Halo suhu-suhu SM, untuk pertama kalinya ane post disini review Suzuki S-Cross M/T Pre-FL 2016. Ane beli bekas, pembelian sekitar bulan Oktober lalu, berhubung sekarang ane baru selesai ambil S1 dan dituntut untuk mobile, maka mobilnya harus irit, reliable, dan spare part pun harus support + cukup murah. Sebelum ini ane pakai Lexus LS 400 UCF20 tahun 95 (jika SMers pengen tau sy bisa bikin reviewnya).
Ane ‘jatuh hati’ dengan S-Cross ini karena ‘agak’ jarang di jalan, harga secondnya yang sangat worth it dengan fitur fitur yang melimpah (cruise control, electrochromatic rear view mirror, LED headlight with height control, vanity mirror dengan lampu, dll), model di perspektif ane lebih suka yang pre-FL dibanding model baru yang malah ke BMW”an, interior juga terlihat ergonomis dan konservatif dengan panel soft touch di dashboard-nya.
Chapter 1, Awal Pegang Mobil.
Baru pertama kali ambil, mobil sudah dipasangin sticker dan aksesoris krom yang ditempel ke sela-sela handle pintu sama pemilik sebelumnya, buru-buru banget ane lepas dan ternyata dibalik sticker ada penyok yang sangat panjang di bagian pintu kanan belakang. Untung pemilik sebelumnya masih ada sisa asuransi, akhirnya dibawa ke SBT Pulo Gadung untuk perbaikan disana plus mengganti panel panel plastic yang baret.
Ada keluhan yang sangat mengganggu di mobil ini, joknya KERAS banget sampe punggung ane di oles pereda ngilu/pegel tiap setelah nyetir (berasa tua banget ane). Hal ini belum terasa pas test-drive selama 30 menit sama pemilik sebelumnya. Pas dibawa dari bogor-bekasi PP, wah.. gamau ngebayangin lagi rasanya hehehe.
Anehnya ane coba semua mobil Suzuki (Baleno, Ignis, New Ertiga, Vitara) pas di SBT Pulo Gadung dan ga ada yang joknya sekeras mobil ini, terkhir naikin scross versi FL ternyata memang bagian bolster paha kiri kanan dan dudukan bagian paha bawah depan lebih empuk daripada yang pre-FL tapi dudukan bok*** dan punggung masih keras, kerasnya hampir sama dengan kursi kayu pas jaman SD dulu.
Chapter 2, Mulai Modifikasi.
Dikarenakan modelnya masih sangat polos dan kurang ‘nyentrik’ akhirnya dimulai untuk modifikasi velg. Pilihan akhirnya cenderung ke Oem+ look yang masih terlihat sopan tapi tetep bikin orang ngeliat mobil ini 2x. Velg menggunakan Enkei Tuning SC30 dan ban Bridgestone Turanza T005A. Oh iya emblem-emblem juga dilepas karena menurut ane keramean.
Rencananya mau di turunin lagi, tapi berhubung masih musim hujan dan bantingan standarnya aja udah cukup keras diurungkan dulu saat ini.
Kemudian karena ga betah sama joknya, ane putuskan buat modifikasi busa bawaan mobilnya dengan cara dipapas dan ‘ditambal’ dengan busa baru yang lebih empuk, hasilnya JAUH lebih empuk dari bawaan.
Chapter 3, Ownership Experience.
Mobil ini spare-partnya cukup murah, ane pesan hazard switch yang ada di tengah harganya dibawah 100k karena ada retak di plastiknya. Liat-liat web e-parts Suzuki juga cukup murah untuk item item tertentu dan item yang mahal ya emang barang-barang yang diproduksi khusus untuk mobil ini saja seperti airbag cover dan panel soft-touch di dashboard. Untuk detail lainnya:
- Bensin terbilang irit (karena ane sblmnya pakai mobil yg 5kmpl-7kmpl mesin V8 hehehe). Dapet sekitar 1:14 kombinasi metode full-empty-full walaupun di MID tercatat 1:15 . Bensin pertalite.
- Setir walaupun enteng tapi terbilang ‘mati’ karena menggunakan EPS, setirnya harus dibalikin tiap belok. Dan ada bunyi gluduk gluduk di jalan rusak, belum tahu masalahnya dimana. *sudah berkurang karena tire pressure kekencengan.
- Driving position oke, setir udah telescopic walaupun agak kurang suka dengan driving positionnya yang tinggi padahal udah di paling bawah setelannya. Jari-Jemari pun sering terpakai untuk Bluetooth telephony, setel audio, dan cruise control. *ada yang tau lokasi mic untuk telepon dimana? sering dibilang terlalu kecil suaranya pas ditelepon orang.
- Bantingan agak keras tapi karena itu body roll dapat di minimalisir. Bikin PeDe pas pindah jalur di toll dan belok-belok seperti jalanan di puncak.
- Untuk tenaga, menurut ane agak underpower ya terutama di tarikan awal, tapi cukup kok buat jalanan di ibu kota. Kayanya yang A/T lebih bolot lagi tenaganya, ada yang pernah pakai?
- Keredapan kabin udah lumayan oke setelah ganti velg dan ban, sebelumnya pakai ban bawaan India dan itu berisik banget pas di toll, setelah ganti ban dan velg tinggal suara mesin aja yang agak menggerung di RPM mid-high. Atap masih lumayan kaleng menurut ane karena pas hujan berisik, tambah peredam mungkin bisa dipertimbangkan.
- Audio udah lumayan oke (liat harga HUnya diatas 4jtan). Perlu penyesuaian telinga soalnya entah kenapa suaranya lebih keras di kiri, lama-lama udah biasa dan malah hampir rata suaranya. Saran ane sih tambah subwoofer dan upgrade speaker udah cukup.
Mobil ini cocok buat yang sering mobile dan jalan jauh (kalau udah modif jok), kabin bagian depan juga lumayan luas dan ga terlalu jauh beda dengan ukuran kabin Lexus ane dulu, bagasi terbilang luas, ride height cukup tinggi bikin pede di jalanan rusak (tapi harus hati-hati karena kaki-kaki mobil ini bukan spek suv/offroader malah cenderung ke sedan). Walaupun bantingan agak keras tapi demi bodyroll masih ane tolerir, spare-part supportive dan lumayan murah, dan FC yang bagus.
Harusnya kualitas jok bisa lebih diperhatikan, mesin juga masih bisa diimprove lagi, yang versi diesel di india emang jauh lebih bertenaga, tapi ane pesimis Suzuki Indo bakal masukin versi diesel atau yang AWD.
Terakhir, ane gabisa bilang mobil ini lebih baik dari rival lainnya karena belum pernah punya mobil-mobil rivalnya hehehe. Tapi ane jamin untuk kemurahan spare-part dan value for money (beli secondhand) mobil ini adalah pilihan yang tepat.
Sekian review dari newbie dan terima kasih
