Minta Testimoni : Benarkah Pake Pertamax Lebih Hemat?

[hikaretsu]

nyumbang data nih. Mazda 2 R AT 2015,

Pertamax: 10.5 l/100km
Pertamax plus: 8.8 l/100km
Premium ga masuk soalnya ga boleh d manualnya

data pake mid d mobil. itu l/100km ya, bukan km/l

[Mozawa]

sama ajaaa....gak ngaruhh...


kecuali untuk kompresi tinggi atau turbo , pasti ngaruh...
skyactive pasti ngaruh walau bukan turbo..

semua toyota dan honda , mungkin gak ngaruh....cmiiw

[newrubble]

pertamax(plus) / pertadex vs premium / bio-solar
cara liat sy adalah
commercial / profit vs subsidy / public service aspects

technical advancement tdk ada ... krn technically (bukan legally) pertamina is a bankrupt subsidized company ...

user confessions tdk perlu sy liat ... krn itu aspect of innocence / nationalist utopianism yg satu level dgn govt.slogans

gimmick dibuat oleh professional copywriters spy bisa commercially success (meski ... belum success ... krn lbh byk premium / bio-solar yg di beli ... )

[gils]

pengalaman saya di camry 2.4 V 2010 (untuk saya kerja harian,rute campur macet dan tol)..

mau pakai premium/pertalite/pertamax sama2 saja ga terlalu beda jauh sekitar 1:8-9, tenaga pun rasanya ga beda2 amat (apa saya nya kurang bs ngerasain,hahaha)

akhirnya mulai skrg pakai pertalite ajah..

[keretalaut]

kalau jalan lancar, terasa jarak tempuh lebih 1km/liter, tp kalau macet, betis banget premium dan pertamax.

[artoodetoo]

Ah masa sih gak ngaruh?
Di MID MIrage saya rata2 lebih irit kalo pake Pertamax daripada Premium.
Masalahnya, pengiritannya tak sebanding dengan selisih harga Pertamax-Premium. Kalau ini yg dimaksud ya barangkali memang betul, gak ngaruh

[forumuser]

Saya pake Jazz/Fit 1300cc (GD1), pake Premium dapat 1:10-11 an, pakai pertamax bisa sampai 1:12-13 an, kalo dihitung dari penggunaan memang lebih irit, tapi kalo dihitung dari uang yang dibayarkan, jadinya lebih boros Om, karena pertamax nya lebih mahal.

[r1409]

di mirage ane, kerasa bedanya. pake pertamax FC lebih irit, di MID dapet sekitar 320-350km untuk premium 200rb = 27.027 liter (Rp 7400/liter). berarti 1:11.84-12.95 kpl.

kalo pake pertamax, dapet sekitar 360-380km untuk 250rb = 27.933 liter pertamax (Rp 8950/liter). Berarti 1:12.89-13.60 kpl.

secara volumetrik lebih irit, tapi secara total ongkos yang dikeluarkan, tidak.

untuk rupiah yang sama (Rp 200rb), premium ane bisa dapet 320-350km, sedangkan kalo pertamax cuma sekitar 300-320km. jadi secara ekonomi malah lebih boros.

tapi ada enaknya sih, performa lebih mantap, mesin juga pasti lebih bersih dan bebas ngelitik. tapi untuk long term ane rasa tetap lebih mahal, karena carbon clean pun cuma max 250rb untuk tempo 10rb km.

[keretalaut]

di mirage ane, kerasa bedanya. pake pertamax FC lebih irit, di MID dapet sekitar 320-350km untuk premium 200rb = 27.027 liter (Rp 7400/liter). berarti 1:11.84-12.95 kpl.

kalo pake pertamax, dapet sekitar 360-380km untuk 250rb = 27.933 liter pertamax (Rp 8950/liter). Berarti 1:12.89-13.60 kpl.

secara volumetrik lebih irit, tapi secara total ongkos yang dikeluarkan, tidak.

untuk rupiah yang sama (Rp 200rb), premium ane bisa dapet 320-350km, sedangkan kalo pertamax cuma sekitar 300-320km. jadi secara ekonomi malah lebih boros.

tapi ada enaknya sih, performa lebih mantap, mesin juga pasti lebih bersih dan bebas ngelitik. tapi untuk long term ane rasa tetap lebih mahal, karena carbon clean pun cuma max 250rb untuk tempo 10rb km.

nah yg di bold tuh benefit dr pertamax, so kalau hitung jarak tempuh saja gak fair jg..

kalau pertamax harga skrg sih 8850. masih lebih worth pertamax bagi ane.

[yue278]

sejah ini jazz GK5 gw dari semenjak lahir selalu make shell super (sebanding pertamax)
concern bukan kearah lebih enak mana, tarikan dapet mana or top speed or embel2 lainnya.

tapi lebih kearah keawetan mesin untuk jangka panjang.
di singapore, malaysia n australia itu ngga ada angka RON 88 kayak kita premium.
mereka minimal RON 92 RON 95 n RON 98 (terkadang ada yang jual bensin galonan sendiri RON 99++ buat mesin balap dll).
saat dirawat mesinnya banyakan pada bisa lasting sampe 10 tahunan mobil2 disana.
selain banyak mobil baru n bagus yang keren2, banyak mobil lama juga sliweran karena awet pemakaian oli + bensin yang bersih.

same thing goes here.
mau awet n tahan lama? goes with RON 92 minimal.
tentu aja dibarengin perawatan oli dll yg mumpuni juga.
daripada make bensin RON 88 murah, tapi cost kedepannya jebol?
mending nyicil pelan2 beli RON 92 walo mahal drpd dikagetin harus ganti sana sini,
yang notabene mahal sekali keluar.

kalo plan make mobil mau lebih dari 5 tahun ya pake yang berkualitas.

[kunaskun]

kalau irit si iritan pake pertalite, malah di aneh pertamax plus tapi kalau dihitung cost per km ya jelas menang jauh premium, buat perawatan pun sebenernya premium paling rajin2 aja purging hanya ya very long term-nya entah d gimana, yang jelas ane si milih pake pertalite atau diatasnya karena sayang fuel pump dan filter maklum modelnya jadi satu, dan kalau jebol bisa jutaan

[martinnn]

kia morning ogut pake

v power : gear 5 speed 100 kpj di 3000 rpm pas
premium : gear 5 speed 100 kpj 3500-3600 rpm

tapi kalo bawa macet macetan terus kyknya gak worthed isi v power terus

pertalite sama pertamax lupa catet

[sucahyo]

kia morning ogut pake

v power : gear 5 speed 100 kpj di 3000 rpm pas
premium : gear 5 speed 100 kpj 3500-3600 rpm

menarik juga bila untuk gigi dan kecepatan yang sama rpmnya bisa beda beda, mirip CVT

[r1409]

kia morning ogut pake

v power : gear 5 speed 100 kpj di 3000 rpm pas
premium : gear 5 speed 100 kpj 3500-3600 rpm

menarik juga bila untuk gigi dan kecepatan yang sama rpmnya bisa beda beda, mirip CVT

seharusnya sih secara matematis, ga mungkin kalau dalam kecepatan konstan (nol akselerasi), dengan gear sama speed sama bisa beda rpm. karena itu hubungannya adalah dengan perhitungan rasio gear yang konstan pada gigi yang sama.

dugaan ane yg premium itu masih ada akselerasi walaupun pelan banget naiknya, mungkin sulit terlihat mata apalagi posisi nyetir speed segitu, ga mungkin mantengin speedo terus.

yang membedakan kalau ganti kualitas BBM adalah akselerasinya, bukan top speed. seberapa besar akselerasi yang dibutuhkan untuk mencapai top speed, bergantung pada kualitas pembakaran BBM.

[Mamang555]

Pengalaman saya sih Pertamax memang lebih irit dari Premium, tapi itu kondisi saat bawa perjalanan ke luar kota (kurleb 900 km). Paling terasa apabila cruising di tol dan juga saat butuh tenaga untuk nyalib di kecepatan 80 kpj up.

Kalo pemakaian dalkot sih, rasanya sama2 aja. Ga lebih irit.
Pun demikian dengan make Shell Super. (Total blm pernah coba)

Belakangan mau isi Pertalite, tapi koq rasanya... nanggung amat. Selisih cuma 400 perak ketimbang Pertamax

[r1409]

Pengalaman saya sih Pertamax memang lebih irit dari Premium, tapi itu kondisi saat bawa perjalanan ke luar kota (kurleb 900 km). Paling terasa apabila cruising di tol dan juga saat butuh tenaga untuk nyalib di kecepatan 80 kpj up.

Kalo pemakaian dalkot sih, rasanya sama2 aja. Ga lebih irit.
Pun demikian dengan make Shell Super. (Total blm pernah coba)

Belakangan mau isi Pertalite, tapi koq rasanya... nanggung amat. Selisih cuma 400 perak ketimbang Pertamax

yup, karena untuk mendapat rpm yang sama, butuh BBM yang lebih sedikit karena energi pertamax lebih besar.

kalo dalkot, memang bedanya tipis, karena banyak kebuang di macet dan idle mesin. cuma langsung kerasa beda di akselerasi aja.

betul pertalite nanggung, entah kenapa pertamax turun kok pertalite ga ikut...

btw, berharap shell buka lagi di sby nih, katanya shell super irit banget FC nya...

[bestautocare]

Membeli BBM bensin, harusnya disesuaikan dengan kebutuhan OKTAN dari mesin. Meningkatkan kinerja mesin bukan hanya Oktan saja, tetapi kebersihan ruang BBM, kemampuan pembakaran sempurna, pelumasan yang baik pada gerak piston, sehingga sering kebutuhan aditif tambahan diperlukan. Tetapi hati2 memilih aditif yang hanya sekedar menambah OKTAN karena kebanyakan adalah type yang mengandung MMT yg merusak Catalytic Conventer pada mesin modern dan merusak lingkungan.

Nilai Oktan adalah angka/nilai yang digunakan menentukan titik bakar bensin pada suhu atau tekanan tertentu. Standarisasi Nilai Oktan didapat dari penghitungan titik bakar bensin apabila bensin hanya merupakan campuran dari heptana dan iso-oktan. Sebagai ilustrasi, apabila campuran bensin terdiri dari 88% iso-oktan dan 12% heptana, maka didapat Nilai Oktan bensin tersebut sebesar 88. Tinggal diukur pada suhu atau tekanan (kompresi) berapa bensin tersebut terbakar, maka didapat standarisasi Nilai Oktan.

Biasanya hasil penyulingan dari minyak bumi yang digunakan untuk membuat bensin adalah : pentana, hexana, heptana, oktana, dekana, dan dodekana. Keenam jenis ini merupakan senyawa hidrokarbon yang dicampurkan dengan komposisi tertentu untuk menghasilkan bensin dengan nilai oktan tertentu : 88, 92 (u/ mesin berkompresi 9-9,8) dan 95(u mesin berkompresi 10 keatas).

Hampir semua mobil bensin sekarang ini, dirancang untuk menggunakan bensin dengan Nilai Oktan minimal 92 sehingga sebenarnya Oktan 88 adalah kurang sesuai lagi karena membuat mesin kurang optimal dalam proses pembakaran pada mesin dan menjadi knocking dan potensi kotoran residu meningkat dalam ruang bakar.

Bensin yang beroktan lebih tinggi memiliki titik bakar bensin pada suhu atau tekanan yang lebih tinggi, artinya bensin akan lebih lambat terbakar tetapi memiliki kekuatan ledak yang lebih besar. Kekuatan ledak bensin ini akan diubah menjadi energi gerak oleh piston untuk memutarkan roda. Karena kekuatan ledaknya lebih besar, maka energi gerak yang tercipta pun lebih besar sehingga tenaga mesin pun meningkat, serta terjadi optimalisasi penggunaan energi oleh mesin. Adanya optimalisasi energi berarti adanya penghematan bensin yang digunakan oleh mesin. Di samping itu, ledakan awal di piston (bensin terbakar sebelum piston sampai di posisi terendah, disebut juga knocking) tidak akan terjadi sehingga mesin lebih terawat.Mengurangi Emisi Gas CO (Karbon Monoksida Seperti kita ketahui bersama, gas CO dan jelaga terbentuk apabila proses pembakaran berjalan tidak sempurna. Ketika proses pembakaran sempurna, maka yang terbentuk adalah CO2.

Masalah umum adalah harga Premium beroktan 88 murah karena subsidi dibandingkan PERTAMAX & PERTAMAX Plus tetapi kebanyakan mobil modern membutuhkan Oktan paling tidak berstandard 92, maka banyak yang mensiasati dengan menambahkan ADITIF BENSIN.

Banyak tipe aditif bensin, tapi selama ini sudah mempercayai beberapa produk import seperti Liquimoly, Red Line, tetapi terakhir mahal sekali, sekarang temu produk lebih lengkap paketnya dengan harga jauh lebih murah: PRIMO NITRORACE, cocok ditambahkan ke PREMIUM beroktan 88 supaya berenergi dan efektif seperti PERTAMAX / PLUS. Pembersihnya NITRORACE ini memakai aditif PEA (POLYETHER AMINE) paling top rontokkan karbon bandel di ruang bakar. Ada kandungan NITROPARAFFIN nya yang kabarnya sangat aktif mengatomisasi bahan bakar menjadi lebih sempurna, menyerap panas dan polaritas, juga menyuplai O2 (Oksigen) kedalam ruang bakar sehingga meningkatkan pembakaran sempurna di ruang bakar (Combustion Chamber) - (api biru dari hasil demo), tenaga berasa sekali meningkat, irit BBM, emisi CO2 berkurang drastis, kebutuhan akan Oktan tinggi pun berkurang, ada Aditif anti-friction sebagai lubrikasi luar biasa licin mengurangi gesekan piston sehingga tarikan mesin makin ringan dan maximum.

Jenis ini tidak mengandung MMT (dipakai pada kebanyakan aditif Oktan) yang berbahaya bagi Catalytic Converter pada mesin modern dan merusak lingkungan.

[akhmadfakhrurrozi]

Mau sekedar share om....

Udah 3 tahun belakangan ini ane gak pernah pake premium untuk semua jenis kendaraan ane (motor dan mobil).
Bahkan motor supra ane pernah antri sama Harley buat beli V-power di SPBU Shell

Kalau untuk motor, selisihnya tidak begitu terasa. Paling mentok selisih 5rban...
Kalau untuk boil, kemarin pake juga gak begitu gede selisihnya...

Untuk Jakarta-Pati hanya habis kurleb 300 rb pertamax dg harga 8.250/liter.
Dengan premium (menggunakan asumsi liter konsumsi yang sama) cm selisih 30 rebuan buat sekali jalan.

Jadi menurut ane si mending pertamax aja lah, toh gak jauh ini selisihnya.

[Turboman]

Banyak tipe aditif bensin, tapi selama ini sudah mempercayai beberapa produk import seperti Liquimoly, Red Line, tetapi terakhir mahal sekali, sekarang temu produk lebih lengkap paketnya dengan harga jauh lebih murah: PRIMO NITRORACE, cocok ditambahkan ke PREMIUM beroktan 88 supaya berenergi dan efektif seperti PERTAMAX / PLUS. Pembersihnya NITRORACE ini memakai aditif PEA (POLYETHER AMINE) paling top rontokkan karbon bandel di ruang bakar. Ada kandungan NITROPARAFFIN nya yang kabarnya sangat aktif mengatomisasi bahan bakar menjadi lebih sempurna, menyerap panas dan polaritas, juga menyuplai O2 (Oksigen) kedalam ruang bakar sehingga meningkatkan pembakaran sempurna di ruang bakar (Combustion Chamber) - (api biru dari hasil demo), tenaga berasa sekali meningkat, irit BBM, emisi CO2 berkurang drastis, kebutuhan akan Oktan tinggi pun berkurang, ada Aditif anti-friction sebagai lubrikasi luar biasa licin mengurangi gesekan piston sehingga tarikan mesin makin ringan dan maximum.

Jenis ini tidak mengandung MMT (dipakai pada kebanyakan aditif Oktan) yang berbahaya bagi Catalytic Converter pada mesin modern dan merusak lingkungan.

Spt nya produk anda menarik

Bisa kasih link MSDS nya ?

tapi saya rasa utk harga masih agak mahal

RL CFSC 1 botol gak sampe 150 rb tapi bisa utk 7 - 10X isi BBM full tank (tangki 55 L)

Primo Nitrorace 1 botol 80 rebuan dan utk 1 tangki BBM aja

Mahal !

Tapi saya kasih point plus karena additip bensin berbahan PEA jadi tambah banyak pilihan

[quyquy]

Ngapain sih panjang lebar begono.

Take it simple.

Nih hitungan ane perjalanan luar kota 200km.

Pake premium luar kota 1 liter dpt 12 km. Jd menempuh 200 km butuh 16,6 liter setara dng Rp 117.500 (harga Rp 7050/Liter).

Pake pertamax dapet 1 liter 14 km. Menempuh 200 im butuh 14,2 liter. Kalo di rupiahin 115.000.

Pake pertamax lebih murah 2.500. Plus bonus tarikan spontan..

[444]

pertamax plus 95 penumpang 2 di 2006 KIA Carens 2 AT (masih harga 10,000/ liter).. jakarta -semarang berangkat jam 7.30 pagi hari kamis (macet parah di cikampek.. keluar cikampek jam sebelas siang) via cipali habis rp.400,000.00
pertamax 92 penumpang 5 di 2006 KIA Carens 2 AT (9000/ liter).. semarang -jogja PP berangkat jam 8 pagi habis Rp. 300,000.00

Pertamax plus 95 penumpang 1 aka.sopir aja di 2004 Renault Clio MT.. Kediri -Bojonegoro Rp. 60,000.00 (non AC ) pake AC Rp. 80,000.00

Bio Solar penumpang 1 aka. sopir aja di 2000 KIA Carnival AT Diesel TDI.. berangkat jam 4 pagi .Kediri - Bojonegoro Rp. 70,000.00
Pertadex penumpang 1 aka. sopir aja di 2000 KIA Carnival AT Diesel TDI( harga Rp.8900,00) .. berangkat jam 4 pagi nyetir agak sopan,Kediri - Bojonegoro Rp. 95,000.00

silakan bro, itu testimoni saya sendiri yang selalu jadi sopir

[ariesto]

Klo di ANGL CVT mutlak hrs bensin ron 90 keatas, sangat terasa di tarikan, FC dan ngelitik. Deviasi di MID nya cukup besar mnrt nubi compare to full to full method sktr 0,9 km/l (jkt-bdg-jkt di MID 14,2 km/l, f to f cm 13,3 km/l kerang super)

utk di ipah V a/t non-euro klo pake bensin ron 90 keatas fc malah lbh boros cm beda di vibration mesin yg lbh smooth, tarikan hampir ga ada beda. Mnrt nubi ipah MID nya bs dibilang sangat akurat krn deviasi hanya <0,2 km/l (daily driven dalkot 1 mggu MID reading 1:7,4, f to f nya 1:7,26 premium polos).

skrg nubi pake ipah euro G a/t 09 (no MID) klo pk bensin >ron 90 fc lbh boros jg hanya ga ngelitik dan smoother vibration tarikan hampir ga ada beda. fc daily driven dalkot 1 mggu f to f method 1:7,3 premium polos.

[ChZ]

Dari pengalaman saya, ada beberapa mobil yang memang sangat sensitif kalau pake BBM busuk dan tidak... One of them is Honda.

Makanya banyak yang ngeluh CR-V borosnya gak masuk akal, Jazz borosnya gile kayak 2000cc, Civic kok haus banget ya...dst.

Jangankan premium deh, Pertalite aja kerasa kok lebih borosan dibanding Pertamax. CR-V 2.4 2014 saya minum Pertalite blakangan FCnya mentok juga 7.5 - 8. Pertamax pernah sampai 8.5.

Di mobil lain bedanya gak pernah se ekstrim itu.... Bedanya itungan nol koma.

[nubie21]

Dari pengalaman saya, ada beberapa mobil yang memang sangat sensitif kalau pake BBM busuk dan tidak... One of them is Honda.

Makanya banyak yang ngeluh CR-V borosnya gak masuk akal, Jazz borosnya gile kayak 2000cc, Civic kok haus banget ya...dst.

Jangankan premium deh, Pertalite aja kerasa kok lebih borosan dibanding Pertamax. CR-V 2.4 2014 saya minum Pertalite blakangan FCnya mentok juga 7.5 - 8. Pertamax pernah sampai 8.5.

Di mobil lain bedanya gak pernah se ekstrim itu.... Bedanya itungan nol koma.

ane pengguna crv 2.4 jg suhu tp 2007, saya ngerasa mbl saya mbl saya yg udah dr lahir nenggak premium sampe odo 90k premium jd boros sangat ya terakhir 1:5.5 trus saya coba pertalite jg sama fuel coms nya tp lebih enteng, terakhir saya coba pertamax lumayan signifikan antara 1:6/1:7

saran suhu ini perlu carbon clean ga ya ? mohon perunjuknya buat nubie yg super hina ini

[doge]

Klo di ANGL CVT mutlak hrs bensin ron 90 keatas, sangat terasa di tarikan, FC dan ngelitik. Deviasi di MID nya cukup besar mnrt nubi compare to full to full method sktr 0,9 km/l (jkt-bdg-jkt di MID 14,2 km/l, f to f cm 13,3 km/l kerang super)

utk di ipah V a/t non-euro klo pake bensin ron 90 keatas fc malah lbh boros cm beda di vibration mesin yg lbh smooth, tarikan hampir ga ada beda. Mnrt nubi ipah MID nya bs dibilang sangat akurat krn deviasi hanya <0,2 km/l (daily driven dalkot 1 mggu MID reading 1:7,4, f to f nya 1:7,26 premium polos).

skrg nubi pake ipah euro G a/t 09 (no MID) klo pk bensin >ron 90 fc lbh boros jg hanya ga ngelitik dan smoother vibration tarikan hampir ga ada beda. fc daily driven dalkot 1 mggu f to f method 1:7,3 premium polos.

Komen sy buat fc ipah om: coba kaki kanannya dikendaliin haha... sy jg pke ipah at non euro... dlu prnah cb pke p+ itu fcnya 1:8 hmpr 9.. (seting potensio bawaan owner seblmnya)
klo skrg ya premium murni... 1:7-8 tergantung kaki dan kemacetan...(potensio skrg set lean mentok(lambda idle 1.1), klo diinjek ga sebrp ngerespon mesinnya hahahaha)