nah justru itu karena duo toyodai walaupun bentuk persis tp mainnya di kelas yang beda kan walaupun sama sama LMPV tapi punya range harga sendiri gitu. karena skrang kalau saya liat sih konsumen udh engga sekonyong konyong liat casing aja, skrang mulai lirik ke fitur dan ride quality kan, livina maupun xpander rasanya persis sama, harga sama, fitur 11-12. Pembeda hanya di brand.Winz wrote: Wed Feb 20, 2019 1:24
Trim Esblender yang enggak ada di Livina itu saingan Sport A/T, Sport M/T dan Exceed M/T
Ultimate - VL , Exceed - VE , GLS - EL , GLX - E , lebih tepat kaya gini klo Head to Head
Karena Model beda, tipikal pembeli bisa jadi beda, Pasar Indo DM lihat casing dulu
Beda sama Duo Astra itu model masih mirip2, cuma ganti Emblem dan Bumper
Bdw ini Warna Putih di Livina nambah Rp 1,5jt juga gak kaya Esblender?
![]()
kaya yg saya bilang diatas duetnya toyodai dibikin dua price range, toyota dikasih fitur lebih harga lebih mahal, daihatsu dikasih aksesoris tp pengurangan fitur dan harga digencet lagi. kaya ayla sigra masih ada yg pake pelek kaleng dan kopongan tapi di agya dan calya engga ada, bahkan sampai abs pun rela dijadiin pembeda. kalau di xpander livina dari trim pelek kaleng sampai top trim ada semua, singkatnya kalau konsumen cuma pingin beli mobil basic beli aja daihatsu kalau mau lebih lengkap beli versi toyotanya, kalau nissan dan mitsu konsumen mau beli tipe paling basic pun harus pilih antara keduanya. kaya xtrail dan koleos lah seharusnya.kunaskun wrote: Wed Feb 20, 2019 13:51 menurut saya ga saling bunuhlah. nyatanya duo kaleng sampe beranak pinak jadi LCGC 2 versi. toh siapapun yang kalah disini tetep untung untuk keduanya karena satu grup.
kalau harga dibedakan tentu lebih saling bunuh. bisa jadi yang murah lebih laku atau sebaliknya.
kalau harga sama, maka konsumen dapat pilihan yang mirip2 tapi barang sama, apalagi xpander itu kan nyaris sempurna dibandingkan rival2nya. kalau nantinya livina lebih laku, mitsu juga hepi lah, karena jualan tambah laku. dan ada faktor lain: 3S dari merek itu gimana. Sales, Service and Spare Part gimana. bisa jadi ada yang loyal mitsu tetep beli xpander, atau loyalis nissan beli livina, apalagi konsumen indo yang lebih percaya kata si ini si itu daripada coba langsung.
toh kalau seandainya market ga nambah ya ga masalah untuk kedua merek. Nissan apalagi, seperti berapa tahun ke belakang ini, emang ga niat jualan.launching livina saja gitu doang, padahal sejarah livina itu kan boleh dibilang historikal, lah ini malah digabung Serena...
![]()
yang mengkhawatirkan (walau kayanya mustahil) malah market xpander berkurang, dan masuknya livina malah ga nolong.
kalau cuma mengharapkan loyalis sih rada gimanaa gitu dan kalau seandainya nissan ga niat jualan mending line produksinya buat xpander aja deh, toh data tahun lalu jg udah membuktikan mitsu bisa berdiri sendiri karena lebih niat jualan dan niat buat survive daripada NMI.
saya ga paham produksi di pabrik gimana sih cuma concern saya saat permintaan xpander lebih banyak dari livina sedangkan line produksi harus jalan dua duanya malah numpuk itu inden xpander dan livina tetep nongkrong di gudang. karena buat xpander sendiri mitsu udah kewalahan kan produksinya, beda dg daiihatsu yang produksinya bisa lebih banyak.
tapi semua ini hanya opini pribadi saya selebihnya cuma waktu yg bisa jawab, koreksi jg kalau ada salah
