Ok, katakanlah kalau di campur minyak goreng , Dgn segala keunggulan diatas, masak gak ada kekurangan nya???sucahyo wrote:Tidak merasa perlu. dari 5% ke 10% mungkin terasa. Tapi dari 10% ke 20% kok nggak banyak bedanya.lemonadelovers wrote: Tue Sep 18, 2018 21:53 Yo wes lah biarin aja, anggap aja ybs lagi riset, btw klo emang bagus apa om sucahyo akan meningkatkan persentase migor terhadap oli mesin? b20 misalnya?
Dari penelitian penambahan aditif stearic acid dan oleic acid (ada di minyak kelapa sawit) juga terlihat rasio lebih tinggi peningkatan nggak banyak:
Berikut keunggulan pelumas nabati:Pengaruh mereka ke hambatannya oli PAO:i. Higher lubricity leading to lower friction losses, yielding more power, and better fuel economy.
ii. Lower volatility resulting in decreased exhaust emissions.
iii. Higher viscosity indices.
iv Higher shear stability.
v. Higher detergency eliminating the need for detergent additives.
vi. Higher dispersancy.
vii. Rapid biodegradation and hence decreased environmental/ toxicological hazards.
terlihat 1% saja sudah mempengaruhi.
Sementara itu kandungan stearic acid di minyak kelapa sawit dua kali penyaringan (palm super olein) sekitar 3%. Oleic acid sekitar 50% atau lebih.
Oli jelek gampang ketahuan kalau mesinnya tenaganya lemah. Bisa kelihatan di top speednya. Sama suara mesin waktu sedang top speed itu.bensinsolar wrote: Wed Sep 19, 2018 4:01 Wew, kalau mengenai mesin menurut newbie jangan pakai feeling Om e.g humidity, kualitas bahan bakar, temperatur etc.
Untuk saya top speed dan suara mesin itu bisa dipakai sebagai acuan oli mesinnya bagus apa jelek. Untuk soal ketahanan ya tinggal di lihat apakah top speed masih sama dengan hari pertama.
Tapi repot juga kalau kendaraannya tenaganya berlebihan. Nggak bisa lihat top speed.
Di sisi lain, suara mesin itu sering banget dipakai pembuktian baik tidaknya oli. Lihat saja iklannya oli mesin atau aditif oli mesin. Kalau sampai nggak bisa bedakan ya jadi gampang ketipu.
Pakai hasil uji lab saja dokter pun bisa salah diagnose. Apalagi uji oli untuk motor itu kan hanya sebagian sifat saja yang diuji. Yang butuh diketahui itu rasio molekulnya. Tapi kalau lihat hasil uji oli, yang kelihatan adalah unsurnya.Turboman wrote: Wed Sep 19, 2018 1:43Saya ingin tahu nih om Cahyo kalo misal pergi ke Dokter trus Dokter menyuruh test darah ke Lab kira2 gimana reaksinya ya
Lebih percaya feeling daripada hasil test lab darah mungkin yah
Yang di spek oli juga didominasi kekentalan. VI Improver pakai apa, rasio aditif berapa, kandungan persis bahan oli berapa pada nggak jelas.
Bisa2 ngalah2 in Tuhan kalau gak ada kekurangan nya...