Mobil ini saya beli 2012 akhir dan datang pada 2013 awal, dengan usia hampir 6 tahun, dan telah menempuh lebih dari 60ribu kilometer dengan battery pack kedua, well let’s begin the show.
History
Sedikit sejarah tentang mobil ini, Toyota Camry ini, Hadir di Indonesia sejak tahun 1998, Generasi pertama yang hadir di Indonesia sangat terkenal sebagai mobil pejabat, dikarenakan pemerintahan Indonesia menggunakan Toyota Camry sebagai mobil operasional para Menteri dan cabinet. Generasi pertama di Indonesia merupakan Generasi ke-empat yang hadir di Japan. Gen pertama ini di tersedia dengan tipe 2.2 GLX Manual dan 3.0 V6 Grande A/T.
Pada tahun 2002, Generasi kedua pun lahir, generasi ini merupakan facelift yang sangat mencolok di tampilan eksterior terutama di bagian grille dan lampu depan, serta lampu belakang yang lebar dan besar. Mesin yang ditawarkan pun 2.4L VVTI (menggantikan mesin lawas 2.2cc), dan juga 3000cc V6.
Pada tahun 2006, Generasi ketiga dari Camry di Indonesia pun muncul, dengan design yang menurut saya timeless, dan sangat cantik, dan sangat terkenal menggunakan plat RFS/RI (The power of Black Toyota) , tipe yg ditawarkan pun 2.4G untuk trim entry level nya, 2.4V , serta 3.5Q yang terkenal sangat ganas dan powerful. Gen 3 ini pun cukup laris sehingga kita banyak melihat nya di pasar mobkas sampai saat ini. Pada akhir tahun 2009 TAM mengeluarkan Facelift nya dan berubah sedikit di sisi eksterior, yaitu design lampu, grille dan bumper depan dan belakang. Tipe 3.5Q juga dilengkapi sunroof yang absen pada generasi selanjutnya yang menurut saya cukup sangat disayangkan fitur ini disunat.
Dan akhirnya, pada tahun 2012 akhir TAM meluncurkan all new camry dengan varian 2.5G , 2.5V , dan 2.5 Hybrid. Range harga dari tipe G ke hybrid lumayan banyak, sebanyak 1 Yaris J pada masanya. Design pun berubah total dari yang generasi pendahulu nya yang dulu bundar sehingga sekarang agak sedikit mengotak. Driving feel nya? Mari kita bahas satu satu.
Exterior

Well, just look at those headlights, menurut saya yang membedakan mobil ini dari tipe biasa dan membuatnya sangat ber ciri khas ialah headlights nya, serta grille dan emblem Toyota yang berkelir biru itu sangat berkarakter dan seakan-akan dia berbicara “ I’m Hybrid you suckers !


Pindah ke sisi belakang, Menandakan tegas bahwa ia adalah sesosok hybrid karena emblem hybrid synergy drive nya yang biasa beredar di Prius. Well dari sisi belakang tidak ada perbedaan nya kecuali emblem nya lagi. Mobil ini seperti domba berbulu serigala. Bukan serigala berbulu domba, dari luar ia tampak seperti mobil biasa, padahal ia adalah seekor Hybrid. Sering kali teman saya yang menumpang menjuluki mobil ini mobil setan, karena tiada suaranya jika sedang berjalan pelan dengan EV mode nya. Sayang nya velg dan ban mobil ini masih sama persis dengan tipe V, yaitu Turanza ER33 dengan R17. Ban ini saya kasih 5/5 untuk tread wear nya, currently udah jalan kurang lebih 2 tahun tapi tapak ban masih sekitar 80%an. Cat mobil ini tergolong unik, jika pada malam hari terlihat seperti biru karena efek glitter yang tersiram di seluruh body. Cat hitam Toyota memang perfect, di banding mazda dan Suzuki yang tergolong hitam nya “ butek “ . Mobil ini saya selalu perawatan di showcar Indonesia, sehingga efek glossy wet look nya masih terjaga sampai sekarang ini walau sudah 5 tahun pemakaian. Dan ya, cat mobil ini masih original.


Interior
Well jujur, mobil ini adalah sedan terempuk yang saya pernah naiki, minggu lalu saya test drive 7 series terbaru, duduk di belakang nya, kesan nya seperti naik mobil ini dengan shock yang sudah rusak. Well mungkin karena unit test drive yang saya naiki kmrn memakai ban RFT. Camry vs f10 ? still camry, karena rft nya, Score camry mungkin saya beri 9/10, bmw F10 8.5/10. Camry VS W204? Camry. Camry VS Alphard? Stil Camry. Okay, yg terakhir mungkin sedikit tidak fair karena ground clearance Alphard yang tinggi, tapi ini serius, HV ini sangat nyaman sekali duduk di belakang nya, Well mobil ini memang saya baru ganti shock belakang nya karena sudah umur, 5 tahun, 60ribu kilometer, dan bocor, jadi saya ganti baru semuanya, dan saya cukup shock melihat shock nya dibalut per. Well. This is all the comfort came from. Pengunaan MacPherson Strut untuk suspensi depan nya dan suspensi belakang nya pun menggunakan Dual Link membuat mobil ini pun sangat nyaman dan tidak limbung dan minim gejala body roll.

Mobil ini cukup spacious dengan legroom yang sangat lega jika jok depan penumpang dimajukan full kedepan, headrest depan pun bisa dicopot agar pandangan kedepan luas. Dengan lumbar support dan fitur massage, rasanya saya tidak ingin keluar dari mobil ini walau sudah berkendara jauh tetapi tidak merasa Lelah. Di kabin belakang pun sudah dilengkapi dengan tirai manual disisi kiri dan kanan, dan krey otomatis di sisi kaca belakang, yang otomatis turun ketika persneling dipindah ke gigi R, dan naik jika dipindah ke gigi D.

Sayang nya jok yang berkelir beige terkesan cepat kotor dan terlihat sekali aus pengunaan di jok supir. Alphard saya karena interior nya black tidak begitu ketara, sedangkan di camry sangat ketara jika ada yang sedikit aus. Jok nya pun sangat empuk, ketika jok belakang di bongkar untuk penggantian battery, saya dikejutkan lg dengan jok belakang yang sangat berat, dan harus diangkut dengan 2 orang. Dan voila , ketika saya tanya montir nya, ternyata memang jok ini berat dikarenakan fitur modul massage nya dan ternyata jok nya ada per nya. Two thumbs up for this HV. Bagasi nya pun sangat luas walaupun lumayan tersita karena battery nya yang berukuran sangat besar, yang terletak di belakang jok belakang. Well jujur, terkadang mobil ini tidak make sense, sepanjang Alphard, tetapi legroom nya jika jok driver depan disetel dengan setelan saya, legroom belakang terasa sedikit sempit, padahal Panjang nya sealphard. Dikarenakan battery yang sedikit memakan space dan kap mesin yang menurut saya sangat Panjang.
Features & Gimmick

Perbedaan mobil ini dengan type V yang kentara ialah pengunaan wood panel yang lebih dark dan juga head unit yang terintregasi dengan hybrid system nya. Head unitnya pun lebih besar disbanding tipe V dan telah dilengkapi GPS Navigation. Head unit nya walau terkesan sedikit “ tua “ interface nya, tetapi tetap fungsional menampilkan pengunaan, dan kapasitas battery nya. Media interface nya pun terbilang lengkap dengan USB,AUX,Bluetooth,DVD dan cd receiver. Dengan JBL Green Edge 8 speaker di mobil yang hening ini. Yang menurut saya performa nya agak sedikit kurang jika dibandingkan dengan Harman Kardon 7logic W204 saya, well maklum JBL Green Edge nya mengejar efisiensi tenaga yang dipakai ke battery sehingga bisa di press pengunaan battery nya, sempat terbesit ingin upgrade sound system di mobil ini, tetapi cukup takut dengan electrical mobil ini yang sangat rumit, well sebetulnya performa audio nya tidak terbilang jelek, cukup saja, range voice nya cukup bagus, hanya terkendala di bass saja karena, ya, mobil ini tidak ada active sub seperti layaknya sedan bmw/merc. Dan juga head unit nya terintregasi langsung dengan rear seat controller yang terletak di armrest belakang. RSC nya (bukan rse mercy ya) dapat mengontrol suhu belakang juga, jangan lupa bahwa HV ini dilengkapi AC 3zone. Voila Toyota, mobil ini sungguh berlimpah fitur. Tirai nya pun dapat dinaik-turunkan dari RSC, termasuk mengontrol head unit depan. Dan juga jok belakang bisa direbahkan sesuai dengan keinginan kita. Sayang nya mobil ini walau dilengkapi dengan fitur massage, tetapi seperti tidak berasa dipijit. Hanya seperti ditekan tekan saja, well mungkin karena badan saya yang sedikit tebal..


Fitur yang melimpah ini membuat saya menganak tirikan F10 jika sedang disupiri, well mobil ini juga sangat fun to drive untuk di bawa. Tetapi image Camry dan Alphard sangat kentara bahwa mobil ini biasanya memakai supir, karena jarang ada yang mau bawa mobil sepanjang hampir 5 meter di kemacetan ibu kota ini.

Engine & Drivetrain Performance

Mesin yang digunakan dengan HV ini pun sedikit berbeda dengan tipe V, Jika tipe V menggunakan mesin Dual VVTI 2AR-FE dengan torsi 230nM dan 181hp, Tipe HV ini menggunakan mesin single VVTi 2AR-FXE yang hanya menghasilkan 170hp, tetapi motor listriknya diclaim dapat memproduksi sekitar 141 hp, dan jika digabung mereka menghasilkan sekitar 310hp, walau angkanya fantastis, tetapi jangan lupa bahwa motor listriknya tidak selalu menghasilkan 141hp, tergantung dari suhu, kapasitas yang tersedia dan factor lain nya yang berperan untuk menggerakan motor listrik nya. Torsi yang di hasilkan pun cukup menajubkan, jika mesin nya hanya dapat menghasilkan 201nM , motor listriknya dapat menghasilkan torsi instan sebesar 273 nM, dan jika digabung, voila. Tidak aneh jika ban mobil ini cepat habis. Jika mode eco nya dimatikan, wheel spin and burnout sangat gampang sekali dilakukan dikarenakan torsi instan yang diberikan oleh motor listrik tersalur langsung ke penggerak roda depan nya. Mesin nya pun dikawinkan dengan E-CVT untuk akslerasi yang smooth dan menunjang Hybrid nya. Saying nya tidak tersedia [cencored] atau triptonic mode, dan mobil ini pun tidak ada sport mode. Well adanya normal mode, Eco mode, EV mode.

Performa mesin nya sangat memuaskan, 0-100km/h saya rekam dengan hp hanya sekitaran 7-8 detik tergantung kapasitas battery Hybrid nya, sedangkan top speed nya hanya dilimit sampai kecepatan 190km/h , mungkin dikarenakan oleh battery dan CVT nya takut overheat, saya yakin jika dicopot limiter nya bisa mencapai 240km/h.


Versi mesin bensin dan hibrida sudah dilengkapi Anti-lock Brake System (ABS), Electronic Brake Force Distribution (EBD) dan Brake Assist (BA), hibrida ditambah lagi dengan Vehicle Stability Control (VSC), Traction Control (TRC) dan Hill Assist Control (HAC). Fitur terakhir ini memudahkan pengemudi mengendalikan mobil bergerak maju setelah berhenti di tanjakan. Dan tentu, EV mode nya, jika dari kapasitas battery penuh (1bar dibawah full), dapat berjalan 2,5km- 3,2km (full EV Mode) tergantung kondisi jalan dan ac yang dipakai, sampai mesin kehabisan battery nya dan mesin menyala dan mematikan EV Mode secara otomatis.


Jika battery sudah drop, maka hanya bisa jalan sekitar 1.8km-2.5km tergantung kontur jalan. Battery nya pun tidak bisa full, dikarenakan fitur regenerative braking nya. Jika pedal gas dilepas, mobil perlahan tapi pasti akan berdeakslerasi, mobil ini sangat irit kampas rem. Sayangnya, Battery bawaan mobil ini menyerah pada tahun ke lima, dikilometer 60ribuan pada April tahun ini,


Well jawaban nya, ini perangkat elektronik, tiada yang tahu kapan masa nya akan habis, seperti umur, tiada yang tahu. Toyota menclaim battery nya bisa tahan 5-8 tahun kedepan tergantung dari kondisi pemakaian anda. Sedangkan jika battery anda sudah melewati uzur, biasanya muncul warning “ Check Hybrid System “ dan mobil akan masuk dalam limp mode, limp mode nya cukup unik, rem nya terasa aneh karena regenerative braking nya mati, dan juga kesalnya, dan juga mesin nya terasa pincang seperti underpowered, mungkin terbiasa dengan torsi yang dihasilkan motor listrik, dan jika limp mode, battery nya di cut off. Dan walaupun hanya beberapa battery pack yang drop, itu biasa yang mentrigger check battery system nya nyala, tapi anda harus membeli satu gelondong battery system nya.
Pro’s & Cons
Banyak yang bilang, ah hybrid mahal, maintenance nya mahal, pajak nya mahal, well. If you think it that way, memang tentu mahal, tetapi coba dipikirkan long term nya, Camry V hanya bisa menorehkan 6-7km/l dalkot, sedangkan HV ini bisa menorehkan se jelek jelek nya dan semacet macet nya minimal 12km/l- 15km/l , sayangnya diluar kota hanya bisa 17-19km/l. Tangki bensin nya pun cukup besar 65L. full tank dapat jalan sekitar 700-850 km. maintenance nya pun terbilang murah, despite battery nya selangit harga nya. Dan hanya berumur 5-8 tahun untuk battery nya, but untuk electric motor nya? Well we never know. Untuk pajak nya bulan lalu hanya 8 juta. Well itu saya akali pake data Bekasi, kalau Jakarta mungkin lebih mahal 1-2juta.

Pro’s nya
- Reliable ciri khas Toyota
- IRIT BANGET.
- NYAMAN BANGET
- Fun to drive BANGET
- Image mobil pejabat
Con’s nya
- MAHAL.
- Battery hanya bisa bertahan 5tahun (in my case)
- Peredam nya agak kurang ya. Mungkin karena efek kabin terlalu hening
- Harga jual jatoh, expected. That’s why probably I will never sell this car.
- Remote nya sering error jika di basement atau parkiran.
Conclusion
Untuk mobil seharga 700jt an apakah mobil ini worth to buy? For me, Yes. Karena ini mobil yang sangat fun to drive, dan sangat nyaman baik menyupir dan disupiri. Tidak seperti Alphard yang tidak cocok untuk nyetir sendiri. Camry ini masih sangat reasonable untuk di setir sendiri setiap hari untuk daily ride. Walaupun saya harus menyediakan uang extra 54jt setiap 5 tahun sekali, tapi menurut saya sebanding dengan keiritan dan performa yang disuguhi mobil ini.
Versi Facelift dari mobil ini pun cukup ganteng, tetapi karena banyak fitur yang disunat, dan diganti dengan beberapa fitur yang menurut saya kurang berguna seperti Roof monitor belakang, dan Qi charging, dan fitur massage nya dihapus, saya lebih prefer versi pre facelift nya, next project saya sedang mencari bumper depan belakang yang facelift dan headlight facelift. Jadilah facelift look, menolak tua.
Overall mobil ini sangat reasonable maupun untuk weekend or daily car, dengan fuel consumption yang sangat irit, dan mobil yang sangat nyaman dan mevvah tentunya. Image mobil pejabat yang sangat melekat di mobil ini membuat “ pejabat-feel “ ketika mengendarai nya. This car is very recommended for you guys who want a economical and practical car yet fun to drive and very luxury in the same time..
Sekian review saya yang acak adut ini, mohon maaf jika ada kesalahan kata dan review nya sangat jelek.. Im still learning to become a better writer. Salam sm.