nah bener pikiran saya juga giniginting wrote: Sat May 11, 2019 11:44Bener..memang skrg mereka coba rebound dr kondisi yg dulu berdarah darah.
eh iya juga ya. harga nasi ponggol di daerah saya saja sudah naik 500-1000 rupiah sejak 5 tahun lalu, dari 2000-2500 sekarang 3000-3500. berarti naiknya sudah 20-40% yaaaya perhatikan begini.
sekitar 15 tahun lalu harga "normal" tiket Jakarta - Medan itu 750,000
kalau murah bisa dapat 500
tapi kadang bisa 1 jutaan.
lalu anggap inflasi 4% per tahun rata rata , compundedd, maka menurut aku sih harga tiket itu mmg harusnya 1 jutaan - 1,5 jt

pernah baca juga entah dimana, dan saya juga setuju: tariff luar negeri si ga heran bisa lebih murah, karena open & free market. misal CGK-SIN atau SIN - DPS atau DPS - SYD atau sekalian CGK - HKG jalur padet gitu mau naik etihad business (bener ada kan ya setidaknya transit), mau naik super murah macem air asia atau jetstar juga ada, dan semua airlines lainnya sebut saja tiap negara di ASEAN pasti ada belum lagi negara Asia lain, dan semua org akan cari yang sesuai kantong dan kebutuhan masing2. nah kalau indo? airlines saja praktis tinggal dua sebenernya.lalu kenapa tiket pesawat LN lbh murah.
ini perlu dicek apakah krn subsidi silang antar rute, operasional cost yg lbh efisien, leasing rate lbh murah, dll
dan kalau suatu market sudah dikuasai sedikit pemain, ya seperti biasa yang terjadi apalah-poli gitu2, apalagi di indo

ah bener ya naiknya serempak ga pake pemanasan duluTapi kenapa masy kaget ?
karena naeknya bareng dan langsung.
coba bayangkan dulu 2004 kita asumsikan 120 lbr tiket Jakarta Medan setara 1 Avanza.
sekarang Avanza saja sdh 200 jutaan
