
============================================
Menimbang kota Jogja yang sudah relatif macet pada jam-jam tertentu dan mengingat pada kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu, ane memutuskan untuk menjual All New Corolla 1997 yang sudah setia menemani selama sekitar 5 tahun dan menggantikannya dengan sebuah city car yang relatif lebih irit BBM dan bertransmisi matic, supaya tidak terlalu lelah ketika menghadapi macet.
Pilihan jatuh ke Mitsubishi Mirage dan tipe yang ane ambil adalah GLS, warna grey. Setelah beberapa hari menggunakannya, inilah kesan ane terhadap Mirage GLS ini.

============================================
Eksterior
Penampakan eksterior Mirage relatif sederhana. Dari samping dan dari belakang, sepertinya orang tak akan menyangka kalau mobil ini adalah produk Mitsubishi. Tapi begitu melihat “mata”-nya, orang akan ngeh dengan ciri Mitsubishi. Apalagi jika melihat logo tiga berlian di hidungnya.

Antena panjang yang ada di bagian atas tengah kaca depan memberi kesan bahwa mobil ini bukan sekedar alat transportasi darat, tapi transportasi antar dimensi (halah).

Tentu ini soal selera, tapi buat ane, modelnya yang relatif sederhana itu malah memberi kesan manis dan paling bagus di antara kompetitornya. Setidaknya modelnya tidak seperti setrika terbang atau orang lagi berkumur.

Sayang sekali, defaultnya Mirage GLS ini tidak ada mud guardnya. Lampu sein di spion juga tidak ada, adanya di atas rumah roda depan dan ukurannya relatif kecil.


Ukuran ban default adalah 165/65 R14. Ban jadi terkesan kecil kurus karena Corolla ane dulu pakai 195/55 R15.

Soal warna, ane sebenarnya pilih warna merah tapi mesti indent 2 minggu hingga sebulan. Menimbang kebutuhan akan mobil yang mendesak, ane pilih yang ready saja. Pilihannya cuma putih dan grey. Ane pilih grey karena ndak suka mobil warna putih, apapun itu merknya.



============================================
Interior
Senada dengan eksterior yang relatif datar, interior Mirage GLS juga begitu. Hanya ada 1 warna di dalam mobil, hitam.

Yang mencengangkan, meski mobil kecil, interior Mirage GLS sangat lega. Ane yang bertinggi 170 cm dapat duduk dengan nyaman di jok belakang. Meski tentu saja ada harga yang harus dibayar untuk mencapai kelegaan itu karena bagasi jadi relatif sempit. Tidak bisa muat pohon seperti kompetitornya.


Namun karena ane bakal memakai mobil ini hanya di perkotaan saja, bagasi sempit tidaklah terlalu menjadi masalah. Kalaupun toh harus keluar kota, ya ntar diakali gimana caranya menata kopor di dalam bagasi.


Dengan Mirage GLS ini, ane mendapatkan solusi untuk meletakkan minuman botol karena ada dua cup holder di depan tuas transmisi serta di pintu. Cup holder ini tidak ada di mobil tua ane. Cuma sayang tidak ada laci kecil untuk menyimpan uang receh.


Lucunya, cermin di balik sunvisor malah ada di sisi pengemudi. Lha aneh ini. Istri ane yang sering dandan di mobil jadi rada kelabakan karena dulu cermin ada di sunvisor penumpang, sekarang jadi tidak ada.

Instrumen di dashboard relatif lengkap dan mudah dibaca serta diperlengkapi dengan MID (Multi Information Display). Sayang penunjuk temperatur bukan lagi berupa jarum tapi LED yang hanya menyala bila mesin dalam keadaan dingin atau terlalu panas.
Kontrol head unit dan AC tersedia dalam bentuk digital. Kontrol ini sangat user friendly dan tidak butuh waktu lama untuk dipelajari. AC dingin, audio yang dihasilkan juga relatif bagus. Sumber musik bisa dari CD, pemutar MP3, atau USB Flash. Colokan USB tersembunyi di dalam laci dashboard.


============================================
Performa
Seperti yang digembar-gemborkan para penggemar Mitsubishi, Mirage GLS benar-benar “buas”. Meski cuma 1200 cc, mobil ini enteng digeber, bahkan ketika penumpang penuh.

Transmisi maticnya menggunakan teknologi CVT dan INVECS-III yang sangat halus dalam perpindahan gigi serta mampu mengoptimalkan konsumsi BBM.
Nah, soal konsumsi BBM ini, MID menunjukkan 14.5 km/L dan selalu dipakai dalam kota. Namun sepertinya kalau dihitung manual bisa lebih irit lagi. Cuma ane belum sempat mengukur dengan lebih akurat.




============================================
Lokasi pengambilan foto di tempat usaha kolam lele ane. Ini kolam lele sungguhan



