Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
Kalo gak salah om NR pernah bilang : di Indo nyawa harganya murah.
Harga bayi cukup 3,8 juta saja
Pernah sekali dpt sharing dari sopir2 yang rutenya AKAP, kalo pas di jalan nabrak orang, mereka lebih 'hepi' kalo yg ditabrak langsung koit, drpd cuma luka/cacat/dsb. Karena ganti rugi ke orang koit lebih murah dan mudah drpd ke yang gak koit
newrubble wrote: Thu Nov 01, 2018 18:57
1 org dpt 1,25 M = bodoh
Semoga bener terealisasi dan gak ribet ngurusnya. = kasian
000000.jpg
000000.jpg
net
jgn ganggu sy ya.
Seneng oom NR balik (meskipun gak mau diganggu ). Itu kalo diliat cek-nya Seattle, apa itu berarti ada litigasi ke Boeing, terus ada settlement dari Boeing?.
Terus kalo kaya kasus Lion begini, umpama si korban dah terima 1.25 M dari Lion, dan ternyata berdasarkan hasil KNKT-NTSB ada salah pabrikan pesawat (kalo ndak salah oom NR pernah cerita, yang rudder servo Parker-Hanniffin nyangkut, sama GPWR gak jalan), ahli waris ybs. apakah masih bisa bikin litigasi ke Boeing gak ya ?, atau ndak bisa gara2 sudah terima 1.25 M ?.
newrubble wrote: Thu Nov 01, 2018 18:57
1 org dpt 1,25 M = bodoh
Semoga bener terealisasi dan gak ribet ngurusnya. = kasian
000000.jpg
000000.jpg
net
jgn ganggu sy ya.
Welcome back oom NR.
Senang kembali membaca postingan oom
Soal ganti rugi atas "nyawa" memang gak ada limitnya sih.
Hakim yang akan menentukan angka pantasnya (kalau ke pengadilan).
Jadi teringat seorang (sebut saja MR X) saat kecelakaan SQ006 di Taipei tanggal 31 OKt 2000.
Dia mengajukan klaim ke Boeing dan butuh waktu lama untuk deal angkanya.
Dia kerja di salah satu perusahaan asuransi.
Sampai tahun 2004 masih belum klaar negonya.
Mungkin sekarang sudah klaar settlementnya, dengan confidentiality agreement mungkin supaya tidak diclose to any party.
Andhyka wrote: Wed Oct 31, 2018 14:24Semakin banyak hard data/facts yang terbeber dan terekspos ke public semakin baik. Jika data tersebut disembunyikan, nantinya the truth will become hidden or distorted untuk maksud dan kepentingan tertentu.
Pihak Boeing dari luar negeri langsung datang ke Indonesia untuk 'membantu' investigasi. Kita tidak tahu tujuan utamanya apakah beneran mau menolong, atau sebaliknya menghilangkan bukti/merusak data/menyembunyikan kebenaran baik yang ada di black box maupun di serpihan pesawat.
Boeing tentunya punya tujuan tidak sampai pesawatnya dianggap cacat, nama baik rusak, order pesanan dicancel, dan sahamnya jatuh. Mereka akan berusaha menyalahkan Lion Air karena persoalan maintenance, atau human error.
Terus Lion Air tidak mau perusahaan beserta SOP-nya disalahkan. Mereka akan berupaya menyalahkan Boeing karena pesawatnya defective, atau pilotnya karena human error.
Sepertinya solusi jalan keluar win-win untuk kedua belah pihak ya human error...
om, tau gak isinya ICAO ANNEX 13 mengenai investigasi kecelakaan pesawat ?
disitu dikatakan bahwa semua investigasi kecelakaan tidak diperbolehkan mencari siapa yang harus disalahkan, tapi kenapa bisa terjadi kecelakaan, hal itu penting karena ketika sudah mendapat hasilnya kenapa bisa terjadi, akan segera dibuat prosedur pencegahan agar tidak terjadi kejadian yang sama..dan hasil investigasi itu dilarang keras untuk dipakai menjebloskan individu ke penjara..
insiden penerbangan tidak pernah ada hanya 1 faktor, itu bersifat multiple faktor, memang ada 1 faktor yang paling menonjol tapi ada lagi faktor lainnya menjadi pendukung/katalis kecelakaan tersebut
yang saya garis bawahi: hati2 om, itu pedang bermata 2..just sayin..
Win win solution pasti ada, TAPI under non-disclosure agreement.
Kan katanya si baterai udah pesan banyak.
newrubble wrote: Thu Nov 01, 2018 18:57
1 org dpt 1,25 M = bodoh
Semoga bener terealisasi dan gak ribet ngurusnya. = kasian
000000.jpg
000000.jpg
net
jgn ganggu sy ya.
Seneng oom NR balik (meskipun gak mau diganggu ). Itu kalo diliat cek-nya Seattle, apa itu berarti ada litigasi ke Boeing, terus ada settlement dari Boeing?.
Terus kalo kaya kasus Lion begini, umpama si korban dah terima 1.25 M dari Lion, dan ternyata berdasarkan hasil KNKT-NTSB ada salah pabrikan pesawat (kalo ndak salah oom NR pernah cerita, yang rudder servo Parker-Hanniffin nyangkut, sama GPWR gak jalan), ahli waris ybs. apakah masih bisa bikin litigasi ke Boeing gak ya ?, atau ndak bisa gara2 sudah terima 1.25 M ?.
(Moga2 mau diganggu Oom NR).....
Nah itu yg disebut sebut Ambulance Chaser oleh bang Salam Kopi Joni
Gugel : ambulance chaser
kasus2 gugatan kpd pabrikan pesawat (juga airline-nya) di US
Kalo mau gugat lebih lanjut kayaknya jgn terima dulu tuh 1,25 M krn terima pasti ttd perjanjian "Case closed" & gak akan nuntut lagi
Salvanost wrote:Sorry kalau terlalu lucu pertanyaan saya
Tapi saya malah penasaran drngan travel insurance yg harganya 20000-40000/orang
Apakah di saat kecelakaan seperti ini bakalan otomatis diproses juga? Ada cover kecelakaan juga?
Harus diliat si klausul nya
Biasanya sih kalo ada kecelakaan fatal spt ini sampe pembeli polis meninggal ya lgs ganti
CMIIW
saya iseng2 buka aplikasi tiket di hp saya
25k cover 200-300juta, tiap aplikasi beda agen asuransi
entah apakah pihak keluarga sadar kalau pas pesan tiket ada centang itu tambahan asuransi
Andhyka wrote: Wed Oct 31, 2018 14:24
Semakin banyak hard data/facts yang terbeber dan terekspos ke public semakin baik. Jika data tersebut disembunyikan, nantinya the truth will become hidden or distorted untuk maksud dan kepentingan tertentu.
Pihak Boeing dari luar negeri langsung datang ke Indonesia untuk 'membantu' investigasi. Kita tidak tahu tujuan utamanya apakah beneran mau menolong, atau sebaliknya menghilangkan bukti/merusak data/menyembunyikan kebenaran baik yang ada di black box maupun di serpihan pesawat.
Boeing tentunya punya tujuan tidak sampai pesawatnya dianggap cacat, nama baik rusak, order pesanan dicancel, dan sahamnya jatuh. Mereka akan berusaha menyalahkan Lion Air karena persoalan maintenance, atau human error.
Terus Lion Air tidak mau perusahaan beserta SOP-nya disalahkan. Mereka akan berupaya menyalahkan Boeing karena pesawatnya defective, atau pilotnya karena human error.
Sepertinya solusi jalan keluar win-win untuk kedua belah pihak ya human error...
Yg ane bold. Itu sih udah masuk ke teori konspirasi bossss.
Ane tambahin lg skalian biar makin ngawur.
Pesawat hilang kontak setelah "13" menit mengudara.
Pesawat jatuh pukul 06:"33"
Rusdi Kirana. CEO lion star, menduduki posisi "33" dari 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes di tahun 2017.
“Ada 11 pesawat milik Lion dan satu milik Garuda. Jadi sekarang ada 10 (milik Lion), dan satu milik Garuda yang akan dilakukan inspeksi. Kami menyampaikan surat kepada Lion dan Garuda untuk pemeriksaan itu sendiri," ujar Budi di kantornya, Jakarta, Kamis (1/11/2018)
Ini sih... lion air benar2 apes ya...
Moga2 kasusnya ga kaya adam air
newrubble wrote: Thu Nov 01, 2018 18:57
1 org dpt 1,25 M = bodoh
Semoga bener terealisasi dan gak ribet ngurusnya. = kasian
000000.jpg
000000.jpg
net
jgn ganggu sy ya.
Seneng oom NR balik (meskipun gak mau diganggu ). Itu kalo diliat cek-nya Seattle, apa itu berarti ada litigasi ke Boeing, terus ada settlement dari Boeing?.
Terus kalo kaya kasus Lion begini, umpama si korban dah terima 1.25 M dari Lion, dan ternyata berdasarkan hasil KNKT-NTSB ada salah pabrikan pesawat (kalo ndak salah oom NR pernah cerita, yang rudder servo Parker-Hanniffin nyangkut, sama GPWR gak jalan), ahli waris ybs. apakah masih bisa bikin litigasi ke Boeing gak ya ?, atau ndak bisa gara2 sudah terima 1.25 M ?.
(Moga2 mau diganggu Oom NR).....
Nah itu yg disebut sebut Ambulance Chaser oleh bang Salam Kopi Joni
Gugel : ambulance chaser
kasus2 gugatan kpd pabrikan pesawat (juga airline-nya) di US
Kalo mau gugat lebih lanjut kayaknya jgn terima dulu tuh 1,25 M krn terima pasti ttd perjanjian "Case closed" & gak akan nuntut lagi
Biasanya di setiap settlement begitu, ada "Release and Discharge form" yg kudu diteken.
Wording bisa beda-beda, tapi intinya gini :
We, the undersigned, hereby agree to accept indemnification in the sum of USD....bla bla..
and agree to release and discharge ....nama companies..
from any claim, lawsuit, legal action, litigation in whatsoever form....
*) hari libur mood gue jd kayak dinmeja kerja kalo ngomong ginian
wah, berani gak ya pemerintahan skrg nutup lion air karena fakta sudah berbicara bahwa lion air abai terhadap kerusakan yang sudah terjadi dan tetap menerbangkan pesawat boeing 737 max 8.
KNKT sudah memberikan fakta ternyata Airspeed Indicator Lion Air PK-LQP Rusak di 4 Flight Terakhir. Ke-empat flight itu terjadi secara berurutan dan Lion air tetap mengabaikan dan mengizinkan pesawat untuk tetap terbang.