wah...11 hari ga OL, postnya namabah lumayan banyak nih....
selamat datang buat bro ridhaflesmana.... wah, bruntung banget dapat santi 2002 tapi baru jalan 60anK. Angka odo itu kurang dari separuhnya odo santi saya tuh
, punya saya sudah tembus 140K....pekerja keras.....
Jika pemilik sebelumnya orangnya "care"...seharusnya masa pakai TB (timing belt) sudah 1 siklus, biasanya penggantian pertama di 45K, habis itu berkisar antara 35-40K. Tapi ada baiknya diperiksa.
Sesudah itu, yang tergolong "murah", ya ganti/flush semua cairan di mobil.
Naahh....yg cukup bikin deg2an
harap periksa seluruh kelistrikan, sensor2, kabel2 di mesin. Jujur aja, untuk sektor ini, bawaan santi emang termasuk ringkih. Boleh periksa di bengkel resmi atau spesialis (seperti yg oernah saya tulis, kalo mo ke bengkel spesialis, pilih yg spesialis tuning mitsubishi).
Jika mereka punya scanner OBD2, biasanya mereka bisa scan mesin santi ini.
Untuk masalah gluduk2, ada beberapa penyebabnya. Jika getaran terasa di setir, kemungkinan di tie-rod dan karet bushing arm sudah minta ganti seperti yg pak andra tulis.
Kalau tdk terasa disetir, mungkin hanya karet bushing shockbreaker yang sudah getas/pecah, segera ganti aja daripada menjalar kemana-mana.
Jika gluduk2 dan mobil ikut goyang2 kayak kapal, yaa....dengan berat hati dinyatakan shockbreakernya sudah almarhum.
Jika ketiga gejala tadi tidak ada, coba cek bearing roda. Salah satu ciri2 bearing sudah lewat, roda tdk bisa di alignment (spooring) lagi. iseng2 cek keausan kembangannya pak...kalo habisnya ga rata...ya itu juga indikasi kaki2 mulai kena dan atau alignmentnya berubah.
Mumpung lagi acara periksa kolong, sempatkan juga periksa karet boot penutup CV joint as penggerak (mengingat santi ternasuk jenis FWD alias penggerak roda depan), kalau mau berkorban dikit, mendingan karet boot ini diganti dan CV-joint nya di-grease (gemuk) ulang. Mengingat bobot moncong santi, tipe kendaraan (FWD-SUV) dan ukuran roda, as penggerak roda depan ini cukup berat bebannya. Jgn sampe gara2 karet boot sobek, grease/gemuk menghilang dan akhirnya CV joint rontok....kalo dah rontok...jutaan biayanya.
Ciri CV joint rontok, kalo mobil dibelokkin patah di kecepatan rendah (5 kpj), akan terdengar bunyi "krek-krek-krek atau "kletek-kletek-kletek" seperti kayu mau patah/pecah. Itu karena gigi2 di joint sudah ompong jadi saling beradu. Langkah preventif berikutnya, hindari membelokkan roda saat mobil kondisi diam.
Untuk bunyi ngelitik...ya memang itu bawaan santi kalo dikasi BBM oktan rendah. Kompresi mesin bawaan santi cukup tinggi. Dan perbedaan rasio gigi 1 ke gigi diatasnya (2, apalagi 3) cukup besar. Sehingga jika torsi maksimum belum tercapai (di rpm 3500-4000an) blom tercapai dan transmisi kita pindahkan dari gigi 1 ke atasnya, mesin akan menerima beban cukup berat. Dan ini yg tdk bisa ditoleransi jika memakai BBM oktan rendah. Jika memaksa pakai oktan rendah, usahakan tidak menjalankan mobil di gigi 2,3 dst disaat rpm masih dibawah angka 2000 (jalan datar) atau 3000 (jalan menanjak. Tapi ya emang resikonya BBM jadi lumayan boros secara kita main di RPM menengah. Mgkn cara yg cukup "ramah" untuk naikkin oktan, bisa pake 50% premium + 50% perta+. Atau boleh pake ramuan kampungnya pak kuruma (meski jujur saja saya blom pernah coba ramuan ini
)
btw, kalo pertimbangan awal beli trajet/carnival tapi dapetnya santi....jadi egois dong...?
Mgkn pertimbangan awal, dapat MPV 7-seater plus bagasi, naah ini dapetnya malah SUV 5-seater....
...jadi berkurang penumpangnya nih....