F 272 wrote: Wed Aug 29, 2018 12:45
Lanjuut....
- cut -
Mohon maaf ...sebetulnya ada banyak cerita disekitar perjalanan etape ini tapi saya sudah lupa2 ingat, musti lihat foto2 & video dokumentasi dulu barulah saya akan mulai menginatnya kembali... akan saya posting menyusul yah.. hehehe
Nantikan Etape 4 : Jambi - Pekanbaru...
Saya coba mengingat2 lagi Kisah Perjalanan Desember 2017 lalu... beruntung saya masih simpan beberapa Arsip dokumen yang bisa kembali membangunkan gairah saya untuk bercerita di Forum ini......
Etape 4 : Jambi - Pekanbaru
Tanggal 18 Desember 2017
Pagi itu sya terbangun di kamar Even Hotel, Kota Jambi... seperti biasa, bangun subuh, sholat shubuh, dan segera memeriksa pesan2 yang masuk baik lewat SMS, WA, maupun email... saya terbiasa kerja sehabis subuh untuk persiapan jam 8 pagi jadi semua sudah ready, ini sudah menjadi kebiasaan saya baik di rumah maupun diperjalanan seperti ini.
Pagi itu kami sarapan alakadarnya di HOtel Evan Jambi, maklum Hotel ini bukanlah Hotel Jaringan ataupun Hptel yang besar, ini hanya hotel Lokal yang kecil tapi bersih dan nyaman untuk kita singgah di Jambi, meluruskan badan tidur di kasur melepas lelah untuk kembali berjalan di pagi hari ini menuju Pekanbaru.
Saya minum kopi ditemani kue2 dan sempat juga makan nasi dengan lauk-pauk nya yang cukup, lagipula memang kami pagi itu akan melakukan sarapan kuliner khas di Kota Jambi ini, jadi memang kami tidak ingin makan banyak2 di Hotel.
Oiya, pagi itu saya ada janji mau mampir ke 1 relasi di Honda Daya Motor Jambi, dan jam 7.30 saya sudah meluncur menuju alamat yang diberikan.. sebenarnya saya menjalin persahabatan dengan beliau ini sejak lama sekali, sejak beliau masih di PT. FIF Jambi, posisi dealer ternyata tidak jauh dari Hotel Evan tempat kami menginap, sehingga hanya 15 menit saya sudah tiba di Daya Motor Jambi..
Sempat melewati pasar dan pempek Asiong yang masih tutup..hehehe Lebaran 2017 lalu saya pernah kesini bersama teman2 SMRT
Setelah sampai di Dealer Honda Daya Motor spt biasa kami berbincang2 singkat lalu sempat berfoto dan segera pamit, karena mamang saya sudah bilang waktu kami sempit karena teman2 sudah menunggu untuk kembali bergerak meninggalkan kota Jambi.. Perjalanan menuju Evan Hotel melewati Pasar kembali...yang banyak menjual ikan2 segar, ini adalah ikan2 yang berasal dari sungai Batanghari...
Setiba di Hotel, kami langsung bersiap2 untuk check-out....dan sebelum kami meinggalkan Kota Jambi, sempat berkeliling2 sekitar kota Jambi.. diantaranya ke Mesjid seribu tiang, yang ternyata tiang nya ga sampe seribu lho..
Masjid Agung Al-Falah merupakan masjid terbesar di Provinsi Jambi, Indonesia. Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid 1000 Tiang, meskipun jumlah tiangnya hanya 256 buah. Masjid ini terletak di Jalan Sultan Thaha No. 60 Legok, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1971 dan selesai pada tahun 1980. Bangunan masjid ini memang hanya seperti sebuah pendopo terbuka dengan banyak tiang penyangga dan satu kubah besar di atasnya. Bentuk bangunan dengan konsep keterbukaan tanpa sekat seperti ini menghasilkan konsep ramah.
Lalu kami juga melewati Pasar Angso Duo Jambi, yang cukup bersejarah di Jambi..
Pasar Angso duo adalah pasar tradisional terbesar di provinsi Jambi. Di pasar ini terdapat aneka ragam barang dagangan mulai dari sayu-mayur, lauk-pauk, pakaian, perabot rumah tangga dan masih banyak lagi. Pasar tradisional ini telah menjadi sandaran hidup lebih dari 5.000 pedagang dan punya sejarah Panjang sebagai pasar yang berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lain (Nomaden).
dan mampir ke Jembatan Gentala Arasy... disini kami parkir kendaraan dan menyempatkan diri jalan2 menyebrangi sungai Batanghari..melalui Jembatan Gentala Arasy
Gentala Arasy adalah museum budaya dengan corak arsitektur Arab yang bisa ditemukan di tepi Sungai Batanghari, Jambi. Selain museum dan ruang terbuka publik, bagian belakang museum ini terhubung dengan daerah seberang sungai, dengan adanya jembatan pedestrian selebar 4,5 meter dan panjang 503 meter. Di puncak menara museum ini, terdapat jam besar yang bisa dilihat dari kejauhan. Gentala arasy adalah singkatan dari gena tanah lahir abdurahman sayuti ini merupakan sebagai persembahan kehormatan untuk mantan gubernur jambi
Jembatan Gentala Arasy dibangun dengan anggaran senilai Rp 88,7 miliar dalam tiga tahun anggaran 2012-2014. Bangunan ini merupakan proyek dari masa pemerintahan Hasan Basri Agus, dan diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tanggal 28 Maret 2015. (wikipedia)
Jembatan Gentala Arasy yang bentuknya meliuk liuk seperti huruf S di atas sungai Batanghari ini hanya dikhususkan bagi pejalan kaki. Jadi tidak perlu takut kena serempet motor. Jembatan yang menghubungkan kota jambi dengan seberang jambi ini tidak hanya menjadi tempat wisata tetapi juga solusi bagi masyarakat di dua tempat ini untuk mencapai ke daerah seberangnya. Sebelum ada jembatan ini, mereka harus menaiki ketek (kapal kayu kecil dengan mesin yang bunyinya tek tek tek).
Panjang jembatan yang mencapai 503 meter dengan lebar 4,5 meter ini lumayanlah buat olahraga jalan kaki. Sayangnya jembatan yang bertahun tahun ditunggu hingga menelan dana 88,7 miliar (WOW!) ini malah tidak menyediakan tong sampah sehingga kadang kala tampak banyak sampah berserakan. Yang lebih parah banyak juga pengunjung yang langsung membuang sampah ke sungai batanghari yang telah coklat itu. Ckckkc!
Sumber :
http://www.len-diary.com/gentala-arasy-icon-baru-jambi/
Hari mulai beranjak siang, dan matahari bersinar dengan terik membuat kami lumayan merasakan panas selama berjalana di atas Jembatan itu.. beruntung di ujung jembatan ada banyak penjual minuman dingin...hehehe segarnya...
Selesailah Wisata singkat kami di Kota Jambi... dan kini saat nya kita Lesgoh Gaspol menuju Kota Pekanbaru....
Tapi tiba2 anak2 (dan ortunya juga) mulai mearasa lapar wkwkwkkw... oke kalo gitu kita Kulineran dulu, 1 tempat yang saya tahu adalah di dekat Hotel Yuli, yang pernah kami gunakan untuk menginap saat Road Trip Lebaran 2017 bersama teman2 SMRT ke Jambi ini...akhirnya saya pun ajak teman2 ke titik itu..
Berhubung kami kesulitan Parkir di Pusat Kuliner yang berada di seberang jalan, maka saya ajak teman2 untuk parkir di Halaman Restoran Padang Sederhana, karena memang nanti rencana nya kami akan membeli Nasi Box di Resto ini sebelum jalan ke Pekanbaru, lalu saya minta ijin untuk ngopi dulu di Kedai Kopi Ahien di seberang jalan... disana banyak kuliner kesukaan saya.. yaitu Kopi Jambi (saya pesan kopi susu), Telur setengah mateng, mie ayam, dan teman2 nya,....
Kami hanya tingga menyeberangi jalan saja dan tiba di kedai kopi Ahien ini...
Warung Kopi Ahien
Location :
https://goo.gl/maps/oxh6KtMxDY52
