tanya cara baca daya maksimum
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 87
- Joined: Tue Apr 13, 2004 0:13
tanya cara baca daya maksimum
teman2,
bagaimana caranya baca informasi daya maksimum mobil?
misalkan mobil a dengan daya 115ps/5000rpm & mobil b 115ps/6000rpm, mana yg lebih besar tenaganya mobil a atau b?
trus gmn juga dgn torsi?
apa bedanya kgm/rpm dengan nm/rpm?
maaf kalo pertanyaannya basic bgt, hehehe
trims...
bagaimana caranya baca informasi daya maksimum mobil?
misalkan mobil a dengan daya 115ps/5000rpm & mobil b 115ps/6000rpm, mana yg lebih besar tenaganya mobil a atau b?
trus gmn juga dgn torsi?
apa bedanya kgm/rpm dengan nm/rpm?
maaf kalo pertanyaannya basic bgt, hehehe
trims...
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
OK, here's the deal.
Pertama-tama kita harus mengerti dulu arti dari Horsepower dan hubungannya dengan Torque.
Horsepower adalah satuan Daya (Power).
Ingat fisika sederhana;
Torque adalah, untuk mudahnya, gaya puntir. One foot pound of torque adalah gaya puntir yang dibutuhkan untuk menopang beban sebesar satu pound pada sebuah bidang horizontal tanpa bobot sejauh satu foot dari pusat.
Yang terpenting untuk diketahui, adalah tidak mungkin mengukur total daya (Horsepower) dari sebuah mesin yang dijalankan. Yang diukur oleh sebuah dynomometer adalah besarnya Torque (dalam foot pound atau Newton meter / Nm). Dari besar Torque yang terukur ini, barulah dikonversikan menjadi Horsepower.
Masih ingat definisi satu foot pound of Torque di atas? Nah, jika beban itu diputar sebanyak satu putaran (revolution), maka beban itu akan menempuh jarak keliling lingkaran itu yaitu sebesar = Pi x 2 foot (diameternya) atau sebesar 6.28 foot, dan Work (Usaha) yang dilakukan adalah sebesar 6.28 foot pounds.
Masih ingat James Watt? Jika kita membagi angka Work = 6.28 foot pounds ini dengan satu Horsepower (33,000 foot pounds per minute), kita akan mendapatkan persamaan bahwa :
Ketika kita naik mobil dan berakselerasi, kita tidak pernah merasakan Horsepower, yang kita rasakan adalah Torque. Horsepower hanya adalah satuan untuk mengukur daya yang dihasilkan oleh Torque tersebut, pada saat (RPM) tertentu.
Misalnya mobil kita memiliki Torque maksimum 200 Nm pada 3000 RPM. Pada gear yang sama, baik kita revv pada 3000 RPM atau 6000 RPM, Torque dan daya akselerasi yang dihasilkan gear tersebut akan sama saja yaitu 200 Nm, tapi Horsepower yang dihasilkan pada 6000 RPM adalah dua kali lipat pada 3000 RPM, dan otomatis, kecepatan mobil itu lebih tinggi pada RPM lebih tinggi.
Mudahnya,
Torque maksimum menentukan kemampuan akselerasi (gaya puntir roda) sebuah mobil.
Horsepower maksimum menentukan kecepatan tertinggi sebuah mobil.
Contoh, Honda S2000 dan Mazda RX-8, keduanya memiliki Horsepower sebesar 240-250 HP, tapi mereka memiliki Torque maksimum yang kecil. Jadi mesin keduanya memiliki karakteristik redline RPM yang sangat tinggi (9000 RPM untuk S2000, dan 10,000 RPM pada RX8).
Di jalanan yang banyak tanjakan dan tikungan, kelemahan Torque yang kecil ini akan sangat terasa. Maka Honda me-revised S2000 menjadi S2200 yang memiliki Torque lebih besar, tapi akibatnya redline-nya juga turun menjadi 8500 RPM.
Contoh mesin2 mobil yang memiliki Torque sangat besar tapi redline RPM tidak terlalu tinggi adalah mesin2 AMG pada Mercedes dan mesin2 turbodiesel pada sedan2 Eropa.
Mengenai mesin mana yang lebih kuat antara mesin no 1 (115 PS @ 5000 rpm) dan mesin no 2 (115 PS @ 6000 rpm), dengan menggunakan rumus di atas;
Mesin no 1 memiliki maximum Torque = 120.8 foot pounds
Mesin no 2 memiliki maximum Torque = 100.66 foot pounds
Jadi mesin (bukan mobil) no 1 lebih bertenaga, karena memiliki Torque maksimum lebih besar = akselerasi lebih dashyat.
Tapi, tidak bisa membandingkan hanya besar Horsepower dan RPM, juga harus membandingkan besar Torque maksimum dan RPM dicapainya.
Makanya specs mesin mobil selalu menyatakan both maximum Horsepower and maximum Torque.
Max Torque yang besar = daya akselerasi dashyat
Max Horsepower yang besar = kecepatan maksimum lebih tinggi.
Hope this helps.
Pertama-tama kita harus mengerti dulu arti dari Horsepower dan hubungannya dengan Torque.
Horsepower adalah satuan Daya (Power).
Ingat fisika sederhana;
James Watt melakukan pengamatan bahwa seekor kuda (pada masa beliau hidup) rata2 mampu mengangkat beban sebesar 550 pounds sejauh one foot, dalam waktu satu detik = 550 foot pounds per second = 33,000 foot pounds per minute. Watt lalu menyebut angka ini adalah power satu ekor kuda ( 1 Horsepower).W = F x S, di mana P = Work (Usaha), F = Force (Gaya) dan S = jarak.
Sementara P = W / t, di mana P = Power (Daya), W = Work (Usaha), dan t = Time (waktu)
Torque adalah, untuk mudahnya, gaya puntir. One foot pound of torque adalah gaya puntir yang dibutuhkan untuk menopang beban sebesar satu pound pada sebuah bidang horizontal tanpa bobot sejauh satu foot dari pusat.
Yang terpenting untuk diketahui, adalah tidak mungkin mengukur total daya (Horsepower) dari sebuah mesin yang dijalankan. Yang diukur oleh sebuah dynomometer adalah besarnya Torque (dalam foot pound atau Newton meter / Nm). Dari besar Torque yang terukur ini, barulah dikonversikan menjadi Horsepower.
Masih ingat definisi satu foot pound of Torque di atas? Nah, jika beban itu diputar sebanyak satu putaran (revolution), maka beban itu akan menempuh jarak keliling lingkaran itu yaitu sebesar = Pi x 2 foot (diameternya) atau sebesar 6.28 foot, dan Work (Usaha) yang dilakukan adalah sebesar 6.28 foot pounds.
Masih ingat James Watt? Jika kita membagi angka Work = 6.28 foot pounds ini dengan satu Horsepower (33,000 foot pounds per minute), kita akan mendapatkan persamaan bahwa :
Jadi, hubungan antara Torque dan Horsepower adalah :One foot pound of Torque at 5252 RPM = 33,000 foot pounds per minute, atau sama dengan satu Horsepower.
Ini adalah rumus pasti.Horsepower = (Torque x RPM) / 5252
Ketika kita naik mobil dan berakselerasi, kita tidak pernah merasakan Horsepower, yang kita rasakan adalah Torque. Horsepower hanya adalah satuan untuk mengukur daya yang dihasilkan oleh Torque tersebut, pada saat (RPM) tertentu.
Misalnya mobil kita memiliki Torque maksimum 200 Nm pada 3000 RPM. Pada gear yang sama, baik kita revv pada 3000 RPM atau 6000 RPM, Torque dan daya akselerasi yang dihasilkan gear tersebut akan sama saja yaitu 200 Nm, tapi Horsepower yang dihasilkan pada 6000 RPM adalah dua kali lipat pada 3000 RPM, dan otomatis, kecepatan mobil itu lebih tinggi pada RPM lebih tinggi.
Mudahnya,
Torque maksimum menentukan kemampuan akselerasi (gaya puntir roda) sebuah mobil.
Horsepower maksimum menentukan kecepatan tertinggi sebuah mobil.
Contoh, Honda S2000 dan Mazda RX-8, keduanya memiliki Horsepower sebesar 240-250 HP, tapi mereka memiliki Torque maksimum yang kecil. Jadi mesin keduanya memiliki karakteristik redline RPM yang sangat tinggi (9000 RPM untuk S2000, dan 10,000 RPM pada RX8).
Di jalanan yang banyak tanjakan dan tikungan, kelemahan Torque yang kecil ini akan sangat terasa. Maka Honda me-revised S2000 menjadi S2200 yang memiliki Torque lebih besar, tapi akibatnya redline-nya juga turun menjadi 8500 RPM.
Contoh mesin2 mobil yang memiliki Torque sangat besar tapi redline RPM tidak terlalu tinggi adalah mesin2 AMG pada Mercedes dan mesin2 turbodiesel pada sedan2 Eropa.
Mengenai mesin mana yang lebih kuat antara mesin no 1 (115 PS @ 5000 rpm) dan mesin no 2 (115 PS @ 6000 rpm), dengan menggunakan rumus di atas;
Mesin no 1 memiliki maximum Torque = 120.8 foot pounds
Mesin no 2 memiliki maximum Torque = 100.66 foot pounds
Jadi mesin (bukan mobil) no 1 lebih bertenaga, karena memiliki Torque maksimum lebih besar = akselerasi lebih dashyat.
Tapi, tidak bisa membandingkan hanya besar Horsepower dan RPM, juga harus membandingkan besar Torque maksimum dan RPM dicapainya.
Makanya specs mesin mobil selalu menyatakan both maximum Horsepower and maximum Torque.
Max Torque yang besar = daya akselerasi dashyat
Max Horsepower yang besar = kecepatan maksimum lebih tinggi.
Hope this helps.

Last edited by conan on Sun May 22, 2005 4:12, edited 1 time in total.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4612
- Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
- Location: jauh di mata, dekat di hati
Biasanya torque diesel lebih besar daripada mesin bensin, tapi belum tentu diesel lebih cepat akselerasinya dibanding mesin bensin.
Massih ada satu lagi yg patut dihitung untuk mengetahui kecepatan kendaraan bergerak, yaitu POWER TO WEIGHT RATIO (PWR), yaitu perbandingan daya (power) dengan beban yg dipikulnya (weight). Misalnya ada mobil yg beratnya 1000kg digerakkan mesin 100PS, maka PWR= 100PS:1000kg = 0,1PS/kg artinya adalah berat 1 kg dari mobil itu digerakkan daya 0,1 PS.
Kalo ada mobil lain yg beratnya 1100kg yg digerakkan mesin yg 100PS juga, maka PWR= 100PS:1100kg =0,09PS/kg
Artinya setiap 1 kg dari mobil tsb digerakkan oleh daya 0,09PS.
Kalo diadu, jelas yg menang adalah yg PWR-nya lebih besar yaitu mobil pertama...........
Massih ada satu lagi yg patut dihitung untuk mengetahui kecepatan kendaraan bergerak, yaitu POWER TO WEIGHT RATIO (PWR), yaitu perbandingan daya (power) dengan beban yg dipikulnya (weight). Misalnya ada mobil yg beratnya 1000kg digerakkan mesin 100PS, maka PWR= 100PS:1000kg = 0,1PS/kg artinya adalah berat 1 kg dari mobil itu digerakkan daya 0,1 PS.
Kalo ada mobil lain yg beratnya 1100kg yg digerakkan mesin yg 100PS juga, maka PWR= 100PS:1100kg =0,09PS/kg
Artinya setiap 1 kg dari mobil tsb digerakkan oleh daya 0,09PS.
Kalo diadu, jelas yg menang adalah yg PWR-nya lebih besar yaitu mobil pertama...........
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 59
- Joined: Sun May 25, 2003 2:03
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 87
- Joined: Tue Apr 13, 2004 0:13
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: tanya cara baca daya maksimum
utk akselerasi 0-100 kmph, atau 0-QMile.... adukan 2 mobil yg PWR nya sama, namun menggunakan roda/velg yg berbeda diameter.WP wrote:Biasanya torque diesel lebih besar daripada mesin bensin, tapi belum tentu diesel lebih cepat akselerasinya dibanding mesin bensin.
Massih ada satu lagi yg patut dihitung untuk mengetahui kecepatan kendaraan bergerak, yaitu POWER TO WEIGHT RATIO (PWR).
Kalo diadu, jelas yg menang adalah yg PWR-nya lebih besar yaitu mobil pertama...........
let's say: yg satu pake ring 22, yg satu lg pake R13...berat total mobil tetep sama (jd nggak merubah PWR).
asumsikan daya cengkeram/grip ban yg digunakan jg sama ya.
mana yg lebih cepat ??
inti maksud gw,
setelah hal-ihwal POWER TO WEIGHT RATIO itu, gw juga wondering ttg: hubungan (hitung2an/formula) antara PWR dengan diameter roda/velg.....any clue bro'ss ??
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1028
- Joined: Thu Nov 03, 2005 8:11
- Location: Indonesia
Re: tanya cara baca daya maksimum
wahh..
Saya jd inget jaman STM dlu nih..tp sayangnya udh bnyak yg lupa
dan memang torsi itu adlh utk tarikan awal dan HP utk kecepatan.
sy cuma pengen tau aja nih..
krn kerja di kargo tiap hr liat truk gandengan yg powernya diatas 400dk.
klo sy lht HP antara mobil sport dan truk gandeng itu koq sama yah?
contohnya..
Ferrari F430 Spyder ama truk gandengan Scania punya power yg sama2 400dk.
klo di Ferrari ya udh jelas utk kecepatan tp klo di truk power segede gitu utk apa? soale ata2 truk gandengan kecepatannya aja ga ada yg lbh dr 120kpj.
Saya jd inget jaman STM dlu nih..tp sayangnya udh bnyak yg lupa

dan memang torsi itu adlh utk tarikan awal dan HP utk kecepatan.
sy cuma pengen tau aja nih..
krn kerja di kargo tiap hr liat truk gandengan yg powernya diatas 400dk.
klo sy lht HP antara mobil sport dan truk gandeng itu koq sama yah?
contohnya..
Ferrari F430 Spyder ama truk gandengan Scania punya power yg sama2 400dk.
klo di Ferrari ya udh jelas utk kecepatan tp klo di truk power segede gitu utk apa? soale ata2 truk gandengan kecepatannya aja ga ada yg lbh dr 120kpj.
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: tanya cara baca daya maksimum
nah, bagus juga ada bro anak_singkong yg STM otomotif nih....
kalau power HP di truk2 itu sih, nampaknya cuma "efek samping" aja bro.
maslahnya, kan utk ditanem di truk, harus dibikin engine yg TOrsinya GEde.
pdhl, formula umum nya adlh : Horsepower = (Torque x RPM) / 5252
naaah, dg bikin torsi gede, "terpaksa" deh powernya jg ikut2an naek......
kalau power HP di truk2 itu sih, nampaknya cuma "efek samping" aja bro.
maslahnya, kan utk ditanem di truk, harus dibikin engine yg TOrsinya GEde.
pdhl, formula umum nya adlh : Horsepower = (Torque x RPM) / 5252
naaah, dg bikin torsi gede, "terpaksa" deh powernya jg ikut2an naek......

-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 200
- Joined: Sat Apr 26, 2008 17:13
Re: tanya cara baca daya maksimum
Horse power, Torque dan rpm ( revolution per minute) adalah berbanding lurus sesuai dengan rumus diatas. Jadi kalau rpm turun ,torque (torsi) dan HP juga berubah begitupun sebaliknya.Misalnya mobil kita memiliki Torque maksimum 200 Nm pada 3000 RPM. Pada gear yang sama, baik kita revv pada 3000 RPM atau 6000 RPM, Torque dan daya akselerasi yang dihasilkan gear tersebut akan sama saja yaitu 200 Nm, tapi Horsepower yang dihasilkan pada 6000 RPM adalah dua kali lipat pada 3000 RPM, dan otomatis, kecepatan mobil itu lebih tinggi pada RPM lebih tinggi.
Rumus Torque : T = F x D ------> T=Torque ; F = Force dan D = distance
kalau F = kg dan D = meter -----> T =kgm dikali 0.8 maka T = Nm (Newton meter) SI unit.
F(tenaga) didapat dari mana? singkatnya dari hasil kerja piston pada mesin , pada kurva liniernya makin tinggi rpm makin besar HP (daya) .Kerja piston persatuan waktu. .
P = (T x n) /974 ------> P = kW(kiloWatts) ; T=kgm dan n = rpm
1 HP kira2 sebesar 0.75 kW
Ambil contoh, pada tanjakan mobil terasa kurang "bertenaga". biasanya ada 2 hal yg kita lakukan:
pertama gas ditambah-> rpm naik -> tenaga/HP makin besar maka torsi naik, mobil jadi lebih "bertenaga" .
Kedua,pindah gigi atau keratio lebih besar,dimana kombinasi diameter gigi transmisi menghasilkan torsi yg berbeda beda (rumus diatas). katakanlah tanpa menambah gas /HP mobil terasa lebih "bertenaga"
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: tanya cara baca daya maksimum
Masalahnya, bro....pada kenyataannya, kurvanya tidak linier...tp hiperbolik....baik utk Power maupun Torque.Mogeman wrote:Horse power, Torque dan rpm ( revolution per minute) adalah berbanding lurus sesuai dengan rumus diatas. Jadi kalau rpm turun ,torque (torsi) dan HP juga berubah begitupun sebaliknya.
......pada kurva liniernya makin tinggi rpm makin besar HP (daya) .Kerja piston persatuan waktu. .
** see pic attached for example.
pertanyaannya, kenapa itu bisa terjadi ? (dlm praktiknya).
tentu saja, akan banyak hal2 yg bs kita kemukakan sbg justifikasinya, misalnya: massa rodagila, geometri mesin, dsb.
namun yg lbh penting adalah: bagaimana konsep formula-dasar nya.
lalu, implikasi logisnya, akan muncul pertanyaan >>> bilamana apa, rumus2 (di bawah) ini tidak berlaku ?
P in Horsepower = (Torque x n) / 5252 .........where T is in Nm
atau yg identik dg:
P in KiloWatt ....= (T x n) / 974 .................where T is in Kgm
...................................................
Example-1. Power & Torque characterictic.
...................................................

-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: tanya cara baca daya maksimum
sedangkan pertanyaan simple nya.....>>>Mogeman wrote:Horse power, Torque dan rpm ( revolution per minute) adalah berbanding lurus sesuai dengan rumus diatas. Jadi kalau rpm turun ,torque (torsi) dan HP juga berubah begitupun sebaliknya.
......pada kurva liniernya makin tinggi rpm makin besar HP (daya) .Kerja piston persatuan waktu. .
dg melihat kurva di atas.... mari kita ambil pada rentang 2500 - 3500 RPM.
dgn tambah bejek gas dg maksud meninggikan RPM, Torsi nya malah sudah mulai menurun...sedangkan Tenaga nya masih meningkat.
kenapa bisa begitu ?
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 200
- Joined: Sat Apr 26, 2008 17:13
Re: tanya cara baca daya maksimum
grafik anda adalah hasil dari dynamometer untuk seluruh rentang rpm(1000-4000); yang saya maksud dengan...pada kurva liniernya.....adalah (pada grafik anda)direntang 1000-2000andy1800 wrote:Masalahnya, bro....pada kenyataannya, kurvanya tidak linier...tp hiperbolik....baik utk Power maupun Torque.Mogeman wrote:Horse power, Torque dan rpm ( revolution per minute) adalah berbanding lurus sesuai dengan rumus diatas. Jadi kalau rpm turun ,torque (torsi) dan HP juga berubah begitupun sebaliknya.
......pada kurva liniernya makin tinggi rpm makin besar HP (daya) .Kerja piston persatuan waktu. .
** see pic attached for example.
anda benar, karena dynamometer mengukur secara "real time" dimana faktor2 moment inertia flywheel,effisiensi pembakaran,mechanical losses ,air-fuel ratio dll ,semua faktor diatas secara exponential mempengaruhi performa mesin yg ditest; makanya kurvanya tidak linier ,bentuk kurva berbeda2 untuk setiap jenis mesin yg ditest belum lagi jenis dynamometer yg dipakai.andy1800 wrote:
Masalahnya, bro....pada kenyataannya, kurvanya tidak linier...tp hiperbolik....baik utk Power maupun Torque.
** see pic attached for example.
pertanyaannya, kenapa itu bisa terjadi ? (dlm praktiknya).
tentu saja, akan banyak hal2 yg bs kita kemukakan sbg justifikasinya, misalnya: massa rodagila, geometri mesin, dsb.
namun yg lbh penting adalah: bagaimana konsep formula-dasar nya.
lalu, implikasi logisnya, akan muncul pertanyaan >>> bilamana apa, rumus2 (di bawah) ini tidak berlaku ?
P in Horsepower = (Torque x n) / 5252 .........where T is in Nm
atau yg identik dg:
P in KiloWatt ....= (T x n) / 974 .................where T is in Kgm
...................................................
Example-1. Power & Torque characterictic.
...................................................
Rumus ini tetap berlaku ,kalau hanya nilai P,T dan n yg diperhitungkan dandibuat grafiknya pasti garis lurus/linier,tanpa memasukan faktor2 efisiensi,losses dll diatas. Artinya perhitungan teoritis dan kalo anda lihat dirumus tidak ada faktor effisiensi dll.
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: tanya cara baca daya maksimum
i c ....thanks a lot bro
ntar saya nanya2 lg ya... skrg quick reply dulu.....

ntar saya nanya2 lg ya... skrg quick reply dulu.....

-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 200
- Joined: Sat Apr 26, 2008 17:13
Re: tanya cara baca daya maksimum
Kembali ke dynamometer, singkatnya: massa dynamtr diputar oleh engine yg ditest dengan sensor untuk mendeteksi rpm mesin dan "brake" diukur dengan loadcell. percepatan massa dynamomtr dihitung untuk mengetahui torsi(momen puntir) yg dihasilkan.andy1800 wrote:
sedangkan pertanyaan simple nya.....>>>
dg melihat kurva di atas.... mari kita ambil pada rentang 2500 - 3500 RPM.
dgn tambah bejek gas dg maksud meninggikan RPM, Torsi nya malah sudah mulai menurun...sedangkan Tenaga nya masih meningkat.
kenapa bisa begitu ?
Pada putaran yg sudah "tinggi", USAHA untuk meningkatkan daya(HP) lebih kecil atau dengan kata lain torsi yg dibutuhkan lebih sedikit/kecil.Teoritisnya, sudah ada percepatan massa dynammtr,flywheel dll.
Kita ambil contoh:
Kalau kita naik sepeda,pada waktu start butuh tenaga yg lebih besar(torsi) tapi setelah pada kecepatan tinggi terasa ringan dikayuhnya (torsi yg dibutuhkan lebih kecil) walaupun daya yg dihasilkan sudah besar
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: tanya cara baca daya maksimum
well understood bro ....
...........................
now... hmm, (yg akan sy kemukakan) ini memang sedikit "loncat"...tp, i am sure u know wjat i mean.... so, let me berandai2...>>
bila komponen Power itu tidak ada (pura2nya, kita singkirkan saja ya)....
dlm arti: sistem "kosongan", ideal... tanpa ada ("bantuan") momen inersia si rodagila, (atau bahkan konstanta...joking bro), dll......
maka, sebenarnya Torsi itu akan terus menaik, seiring rev per minute.
begitukah bro ?
** mode berandai2: selesai..
...........................
nah, sekarang, pada praktiknya >>>
AFAIK memang spt yg anda terangkan itu, bahwa
===> yg akan dirasakan oleh the man behind the engine (or wheel), adalah the Torque, lalu dilanjutkan dg the Power...
nah, ini kan berarti, pd praktiknya, secara grafikal, dlm contoh kurva di atas, kurvanya akan boleh dipandang menjadi spt (di bawah) ini.
yaitu "intersection" (atau "irisan") antara kedua komponen itu.
*** please see attachment below.
boleh begitu nggak bro ?
at our case, means >>
>> stlh 1800 rpm itu, the torque udah "nggak diperlukan" lagi...krn udah "diambil alih" oleh the power.
>> atau ekstrimnya..the torque (dipersilakan) hilang begitu saja..... heheh
>> tp sesuai dg hukum kekekalan energi : itu torsi yg "terbuang", terkonversi menjadi apa ya bro ?
** curhat:
kenapa msh banyak pabrikan yg dlm brosur spesifikasinya nggak menampilkan kurva P & T ya ?
cuma nulis P & T (max) @sekian RPM ...... :sedih: ....hehehe
nah, kalau ingin tau kurvanya, trus nanya ke salesperson.....waaaa, u know laaa .... hahahahah
...........................
pertanyaan tambahan:
pengukuran dg dynamometer itu, di pabrik, yg kemudian officially announced as engine characteristic itu,.....
itu pengukurannya dilakukan di tiitk mana ya bro ?
di (output) crankshaft-end (yg sudah dipasangi flywheel) kah ?
atau di ban, spt yg dilakukan bengkel2 yg sering kita lihat itu ?
maksdu saya,
kl pengukuran oleh pabrik dilakukan dg cara yg sama dg bengkel, yaitu di ban,
maka pertanyaan lanjutannya adalah >>>
terlebih dulu, mari kita ambil amsal: Duratorq engine yg di-deploy di Ranger & Everest.
dan asumsikan bahwa transmission configuration (gear ratios) keduanya berbeda.
nah, tapi kenapa karakteristik (spec) nya yg dipubllish tetap sama ? (yaitu 143 PS & 330 Nm)
apakah gear ratios (termasuk final gear ratio) ini tidak berpengaruh pada final output (yg terdeteksi oleh dynamometer) ?
maksdu saya lagi,
jd nampaknya itu pengukuran (atau bahkan bukan hsl pengukuran, tp hasil perhitungan), adlh spec of the engine only.
bisa dikatakan: yg dipublish itu bukan lah spec Power & Torque of the car.
jadi, saya menyayangkan (dan penasaran), kenapa pabrikan tidak mempublish "real" spec nya..?
dan umumnya tidak disertai "terms & condition" bilamana pengukuran itu dilakukan >>
>> yaitu: temperatur "selimut" ruang bakar, pelumasnya spt apa, BBM nya spt apa, dsb
...........................
pertanyaan tambahan lagi....hehe
tolong diterangkan hubungannya....maksdunya: konstanta pengalinya...dan kenapa/siapa yg sering menggunakannya.
antara satuan2 Power ini:
Horse Power, Pferde Kraft, Watt, Joule...(kl ada yg udah dituliskan formulanya di post di atas, ya gak usah ditulis lg)
kl PS singkatan apa ya bro ?
lalu, selain itu, satuan apa lagi yg umum dipakai ?
** note:
sedang malas googling...hehehe......
lagipula, gak ada salahnya kan bro? mumpung ada pakarnya di sini, boleh ditanyain seabrek... :hahahaha:
...........................
pic: kurva gabungan P & T
...........................


...........................
now... hmm, (yg akan sy kemukakan) ini memang sedikit "loncat"...tp, i am sure u know wjat i mean.... so, let me berandai2...>>
bila komponen Power itu tidak ada (pura2nya, kita singkirkan saja ya)....

dlm arti: sistem "kosongan", ideal... tanpa ada ("bantuan") momen inersia si rodagila, (atau bahkan konstanta...joking bro), dll......
maka, sebenarnya Torsi itu akan terus menaik, seiring rev per minute.
begitukah bro ?
** mode berandai2: selesai..

...........................
nah, sekarang, pada praktiknya >>>
AFAIK memang spt yg anda terangkan itu, bahwa
===> yg akan dirasakan oleh the man behind the engine (or wheel), adalah the Torque, lalu dilanjutkan dg the Power...
nah, ini kan berarti, pd praktiknya, secara grafikal, dlm contoh kurva di atas, kurvanya akan boleh dipandang menjadi spt (di bawah) ini.
yaitu "intersection" (atau "irisan") antara kedua komponen itu.
*** please see attachment below.
boleh begitu nggak bro ?
at our case, means >>
>> stlh 1800 rpm itu, the torque udah "nggak diperlukan" lagi...krn udah "diambil alih" oleh the power.
>> atau ekstrimnya..the torque (dipersilakan) hilang begitu saja..... heheh
>> tp sesuai dg hukum kekekalan energi : itu torsi yg "terbuang", terkonversi menjadi apa ya bro ?
** curhat:
kenapa msh banyak pabrikan yg dlm brosur spesifikasinya nggak menampilkan kurva P & T ya ?
cuma nulis P & T (max) @sekian RPM ...... :sedih: ....hehehe
nah, kalau ingin tau kurvanya, trus nanya ke salesperson.....waaaa, u know laaa .... hahahahah

...........................
pertanyaan tambahan:
pengukuran dg dynamometer itu, di pabrik, yg kemudian officially announced as engine characteristic itu,.....
itu pengukurannya dilakukan di tiitk mana ya bro ?
di (output) crankshaft-end (yg sudah dipasangi flywheel) kah ?
atau di ban, spt yg dilakukan bengkel2 yg sering kita lihat itu ?
maksdu saya,
kl pengukuran oleh pabrik dilakukan dg cara yg sama dg bengkel, yaitu di ban,
maka pertanyaan lanjutannya adalah >>>
terlebih dulu, mari kita ambil amsal: Duratorq engine yg di-deploy di Ranger & Everest.
dan asumsikan bahwa transmission configuration (gear ratios) keduanya berbeda.
nah, tapi kenapa karakteristik (spec) nya yg dipubllish tetap sama ? (yaitu 143 PS & 330 Nm)
apakah gear ratios (termasuk final gear ratio) ini tidak berpengaruh pada final output (yg terdeteksi oleh dynamometer) ?
maksdu saya lagi,
jd nampaknya itu pengukuran (atau bahkan bukan hsl pengukuran, tp hasil perhitungan), adlh spec of the engine only.
bisa dikatakan: yg dipublish itu bukan lah spec Power & Torque of the car.
jadi, saya menyayangkan (dan penasaran), kenapa pabrikan tidak mempublish "real" spec nya..?
dan umumnya tidak disertai "terms & condition" bilamana pengukuran itu dilakukan >>
>> yaitu: temperatur "selimut" ruang bakar, pelumasnya spt apa, BBM nya spt apa, dsb
...........................
pertanyaan tambahan lagi....hehe
tolong diterangkan hubungannya....maksdunya: konstanta pengalinya...dan kenapa/siapa yg sering menggunakannya.
antara satuan2 Power ini:
Horse Power, Pferde Kraft, Watt, Joule...(kl ada yg udah dituliskan formulanya di post di atas, ya gak usah ditulis lg)
kl PS singkatan apa ya bro ?
lalu, selain itu, satuan apa lagi yg umum dipakai ?
** note:
sedang malas googling...hehehe......
lagipula, gak ada salahnya kan bro? mumpung ada pakarnya di sini, boleh ditanyain seabrek... :hahahaha:

...........................
pic: kurva gabungan P & T
...........................

-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3721
- Joined: Tue Feb 06, 2007 8:17
- Location: Bdg
Re: tanya cara baca daya maksimum
singkat jelas dan padat:
"peak horsepower sells car... high average power (more torque) wins races"
"peak horsepower sells car... high average power (more torque) wins races"
Corolla AE111, AE112, ZZE122, ZRE211
4A-FE, 7A-FE, 1ZZ-FE, 2ZR-FE
4A-FE, 7A-FE, 1ZZ-FE, 2ZR-FE
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: tanya cara baca daya maksimum
don't worry bro.... i love toyota toosatyr wrote:singkat jelas dan padat:
"peak horsepower sells car... high average power (more torque) wins races"
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3721
- Joined: Tue Feb 06, 2007 8:17
- Location: Bdg
Re: tanya cara baca daya maksimum
loh emang knapa bos? gw ga baca atas2nya
males panjang. wakkaka
males panjang. wakkaka
Corolla AE111, AE112, ZZE122, ZRE211
4A-FE, 7A-FE, 1ZZ-FE, 2ZR-FE
4A-FE, 7A-FE, 1ZZ-FE, 2ZR-FE
-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 17286
- Joined: Fri Oct 05, 2007 15:40
- Location: the garage - cimandiri 28 pav , Bandung
Re: tanya cara baca daya maksimum
sori guys... oot dikit, mesin dyno itu seperti apa sih? kira2 mesin begini dijual bebas ga ya? yg on wheel ya, bukan yg kecil...
sori, gue bener2 buta... secara di bdg ga ada.
thanks!
sori, gue bener2 buta... secara di bdg ga ada.
thanks!

-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: tanya cara baca daya maksimum
Loh...krn memang nggak kenapa2 itu lah makanya gw bilang gitu tyr ......wakakakakasatyr wrote:loh emang knapa bos? gw ga baca atas2nyaandy1800 wrote:don't worry bro.... i love toyota toosatyr wrote:singkat jelas dan padat:
"peak horsepower sells car... high average power (more torque) wins races"
males panjang. wakkaka
@putic .....huh !! dasar males gugling.....! hahahah
http://en.wikipedia.org/wiki/Dynamometer
wait..perasaan dulu di tempatnya david cihampelaas ada loh...
ayo ayo,...mari kita bikin repot bro Mogeman......



ayo ayo,...mumpung...jarang2 loh ada dosen sip gini ......

-
- Member of Mechanic Master
- Posts: 17286
- Joined: Fri Oct 05, 2007 15:40
- Location: the garage - cimandiri 28 pav , Bandung
Re: tanya cara baca daya maksimum
itu udah saya baca... maksudnya yg ada di jkt, seperti apa? sama or tidak?
dan itu bisa dibeli atau tidak?
bro david ada dyno? ah belum denger tuh... coba ntar gue tanya. ga tau kalo dulu ya... pernah denger tapi bukan CM.
dan itu bisa dibeli atau tidak?
bro david ada dyno? ah belum denger tuh... coba ntar gue tanya. ga tau kalo dulu ya... pernah denger tapi bukan CM.

-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 200
- Joined: Sat Apr 26, 2008 17:13
Re: tanya cara baca daya maksimum
@andy1800
ooh...pertanyaanya banyak n dalem,jadi inget waktu tesis dulu,sya coba jawab ya?...tapi kalo salah maklum deh,lulusnya juga pas2an....hehehe
Baik pak dosen sya coba jawab ya.....
Fungsi Flwheel adalah menyimpan energi yg dihasilkan mesin,in short kalo energi berlebih dia "disimpan" oleh flywheel begitu juga sebaliknya kalo butuh dia"diambil" dari flywheel.
Ledakan piston yg bergantian seolah2 diredam oleh fywheel agar output jadi smooth.
Tanpa flywheel bisa? jwb: bisa,tapi kalo untuk pemakaian normal kurang/tidak nyaman kecuali untuk race dimana rpm relatif tinggi dan konstant ,tapi tetap ada walau diperkecil agar mesin lebih responsif.
[quote="andy1800"] ......
** curhat:
kenapa msh banyak pabrikan yg dlm brosur spesifikasinya nggak menampilkan kurva P & T ya ?
cuma nulis P & T (max) @sekian RPM ...... :sedih: ....hehehe
nah, kalau ingin tau kurvanya, trus nanya ke salesperson.....waaaa, u know laaa .... hahahahah
Karena karakter tiap msin walau sama typenya,kalo bener2 diukur di dyna pasti kurvanya beda2,
khan ngak praktis kalo ditest satu2,bisa menghambat produksi-----> ngak worthed buat pabrikan.Jadi diambil rata2nya aja buat publikasi
...........................
pertanyaan tambahan:
pengukuran dg dynamometer itu, di pabrik, yg kemudian officially announced as engine characteristic itu,.....
itu pengukurannya dilakukan di tiitk mana ya bro ?
di (output) crankshaft-end (yg sudah dipasangi flywheel) kah ?
atau di ban, spt yg dilakukan bengkel2 yg sering kita lihat itu ?
nah ini yg tdk pernah dipublikasikan oleh pabrik pada spec brosur ,terlalu teknis buat konsumen awam, tapi kalo nanya ke pabriknya mungkin dikasih tahu.....kalu ditest di ban pasti lebih kecilkarena udah ada losses dimana2
maksdu saya,
kl pengukuran oleh pabrik dilakukan dg cara yg sama dg bengkel, yaitu di ban,
maka pertanyaan lanjutannya adalah >>>
terlebih dulu, mari kita ambil amsal: Duratorq engine yg di-deploy di Ranger & Everest.
dan asumsikan bahwa transmission configuration (gear ratios) keduanya berbeda.
nah, tapi kenapa karakteristik (spec) nya yg dipubllish tetap sama ? (yaitu 143 PS & 330 Nm)
apakah gear ratios (termasuk final gear ratio) ini tidak berpengaruh pada final output (yg terdeteksi oleh dynamometer) ?
Kalo ngak salah engine ranger&everest sama?. biasanya pabrikan tet dyna di crankshaft sebelum transmisi dan gardan. alasan bisa macam2 antara lain HP yg "terbaca" lebih besar.buat marketing khan lebih "menjual" seoleh HP dan torsinya besar.....
pertanyaan tambahan lagi....hehe
tolong diterangkan hubungannya....maksdunya: konstanta pengalinya...dan kenapa/siapa yg sering menggunakannya.
antara satuan2 Power ini:
Horse Power, Pferde Kraft, Watt, Joule...(kl ada yg udah dituliskan formulanya di post di atas, ya gak usah ditulis lg)
kl PS singkatan apa ya bro ?
lalu, selain itu, satuan apa lagi yg umum dipakai ?
Pk =Paardenkracht - Belanda
Ps = Pferdestärke - jerman,dipake juga sama jepang
Hp = Horsepower - Amerika dan ingris
Dst..... tiap negara bikin istilah sendiri2 , nah.... supaya seragam maka mereka kompak untuk sepakat memakai yg dimanakan SI unit .salah satunya untuk power memakai satuan Watt(nama org) 1 kW = 1000 Watt.Tapi namanya juga ngak wajib ya tetap aja ada yg pake standard lama.
at our case, means >>
>> stlh 1800 rpm itu, the torque udah "nggak diperlukan" lagi...krn udah "diambil alih" oleh the power.
>> atau ekstrimnya..the torque (dipersilakan) hilang begitu saja..... heheh
>> tp sesuai dg hukum kekekalan energi : itu torsi yg "terbuang", terkonversi menjadi apa ya bro ?
Sesuai denagn hukum kekekalan energi ,maka energi "tersimpan" di massa mobil. contoh simple:
mobil lari 100 km/jam,trus engine dimatiin.......mobil tetap meluncur sampai "energinya" habis
wah udah banyak yg posting kasih lewat dulu deh ug laen......
ooh...pertanyaanya banyak n dalem,jadi inget waktu tesis dulu,sya coba jawab ya?...tapi kalo salah maklum deh,lulusnya juga pas2an....hehehe
Baik pak dosen sya coba jawab ya.....
Fungsi Flwheel adalah menyimpan energi yg dihasilkan mesin,in short kalo energi berlebih dia "disimpan" oleh flywheel begitu juga sebaliknya kalo butuh dia"diambil" dari flywheel.
Ledakan piston yg bergantian seolah2 diredam oleh fywheel agar output jadi smooth.
Tanpa flywheel bisa? jwb: bisa,tapi kalo untuk pemakaian normal kurang/tidak nyaman kecuali untuk race dimana rpm relatif tinggi dan konstant ,tapi tetap ada walau diperkecil agar mesin lebih responsif.
[quote="andy1800"] ......
** curhat:
kenapa msh banyak pabrikan yg dlm brosur spesifikasinya nggak menampilkan kurva P & T ya ?
cuma nulis P & T (max) @sekian RPM ...... :sedih: ....hehehe
nah, kalau ingin tau kurvanya, trus nanya ke salesperson.....waaaa, u know laaa .... hahahahah

Karena karakter tiap msin walau sama typenya,kalo bener2 diukur di dyna pasti kurvanya beda2,
khan ngak praktis kalo ditest satu2,bisa menghambat produksi-----> ngak worthed buat pabrikan.Jadi diambil rata2nya aja buat publikasi
...........................
pertanyaan tambahan:
pengukuran dg dynamometer itu, di pabrik, yg kemudian officially announced as engine characteristic itu,.....
itu pengukurannya dilakukan di tiitk mana ya bro ?
di (output) crankshaft-end (yg sudah dipasangi flywheel) kah ?
atau di ban, spt yg dilakukan bengkel2 yg sering kita lihat itu ?
nah ini yg tdk pernah dipublikasikan oleh pabrik pada spec brosur ,terlalu teknis buat konsumen awam, tapi kalo nanya ke pabriknya mungkin dikasih tahu.....kalu ditest di ban pasti lebih kecilkarena udah ada losses dimana2
maksdu saya,
kl pengukuran oleh pabrik dilakukan dg cara yg sama dg bengkel, yaitu di ban,
maka pertanyaan lanjutannya adalah >>>
terlebih dulu, mari kita ambil amsal: Duratorq engine yg di-deploy di Ranger & Everest.
dan asumsikan bahwa transmission configuration (gear ratios) keduanya berbeda.
nah, tapi kenapa karakteristik (spec) nya yg dipubllish tetap sama ? (yaitu 143 PS & 330 Nm)
apakah gear ratios (termasuk final gear ratio) ini tidak berpengaruh pada final output (yg terdeteksi oleh dynamometer) ?
Kalo ngak salah engine ranger&everest sama?. biasanya pabrikan tet dyna di crankshaft sebelum transmisi dan gardan. alasan bisa macam2 antara lain HP yg "terbaca" lebih besar.buat marketing khan lebih "menjual" seoleh HP dan torsinya besar.....
pertanyaan tambahan lagi....hehe
tolong diterangkan hubungannya....maksdunya: konstanta pengalinya...dan kenapa/siapa yg sering menggunakannya.
antara satuan2 Power ini:
Horse Power, Pferde Kraft, Watt, Joule...(kl ada yg udah dituliskan formulanya di post di atas, ya gak usah ditulis lg)
kl PS singkatan apa ya bro ?
lalu, selain itu, satuan apa lagi yg umum dipakai ?
Pk =Paardenkracht - Belanda
Ps = Pferdestärke - jerman,dipake juga sama jepang
Hp = Horsepower - Amerika dan ingris
Dst..... tiap negara bikin istilah sendiri2 , nah.... supaya seragam maka mereka kompak untuk sepakat memakai yg dimanakan SI unit .salah satunya untuk power memakai satuan Watt(nama org) 1 kW = 1000 Watt.Tapi namanya juga ngak wajib ya tetap aja ada yg pake standard lama.
at our case, means >>
>> stlh 1800 rpm itu, the torque udah "nggak diperlukan" lagi...krn udah "diambil alih" oleh the power.
>> atau ekstrimnya..the torque (dipersilakan) hilang begitu saja..... heheh
>> tp sesuai dg hukum kekekalan energi : itu torsi yg "terbuang", terkonversi menjadi apa ya bro ?
Sesuai denagn hukum kekekalan energi ,maka energi "tersimpan" di massa mobil. contoh simple:
mobil lari 100 km/jam,trus engine dimatiin.......mobil tetap meluncur sampai "energinya" habis
wah udah banyak yg posting kasih lewat dulu deh ug laen......
Last edited by Mogeman on Sun May 11, 2008 16:53, edited 1 time in total.
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8285
- Joined: Mon Mar 24, 2008 19:52
- Location: djakarta
Re: tanya cara baca daya maksimum
*quick reply
tiada kata lain bro Mogeman,.. thanks a lot ...
** sambil baca, menyimak, sambil berdendang: "hati senang, walau pun tak punya uang ...oooo" ...
tiada kata lain bro Mogeman,.. thanks a lot ...

** sambil baca, menyimak, sambil berdendang: "hati senang, walau pun tak punya uang ...oooo" ...

-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 200
- Joined: Sat Apr 26, 2008 17:13
Re: tanya cara baca daya maksimum
udah ya jgn dikerjainlagi.......keringat dingin segede jagong nih ,elmu pas2an sih....hehehe 
