walid_007 wrote:mengenai penggunann 4x4dan lock nya ane diajarin donkkk h2 h4 n l
plizz
vincewonk wrote:4L low , buat manjat tanjakan biasanya om, misal mau lewatin tanjakan curam banget, bonus lumpur. Ga bs lari kenceng, gigi 5 paling cuma 40-50km/h. Harus berhenti pas ke mode ini.
4H high, biasanya kepakai kalo jalan licin misal di tol. Kalo lagi hujan ato salju. Bisa dibawa kenceng spt mobil normal.
4wd ga perlu dipake kalo di aspal dan tikungan tajam, lsg understeer tuh mobil radius putarnya jd besar bgt. Bro billy masternya soal ginian neh.
FJ lock differentialnya masih diputer2, gak auto spt dcab yg modern skrg.
Pengalaman saya bolak-balik jalan2 ke Bromo lewat
rute Tosari-Penanjakan,
Rute Penanjakan-Bromo, saat dilautan pasir maupun tanjakan/turunan, 4L hanya dipakai saat pulang (kondisi menanjak parah), pas 3-4 titik tanjakan/tikungan dari ujung lautan pasir sampai Penanjakan, selebihnya saat naik/turun, cukup 4H
Diluar itu, selama
rute Tosari-Penanjakan PP, hanya pakai 2H
Pengecualian saat puncak musim kemarau atau puncak musim hujan, dimana jika puncak musim kemarau, pasirnya jadi kering dan potensi mobil ambles, nah kalau kecemplung ke kubangan itu, pakai 4L, kalau sudah lolos, ya 4H lagi.
Dan betul, saat mau pakai/lepas gigi 4L, mobil kondisi berhenti dan gigi netral.
Setelah masuk 4L, beberapa kali saya lihat (dan pernah coba sendiri), start-nya bisa dari gigi 2 atau malah 3 sekalian, tergantung kondisi kecemplungnya gimana
Yang jelas, kalau kebanyakan pakai 4L, bisa rugi bandar bensinnya
Mereka berhitung banget, jadi sewaktu ada tarikan, rata2 mereka isi bensin-nya pas buat pp