Pertanyaan ini pasti relatif buat setiap orang. Tapi kalau ditujukan ke saya, nggak ada yang lebih sempurna daripada Honda Civic, especially Civic Hatchback FK4 yang jadi daily beater saya. Di 2017 saya punya pemikiran apa iya Honda bisa melahirkan lagi mobil yang lebih bagus dari ini ? Pertanyaan ini disertai rasa khawatir akan apa yang terjadi di Civic FD ke FB akan terulang kembali, karena dulu feeling saya FD itu seperti mobil yang effort rancang bangunnya maksimal, FB itu hanya refinement sedikit di powertrain jadi lebih efficient, tapi sunatan di kualitas bahan (well karena Honda ga punya duit pasca krisis - tapi konsumen ga peduli lah soal ini, it is what it is).
Pertama kali Honda memperkenalkan Civic dengan Turbocharged engine - walau bukan pertama di kelasnya (ada Ford Focus EcoBoost yang gak lama langsung ATPMnya minggat), tapi performanya nggak main - main jadi yang terkencang di kelasnya walau banyak di under-estimate karena opsi CVT Transmission. Belum performa sasis dan steeringnya yang lompat cukup banyak dari gen sebelumnya dan practicality khas Honda.
Lalu 2021 menjadi masa akhir bakti generasi 10 (FK/FC) dari 2016. Diluncurkan gen 11 berkode body FE (FL untuk type hatchback yang nggak masuk kecuali type R nya). Evolusi dari FC ke FE itu sejujurnya nggak mengecewakan - banyak yang bilang FE itu bentuknya kebapak - bapakan, menurut saya nggak sih. Ya nggak salah juga soalnya bapak - bapak milenial sekarang juga mukanya pada baby face kan?
Agaknya Honda ini mungkin dapet cheat sheet waktu BMW ngerancang G20 yang basically F30 with more luxuries, karena FE secara garis besar seperti FC yang diberi banyak luxury trimming - secara konsep, mobilnya berubah jadi mature walau underneath punya powertrain yang hampir mirip. Trimming interior jadi mewah, pilihan warnanya jadi lebih premium (ya, siapa yang mau beli warna rallye red di civic harga 600 juta?), lebih luas, lebih panjang. Indonesia diberi 1 varian saja yaitu FE RS Sensing dengan price tag yang per 2024 ini di 600 sekian juta - yang sayangnya salesnya nggak berani janjiin diskon besar padahal saya expect kepala 3 gitu diskonnya, lagi lesu nih pasar.

Lalu satu obrolan dengan sales yang sama waktu bokap beli FK4, akhirnya terjadwalkan untuk mencoba Civic FE. Ya, 2 tahun setelah diperkenalkan baru dapet karena mobilnya jarang banget dibawa untuk test drive.
The Typical Clean-looking Modern Honda
Styling wise, nyaris nggak ada komplain untuk Civic FE ini. Saya cukup menikmati tampilan Honda - Honda yang baru sekarang ini yang lebih berkonsep clean looks dan menggunakan satu tarikan garis saja dari depan sampai belakang. Bentuknya sangat kontras dengan FK4 yang penuh garis - garis nabrak.
Sayangnya unit yang digunakan berwarna hitam, saya berharap ini merah karena merah justru keliatan menonjol di jalanan. Ditambah velgnya berwarna hitam (yang banyak dikeluhkan orang) jadi malah bikin mobil ini nggak terlalu enak dilihat kalau warna hitam.
Sepasang lampu belakangnya dulu pertama saya pikir agak terlalu over ukurannya, tapi setelah lihat aslinya ya memang menyesuaikan dengan body nya yang makin jumbo. Bawaan sudah dilengkapi ducktail dan mufflertip nya terekspos tapi rapi karena diberi coakan bumper di belakang, bukan maksa seperti FC yang rawan kepentok.
Ban bawaan mobil ini sama dengan bawaan mobil saya dulu Yokohama Advan dB 215/55/17 yang pada unit test ini sudah habis alurnya wkwkwk. Odometer berjalannya sudah 50 ribu lebih dalam 2 tahun. Gila juga dipakenya.
Audi-esque feeling, and God Why Those Screens...
Di bagian interior saya cukup suka dengan permainan piano black finish yang nyatu dengan display AC digitalnya. Serba simple dan minimalis. Ventilasi AC bentuk honeycomb dengan pengatur semburan berupa knob kecil punya kesan unik - agak terinspirasi dari interior Audi masa kini.
Bahan - bahan juga sekilas kokoh dan solid, build qualitynya meningkat dari FC. Di FC konsol plastik tengahnya sangat mudah sekali goyang.
Yang saya nggak suka ada 2 hal : cluster meter dan layar besar di tengah.
Cluster meternya walau canggih dan interfacenya cukup baik, tapi saya selalu prefer analog. Ntah kenapa di tengah gempuran mobil China sekarang justru tampilan seperti ini bikin kelihatan agak kurang unik dibanding analog dial. Nggak ada urgensi juga mobil seperti ini pakai digital cluster toh sekenceng apa tachometernya lari. It’s just another econobox.
Yang kedua saya paham tren mobil sekarang dan ini untuk memudahkan fitur LaneWatch tapi saya tetep nggak nyaman dengan layar. Saya dulu memuji bagaimana Honda meletakkan layar di FK / FC tapi sekarang mereka malah ikut - ikutan meletakkannya di atas dashboard.
Tapi bagian terbaik dari interior ini adalah : KURSINYA.
Lebih dari 50% impresi saya terhadap FE1 adalah soal kursinya. Bahan kursinya menggunakan fabric di tengah dan samping - sampingnya baru leather, dan bahannya adem sehingga punggung gak panas. Lalu pengaturannya bisa rebah - mungkin serebah BMW F30. Kaki bisa selonjor nyaris lurus. Saya awalnya hampir nggak percaya tapi begitu pulang terasa jok FK4 saya tinggi sekali, padahal FK4 saya sudah pakai lowering kit. Bayangin betapa rendahnya posisi duduk ini, bahkan di posisi terendah pun saya masih bisa dapet perfect view nggak rasa tenggelam jadi nyetir mobil ini rasanya pede dan safe.
A little bit of science : semakin rendah posisi duduk mobil itu semakin dekat dengan titik berat mobil, efeknya adalah jadi nggak terasa mabuk bawa mobilnya dan lebih bisa percaya diri karena kita bisa ngerasain perpindahan berat mobil. Makanya ini such a big deal untuk Civic FE.
Good Ol' Turbo Engine with Chassis Tweaks
FE1 punya drivetrain yang nyaris sama dengan FK / FC. Tapi mesin ini berkode L15BJ bukan L15B7. Ada perbedaan seperti penggunaan VTEC cam di exhaust sehingga power dasarnya naik dari 170hp (174ps) ke 175hp (177ps). Torsinya naik dari 220 Nm ke 240 Nm. Formula ini sama persis dengan yang digunakan di HR-V 1.5 Turbo. Dikawinkan dengan CVT.

Tetapi highlight besar di FE1 ini bukan di mesinnya , justru di chassisnya. Kebiasaan Honda setiap berganti generasi di mobilnya adalah menambah chassis rigidity dan di Civic FE1 torsional rigidity bertambah 8%, bending rigidity bertambah 13%, wheelbase bertambah 1.4inch, track roda belakang bertambah 0.5inch, aluminium front subframe, bla bla bla …. intinya banyak (dan nggak bakal dibaca juga kan?). Intinya, Honda mengklaim mobil ini punya drivability yang lebih baik dan feel mengemudi yang lebih baik.
https://hondanews.com/en-US/releases/al ... y-features
Oh iya soal safety, fun fact nya FE1 Civic punya roof strength yang gak kaleng-kaleng. Peak force mencapai 21.869 lbs alias bisa menahan gaya hampir 10 ton! Berbanding versi sebelumnya yang “hanya” 15.829 lbs alias 7.1ton. Artinya banyak improvement yang memang terkait dengan chassis dan safety. For perspective, gaya sebesar itu sudah setara dengan Volvo XC60 yang 21.903 lbs yang katanya brand paling aman di dunia. Malah strength to weight ratio Honda Civic sebenarnya lebih bagus karena bobot Civic lebih ringan.
https://www.iihs.org/ratings/vehicle/ho ... f-strength
We know where all our money goes, I guess?
Lalu yang terpenting, how’s it drive?
Pertama untuk impresi power sebenarnya agak kurang relevan karena mobil saya sudah di remap. Tapi secara keseluruhan, experience bawanya nyaris sama. Di Civic sejujurnya selama ini tak pernah ada isu soal putaran bawah yang berat nggak seperti CR-V yang logika CVTnya berbeda dan turbo lebih besar. Jadi, dengan improvement di sisi exhaust VTEC ini jika di remap bisa potensi dapat kurva lebih enak dibanding Civic saya (om @iamwewe sudah ceritakan di threadnya sendiri). Sayang, mobil test ini hanya diisi RON92 dan di kota saya cuma ada pertamax nggak ada kerang atau matahari ijo.
Bagian paling berasa improve dari Civic FE adalah di sektor NVH. Walau menggunakan ban yang sudah jelek kembangannya, saya tetep ngerasa ini mobil NVHnya lebih baik dari Civic saya yang pake r18 direzza. Yang lucu kedua mobil kondisinya mirip odometer sama - sama di 50 ribuan jadi saya bisa bandingin ini bukan brand new cars yang bushingnya masih intact semua. Artinya even sudah di abuse begini kaki kakinya tetap senyap.
Bagian paling menarik dari Civic FE adalah handling. Kenapa saya highlight di chassis karena saya rasa kelebihan terbesar dari FK / FC ke FE adalah handlingnya. Penambahan bobot dan wheelbase di mobil ini jelas tidak membuat FE terkesan seperti mobil yang lebih agile. Bobot FE bertambah sekitar +- 40kg yang anggap saja 1 anak remaja dan wheelbase 1.4inch (3.5cm). Tetapi di sinilah semua engineering effort itu membuahkan hasil. FE1 just handles …. wonderfully. Flexing chassis nyaris tidak terasa, bodyroll minim, dan body mobil sepanjang ini seakan nurut saja waktu dibelokkan. Impresinya mirip seperti BMW seri-3 G20 yang bodynya melar tapi justru lebih terasa enak dibelokkan.
Ok downside nya, handlingnya lebih terasa serius, less playful seperti FK4 yang at times pantatnya bisa rada bergeser kalau dipaksa dengan power, tapi untuk grip run FE1 bisa jadi mobil yang lebih kencang di tikungan. Mobilnya lebih terasa secure di tikungan dan not to mention komunikasi setir yang lebih baik di FE sehingga kita lebih pede ngepush mobilnya. Lalu jangan lupa…. that very low driving position.
Intended for Luxury Car Platform ?
Hands down, FE1 secara formula adalah mobil yang lebih matang. Terlihat Honda masih sangat serius mengembangkan Civic sebagai salah satu produk andalan, malah mungkin ini menjadi langkah awal Honda menjadikan Civic platform sebagai luxury car platform karena secara dimensi dan rancang-bangun seperti lebih dekat ke luxury ketimbang economy car.
Personal taste aside, I enjoy FE as much as my FK. Yang mana sebenarnya ini agak membuat sedih dan dilematis karena setelah ini saya masih gelap melihat pengembangan produk Honda yang lebih berfokus pada Hybrid technology dan nggak ada rencana small cars with pure internal combustion engine.

OK lah masih ada Civic Type R yang kayaknya masih lama juga akan pakai pure internal combustion, tapi entry barrier untuk Civic Type R saja tidak murah bahkan untuk level negara maju pada ngerasa kemahalan. Dan artinya, justru ini secara nggak langsung “membunuh” soul dari Honda yang selama ini jiwanya selalu membawa DNA motorsport ke jalan raya, the blue collar hero. Kalau Civic reguler dan type R dibuat seperti seolah dua makhluk berbeda lalu apa poinnya beli Civic dibanding pesaingnya khan? Malah Mazda3 masih pure internal combustion seluruh portfolionya.
Lalu pertanyaan penting lainnya,
will I trade my FK4 for FE1 ?
Sejujurnya membaca spek teknis dan upgrades nya, lalu mencoba sendiri, saya agak kegocek. Ada beberapa sisi yang sulit didapat walau upgrade chassis FK4. kalaupun di upgrade, saya tidak akan dapet level kenyamanan yang sama. Mobilnya akan dapet feel berkendara yang sama tapi naikannya 2 kali lebih gerobak.
Tapi kalau perspektif di Indonesia, artinya saya harus nambah another 300 juta untuk beli FE1 yang secara fundamental sebenarnya nggak beda jauh banget. Ditambah, sekian mods yang sudah saya lakukan di FK4, rasanya agak bikin saya terlalu invested ke FK4.
Alasan lainnya adalah buat saya FE1 is just a quite complicated car. Saya menyukai vibes kabin simple di FK4 yang nggak banyak ornamen dan layar. This thing just works well dan lebih sesuai dengan selera pribadi saya yang gak suka mobil kebanyakan screens.
Tetapi don’t get me wrong. FE1 masih salah satu sedan terbaik yang ada di pasaran sekarang. I strongly recommend FE1 bagi yang ingin merasakan punya Civic atau mencari sedan. It’s just that good.