yahhh broooo kalo mampu pamer yahh ga papa donggg kaya orang kaya beli mobil alphard kan tujuannya juga mo pamer tohhh....tapi lantaran dia mampu yahhh ga papa.. tinggal kita yang liatin pada ngilerr doanggg..
nahh kalo kita mampunya dapat ninja rr kan syukur mana sekarang ga mampu..jadi nya ga ada yang bisa di pamerkan.....hahahhaa
dapat berita terbaru dari bajaj auto
Bajaj, merantau berbekal teknologi
Rasanya hampir semua orang Jakarta atau mereka yang datang ke kota ini mengenal kendaraan roda tiga yang bernama Bajaj. Nama ini lebih diidentikkan dengan kendaraan roda tiga. Apalagi kendaraan roda tiga lainnya, yaitu bemo, mulai menghilang dari jalan-jalan di Jakarta.
Namun mulai akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan, Bajaj yang selama ini melulu diindentikkan dengan kendaraan roda tiga akan mulai terkikis dengan sendirinya. Sebab, Bajaj Auto Indonesia, akan memulai debut barunya di pasar Indonesia dengan memasarkan kendaraan roda dua.
Bajaj Auto Indonesia adalah anak perusahaan Bajaj Auto Limited (BAL), sebuah perusahaan produsen kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga. Bajaj mencoba 'merantau' ke Indonesia dan mencari peruntungan karena tergiur pasarnya yang cukup besar. Pada tahun lalu, penjualan nasional untuk kendaraan roda dua menembus angka 5 juta unit. Angka yang cukup fantastis.
Bajaj Auto Limited termasuk 10 perusahaan terbesar di India. Perusahaan ini tidak hanya bergerak di bidang otomotif, tapi juga menggarap industri baja, gula, perawatan kesehatan, finansial dan asuransi. Total jenderal ada 27 perusahaan di bawah bendera Bajaj. Pada tahun buku 2005/ 2006, Bajaj mencatat omzet 85.499 juta Rupe (sekitar Rp17 triliun).
Penjualan sepeda motor di India pada Juni
Pabrikan 2005 2006
Hero Honda Motors 214.600 278.660
Bajaj Auto Ltd 161.282 213.918
TVS Motor Co 108.111 126.679
Sumber : Bajaj Auto Ltd
Bajaj juga tercatat sebagai perusahaan eksportir kendaraan bermotor terbesar di India. Produk sepeda motor mereka mendominasi 30,8% pasar di India dengan total produksi sekitar 2,5 juta unit per tahun. Jumlah tersebut masih mungkin digenjot lagi hingga 3,18 juta unit per tahun.
Tingkat produksi sebesar itu menempatkan Bajaj sebagai produsen sepeda motor terbesar ke empat di dunia, setelah setelah Honda, Yamaha dan Suzuki. Bajaj menduduki angka penjualan terbesar kedua setelah Hero-Honda, yang masih tetap memimpin pasar di negara yang memiliki sekitar 1,2 miliar penduduk.
"Akhir tahun ini, kami targetkan dapat menjadi pemimpin pasar sepeda motor," kata Rajiv Bajaj, Managing Director BAL, kepada sejumlah wartawan Indonesia yang berkunjung ke kantor pusat Bajaj di Akurdi, India baru-baru ini.
Optimisme Rajiv bukan tanpa alasan. Pangsa pasar kendaraan roda dua Bajaj di India terus meningkat, dari 21% pada 2000/2001 dan berturut-turut naik menjadi 22,9% 23,1%, 27,8% dan 30,8% pada 2005/ 2006.
Bajaj juga tercatat sebagai produsen kendaraan roda tiga terbesar di dunia, dan menjadi pemimpin pasar kendaraan jenis ini di beberapa negara a.l. Sri Lanka, Meksiko, Bangladesh, Kolumbia, Guatemala, Peru, Mesir, Iran dan Indonesia.
Kendaraan roda tiga produksi Bajaj ini diekspor ke lebih dari 80 negara, di mana 40 negara di antaranya mengimpor secara rutin. Total ekspor kendaraan roda tiga merek Bajaj periode 2005/2006 mencapai 250.000 unit.
BAL mempunyai tiga pabrik yang tersebar di tiga lokasi yaitu Waluj (Aurangabad, sekitar 180 km tenggara Mumbai), Chakan dan Akurdia (keduanya dekat Pune). Sama seperti industri motor di Indonesia, Bajaj juga menjalin kerja sama dengan pemain internasional kendaraan roda dua, terutama Jepang dan Italia. Bedanya, Bajaj mengembangkan merek sendiri dan tidak sekadar menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM).
Hasilnya, mereka bebas mengembangkan jenis, tipe dan merek kendaraan tanpa ada ikatan yang njlimet dengan prinsipal pemberi teknologi. Kerja sama dengan Kawasaki Jepang, misalnya, adalah kerja sama dua perusahaan yang setara. Bukan antara prinsipal dan ATPM.
Kini Bajaj mempunyai enam varian kendaraan roda dua yaitu Bajaj CT 100, Platina, Wind 125, Discover, Avenger dan Pulsar. Selain itu, Bajaj juga memproduksi jenis skuter dan bebek dengan kekuatan mesin antara 60 cc hingga 180 cc.
Basis di Indonesia
Pasar kendaraan bermotor roda dua di Indonesia yang terus tumbuh -kendati tahun ini merosot akibat kenaikan harga BBM-tampaknya telah menyedot perhatian para petinggi Bajaj.
Perusahaan asal India tersebut telah membangun pabrik perakitan di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi 3.000 unit per bulan.
Sanjiv Bajaj, Direktur Eksekutif Bajaj Auto Ltd, menjelaskan perusahaan memberikan perhatian yang cukup besar terhadap potensi pasar Indonesia, termasuk segmen kendaraan roda tiga. "Kami sudah menyelesaikan negosiasi dengan mitra lokal untuk memulai produksi sepeda motor pada akhir 2006, begitu juga kendaraan roda tiga terbaru akan kami luncurkan pada akhir Juni ini," ujarnya seperti dikutip Bloomberg belum lama ini.
Bajaj akan menjadikan pabrik di Indonesia sebagai basis untuk pasar Asean. "Indonesia akan kami jadikan basis produksi sepeda motor Bajaj di kawasan Asean, sedangkan Brasil untuk kawasan Amerika Selatan," kata Rajiv.
Pada tahap awal, Bajaj akan mengeluarkan kocek sekitar US$50 juta untuk investasi di Indonesia. Angka tersebut, menurut Vice Presiden Finance Bajaj Group Kevin D'sa, hanya untuk pengembangan merek, jaringan distribusi serta infrastruktur lain di luar tanah dan bangunan serta barang modal. "Kami siapkan dana US$50 juta dalam tiga tahun ke depan untuk pengembangan pasar di Indonesia."
Ketika ditanya apa modal Bajaj untuk bersaing dengan roda dua asal Jepang yang begitu dominan di pasar Indonesia, Rajiv menyatakan Bajaj tidak hanya mengandalkan harga murah, tapi yang lebih utama adalah teknologi dan desain produk.
"Kami menguasai pasar di India. Ini jadi modal bagi kami untuk melangkah ke Indonesia. Saya kira pasar Indonesia akan merespons Bajaj sebagai produk yang bisa diandalkan," katanya.
Apakah sesumbar Rajiv akan menjadi kenyataan, pasar yang akan membuktikannya. (parwito@ bisnis.co.id)
Oleh Parwito
Wartawan Bisnis Indonesia
setelah kecewa dengan prinsip TVS, sekarang harapan tinggal ada pada Bajaj....liat yang cetak tebal....
Rajiv menyatakan Bajaj tidak hanya mengandalkan harga murah, tapi yang lebih utama adalah teknologi dan desain produk.
bukankah ini yang kita tunggu setelah sekian lama kita 'dikuasai' oleh ATPM jepang ?
ataukah ini hanyalah salah satu janji dari kampanye ? waktu juga yang akan membuktikan....