ringan
busi ganti ND Iridium IK16
ban Accellera Phi R 225/50/R16 (ban STD Dunlop SP 2030, 205/55/R16)
lampu HID gartner 55W (balast), bulb CN light (baru ganti 2018 nov, beli di tokopedia, garansi 1 th, saat ini mati, lagi klaim garansi)
Audio interface, AUX in, USB
biasanya saya menggunakan Pertamax Pertamina
selama perjalanan menggunakan BBM Pertamax dan 10 liter Pertamax Turbo di tiap pengisian. subjektif sih rasanya power sedikit lebih baik. cuma kayaknya lebih boros (menurut MID)
perjalanan sejauh 1286 km, total driving time 36 jam 43 menit dengan konsumsi BBM 11.6 km/L (MID)
perjalanan dari Jakarta via tol Jakarta Cikampek, berangkat jam 6 pagi dari Grogol Jakarta Barat
hari jumat Agung 19 april
macet amit2. saya keluar tol di Meikarta, lalu jalan biasa ceritanya sih mau lewat jalan kali malang, tapi kayaknya itu bukan, sebelah kali sih, tapi gak tau itu apa. jalan kecil, 2 jalur.
si Mbah G sih suruh masuk tol lagi, tapi saya lihat di peta ada yang hijau, jadi coba aja deh, keluar di krawang timur, masuk tol lagi, sebelum rest area di km 57.
jalanan kecil tadi cukup mulus, beton, ada sedikit yang berlubang, tapi masi bisa dilewati dengan aman. depan saya ada Nissan Elgrand juga melintas dengan aman.
Selepas km 57, kemacetan sudah mereda banyak, cukup lancar.
masuk Cipali, ramai lancar.
cipali sekarang sudah ramai, kalau mau cepet, terpaksa ambil dari kiri.
posisi transmisi di S4 (perpindahan tetap otomatis), di tol malas pakai tip tronik, dan di toyota altis ini, begitu masuk S, maunya posisi 3. otomatis pindah gigi 1-2-3. saya biasanya masukkan ke S4, jadi tetap otomatis, upshift pada RPM lebih tinggi daripada di D.
tenaga cukup ya, di jalan tol cipali, bisa ikutin Pajero dakar lama, yang pengemudinya seperti dikejar setan (dan saya)
temen2 saya bilang saya sinting, tapi rasanya pengemudi Pajero itu lebih sinting daripada saya.
cuaca kala itu cerah, mendung dan kadang hujan.
ban Accelera ini grip nya bagus, JAUH lebih baik drp ban aslinya. juga cukup tahan benturan, saya hajar 2 lubang, yang bikin sakit...... ternata ban bertahan gak benjol. walaupun hujan, saya rasa ban ini grip nya bagus. membuat mobil terasa stabil.
top speed bisa dicapai di 190 km/jam
berhenti di rest area km 166. waktu pk 10.30 rencananya mau makan nasi jamblang , eh dia gak jualan.
makan empal gentong dan tongseng, lumayan juga. mau beeli tahu sumedang, eh habis.
isi bensin, biasanya bisa pakai debit atau kredit card, eh EDC bermasalah.
kembali melanjutkan perjalanan
exit di Tegal, Slawi.
jalan biasa menuju Gombong, Kebumen, jawa tengah.
saya pakai 2 GPS, Gamin 1390 dan Googlemaps
garmin maunya keluar pejagan, Google keluar di Adiwerna.
jalan menuju slawi, agak kecil dan berkelok-kelok.
jalanan mulus beton, cukup sepi. hampir sendirian
di jalan ini ban Accelera ini benar2 terasa grip nya. hajar tikungan.
serasa Rally SS.
di jalan ini saya ketemu sebuah motor, dimana pengemudinya menggunakan jaket ojek online, hebat juga ya ada ditengah hutan.
pemandangan kanan kiri indah. sawah dan pegunungan
sampai di gombong sore jam 3.30
nah ke gombong ini karena ada pesta pernikahan kerabat.
masuk ke kampung, jalan sempit dan berbatu. lewat pakai Altis. Hidup Altis!!!
selepas magrib, kami melanjutkan perjalanan.
mau menyusuri jalan pantai selatan, menuju magelang
nah menuju keluar kota ini ada yang bolong gede gede. ini susahnya naik sedan, harus perlahan dan kanan kiri hindari lubang.
pas di pinggir kota kebumen, makan sate ambal, ini khas daerah sini, saya masuk restoran sembarang. pilih sate ayam dan kambing, lucu, sate kambing disajikan tanpa tusukan. enakkkkk.
ternyata yang saya lewati bukan jalan pantai selatan, tapi jalan paralelnya, jalan raya ambal-Kembaran, lanjut jalan daendels, ini lurus, jalan aspal, seperti jalan tol. mulus
ada 2x insiden (hampir)
1x ada pertigaan, keluar 2 sepeda motor , nyelonong aja. saya kasi lampu dan klakson, baru mereka berhenti. saya panik stop, jalanan agak berpasir di lokasi itu, terasa rem ABS bekerja dengan baik. dari arah berlawanan juga ada mobil, jadi gak bisa menghindar juga. untung semua pihak bisa berhenti pada waktunya, jadi gak jadi apa2.
1x lagi, dari kejauhan saya lihat ada sesuatu melintang. saya lagi 120 km/jam, ternyata ada BMW E36 warna merah lagi muter. saya panik stop lagi, dibelakang saya ada mobil lain yang nempel. saya juga takut ketabrak, dan untung juga, semua bisa berhenti pada waktunya.
saya menginap di Homestay Bigaran Ndeso, dekat candi borobudur. pesan traveloka Rp 300 rb, termasuk sarapan (soto ayam dan kue basah).
lokasi ditengah hutan, hotel kecil
perlengkapan bagus, ranjang, bantal, TV kabel, keran2 bagus, sayang maintenance kurang, kotor berdebu.
esok melanjutkan perjalanan ke muntilan
lihat bukit Rhema, gereja ayam . ini rumah doa universal, bukan agama tertentu. gedung berbentuk seperti burung merpati, melambangkan perdamaian (kata guidenya)
naik ke bukit menanjak banget, jadi saya bayar naik mobil untuk naik turun, kendaraan resmi dari bukit Rhema ini, Daihatsu Taft, bayar Rp7000 sekali jalan, per orang.
tiket masuk Rp 20.000 termasuksnack (dapat singkong goreng) dan voucher 5000 untuk kopi, saya beli kopi tambah Rp 15.000, bayar pakai gopay, dapat cashback.
ini tempat bagus untuk foto, dan ya kalo mau doa, ada kubikel untuk doa.
dari sini, kami ke Candi Borobudur.
di Candi borobudur, ada mini theater 4D, murah cuma Rp 10rb, beli voucher di pintu masuk. theater di pintu keluar, harga normal Rp30 rb.
film bisa milih, banyak macam
disini makan ayam goreng, yang ada isi jeroannya, enak, saya biasanya makan ginian di Parakan, banyak yang jual, pilih2 aja. murah koq.
dari borobudur, saya ke Desa Bronkol, Salatiga, makan Durian. Murah gede enak.
di Pak Haryanto, persis seberang kantor desa Bronkol. ini rumah tinggal, jadi malam2, masi bisa datang, telepon dulu tentunya, takutnya pas Pak Har pergi, atau duren tak tersedia.
beli 5 durian, 2 dimakan, 3 dibawa pulang, masuk dus dan masuk bagasi.
parfum duren sepanjang jalan.
lanjut untuk bermalam di semarang. via tol.
di Semarang nginep di Grand Candi, gak tau ada apa si semarang, hotel banyak penuh.
pagi pergi ke Lawang Sewu, ini museum Kereta api,
siang makan soto mbak Lin, soto ayam. porsi kecil, jadi harus 2 porsi. hehehe, belum lagi sundukan (sate), enak2.
jalan balik menuju jakarta via tol.
tol lancar, bisa top speed.
berhenti makan sore di Pemalang, exit pemalang belok kanan,
kali ini makan kepiting Gemes Pak Mamo. 1 porsi 2 kepiting Rp80.000 (jantan), kalau telur Rp 100.000
diseberangnya ada Mbok Berek, enak juga.
lurus lagi, lampu merah, kanan, ada kepiting Prima, dan lurus lagi ada kepiting Pak sukardi (ini masuk gang), ada plang nya di jalan, 500 m, selewat kepiting prima.
kembali melanjutkan perjalanan.
sayangnya macet parah sejak km 168. dan terus merah pekat sampai jakarta.
kami putuskan balik arah di majalengka, kembali ke cirebon.
di cirebon makan nasi Jamblang mang dul, bisa bayar pakai ovo/gopay/linkaja.
nginep di Neo cirebon.
nah hotel rame, jadi kami harus valet, kunci ditinggalkan di satpam.
besok pagi, saya keluar hotel, tinggal ikuti bau duren, ketemu deh mobilnya. saya jadi mikir, si valet, mikir apa ya????
macet gila di krawang, dan kali ini jalan pinggir macet juga, ya sudah antri ajja.
mobil masih bau duren, sampai 2 hari kemudian, akhirnya hilang bau, dengan parfum mobil saya taruh dibagasi, dan pakai kopi bubuk saya bungkus kain di beberapa tempat di mobil.
perjalanan ini membuktikan bahwa Toyota Corolla Altis dan sedan pada umumnya, bisa digunakan untuk road trip.
jalanan relatif mulus.
sedan menawarkan kenyamanan dan kestabilan pada kecepatan tinggi dan perjalanan jauh.
saya sudah berkali2 road trip jawa dengan sedan, nanti akan diceritakan juga
19 April - 21 April 2019
Toyota Corolla Altis 1.8G A/T 2010 (new Altis, altis gen 2, pre facelift)
mobil kondisi STD,
mesin VVT-i 1800 cc, 142 Hp (menurut google) automatic 4 speed dengan manual shift mode
modifikasi ringan
busi ganti ND Iridium IK16
ban Accellera Phi R 225/50/R16 (ban STD Dunlop SP 2030, 205/55/R16)
lampu HID gartner 55W (balast), bulb CN light (baru ganti 2018 nov, beli di tokopedia, garansi 1 th, saat ini mati, lagi klaim garansi)
Audio interface, AUX in, USB
biasanya saya menggunakan Pertamax Pertamina
selama perjalanan menggunakan BBM Pertamax dan 10 liter Pertamax Turbo di tiap pengisian. subjektif sih rasanya power sedikit lebih baik. cuma kayaknya lebih boros (menurut MID)
perjalanan sejauh 1286 km, total driving time 36 jam 43 menit dengan konsumsi BBM 11.6 km/L (MID)
perjalanan dari Jakarta via tol Jakarta Cikampek, berangkat jam 6 pagi dari Grogol Jakarta Barat
hari jumat Agung 19 april
macet amit2. saya keluar tol di Meikarta, lalu jalan biasa ceritanya sih mau lewat jalan kali malang, tapi kayaknya itu bukan, sebelah kali sih, tapi gak tau itu apa. jalan kecil, 2 jalur.
si Mbah G sih suruh masuk tol lagi, tapi saya lihat di peta ada yang hijau, jadi coba aja deh, keluar di krawang timur, masuk tol lagi, sebelum rest area di km 57.
jalanan kecil tadi cukup mulus, beton, ada sedikit yang berlubang, tapi masi bisa dilewati dengan aman. depan saya ada Nissan Elgrand juga melintas dengan aman.
Selepas km 57, kemacetan sudah mereda banyak, cukup lancar.
masuk Cipali, ramai lancar.
cipali sekarang sudah ramai, kalau mau cepet, terpaksa ambil dari kiri.
posisi transmisi di S4 (perpindahan tetap otomatis), di tol malas pakai tip tronik, dan di toyota altis ini, begitu masuk S, maunya posisi 3. otomatis pindah gigi 1-2-3. saya biasanya masukkan ke S4, jadi tetap otomatis, upshift pada RPM lebih tinggi daripada di D.
tenaga cukup ya, di jalan tol cipali, bisa ikutin Pajero dakar lama, yang pengemudinya seperti dikejar setan (dan saya)
temen2 saya bilang saya sinting, tapi rasanya pengemudi Pajero itu lebih sinting daripada saya.
cuaca kala itu cerah, mendung dan kadang hujan.
ban Accelera ini grip nya bagus, JAUH lebih baik drp ban aslinya. juga cukup tahan benturan, saya hajar 2 lubang, yang bikin sakit...... ternata ban bertahan gak benjol. walaupun hujan, saya rasa ban ini grip nya bagus. membuat mobil terasa stabil.
top speed bisa dicapai di 190 km/jam
berhenti di rest area km 166. waktu pk 10.30 rencananya mau makan nasi jamblang , eh dia gak jualan.
makan empal gentong dan tongseng, lumayan juga. mau beeli tahu sumedang, eh habis.
isi bensin, biasanya bisa pakai debit atau kredit card, eh EDC bermasalah.
kembali melanjutkan perjalanan
exit di Tegal, Slawi.
jalan biasa menuju Gombong, Kebumen, jawa tengah.
saya pakai 2 GPS, Gamin 1390 dan Googlemaps
garmin maunya keluar pejagan, Google keluar di Adiwerna.
jalan menuju slawi, agak kecil dan berkelok-kelok.
jalanan mulus beton, cukup sepi. hampir sendirian
di jalan ini ban Accelera ini benar2 terasa grip nya. hajar tikungan.
serasa Rally SS.
di jalan ini saya ketemu sebuah motor, dimana pengemudinya menggunakan jaket ojek online, hebat juga ya ada ditengah hutan.
pemandangan kanan kiri indah. sawah dan pegunungan
sampai di gombong sore jam 3.30
nah ke gombong ini karena ada pesta pernikahan kerabat.
masuk ke kampung, jalan sempit dan berbatu. lewat pakai Altis. Hidup Altis!!!
selepas magrib, kami melanjutkan perjalanan.
mau menyusuri jalan pantai selatan, menuju magelang
nah menuju keluar kota ini ada yang bolong gede gede. ini susahnya naik sedan, harus perlahan dan kanan kiri hindari lubang.
pas di pinggir kota kebumen, makan sate ambal, ini khas daerah sini, saya masuk restoran sembarang. pilih sate ayam dan kambing, lucu, sate kambing disajikan tanpa tusukan. enakkkkk.
ternyata yang saya lewati bukan jalan pantai selatan, tapi jalan paralelnya, jalan raya ambal-Kembaran, lanjut jalan daendels, ini lurus, jalan aspal, seperti jalan tol. mulus
ada 2x insiden (hampir)
1x ada pertigaan, keluar 2 sepeda motor , nyelonong aja. saya kasi lampu dan klakson, baru mereka berhenti. saya panik stop, jalanan agak berpasir di lokasi itu, terasa rem ABS bekerja dengan baik. dari arah berlawanan juga ada mobil, jadi gak bisa menghindar juga. untung semua pihak bisa berhenti pada waktunya, jadi gak jadi apa2.
1x lagi, dari kejauhan saya lihat ada sesuatu melintang. saya lagi 120 km/jam, ternyata ada BMW E36 warna merah lagi muter. saya panik stop lagi, dibelakang saya ada mobil lain yang nempel. saya juga takut ketabrak, dan untung juga, semua bisa berhenti pada waktunya.
saya menginap di Homestay Bigaran Ndeso, dekat candi borobudur. pesan traveloka Rp 300 rb, termasuk sarapan (soto ayam dan kue basah).
lokasi ditengah hutan, hotel kecil
perlengkapan bagus, ranjang, bantal, TV kabel, keran2 bagus, sayang maintenance kurang, kotor berdebu.
esok melanjutkan perjalanan ke muntilan
lihat bukit Rhema, gereja ayam . ini rumah doa universal, bukan agama tertentu. gedung berbentuk seperti burung merpati, melambangkan perdamaian (kata guidenya)
naik ke bukit menanjak banget, jadi saya bayar naik mobil untuk naik turun, kendaraan resmi dari bukit Rhema ini, Daihatsu Taft, bayar Rp7000 sekali jalan, per orang.
tiket masuk Rp 20.000 termasuksnack (dapat singkong goreng) dan voucher 5000 untuk kopi, saya beli kopi tambah Rp 15.000, bayar pakai gopay, dapat cashback.
ini tempat bagus untuk foto, dan ya kalo mau doa, ada kubikel untuk doa.
dari sini, kami ke Candi Borobudur.
di Candi borobudur, ada mini theater 4D, murah cuma Rp 10rb, beli voucher di pintu masuk. theater di pintu keluar, harga normal Rp30 rb.
film bisa milih, banyak macam
disini makan ayam goreng, yang ada isi jeroannya, enak, saya biasanya makan ginian di Parakan, banyak yang jual, pilih2 aja. murah koq.
dari borobudur, saya ke Desa Bronkol, Salatiga, makan Durian. Murah gede enak.
di Pak Haryanto, persis seberang kantor desa Bronkol. ini rumah tinggal, jadi malam2, masi bisa datang, telepon dulu tentunya, takutnya pas Pak Har pergi, atau duren tak tersedia.
beli 5 durian, 2 dimakan, 3 dibawa pulang, masuk dus dan masuk bagasi.
parfum duren sepanjang jalan.
lanjut untuk bermalam di semarang. via tol.
di Semarang nginep di Grand Candi, gak tau ada apa si semarang, hotel banyak penuh.
pagi pergi ke Lawang Sewu, ini museum Kereta api,
siang makan soto mbak Lin, soto ayam. porsi kecil, jadi harus 2 porsi. hehehe, belum lagi sundukan (sate), enak2.
jalan balik menuju jakarta via tol.
tol lancar, bisa top speed.
berhenti makan sore di Pemalang, exit pemalang belok kanan,
kali ini makan kepiting Gemes Pak Mamo. 1 porsi 2 kepiting Rp80.000 (jantan), kalau telur Rp 100.000
diseberangnya ada Mbok Berek, enak juga.
lurus lagi, lampu merah, kanan, ada kepiting Prima, dan lurus lagi ada kepiting Pak sukardi (ini masuk gang), ada plang nya di jalan, 500 m, selewat kepiting prima.
kembali melanjutkan perjalanan.
sayangnya macet parah sejak km 168. dan terus merah pekat sampai jakarta.
kami putuskan balik arah di majalengka, kembali ke cirebon.
di cirebon makan nasi Jamblang mang dul, bisa bayar pakai ovo/gopay/linkaja.
nginep di Neo cirebon.
nah hotel rame, jadi kami harus valet, kunci ditinggalkan di satpam.
besok pagi, saya keluar hotel, tinggal ikuti bau duren, ketemu deh mobilnya. saya jadi mikir, si valet, mikir apa ya????
macet gila di krawang, dan kali ini jalan pinggir macet juga, ya sudah antri ajja.
mobil masih bau duren, sampai 2 hari kemudian, akhirnya hilang bau, dengan parfum mobil saya taruh dibagasi, dan pakai kopi bubuk saya bungkus kain di beberapa tempat di mobil.
perjalanan ini membuktikan bahwa Toyota Corolla Altis dan sedan pada umumnya, bisa digunakan untuk road trip.
jalanan relatif mulus.
sedan menawarkan kenyamanan dan kestabilan pada kecepatan tinggi dan perjalanan jauh.
saya sudah berkali2 road trip jawa dengan sedan, nanti akan diceritakan juga
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 392
- Joined: Sun Nov 18, 2012 12:16
Re: Road Trip pakai Sedan
Mantap om pengalamannya, semenjak ada tol trans jawa, perjalanan jakarta-probolinggo-malang sudah sangat layak pakai sedan, kalau ga salah om dulu pernah pakai accord cp2 ya?
Apakah downgrade dari accord ke altis terasa sekali om ketika dipakai road trip? karena satunya full size, sedangkan altis compact size sedan (dari segi tenaga, fuel cons, kenyamanan, kesenyapan dll).
Apakah downgrade dari accord ke altis terasa sekali om ketika dipakai road trip? karena satunya full size, sedangkan altis compact size sedan (dari segi tenaga, fuel cons, kenyamanan, kesenyapan dll).
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1088
- Joined: Thu Oct 28, 2004 8:38
- Location: Jakarta
Re: Road Trip pakai Sedan
Beberapa foto perjalanan
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1088
- Joined: Thu Oct 28, 2004 8:38
- Location: Jakarta
Re: Road Trip pakai Sedan
Iya, dulu punya CP2 3.5Lslapnuts wrote:Mantap om pengalamannya, semenjak ada tol trans jawa, perjalanan jakarta-probolinggo-malang sudah sangat layak pakai sedan, kalau ga salah om dulu pernah pakai accord cp2 ya?
Apakah downgrade dari accord ke altis terasa sekali om ketika dipakai road trip? karena satunya full size, sedangkan altis compact size sedan (dari segi tenaga, fuel cons, kenyamanan, kesenyapan dll).
Tenaga sih gedean itu jauh.
Ya trik nya berbeda dengan mobil ini.
Altis cukup nyaman.
Boleh juga.
Accord lebih senyap ya.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1432
- Joined: Mon Nov 15, 2010 10:28
- Daily Vehicle: K24 RM3
Re: Road Trip pakai Sedan
Rupanya ada manfaat pakai sedan buat jalan2, kalau beli durian tinggal disimpan di bagasi, ga perlu takut baunya bikin mabok penumpang di perjalanan jauh.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1088
- Joined: Thu Oct 28, 2004 8:38
- Location: Jakarta
Re: Road Trip pakai Sedan
Fuel consumption juga jauh lebih irit ini. Ini bisa 11 km/L.
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 72
- Joined: Thu Nov 06, 2014 20:40
- Location: Jakarta
- Daily Vehicle: Altis
Re: Road Trip pakai Sedan
Wah kog tgl berangkat dan mobilnya sama om. Bulan lalu saya jg roadtrip keluarga ke semarang 19-21 april. Saya pake manual thn 2009. Brangkat jam 9 pagi, kena macet dari bekasi timur, jam 13.30 baru masuk tol Palikanci. Sampe di semarang jam 17.30 
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1088
- Joined: Thu Oct 28, 2004 8:38
- Location: Jakarta
Re: Road Trip pakai Sedan
Tembus ke kabin bos.mike22 wrote:Rupanya ada manfaat pakai sedan buat jalan2, kalau beli durian tinggal disimpan di bagasi, ga perlu takut baunya bikin mabok penumpang di perjalanan jauh.
Kalo gak doyan sih pasti mabok.
Dari luar jarak 10 meter juga kecium koq.
Apalagi belakangan durian makin matang. Makin kereng baunya
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1088
- Joined: Thu Oct 28, 2004 8:38
- Location: Jakarta
Re: Road Trip pakai Sedan
Hahahahaha. Samaaa.tongji wrote:Wah kog tgl berangkat dan mobilnya sama om. Bulan lalu saya jg roadtrip keluarga ke semarang 19-21 april. Saya pake manual thn 2009. Brangkat jam 9 pagi, kena macet dari bekasi timur, jam 13.30 baru masuk tol Palikanci. Sampe di semarang jam 17.30 [emoji16]
Seru kan
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1432
- Joined: Mon Nov 15, 2010 10:28
- Daily Vehicle: K24 RM3
Re: Road Trip pakai Sedan
Tp at least ga separah mobil biasa, kl ac dinyalain kan jadinya udara di kabin muter2 disitu aja (dan ini yg bikin parah).aspsilver wrote: Sun May 19, 2019 5:28Tembus ke kabin bos.mike22 wrote:Rupanya ada manfaat pakai sedan buat jalan2, kalau beli durian tinggal disimpan di bagasi, ga perlu takut baunya bikin mabok penumpang di perjalanan jauh.
Kalo gak doyan sih pasti mabok.
Dari luar jarak 10 meter juga kecium koq.
Apalagi belakangan durian makin matang. Makin kereng baunya
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1088
- Joined: Thu Oct 28, 2004 8:38
- Location: Jakarta
Re: Road Trip pakai Sedan
Iya sih
Mendingan drp didalam kabin
Mendingan drp didalam kabin
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 561
- Joined: Sun Nov 23, 2014 5:25
Re: Road Trip pakai Sedan
mantep om...
kalau jalurnya antar kota ga blusukan aneh2, sedan aman2 dan top...
walaupun ga lewat tol...jaman dulu juga banyak orang termasuk keluarga saya pake sedan/hb jadul2 alhamdulillah lancar jaya
...lanjut oom ke kota2 lain...hehehe
kalau jalurnya antar kota ga blusukan aneh2, sedan aman2 dan top...
walaupun ga lewat tol...jaman dulu juga banyak orang termasuk keluarga saya pake sedan/hb jadul2 alhamdulillah lancar jaya
...lanjut oom ke kota2 lain...hehehe
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 111
- Joined: Mon Jul 16, 2012 4:24
Re: Road Trip pakai Sedan
saya bener bener pengin roadtrip di jawa..haha tapi belum ada kesempatan balik kampung (dinas di jawa)
kemarin saya ke toraja dari makassar pakai avega, aman aman saja walau beberapa kali masuk lumpur di jalan pedesaan tapi aman bisa keluar, kelok keloknya asoy...
kemarin saya ke toraja dari makassar pakai avega, aman aman saja walau beberapa kali masuk lumpur di jalan pedesaan tapi aman bisa keluar, kelok keloknya asoy...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1088
- Joined: Thu Oct 28, 2004 8:38
- Location: Jakarta
Re: Road Trip pakai Sedan
Salah satu kendala pakai sedan, adalah lubang.
Kalo naik Pajero Sport, atau Innova, hajar bleh.
Naik altis, takut juga.
Takut ban benjol.
Tapi accelera Phi R ini lumayan kuat.
Boleh di beli
Kalo naik Pajero Sport, atau Innova, hajar bleh.
Naik altis, takut juga.
Takut ban benjol.
Tapi accelera Phi R ini lumayan kuat.
Boleh di beli
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 330
- Joined: Sun Sep 24, 2017 0:21
- Location: Jakarta
Re: Road Trip pakai Sedan
Menarik banget, Om.
Btw, kalo dulu pakai Accord 3.5 V6 bawa road trip gitu, bisa berapa FC nya , Om?

-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 67
- Joined: Sun Mar 10, 2019 0:53
- Location: Denpasar/Serpong
- Daily Vehicle: E46 323i
Re: Road Trip pakai Sedan
Saya ada rencana jalan-jalan dari Bali ke Surabaya juga pake W202 tua Juni ato Juli ini.. Cuma rencana mau spooring dulu lalu tes di tol apakah masih geter kalo kecepatan tinggi..
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1612
- Joined: Thu Oct 01, 2015 1:05
Re: Road Trip pakai Sedan
Jadi kalau bisa di tarik kesimpulan, untuk antar kota - antar provinsi di Indonesia, paling pas naik SUV Monocoque ya ?
Capability dari seekor SUV masih dapet, kenyamanan & kelincahan ala sedan juga masih dapet lah.
Betul ga ?

Capability dari seekor SUV masih dapet, kenyamanan & kelincahan ala sedan juga masih dapet lah.
Betul ga ?

SUBARU INDONESIA
Instagram : subaru.sales.id
Instagram : subaru.sales.id
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2899
- Joined: Mon Aug 17, 2015 6:32
- Location: Jabodetabek
- Daily Vehicle: Innova gen 1 vvti + Supra X 125 with Givi Top box
Re: Road Trip pakai Sedan
kalau masih pulau jawa sih relatif aman ya sepertinya apalagi sudah banyak tol tersambung

-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 364
- Joined: Sun Oct 01, 2017 5:36
Re: Road Trip pakai Sedan
Wah menarik sekali ceritanya om
Sy juga ada pengalaman unik di mobil sy, sekedar informasi mobil yg dipakai mesinnya turbo
Kenapa ya kalau di cipularang (bdg-jkt-bdg) sy bisa dapat kons bbm sampai 18-20 km/l
Sedangkan di tol cipali (bdg-smrg-bdg) sy cuma bisa dapat 13-14km/l saja
Sampai skr sy selalu bingung karena pengemudinya full sy, harusnya style mengemudi harusnya sama
Bahkan sy pernah coba sekali full pakai cruise control dan beberapa minggu kemudian sy coba tanpa pakai cruise control hasilnya tetap 13-14km/l
Kan tol cipali relatif jarang macet sepanjang cipularang, sy pikir kalau di tol cipali harusnya kan lebih irit kons bbm nya ternyata ngga hahaha
Apakah om2 disini ada pengalaman yg sama dengan mobil turbo atau mobil na nya?
Sy juga ada pengalaman unik di mobil sy, sekedar informasi mobil yg dipakai mesinnya turbo
Kenapa ya kalau di cipularang (bdg-jkt-bdg) sy bisa dapat kons bbm sampai 18-20 km/l
Sedangkan di tol cipali (bdg-smrg-bdg) sy cuma bisa dapat 13-14km/l saja
Sampai skr sy selalu bingung karena pengemudinya full sy, harusnya style mengemudi harusnya sama
Bahkan sy pernah coba sekali full pakai cruise control dan beberapa minggu kemudian sy coba tanpa pakai cruise control hasilnya tetap 13-14km/l
Kan tol cipali relatif jarang macet sepanjang cipularang, sy pikir kalau di tol cipali harusnya kan lebih irit kons bbm nya ternyata ngga hahaha
Apakah om2 disini ada pengalaman yg sama dengan mobil turbo atau mobil na nya?
-
- SM Specialist
- Posts: 4780
- Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
- Location: Kota Bogor
- Daily Vehicle: ANF 2019
Re: Road Trip pakai Sedan
Becuulll ... !!!geofreyap wrote: Mon May 20, 2019 12:01 Jadi kalau bisa di tarik kesimpulan, untuk antar kota - antar provinsi di Indonesia, paling pas naik SUV Monocoque ya ?
Capability dari seekor SUV masih dapet, kenyamanan & kelincahan ala sedan juga masih dapet lah.
Betul ga ?
![]()


Waduh...seru cerita Road Trip nya om @aspsilver Jadi kepengen cobain pake Sedan nih.....aspsilver wrote: Sun May 19, 2019 5:04 bulan April kemarin saya Road Trip ke Jawa tengah dari jakarta menggunakan sedan ,
19 April - 21 April 2019
Toyota Corolla Altis 1.8G A/T 2010 (new Altis, altis gen 2, pre facelift)
mobil kondisi STD,
- cut -
sedan menawarkan kenyamanan dan kestabilan pada kecepatan tinggi dan perjalanan jauh.
saya sudah berkali2 road trip jawa dengan sedan, nanti akan diceritakan juga




-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11855
- Joined: Wed Oct 16, 2013 6:27
- Location: tangerang selatan
Re: Road Trip pakai Sedan
aspsilver wrote: Mon May 20, 2019 5:12 Salah satu kendala pakai sedan, adalah lubang.
Kalo naik Pajero Sport, atau Innova, hajar bleh.
Naik altis, takut juga.
Takut ban benjol.
Tapi accelera Phi R ini lumayan kuat.
Boleh di beli
apapun mobilnya kalo ketemu lobang ya alangkah baiknya jangan hantam kromo.
saya dan orang tua kalo road trip ya pake sedan karena cuma punya 1 itu.
tahun 86 jkt-bali-jkt pakai datsun SSS tidak ada masalah samasekali di jalan.
lalu awal 90an sampai akhir 90 sering ke jokja dan madiun naik 18 TL dan 505 GR, tidak pernah sampe gesrot ataupun nyangkut dengan kondisi jalan pada saat itu belum sebaik sekarang.
pun waktu ke lampung naik 505 GR, naik-turun feri dan sepanjang perjalanan tidak ada masalah.
terakhir 2010 ke surabaya 2x naik 740 GL, aman sentosa karena GC mirip dengan avansa.
saya ngalamin masalah dengan ban selalu saat dekat dengan rumah. entah kempes nggak tau karena apa, kena paku, sampai meletus, semua selalu terjadi radius 300 meter dari rumah.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1432
- Joined: Mon Nov 15, 2010 10:28
- Daily Vehicle: K24 RM3
Re: Road Trip pakai Sedan
Terutama kalo buat lari apalagi kl nyalip2 di tol, lebih tidak ngayun. Jadi engga kayak naik kapal.geofreyap wrote: Mon May 20, 2019 12:01 Jadi kalau bisa di tarik kesimpulan, untuk antar kota - antar provinsi di Indonesia, paling pas naik SUV Monocoque ya ?
Capability dari seekor SUV masih dapet, kenyamanan & kelincahan ala sedan juga masih dapet lah.
Betul ga ?
![]()
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 474
- Joined: Tue Oct 25, 2016 0:53
- Daily Vehicle: Sepeda + Bus TJ + 3NR-VE
Re: Road Trip pakai Sedan
Jadi inget pas masih di Sby.
Sering bawa civic ferio ‘98 buat keliling Jawa Timur. Paling sering sih Surabaya - Ponorogo, baik lewat tengah maupun selatan. Selalu menikmati perjalanan tersebut dengan kenikmatan sedan.
Gara2 keseringan pake sedan, g pernah merasa nyaman saat nyetir mobil tinggi (suv & mpv). Sampe2 kalo pengen ambil mobil lagi, pilihnnya sedan atau HB.
Sering bawa civic ferio ‘98 buat keliling Jawa Timur. Paling sering sih Surabaya - Ponorogo, baik lewat tengah maupun selatan. Selalu menikmati perjalanan tersebut dengan kenikmatan sedan.
Gara2 keseringan pake sedan, g pernah merasa nyaman saat nyetir mobil tinggi (suv & mpv). Sampe2 kalo pengen ambil mobil lagi, pilihnnya sedan atau HB.
Daily : 78KW 2NR-VE CVT or Bus TJ+Comuterline
Weekend : 150kW M271DE 7AT
Occasional : 75kW 1.6BGU MT | 89kW 1ZZ-FE MT | 132kW K24Z 5AT
Weekend : 150kW M271DE 7AT
Occasional : 75kW 1.6BGU MT | 89kW 1ZZ-FE MT | 132kW K24Z 5AT
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1612
- Joined: Thu Oct 01, 2015 1:05
Re: Road Trip pakai Sedan
Altitude mgkn sedikit berpengaruh.Tats wrote: Mon May 20, 2019 13:30 Wah menarik sekali ceritanya om
Sy juga ada pengalaman unik di mobil sy, sekedar informasi mobil yg dipakai mesinnya turbo
Kenapa ya kalau di cipularang (bdg-jkt-bdg) sy bisa dapat kons bbm sampai 18-20 km/l
Sedangkan di tol cipali (bdg-smrg-bdg) sy cuma bisa dapat 13-14km/l saja
Sampai skr sy selalu bingung karena pengemudinya full sy, harusnya style mengemudi harusnya sama
Bahkan sy pernah coba sekali full pakai cruise control dan beberapa minggu kemudian sy coba tanpa pakai cruise control hasilnya tetap 13-14km/l
Kan tol cipali relatif jarang macet sepanjang cipularang, sy pikir kalau di tol cipali harusnya kan lebih irit kons bbm nya ternyata ngga hahaha
Apakah om2 disini ada pengalaman yg sama dengan mobil turbo atau mobil na nya?
Untuk dataran yang tinggi, lebih sedikit bahan bakar yg terbakar.
CMIIW.
SUBARU INDONESIA
Instagram : subaru.sales.id
Instagram : subaru.sales.id
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2308
- Joined: Sun Mar 06, 2011 14:00
Re: Road Trip pakai Sedan
Kisah om marmut mirip saya jaman dahulu.. era 90an suka roadtrip jkarta - jogja - bali naik peugeot 505gr, lalu 605sri.. pengalaman waktu kecil roadtrip naik sedan sangat berkesan.. (saya duduk di armrest row 2, biar bisa melihat pemandangan)marmut wrote: Mon May 20, 2019 13:46tahun 86 jkt-bali-jkt pakai datsun SSS tidak ada masalah samasekali di jalan.aspsilver wrote: Mon May 20, 2019 5:12 Salah satu kendala pakai sedan, adalah lubang.
Kalo naik Pajero Sport, atau Innova, hajar bleh.
Naik altis, takut juga.
Takut ban benjol.
Tapi accelera Phi R ini lumayan kuat.
Boleh di beli
lalu awal 90an sampai akhir 90 sering ke jokja dan madiun naik 18 TL dan 505 GR, tidak pernah sampe gesrot ataupun nyangkut dengan kondisi jalan pada saat itu belum sebaik sekarang.
pun waktu ke lampung naik 505 GR, naik-turun feri dan sepanjang perjalanan tidak ada masalah.
Btt, melihat review om aspsilver roadtrip dengan sedan, jadi pingin punya sedan lagi.. apalagi infrastruktur jawa dimana2 sudah halus..
