Berawal dari niat lirik2 pengganti HRV 1.8 saya yang mulai uzur, kandidat mengerucut ke CX5 Kuro, CRV RS, dan HRV RS. Awal test drive CX5, jujur build quality top, tp entah kenapa driving feelnya bukan selera saya. Transmisinya d saat low speed sperti terkesan bingung cari gigi yang pas, alhasil agak jerky. Lalu ke ahond (again) cek CRV, semua aspek bagus, cocok, cmn 1 yg jd issue, apakah worth it nambah sekitar 1 LMPV lagi dr budget hanya untuk GC yg lebih tinggi. Lalu lirik HRV RS, tick all the boxes untuk kebutuhan sehari2, namun ntah kenapa, karena di jalan rasanya yang SE bertebaran, yang RS dengan harganya yang segitu, ga terlihat “wow” ataupun justify price factornya yang 5xx. Ambil yang SE, kok rasanya downgrade mesin underpowered, walopun saya yakin resale value akan cukup kuat. Ditengah kegalauan, ketemulah sesosok sedan hitam sleeper ini yang lagi tidur. Saya tanya ke salesnya, bisa d TD? Begitu bisa, langsung gas. Walaupun cuman muter2 di parkiran dealer, ntah kenapa saya langsung jatuh hati sama mobil ini. Mungkin istilah lebaynya, ini mobil bener2 berasa refined dbanding HRV, dan rasa2nya menyimpan banyak potensi untuk dioprek. Alhasil, jadilah bungkus ini untuk peremajaan RU saya (dengan pola pikir, suka, senang sikat. Urusan RV dsb nyaa nanti dulu).

Exterior
Sebetulnya, di awal kemunculannya, desain mobil ini bukan selera saya. Banyak juga yang bilang modelnya jelek. Tapi, pas lihat langsung, wow factornya ada. Setelah sekian lama, ini mobil yang membuat saya membatin, this is it, the next replacement for my RU.


Tampilan depan cenderung terlihat biasa, ga kentara seperti mobil sehrga 500+ IMO

Tampak samping agak mendingan, dengan silluet dari samping depan meberikan kesan sporty

Tail light, untuk selera saya, merupakan bagian tercantik dr mobil ini


All in all, untuk exterior, ini bukan selera semua orang. Apalagi gen sebelumnya menurut saya kelewat ganteng, gen ini yg kalem jd terlihat “biasa”
Velg all black R17 membuat mobil ini semakin low-key, mgkin k arah sporty tp menurut saya ga sporty2 amat. Saya lebih prefer aliran elegan sebenernya untuk civic ini, mgkin dikasih Velg Accord bakalan gagah

Score: 7/10
Interior
Nah, ini awal mula yg bkin saya kepincut. Desain retronya, dengan bahan2 yang rapi, membuat mobil ini serasa up-class

Tampilan di malam hari juga cantik dengan penambahan ambient lighting warna merah, cakep

Audionya surprisingly bagus untuk ukuran Ahond, kalau dibilang pakai Bose, saya percaya2 aja rasanya, krna kuping saya kurang demanding untuk ukuran audio. Apalagi uda terbiasa pake audio harman kardus HRV

Score: 8.5/10
Driving Experience
Ini dia faktor utama yang membuat saya kepincut dengan mobil ini. Benar kata om wewe d sini dan juga speak-speak dagangan sales saya. Driving impression mobil ini luar biasa. Bantingannya jauhh lebih enak dibanding HRV lama saya. Beberapa reviewer otomotif menggambarkan, ini Civic yang nyerempet2 Eropa2an, bahkan menurut project designernya, tuningan suspense d Civic ini menggunakan Audi sebagai benchmarknya.
Saya rasa, ga terlalu berlebihan untuk mengatakan bahwa ini mendekati mobil Eropa. Bantingannya dewasa, ga terlalu empuk, tp ga terlalu keras, mantep aja feelingnya. Tapi perlu diingat, mendekati, tapi belum sama. Rasanya kalo saya inget2 dibanding G20, G20 sedikit lebih firm, tp seriously, mobil ini sudah cukup. Kalau ditutup emblem H tegaknya dan diganti jadi seri 2, saya akan percaya2 aja rasanya.
Engine 1.5T nya mendapat improvement di mana tenaganya menjadi 178 ps (naik 5 dari gen dulu). Tarikannya terasa sangat smooth, bahkan dengan mode Eco. Sama sekali gaada rasa econo engine.
Kebetulan sekarang masih inreyen, jadi belom dibejek2. Nanti akan saya update d sini performa setelah dibejek.
Tapi rasa2nya, mobil ini punya potensi cukup buat lari2 pagi d tol.
Konsumsi BBM juga cukup efisien, dengan rute macet2an masi dapet d 1:10-13. HRV 1.8 saya dulu d sekitar 1:8-10.
Untuk road noise, walaupun sudah berkuang jauh, saya rasa dari kolong masih masuk. Agak disayangkan sebetulnya, tapi masih ok menurut saya.
Score 9/10
Teknologi
Mungkin d sini saya akan sharing sedikit mengenai teknologi Honda sensingnya yang sudah dilengkapi dengan LKAS, ACC, LSF. Berbeda dengan beberapa komentar yang bilang responnya jerky dan kurang natural, untuk ukuran saya, rasanya oke2 saja. Traffic jam assistnya sangat membantu d saat macet2an.
Cuman beberapa kali CMBS agak bikin ngagetin, tba2 bsa rem mendadak saat dia antisipasi ada objek mendekat. Yang rese, kadang motor2 pindah sana sini juga bikin dia kaget, bahaya tabrak belakang.
Score 9/10
Summary
Civic FE adalah mobil yang sangat bagus, untuk kelas sedan medium. Di awal peluncurannya dihargai d 56x jt, sekarang sudah naik ke 61x jt. Mungkin akan terasa mahal, tapi dengan segala kenikmatan berkendara dan kecanggihannya, bila anda mencari mobil untuk kesenangan sendiri, go for it!. Kalau sudah punya mobil perang (be it a Kijang, LMPV / mgkin small SUV kaya WRV/Raize/Rocky), rasanya amat seru untuk punya mobil ini sebagai mobil yg fun to drive.
Score: 8.3 /10
Who is this car for?
- Orang2 yang suka mengemudi
- Orang2 yang menjadikan mobil ini sebagai second car (karena realistically, saya rasa gabsa tinggal d Indonesia hanya punya 1 mobil ini, kurang bijak krna space bagasi kurang besar dan GC rendah)
- Orang2 yang mau mendapatkan value for money dengan kenikmatan berkendara di kisaran 5-6xx untuk mobilnya (kaum mendang-mending mgkin akan blg mending ambil PJS/Fortie (menurut saya keduanya sudah berteknologi usang) atau Mazda 3 (hmm, mobil bagus, tp selera, saya sndiri sih kurang cocok)
Jangan beli mobil ini jika:
- Anda kaum penganut resale value (tebakan saya akan jeblok, ga sekuat FC. Tapi ntahlah, bsa jga karena unit jarang jd barang ghaib. Karena mobil ini barang enak sbenarnya)
- Anda tinggal di daerah rawan banjir / jalan rusak
- Berencana pake ini buat disiksa kubur, konon mesin turbonya rawan ngelitik diisi pertalite? So far sih saya pakai V-Power, semoga aman2 saja