Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
ya wajar lah om. kapan hari kan sudah ada berita kalo dispenser spbu bisa di setting menggunakan remote. cuma kalo dalam hal ini pertamina gak ngerti ya keterlaluan namanya
bener kata om yang posting sebelumnya, untuk minimalisir kejadian pengurangan ya sebaiknya cari spbu yang pake mesin dispenser merk tatsuno, gilbarco dan tokheim atau spbu coco lah minimal. ketiga mesin tersebut adalah rekomendasi pertamina
ya wajar lah om. kapan hari kan sudah ada berita kalo dispenser spbu bisa di setting menggunakan remote. cuma kalo dalam hal ini pertamina gak ngerti ya keterlaluan namanya
bener kata om yang posting sebelumnya, untuk minimalisir kejadian pengurangan ya sebaiknya cari spbu yang pake mesin dispenser merk tatsuno, gilbarco dan tokheim atau spbu coco lah minimal. ketiga mesin tersebut adalah rekomendasi pertamina
Pasti Pas yg HQQ hanya yg COCO. Case in point dua SPBU yg berseberangan di Cimanggis. Yaris bakpao isi full tank di COCO gak pernah lebih dari 40 liter itupun waktu mobil baru dikirim dari dealer. Isi full tank yg non-COCO, 44 liter pdhl masih ada bensin sisa lebih banyak di tangki.
Barusan baca berita otomotif
Pengelola dua stasiun pengisian bahan bakar umum ( SPBU ) di wilayah Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang terciduk melakukan kecurangan terhadap konsumen dengan mengurangi takaran bahan bakar minyak (BBM) para pelanggannya.
Pengelola memasang alat menyerupai adaptor yang di jaringan listrik dan dikendalikan dengan sakelar.
"Dengan dipasangnya alat ini rata-rata pengurangan BBM jenis Pertamax, Pertalite, dan solar antara 104 sampai 1.099 mililiter per 20 liter pembelian bahan bakar,
Link berita lengkap nya di sini
Herman7103 wrote: Tue May 01, 2018 10:28
Barusan baca berita otomotif
Pengelola dua stasiun pengisian bahan bakar umum ( SPBU ) di wilayah Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang terciduk melakukan kecurangan terhadap konsumen dengan mengurangi takaran bahan bakar minyak (BBM) para pelanggannya.
Pengelola memasang alat menyerupai adaptor yang di jaringan listrik dan dikendalikan dengan sakelar.
"Dengan dipasangnya alat ini rata-rata pengurangan BBM jenis Pertamax, Pertalite, dan solar antara 104 sampai 1.099 mililiter per 20 liter pembelian bahan bakar,
Link berita lengkap nya di sini
Klo soal kemampuan melihat spbu mana yg bagus,, memang supir angkot omongannya boleh di jadikan acuan, dia bukan hanya tau spbu mana yg bgs,, tp tangki mana yg bgs bbm nya, pernah suatu waktu naik angkot duduk didepan, dan isi bensin di salah satu spbu, si supir bilang "kalo isi bensin di spbu ini (sebutlah ada 4 tangki meteran di spbu tsb), dia bilang "isi di tangki yg no.2, klo no yg no 1 jelek", dan itu msh di satu spbu.. meterannya aja udah beda2.. hadeuh
Tadi sore isi bensin di SPBU Tomang (di samping fly-over Tomang). Dari awal sdh curiga, kok sepi (tidak ada mobil satu pun, kalau motor antrian panjang)
Pas isi sempat tanyain : " Bang, kok sepi banget ? Takaran cukup gak ? Abangnya diam aja ...
Dan setelah isi ternyata takarannya memang kurang (sering di SPBU lain dgn nominal sama, jadi hafal kenaikan jarum bensin)
Ada apa dgn SPBU ini, kayaknya dulu ramai, sekarang jadi sepi.
Or4cle wrote: Thu Oct 15, 2020 15:56
Tadi sore isi bensin di SPBU Tomang (di samping fly-over Tomang). Dari awal sdh curiga, kok sepi (tidak ada mobil satu pun, kalau motor antrian panjang)
Pas isi sempat tanyain : " Bang, kok sepi banget ? Takaran cukup gak ? Abangnya diam aja ...
Dan setelah isi ternyata takarannya memang kurang (sering di SPBU lain dgn nominal sama, jadi hafal kenaikan jarum bensin)
Ada apa dgn SPBU ini, kayaknya dulu ramai, sekarang jadi sepi.
mungkin sepi karena di seberangnya sebelum masuk tol kan udah ada coco 31
Or4cle wrote: Thu Oct 15, 2020 15:56
Tadi sore isi bensin di SPBU Tomang (di samping fly-over Tomang). Dari awal sdh curiga, kok sepi (tidak ada mobil satu pun, kalau motor antrian panjang)
Pas isi sempat tanyain : " Bang, kok sepi banget ? Takaran cukup gak ? Abangnya diam aja ...
Dan setelah isi ternyata takarannya memang kurang (sering di SPBU lain dgn nominal sama, jadi hafal kenaikan jarum bensin)
Ada apa dgn SPBU ini, kayaknya dulu ramai, sekarang jadi sepi.
mungkin sepi karena di seberangnya sebelum masuk tol kan udah ada coco 31
paling malas ngisi di coco yg itu. gak ada jalur khusus motor, antrian mobil sering diserobot motor.
soal kualitas aja berasa beda..saya biasa isi solar di 2 kawasan industri di jabar
pom A : mobil lari lebih enak..berasa beda di suara aja beda (lebih garing)..tapi kons bahan bakar sdkt lbh boros, mgkn takaran kurang sy ga pernah ukur sih
pom B : mobil lari lebih bolot..suara lebih alus..kons bahan bakar sdkt lebih ngirit, mau ditambah aditif macam PSDK jg ttp kurang ok
padahal 2 pom ini sirkulasi-nya cepat krn banyak truk isi juga