406 atau 300e? mohon saran buat mobil kedua.

[puskas]

sebelumnya salam kenal, nubi baru jadi member SM tadi malem setelah sebelumnya jadi silent reader, dan sangat bermanfaat.

saat ini nubi punya budget 70jt, dengan asumsi ngangkat mobil 60jt dan sisa 10jt buat biaya benerin ini itu, maklum mobil seken. rencananya nubi pake ini mobil buat akhir pekan aja, dan sesekali kondangan. buat kendaraan perang harian, nubi pake papanjah baru.

nubie sedang bimbang memutuskan ambil pug 406 atau mercy w124 300e, dua mobil ini yang sering masuk menghiasi mimpi nubi...hehe lebay, mimpinya cuma seharga 70jt

mohon saran para master di SM, berbagai pertimbangan mengenai plus dan minusnya untuk memilih salah satu dari kedua mobil ini, inginnya kalo ada rejeki beli dua2nya, mungkin saat ini akan beli salah satu dulu. ohya, nubi tinggal di kota cirebon, untuk bengkel dan sukucadang tidak terlalu sulit untuk keduanya.


sebelum nubi mengucapkan terima kasih bila para master di SM sudi meluangkan waktunya buat menjawab dan membantu mengakhiri kebimbangan nubi.

*menjura.

[andy1800]

Ramein dulu.
Cirebon ya...secara ngebengkelnya akan msh lbh bs nemu yg mercedes deh.
406 tu harnes kabel2nya multiplex kan?...ini lbh potensial bikin repot mestinya.

[andy1800]

Btw, yg disebut pertama adlh 406...apkh krn sebenernya hatikecil lbh condong ke peugot tsb?

[kucing_garong]

vote for w124

pug 406 di skip aja om...menurut saya pug akan lebih banyak bermasalah dibanding w124 (denger2 sih kabel2 pug kalo udh berumur bikin kantong kempes melulu) dan juga secara prestise barang, w124 lebih baik dari pug

just my 2cents....

[puskas]

Btw, yg disebut pertama adlh 406...apkh krn sebenernya hatikecil lbh condong ke peugot tsb?

hehe, ngitung kancing aja om kalo disebut pertama dua2nya kan ga bisa. yg jelas dua2nya mobil impian saya.

[puskas]

vote for w124

pug 406 di skip aja om...menurut saya pug akan lebih banyak bermasalah dibanding w124 (denger2 sih kabel2 pug kalo udh berumur bikin kantong kempes melulu) dan juga secara prestise barang, w124 lebih baik dari pug

just my 2cents....

mohon perbandingan om.

rencananya mobil akan dipakai seminggu sekali, atau maksimal 100km/minggu. jadi lebih banyak dielus2nya daripada dikendarai

kira2 budget buat ngerawat per tahunnya berapa om? startnya sejak mobil beli 60jt dan udah dibenerin dengan budget 10jt.

[asudarsono]

Menurut saya, dua2nya imbang. Baik dari kualitas dan masalah biaya perawatan. Performa, lebih baik 406 sedikit walau cuma 2000 cc.

406 yang D8 bisa dapat 60 juta, mesinnya XU10 adalah mesin yang sangat andal dan mudah. Memang Peugeot sempat punya masalah wiring, tapi bukan di 406. Joknya sangat ergonomis.

Mengenai 300E juga bagus. Gagah banget. Mesinnya halus dibanding Peugeot.

Menurut saya, cuma selera aja. Peugeot itu cenderung Parisien feminin, Mercy cenderung Teutonic maskulin. O ya, baiknya cari yg matik, kalau bener mau menikmatnya.

[puskas]

Menurut saya, dua2nya imbang. Baik dari kualitas dan masalah biaya perawatan. Performa, lebih baik 406 sedikit walau cuma 2000 cc.

406 yang D8 bisa dapat 60 juta, mesinnya XU10 adalah mesin yang sangat andal dan mudah. Memang Peugeot sempat punya masalah wiring, tapi bukan di 406. Joknya sangat ergonomis.

Mengenai 300E juga bagus. Gagah banget. Mesinnya halus dibanding Peugeot.

Menurut saya, cuma selera aja. Peugeot itu cenderung Parisien feminin, Mercy cenderung Teutonic maskulin. O ya, baiknya cari yg matik, kalau bener mau menikmatnya.

terima kasih sarannya om.

kalo perbandingan budget perawatan per tahun kira2 gimana om? oh ya, saya bukan tipe yg suka ngebut. kalo disetirin malah lebih suka tidur

[asudarsono]

Sama om, sama2 mahal hahahaha. Antara 5-15 juta per tahun. Prinsipnya ganti oli dan filter 12 bulan sekali. Ganti timing belt ama tensionernya tiap 100.000 km. Ganti air radiator tiap 2 tahun, oli rem tiap 5 tahun.

Kalau suka tidur, cobain deh naik sambil disetirin. Om akan tahu mana yg lebih enak. Gak usah disebut di sini, nanti tahu sendiri.

[puskas]

Sama om, sama2 mahal hahahaha. Antara 5-15 juta per tahun. Prinsipnya ganti oli dan filter 12 bulan sekali. Ganti timing belt ama tensionernya tiap 100.000 km. Ganti air radiator tiap 2 tahun, oli rem tiap 5 tahun.

Kalau suka tidur, cobain deh naik sambil disetirin. Om akan tahu mana yg lebih enak. Gak usah disebut di sini, nanti tahu sendiri.

dua2nya sering naik sih om, nebeng punya temen dan pasti disetirin 5-15jt ya? ini buat pemakaian 100km/minggu?

*mindset saya masih ngerawat papanjah harus dibrainwash dulu nih.

[asudarsono]

Kalau om jalanin yg di atas sendiri, tanpa ke bengkel, bisa kurang dari sejuta setahun sih. Berarti cuma 5000 km setahun ya? Kirain org Cirebon mobile sekali, suka jalan ke Bandung ke Jakarta.

[puskas]

Kalau om jalanin yg di atas sendiri, tanpa ke bengkel, bisa kurang dari sejuta setahun sih. Berarti cuma 5000 km setahun ya? Kirain org Cirebon mobile sekali, suka jalan ke Bandung ke Jakarta.

buat kendaraan perang dan ngarit saya pake papanjah baru om, beli mobil kedua buat kondangan dan dielus2 aja

[Megalontong]

Sharing aja sedikit.....

Dari segi keamanan:
406 facelift *** Euro NCAP
406 97 itu ** Euro NCAP
300E mobil lama design 1988

Harga parts:
Yg ditakutkan adalah slow moving mercedes, yg bisa jadi lebih mahal dari peugeot (harga barunya aja 2x nya).
Ada yang namanya pneumatic regulator door lock itu 10juta harganya (entah kalo ada KWnya), sementara di peugeot semuanya pakai elektrik lock konvensional.
Suspensi peugeot kompleks banyak bushing kecil2, dan katanya sih lebih rentan rusak dari jerman.

Dari segi kenyamanan:
Pernah coba keduanya. Sama2 nyaman! dgn ciri khas masing2.
Peugeot itu empuk , bodi sedikit goyang (floating comfort). Jalan buruk muncul bunyi2an masuk ke kabin (suspensi kerja keras), getaran cukup bagus teredam.
Mercy itu mantap, bodi ngga goyang. Semua jalan ngga kerasa di kabin baik noise maupun getaran jelek.

Performance：
Handling peugeot khususnya tikungan itu tiada duanya. MT lebih responsif dari ATnya.
Sementara mercy jalan lurus lebih mantap, handling RWD oke tapi tidak tajam. Karena cc besar ATnya nikmat sekali.

Dari segi ekonomi:
Karena RWD & cc besar, mercy boros. 3000cc inline 6. Komponen lebih banyak. Lebih prefer Matic, overhaul matic mercy setahu saya 3jutaan ， murah. Konsumsi 3000cc inline6 kira2 dalkot 1:4-5 lukot 1:9, kalo buat tarik2an bisa 1:3
Peugeot FWD lebih lincah, cc lebih kecil 2000cc inline 4. Komponen lebih dikit. Matic peugeot lebih mahal biaya overhaulnya (7jt), lebih prefer manual sih. Konsumsi oktan 95 dalkot 1:9 lukot 1:15, oktan 88 dalkot 1:7 lukot 1:12
Taun tua, waspadai parts2 yg sudah wajib ganti karena usia. Dalam hal ini Mercy jajannya bakal banyak.

Sistem Elektrik:
406 D9 facelift , sistem kelistrikan Multiplex + modul komputer , lebih sedikit kabel , lebih reliable dibanding sebelumnya. Memang sudah terbukti.
406 D8 sistem kelistrikan konvensional kabel sepanjang 2KM, tanpa modul komputer, relatif lebih rentan kalau kurang teliti & care. Kuncinya rajin checkup & diagnosa, begitu muncul anomali segera ditangani tanpa menunggu sampai rusak total.
300E, sistem kelistrikan konvensional, saklar2 masih puteran, tapi kelistrikan Mercedes tidak sampai serumit & sesensitif peugeot. Usia tua, kabel2 banyak yg getas & potensi korslet. Cara aman, ganti satu set kabel kelistrikan bodi-mesin!

[puskas]

Sharing aja sedikit.....

Dari segi keamanan:
406 facelift *** Euro NCAP
406 97 itu ** Euro NCAP
300E mobil lama design 1988

Harga parts:
Yg ditakutkan adalah slow moving mercedes, yg bisa jadi lebih mahal dari peugeot (harga barunya aja 2x nya).
Ada yang namanya pneumatic regulator door lock itu 10juta harganya (entah kalo ada KWnya), sementara di peugeot semuanya pakai elektrik lock konvensional.
Suspensi peugeot kompleks banyak bushing kecil2, dan katanya sih lebih rentan rusak dari jerman.

Dari segi kenyamanan:
Pernah coba keduanya. Sama2 nyaman! dgn ciri khas masing2.
Peugeot itu empuk , bodi sedikit goyang (floating comfort). Jalan buruk muncul bunyi2an masuk ke kabin (suspensi kerja keras), getaran cukup bagus teredam.
Mercy itu mantap, bodi ngga goyang. Semua jalan ngga kerasa di kabin baik noise maupun getaran jelek.

Performance：
Handling peugeot khususnya tikungan itu tiada duanya. MT lebih responsif dari ATnya.
Sementara mercy jalan lurus lebih mantap, handling RWD oke tapi tidak tajam. Karena cc besar ATnya nikmat sekali.

Dari segi ekonomi:
Karena RWD & cc besar, mercy boros. 3000cc inline 6. Komponen lebih banyak. Lebih prefer Matic, overhaul matic mercy setahu saya 3jutaan ， murah. Konsumsi 3000cc inline6 kira2 dalkot 1:4-5 lukot 1:9, kalo buat tarik2an bisa 1:3
Peugeot FWD lebih lincah, cc lebih kecil 2000cc inline 4. Komponen lebih dikit. Matic peugeot lebih mahal biaya overhaulnya (7jt), lebih prefer manual sih. Konsumsi oktan 95 dalkot 1:9 lukot 1:15, oktan 88 dalkot 1:7 lukot 1:12
Taun tua, waspadai parts2 yg sudah wajib ganti karena usia. Dalam hal ini Mercy jajannya bakal banyak.

Sistem Elektrik:
406 D9 facelift , sistem kelistrikan Multiplex + modul komputer , lebih sedikit kabel , lebih reliable dibanding sebelumnya. Memang sudah terbukti.
406 D8 sistem kelistrikan konvensional kabel sepanjang 2KM, tanpa modul komputer, relatif lebih rentan kalau kurang teliti & care. Kuncinya rajin checkup & diagnosa, begitu muncul anomali segera ditangani tanpa menunggu sampai rusak total.
300E, sistem kelistrikan konvensional, saklar2 masih puteran, tapi kelistrikan Mercedes tidak sampai serumit & sesensitif peugeot. Usia tua, kabel2 banyak yg getas & potensi korslet. Cara aman, ganti satu set kabel kelistrikan bodi-mesin!

sungguh saya merasa terhormat, postingan pertamanya buat jawab pertanyaan saya, makasih om

bisa dijabarkan lebih detail part slow moving apa saja yg sudah saatnya diganti pada kedua mobil ini? berikut perkiraan harganya, mengingat budget 60jt pasti dapatnya yang sudah sepuh.

*menjura

[Megalontong]

Berhub. topiknya membahas mobil enak jadi ingin gabung juga

Slow moving parts itu berkaitan erat dengan umur pakai misalnya sudah tembus 100.000, 200.000km, 500.000km, 750.000km, 1.000.000km. Bukan patokan pasti, tergantung pemilik lama termasuk tukang rawat mobil atau cuma taunya pakai. Apabila beli mobil 500.000km kondisi sangat terawat, tentu udah ngga ada PR lagi.

Fast moving:
Filter udara, oli, bensin. Wiper blade.

Slow moving tahap 1 (yang aus dibawah 200.000KM)
-Piringan rem disc brake & brake shoes
-Repair kit caliper (seal karet)
-Wheel bearings
-Elektrik fuel pump (Ngga jelas 300E pakai mechanic atau elektrik). Kalau elektrik FP boil eropa di indo ganti FP tiap 2-3tahun
itu wajar sih.
-Understel (shocks, shock mountings, joints, rods, bushing, link stabil, dst) - tiap 2th kira2.
-Engine mountings (di eropa mountingnya banyak karet, sering aus karena menahan berat).
-Dinamo starter
-Selang2 sambungan Cooling sytem
-Selang2 & seal2 power steering
-Gasket2, selang2 & seal2 lain
-AC Fan blower (di kabin)
-Belts & pulleys.


Slow moving tahap 2 (& yg potensi rusak diatas 200.000km / diatas 10tahun)
-ESP / ABS braking system & calipers
-Master rem atas
-Bodi joints (bushingnya bodi, eropa sih banyak makanya nyaman)
-Pneumatic regulator di mercy
-Fuel regulator
-Cooling system radiator, water pump.
-Power window regulator
-Karet2 pintu & jendela
-Alternator
-Compressor AC
-Koil pengapian
-Komputer2 kabin (AC dll)
-ECU & Electrical harnesses.
-OBD, Interior clusters & Speedometer
-PSpump assy
-Sensor2 engine, MAF sensor, Throttle position sensor, Crankcase sensor, dst *penyebab rusak = usia pakai
-Engine recondition parts yg aus pernah direkondisi belum oleh pemilik lama misalnya oversize piston, ring piston, per klep, klep, Hydraulic valve adjuster, metal duduk, dan mekanikal lain.


Mesin XU pada 406 ini dari desainnya adalah mesin durable, all steel parts. Begitu juga dengan mesin 300E kodenya lupa. Cooling system juga all metal parts. Untuk jangka panjang tidak ada bom waktu yang fatal.

Untuk reparasi 10juta, asalkan bisa dapat kondisi mint, budget reparasinya masuk. Artinya tidak ada PR yg berarti. Sudah digarap PRnya oleh pemilik lama. Jika dapat yang kondisi kurang terawat, 20-30juta pasti masuk tergantung tingkat kerusakan yang mana aja.

[puskas]

penjelasannya sangat membantu om, makasih.

saya mau nanya, seandainya nanti tergoda untuk touring jarak jauh dengan salah satu mobil ini, katakanlah dengan jarak sekitar 3000km (cirebon-bali pp pake blusukan), mobil mana yang lebih tahan? tahan mesinnya, tahan di pantat juga.

[Megalontong]

Sama2.

Sama2 gran tourer , jelas beda level apabila kedua ini dikomparasi ama mobpang.
Daya tahan mesin kan tergantung kondisi mesin, fit atau tidak?
Kalau fit mau jalan 20.000km sekali jalan oke2 aja.
Pantat tidak ada masalah, sama2 mobil nyaman.
Konsumsi BBM 406 MT jelas lebih irit tp powernya lebih kecil, tapi suka high speed crusing 3000cc lebih santai.

tipsnya: cari kondisi yg betul2 mint & punya channel limbah

[asudarsono]

Kalau mesinnya saya rasa tidak masalah, yang paling penting comfortnya. Kondisi jalan di Pantura relatif jelek untuk ukuran Jawa. Dicoba saja di tol Bakrie arah Brebes. Jalannya agak menurun, cocok buat tes suspensi.

Dijalankan 120 kpj jalur kanan, atau lebih cepat.

[puskas]

Sama2.

Sama2 gran tourer , jelas beda level apabila kedua ini dikomparasi ama mobpang.
Tahan mesin kan tergantung kondisi mesin, fit atau tidak?
Kalau fit mau jalan 20.000km sekali jalan oke2 aja.
Pantat tidak ada masalah, sama2 mobil nyaman.
Konsumsi BBM 406 MT jelas lebih irit , tapi suka high speed crusing 3000cc lebih santai.

tipsnya: cari kondisi yg betul2 mint & punya channel limbah

hehe...yg dibold ini katanya kuncinya ya om? saya cukup sabar kok nyamperin mobil yg mau dijual satu per satu meski jauh, dan tahan dicemberutin penjual kalo mobilnya gak mint.

andai kedua mobil ini disetting TUSS ala provis atau PnP, mana yg lebih efektif dan efisien?

*mohon maaf pertanyaannya jadi melebar kemana2, tapi tetep fokus ke perbandingan dua mobil impian saya ini.

[puskas]

Kalau mesinnya saya rasa tidak masalah, yang paling penting comfortnya. Kondisi jalan di Pantura relatif jelek untuk ukuran Jawa. Dicoba saja di tol Bakrie arah Brebes. Jalannya agak menurun, cocok buat tes suspensi.

Dijalankan 120 kpj jalur kanan, atau lebih cepat.

hehe..tol bakrie ini memang didesain buat para off-roader Rp.22.500/lewat cukup murah dibanding biaya lewat lintasan off-road biasa

[Megalontong]

Kalau mesinnya saya rasa tidak masalah, yang paling penting comfortnya. Kondisi jalan di Pantura relatif jelek untuk ukuran Jawa. Dicoba saja di tol Bakrie arah Brebes. Jalannya agak menurun, cocok buat tes suspensi.

Dijalankan 120 kpj jalur kanan, atau lebih cepat.

Maksudnya tadi tempuh jarak jauh mesinnya prima sehat atau tak terawat sana sini. Kalau tak terawat ntar di tengah jalan ini itu bocor bikin perjalanan jadi gerah.
Bodi bongsor 300E jelas lebih ngga goyang dibanding 406 utk jalanan jelek.

Sama2.

Sama2 gran tourer , jelas beda level apabila kedua ini dikomparasi ama mobpang.
Tahan mesin kan tergantung kondisi mesin, fit atau tidak?
Kalau fit mau jalan 20.000km sekali jalan oke2 aja.
Pantat tidak ada masalah, sama2 mobil nyaman.
Konsumsi BBM 406 MT jelas lebih irit , tapi suka high speed crusing 3000cc lebih santai.

tipsnya: cari kondisi yg betul2 mint & punya channel limbah

hehe...yg dibold ini katanya kuncinya ya om? saya cukup sabar kok nyamperin mobil yg mau dijual satu per satu meski jauh, dan tahan dicemberutin penjual kalo mobilnya gak mint.

andai kedua mobil ini disetting TUSS ala provis atau PnP, mana yg lebih efektif dan efisien?

*mohon maaf pertanyaannya jadi melebar kemana2, tapi tetep fokus ke perbandingan dua mobil impian saya ini.

406 MT overall lebih ngirit operasionalnya dari 300E AT, 406 AT sih menurut saya rada costly OH AT 7jutaan.
Settingan TUSS & PnP itu maksudnya apa ya? Saya lebih ke standar tp prima , kecuali dana lebih ya.... baru macam2in.
300E SOHC mesinnya kan? Daripada tuneup habis2an mesin ini, lebih mending langsung meminang E320 MP AT secara DOHC power lebih gahar.

[puskas]

406 MT overall lebih ngirit operasionalnya dari 300E AT, 406 AT sih menurut saya rada costly OH AT 7jutaan.
Settingan TUSS & PnP itu maksudnya apa ya? Saya lebih ke standar tp prima , kecuali dana lebih ya.... baru macam2in.
300E SOHC mesinnya kan? Daripada tuneup habis2an mesin ini, lebih mending langsung meminang E320 MP AT secara DOHC power lebih gahar.

*lupa, TUSS yg ini om, http://www.provis.co.id/faq.html

dananya mepet sih om, saya lebih prefer ke standar, balikin ke setting dan kondisi awal brojol dari pabrik.

[Megalontong]

Dana mepet sih main standard aja, asal prima. Soalnya masih bisa minum premium.
Di tune up, piggyback dst itu tujuannya mengoptimalkan output, tp tuntutannya BBM terbaik. Oktan 100 jika ada.
Nah kalau di daerah nih, gaya2 Tuneup & piggyback tp cuma tersedia premium, ya tamba ngempos & kacau mesin boil.
CC juga jangan besar2, asal bisa jalan terus mobilnya. Daripada cuma ditaruh garasi.
3000cc i6 dalkot 1:3-5 , apalagi kalo dibejek2. Ingat ini mesin taun 1988.

[asudarsono]

Nah khan, mau ngebut juga khan.

Kalau Peugeot 406, port and polish maupun piggyback gak efek karena dari sononya udah bagus. Makanya Peugeot dioprek sampai rada ekstrim masih mampu minum premium.

Kuncinya di DOHCnya, kalau tensioner timing beltnya udah lemah tenaga langsung drop. Maka kalau ganti timing belt harus ganti tensionernya. Kalau gak antar cam gak sinkron.

Kedua, Peugeot kalau minumnya premium dan gak pernah ngebut suka numpuk kerak di silindernya. Dikasih carbon clean sampai asap knalpotnya gak hitam, bisa 3 botol itu.

Kalau segitu belum kenceng, namanya suka ngebut beneran.

[puskas]

Nah khan, mau ngebut juga khan.

Kalau Peugeot 406, port and polish maupun piggyback gak efek karena dari sononya udah bagus. Makanya Peugeot dioprek sampai rada ekstrim masih mampu minum premium.

Kuncinya di DOHCnya, kalau tensioner timing beltnya udah lemah tenaga langsung drop. Maka kalau ganti timing belt harus ganti tensionernya. Kalau gak antar cam gak sinkron.

Kedua, Peugeot kalau minumnya premium dan gak pernah ngebut suka numpuk kerak di silindernya. Dikasih carbon clean sampai asap knalpotnya gak hitam, bisa 3 botol itu.

Kalau segitu belum kenceng, namanya suka ngebut beneran.

hehe, kadang2 aja suka tergoda ngebut om. btw, di jalanan pantura sih mobil sehat aja gak cukup, nyali juga harus cukup, mengingat bis dan truk2 besarnya agak sinting di jalanan.

back to topic, karena di kota kecil saya, bengkel non resmi yg setara koh enggin (profesor mercy dari bandung)..dan profesor pug (yg ini saya belum tau siapa), tidak tersedia, untuk problem2 yg sulit, mobil mana yg baik buat dipiara duluan? (saya sebut "duluan", karena rencananya kalo ada rejeki taun depan mau ambil yg satunya lagi). sebagai transisi dari kebiasaan miara mobil jepun muda ke mobil eropa. (saya miara genmek, papanjah, dan engkel canter, umur semuanya masih balita).

*pertanyaan intinya yg dibold om.