Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
Profith83 wrote: Tue Jul 10, 2018 5:41
Peraturan sering juga harus diupdate. Dikala Tol dimana mana, mobil baru dengan kecepatan maximum bisa sampai 180, bahkan Mercedes bisa sampai 250.
Peraturan yang sudah tidak sesuai jaman harus diperbaharui.
Jadi selayaknya tetap jalur KANAN hanya untuk MENDAHULUI
peraturan mah gampang updatenya modal sidang sana sini doang, yang hampir mustahil itu enforcing-nya. apalagi di indo
Kata sapa ? udah pernah coba naek motor gak pake helm di jalan protokol.. ?
Peraturan sering juga harus diupdate. Dikala Tol dimana mana, mobil baru dengan kecepatan maximum bisa sampai 180, bahkan Mercedes bisa sampai 250.
Peraturan yang sudah tidak sesuai jaman harus diperbaharui.
Jadi selayaknya tetap jalur KANAN hanya untuk MENDAHULUI
Tentu ada kajian dan analisa yang harus bisa dipertanggung jawabkan untuk menyatakan bahwa peraturan yang berlaku sekarang sudah tidak sesuai jaman dan bukan menjadi pembenaran untuk melanggar aturan tersebut. Jadi suka tidak suka, Peraturan yang harus dipatuhi adalah peraturan yang berlaku sekarang, bukan peraturan yang akan/pernah berlaku apalagi peraturan imajiner.
Lanehogger merasa dirinya sedang mendahului dan telah mencapai batas kecepatan maksimal padahal di kirinya kosong
Yang satu merasa dirinya lebih cepat dan meminta jalan padahal kecepatannya telah melebihi batas
Sesama pelanggar aturan mending nyadar diri, tidak usah saling menghakimi dan paling merasa benar
Berarti bisa dikatakan 90% oranng melanggar aturan di Tol, karena 90% nya diatas kecepatan 100 KM/jam
Peraturan sering juga harus diupdate. Dikala Tol dimana mana, mobil baru dengan kecepatan maximum bisa sampai 180, bahkan Mercedes bisa sampai 250.
Peraturan yang sudah tidak sesuai jaman harus diperbaharui.
Jadi selayaknya tetap jalur KANAN hanya untuk MENDAHULUI
Tentu ada kajian dan analisa yang harus bisa dipertanggung jawabkan untuk menyatakan bahwa peraturan yang berlaku sekarang sudah tidak sesuai jaman dan bukan menjadi pembenaran untuk melanggar aturan tersebut. Jadi suka tidak suka, Peraturan yang harus dipatuhi adalah peraturan yang berlaku sekarang, bukan peraturan yang akan/pernah berlaku apalagi peraturan imajiner.
Lanehogger merasa dirinya sedang mendahului dan telah mencapai batas kecepatan maksimal padahal di kirinya kosong
Yang satu merasa dirinya lebih cepat dan meminta jalan padahal kecepatannya telah melebihi batas
Sesama pelanggar aturan mending nyadar diri, tidak usah saling menghakimi dan paling merasa benar
Berarti bisa dikatakan 90% oranng melanggar aturan di Tol, karena 90% nya diatas kecepatan 100 KM/jam
Sama2 melanggar aturan, artinya sama2 gak tau diri.
Yang satu melanggar batas kecepatan, yang satu melaju bukan pada jalurnya.
Beda cerita kalau ada gobloker yang melaju di kanan dibawah batas kecepatan.
Peraturan sering juga harus diupdate. Dikala Tol dimana mana, mobil baru dengan kecepatan maximum bisa sampai 180, bahkan Mercedes bisa sampai 250.
Peraturan yang sudah tidak sesuai jaman harus diperbaharui.
Jadi selayaknya tetap jalur KANAN hanya untuk MENDAHULUI
maaf boss, bukannya aturan tol di INDONESIA kecepatan maks 100km/h? apapun kendaraannya
kalau saya sudah jalan di 100km/h terus mau di salip ya berarti yg nyalip melanggar aturan
kecuali kalo si bos emang di jerman ya beda cerita
Mending ente patuhi dulu rambu LAJUR KANAN HANYA UNTUK MENDAHULUI.
Gak usah rempong ngurusin kecepatan mobil org lain!
Peraturan sering juga harus diupdate. Dikala Tol dimana mana, mobil baru dengan kecepatan maximum bisa sampai 180, bahkan Mercedes bisa sampai 250.
Peraturan yang sudah tidak sesuai jaman harus diperbaharui.
Jadi selayaknya tetap jalur KANAN hanya untuk MENDAHULUI
maaf boss, bukannya aturan tol di INDONESIA kecepatan maks 100km/h? apapun kendaraannya
kalau saya sudah jalan di 100km/h terus mau di salip ya berarti yg nyalip melanggar aturan
kecuali kalo si bos emang di jerman ya beda cerita
Mending ente patuhi dulu rambu LAJUR KANAN HANYA UNTUK MENDAHULUI.
Gak usah rempong ngurusin kecepatan mobil org lain!
Fix memang masih banyak yg ga ngerti tatakrama di jalan toll.. btw, pas ujian sim (tes teori) setau saya muncul loh soal ini, dan jawabannya lajur kanan untuk mendahului..
Untuk om newshogun.. misal anda sedang di cruising speed 100kmh diposisi lajur kanan, dan depan anda kosong begitu pula lajur tengah anda kosong.. berarti anda lanehogger.. hal yg sangat lumrah kalo mobil belakang anda bakal ragging horn or mengeluarkan sumpah serapah..
Yang satu melanggar batas kecepatan, yang satu melaju bukan pada jalurnya.
Beda cerita kalau ada gobloker yang melaju di kanan dibawah batas kecepatan.
Peraturan sering juga harus diupdate. Dikala Tol dimana mana, mobil baru dengan kecepatan maximum bisa sampai 180, bahkan Mercedes bisa sampai 250.
Peraturan yang sudah tidak sesuai jaman harus diperbaharui.
Jadi selayaknya tetap jalur KANAN hanya untuk MENDAHULUI
maaf boss, bukannya aturan tol di INDONESIA kecepatan maks 100km/h? apapun kendaraannya
kalau saya sudah jalan di 100km/h terus mau di salip ya berarti yg nyalip melanggar aturan
kecuali kalo si bos emang di jerman ya beda cerita
Di lajur kanan ya om? Pasti lagi mendahului kendaraan lain ya situ?
Sip.
Susah sekali sih rasanya untuk pengguna jalan tol tertib kalau masih MENYAMAKANNYA dengan jalan raya biasa, cm tanpa lampu merah.
Paling tolol sih yg masih mempertanyakan kenapa motor gaboleh masuk jalan tol.
Misalnya kecepatan minimal 60 dan kecepatan maksimal 100, sy sih mengartikannya 100 itu kecepatan tertinggi yang direkomendasikan oleh insinyur pembuat jalan saat mendesain jalan tsb, dengan memperhitungkan arah dan kecepatan angin, dsb.. jadi lewat 100 ada risiko bagi kendaraan tsb jika angin kebetulan sedang kencang.
Nah kalo misalnya batas kecepatan 100, biasanya sih seperti di jalan tol dalam kota kuala lumpur/singapura yg ada kamera dan sensor pemantau kecepatan.
Saya masih tidak mengerti kenapa kalau lajur kirinya kosong, dan ada mobil mau balap. Kenapa tidak kasih jalan ke kiri sebentar sih?
Contoh misal Tol malam hari jam 2200 yang ke Mojokerto itu kan lengang banget ....
Terus kalau aturan max 100 tetap di dim tidak mau ke kiri?
Logika sederhana harusnya dibawah ini:
JALAN HARUS di KIRI
MENYALIP di kanan
JALAN MILIK UMUM.
Kalau dianggap design Tol hanya bisa kecepatan 100 KM/jam dengan posisi jalan lurus banget ... gak masuk akal ...
Avanza jalan 100 KM/jam itu mungkin bahaya, tapi Mercedes jalan 150 KM/jam apabila di rem bandingkan dengan avanza
Maka Merci pasti lebih cepat mobil berhentinya.
Mobil saya bukan Merci, tetapi kalau ada Merci di belakang mau menyalip biarpun saya sudah kecepatan 120 KM/jam tetap saya beri jalan ... selama kiri saya kosong. Saya tidak merasa kala sama Merci, kan memang mobil dia 1 Miliar yah jelas saja Innova yang 300 jt an yah tidak seaman Merci dan tidak sebagus Merci.
Mereka beli Merci kan juga pajakanya jauh lebih mahal dari Innova, dia juga berhak menggunakan tol.
Beri saja jalan, apabila sampai 160 KM/jam atau sampai 200 KM/jam apabila kecelakaan kan juga urusan dia ...
TAPI tetap LAJUR KANAN untuk MENDAHULUI.
Napa ngurusin orang lain kecepatan berapa, yang penting lajur kanan untuk mendahuli ....
Profith83 wrote:Saya masih tidak mengerti kenapa kalau lajur kirinya kosong, dan ada mobil mau balap. Kenapa tidak kasih jalan ke kiri sebentar sih?
Contoh misal Tol malam hari jam 2200 yang ke Mojokerto itu kan lengang banget ....
Terus kalau aturan max 100 tetap di dim tidak mau ke kiri?
Logika sederhana harusnya dibawah ini:
JALAN HARUS di KIRI
MENYALIP di kanan
JALAN MILIK UMUM.
Kalau dianggap design Tol hanya bisa kecepatan 100 KM/jam dengan posisi jalan lurus banget ... gak masuk akal ...
Avanza jalan 100 KM/jam itu mungkin bahaya, tapi Mercedes jalan 150 KM/jam apabila di rem bandingkan dengan avanza
Maka Merci pasti lebih cepat mobil berhentinya.
Mobil saya bukan Merci, tetapi kalau ada Merci di belakang mau menyalip biarpun saya sudah kecepatan 120 KM/jam tetap saya beri jalan ... selama kiri saya kosong. Saya tidak merasa kala sama Merci, kan memang mobil dia 1 Miliar yah jelas saja Innova yang 300 jt an yah tidak seaman Merci dan tidak sebagus Merci.
Mereka beli Merci kan juga pajakanya jauh lebih mahal dari Innova, dia juga berhak menggunakan tol.
Beri saja jalan, apabila sampai 160 KM/jam atau sampai 200 KM/jam apabila kecelakaan kan juga urusan dia ...
TAPI tetap LAJUR KANAN untuk MENDAHULUI.
Napa ngurusin orang lain kecepatan berapa, yang penting lajur kanan untuk mendahuli ....
setuju om.
Prinsip saya, jangan sampai saya menghambat jalannya orang lain, yang mungkin harus buru-buru untuk urusan penting.
Kalaupun urusannya tidak penting, minimal saya menghindarkan orang lain yg lebih cepat dari saya untuk kena bad mood di tol.
Profith83 wrote: Tue Jul 10, 2018 13:35
Saya masih tidak mengerti kenapa kalau lajur kirinya kosong, dan ada mobil mau balap. Kenapa tidak kasih jalan ke kiri sebentar sih?
Contoh misal Tol malam hari jam 2200 yang ke Mojokerto itu kan lengang banget ....
Terus kalau aturan max 100 tetap di dim tidak mau ke kiri?
Beri saja jalan, apabila sampai 160 KM/jam atau sampai 200 KM/jam apabila kecelakaan kan juga urusan dia ...
TAPI tetap LAJUR KANAN untuk MENDAHULUI.
Napa ngurusin orang lain kecepatan berapa, yang penting lajur kanan untuk mendahuli ....
Yg saya bold, setuju.. kasih aja jalan.. masalah nanti dia kena tilang atau selip karena ngebut ya urusan dia.. lebih bahaya kalau kita lanehogging, trus oknum yg minta jalan maksa nyelip2 dan nyenggol kita.. malah berabe..
Tapi banyak yg ga tau etika seperti ini..
Saya pribadi entah kenapa lebih peacefull nyetir di lajur tengah ya.. hahaha ga ada yg klakson2 suruh saya melipir..
Tentu ada kajian dan analisa yang harus bisa dipertanggung jawabkan untuk menyatakan bahwa peraturan yang berlaku sekarang sudah tidak sesuai jaman dan bukan menjadi pembenaran untuk melanggar aturan tersebut. Jadi suka tidak suka, Peraturan yang harus dipatuhi adalah peraturan yang berlaku sekarang, bukan peraturan yang akan/pernah berlaku apalagi peraturan imajiner.
Lanehogger merasa dirinya sedang mendahului dan telah mencapai batas kecepatan maksimal padahal di kirinya kosong
Yang satu merasa dirinya lebih cepat dan meminta jalan padahal kecepatannya telah melebihi batas
Sesama pelanggar aturan mending nyadar diri, tidak usah saling menghakimi dan paling merasa benar
Berarti bisa dikatakan 90% oranng melanggar aturan di Tol, karena 90% nya diatas kecepatan 100 KM/jam
Ya begitulah realitanya
Berarti mau tidak mau semua harus dibawah 100 KM/jam? malam hari jam 22:00 sepi di kanan terus kecepatan 100 KM/jam tetap dianggap benar yah?
Setuju sekali. Ngapain juga ngurusin kecepatan orang. Lu jalan aja di jalur kiri. Jalur kanan untuk mendahului.
Mau kecepatan berapa kek tuh orang ya urusan dia. Yg penting kita ga melanggar dengan jalan di lajur kanan. Padahal kiri kosong. Atau parahnya lagi, kecepatan nya sama dengan mobil di sebelah kiri dia, dan dia gak ada niat mendahului mobil sebelah kirinya.
Banyak yg gini. Kan jadinya malah nutupin jalan. Mana tau kalo ada yg lagi darurat atau apa.egois kayak gitu.
Kayanya 100kpj ditulis di tol bukan KECEPATAN MAKSIMAL tp KECEPATAN BATAS AMAN. Jd ya sah2 saja Klo ada yg diatas 100kpj. Klo saya sih penganut jalur tengah, ngapain menghalangi org yg ngebut di jalur kanan. Justru Klo kita menghalangi malah bikin kecelakaan.
mike22 wrote: Tue Jul 10, 2018 14:19
Tapi om sy jadi timbul pertanyaan, bolehkah saya konstan dilajur kanan kalau saya konstan mendahului lainnya?
Boleh om, misalnya lajur kiri pelan semua kecepatan 80 KM/jam ada 10 mobil semuanya begitu. Nah om di lajur kanan jalan 100 KM/jam yah tetap di kanan sampai melewati 10 mobil. Kan lajur kanan memang untuk mendahului.
Kalau ada mobil di belakang yang bell yah itu gak tahu diri mobil yang belakang .... sudah tahu om di depan mau mendahului 10 mobil kok di bell ...
Kemarin jalan di toll kertosono - sby.. Berusaha menerapkan kalau gk nyalip ya di tengah.. Klo mau nyalip ya ke kanan hbs itu ke tengah lagi... rasanya enak .. Gk ada yg ngedim.. Nglakson...
Banyak jg yg gitu.. Cuman ada jg yg msh di kanan dan ketika saya minta jalan dgn dim dan klakson gk ngasi... Ya mungkin anggapannya krn kiri kosong dan mereka sudah 100... Mungkin pikirannya.. Klo mau duluan ya lewat kiri saja.. Kosong gitu...
Akhirnya ya terpaksa ngiri dulu trs mendahului...
Jd ada 2 orang yg salah:
- dikanan tp tidak mendahului
- mendahului lewat kiri, speed lebih dari 100
Klo mereka mau ke kiri, minimal hanya 1 yg salah
- berkendara lebih dari 100kmh
Ada yg tau kenapa kebanyakan bis ambil jalur kanan terus, padahal jalan jg segitu aja..
Mau ga mau kita yg harus salah sebab nyalip dr kiri
karena:
1. di kiri dan tengah banyak truk
2. malas pindah-pindah jalur
3. memang tidak berani nyetir kencang
4. belum layak nyetir di toll*)
*) 3 minggu lalu nemu Calya play B di JORR lane hogging di kurang dari 80. kiri dan tengah truk dengan kecepatan sama. Si Calya ngerem setiap kali ada lubang kecil di JORR. Ngerem-nya ga main-main, sampe drop ke 60-an di paling kanan... Terpaksa ambil bahu jalan, langsung masuk kanan. kasih brake check 200 meter di depan dia... dan dia ngerem sampai ekstrem banget
bener-bener belum layak nyetir di toll
oh iya, drivernya cowok, belum tua, dan ga nampak abawa manula di mobil itu
Calya A/T 2017 (2022-now)
OS PX 2014 (2022-now)
Kluger Grande 2004 (Jan 2023-Jun 2024)
Menurut Saya kecepatan maks jg mesti diatur. Kecelakaan terjadi bukan cuma faktor Mobil tapi juga kondisi jalan. Yang suka lewat tol cawang-cikampek mahfum bgt kl tiba2 ada gelondongan besi di jalan dan kalau ngebut bahaya bgt. Mobil yg dinilai aman jg berpotensi celaka kl jalan tol kyk gini.
Lalu kl terjadi kecelakaan, yg kena jg seringnya bukan si pengebut itu sendiri. Kmgknan besar melibatkan org lain yg malah sudah tertib. Tempo hari di BSD ada fortuner ngebut terus nerobos masuk jalan yg berlawanan dan nabrak Livina yg udah jln tertib (temen saya naik Livina). Mobil Livina ringsek,syukurnya reman selamat. Nah yg kyk gini susahdiprediksi. Jd krn kecelakaan bs melibatkan banyak pihak yg tank bersalah, sy pkr perlu jg tuh speeding diatur.
alexdonovan wrote: Tue Jul 10, 2018 21:50
karena:
1. di kiri dan tengah banyak truk
2. malas pindah-pindah jalur
3. memang tidak berani nyetir kencang
4. belum layak nyetir di toll*)
*) 3 minggu lalu nemu Calya play B di JORR lane hogging di kurang dari 80. kiri dan tengah truk dengan kecepatan sama. Si Calya ngerem setiap kali ada lubang kecil di JORR. Ngerem-nya ga main-main, sampe drop ke 60-an di paling kanan... Terpaksa ambil bahu jalan, langsung masuk kanan. kasih brake check 200 meter di depan dia... dan dia ngerem sampai ekstrem banget
bener-bener belum layak nyetir di toll
oh iya, drivernya cowok, belum tua, dan ga nampak abawa manula di mobil itu
IMHO nyalip dari bahu jalan jauh lebih bahaya daripada lanehogging lho om, ditambah main brake check. Gimana kalo ternyata di belakang Calya tsb ada mobil bermassa besar yg gak bisa ngerem dan akhirnya jadi tabrakan fatal?
Di jalan lebih baik cari keselamatan daripada cari kebenaran...meskipun saya sendiri juga masih sering merasa paling benar sendiri