pengaruh upgrade DSP ke hasil audio

[adituniversal]

halo om,

sistem yang saya pakai adalah 3 way aktif dengan speaker focal beryllium
dan memakai processor Helix DSP.2

rencana mau upgrade ke Helix DSP.3s

yang mau saya tanyakan, apakah penggantian DSP itu akan merubah suara ?
kita anggap settingan sama dengan yang lama.

[bzt4]

maksudnya merubah suara? lebih enak gitu maksudnya?
kalo meningkatkan kualitas suara, iya. krn itu speknya naik.
walaupun penjelasan secara sederhananya kenapa bisa lebih enak dari yang sebelumnya itu karena lebih stabil dalam mengolahnya, makanya kualitas suara yg dihasilkan meningkat.
tapi itu kalo kupingnya udah biasa dengerin output dari audio yg high quality ya, jd bisa ngerti perbedaanya. kalo orang awam seperti sy sih audio standar bawaan mobil aja udah enak. haha

[Suryaputra]

halo om,

sistem yang saya pakai adalah 3 way aktif dengan speaker focal beryllium
dan memakai processor Helix DSP.2

rencana mau upgrade ke Helix DSP.3s

yang mau saya tanyakan, apakah penggantian DSP itu akan merubah suara ?
kita anggap settingan sama dengan yang lama.

Tergantung sourcenya.

Klo pk source hi-res pengaruh.
Contoh streamer hi res:
- Tidal (download pk VPN)
- Apple music

Tp hrs disetting audio qualitynya ke Hi Res / Master.

Bedanya, suaranya
- lbh full-body dan analog (vokal lbh berisi)
- instrumen terutama suara snare drum juga lbh punya bobot
- staging lebih deep dan wide.
- Treble lbh natural.

[farizfsa]

kl pake proc, semoga yang setting jago dan balik lagi, sesuai dgn selera TS ya

kalo dr spec sih harusnya dgn pake proc bs lebih bagus, secara kualitas suara dan staging, TA dll.

cuma kalo dgr lagu via spotify atau youtub music ya ttp low res. pasti ada perubahan tp yaudah.

kl mau hires bisa pake apple music, setting highest quality loseless. beda jauh lah sama hi quality nya spotify.

cm ya.. kl bisa kuota hp unlimited xixixi dan interface apple music agak ga suka si.

[c_adhi_k]

halo om,

sistem yang saya pakai adalah 3 way aktif dengan speaker focal beryllium
dan memakai processor Helix DSP.2

rencana mau upgrade ke Helix DSP.3s

yang mau saya tanyakan, apakah penggantian DSP itu akan merubah suara ?
kita anggap settingan sama dengan yang lama.

Kenapa mau upgrade om?
Pastikan dulu power untuk suplai speaker cukup
Dan source (headunit dan player) sudah bagus
Baru kalau semuanya udah oke dan dirasa masih kurang boleh lah upgrade proc

[Suryaputra]

kl pake proc, semoga yang setting jago dan balik lagi, sesuai dgn selera TS ya

kalo dr spec sih harusnya dgn pake proc bs lebih bagus, secara kualitas suara dan staging, TA dll.

cuma kalo dgr lagu via spotify atau youtub music ya ttp low res. pasti ada perubahan tp yaudah.

kl mau hires bisa pake apple music, setting highest quality loseless. beda jauh lah sama hi quality nya spotify.

cm ya.. kl bisa kuota hp unlimited xixixi dan interface apple music agak ga suka si.

ini kudu banget

makanya download aja klo emg sering setel lagu tsb

[akbarfit]

ya menurut saya kembali ke fiturnya apa... kalo hanya naik generasi biasanya hanya penambahan fitur tertentu atau kemudahan/keleluasaan/precision tuning yang lebih tajam.
Spek tidak tertulis kan kita tidak tau.. misal DACnya berubah dsbnya.

tiap generasi biasanya ada tonal suara yang khas. cocok tidak cocok kembali ke kuping.
audio itu subyektif. Anda suka dengar suara live luas, akan kurang cocok dengan yang suka focused center. vice versa.
tergantung contoh suara apa dan dimana yang pertama kali menurut anda cocok.


udah pernah coba :
apple music, deezer. suara bagus ini. tidal belum pernah
spotify, bagusnya di library luas
YT music, suara lebih bertenaga dan ada rasa ruang yang lebih lebar dari spotify, tapi appsnya clunky and cumbersome, positifnya banyak lagu bisa disetel dari video apapun yg ada di youtube.

saya kembali ke spotify dan YT music (krn langganan YTprem aja...) lagi-lagi karena library luas.

Masalahnya, pengalaman saya, dengerin musik di mobil itu cuman bisa di <60kmh, diatas itu, detil suara apapun menurun karena fokus kita lebih pada mata ke jalan raya. Ditambah, kalo suka bawa penumpang, gak akan bisa setel sekenceng biasanya dengar utk mendengarkan detil lagu. mau pake bluetooth yang sudah hires vs kabel, suaranya beda-beda dikit... yang bisa dikatakan ignorable/tidak signifikan saat menyetir lebih cepat..
jadi ya... kalo hanya naik dikit, saya sih lebih mikir ke waktu terbuang bongkar pasang, trim-trim interior yang dilepas pasang bisa makin longgar, dan mengejar sesuatu yang abstrak aja... udah selesai, dinikmatin bentar paling lama 2-3 bulan, udah... wow factornya pudar dengan sendirinya di hati ehehehe

[Suryaputra]

ya menurut saya kembali ke fiturnya apa... kalo hanya naik generasi biasanya hanya penambahan fitur tertentu atau kemudahan/keleluasaan/precision tuning yang lebih tajam.
Spek tidak tertulis kan kita tidak tau.. misal DACnya berubah dsbnya.

tiap generasi biasanya ada tonal suara yang khas. cocok tidak cocok kembali ke kuping.
audio itu subyektif. Anda suka dengar suara live luas, akan kurang cocok dengan yang suka focused center. vice versa.
tergantung contoh suara apa dan dimana yang pertama kali menurut anda cocok.


udah pernah coba :
apple music, deezer. suara bagus ini. tidal belum pernah
spotify, bagusnya di library luas
YT music, suara lebih bertenaga dan ada rasa ruang yang lebih lebar dari spotify, tapi appsnya clunky and cumbersome, positifnya banyak lagu bisa disetel dari video apapun yg ada di youtube.

saya kembali ke spotify dan YT music (krn langganan YTprem aja...) lagi-lagi karena library luas.

Masalahnya, pengalaman saya, dengerin musik di mobil itu cuman bisa di <60kmh, diatas itu, detil suara apapun menurun karena fokus kita lebih pada mata ke jalan raya. Ditambah, kalo suka bawa penumpang, gak akan bisa setel sekenceng biasanya dengar utk mendengarkan detil lagu. mau pake bluetooth yang sudah hires vs kabel, suaranya beda-beda dikit... yang bisa dikatakan ignorable/tidak signifikan saat menyetir lebih cepat..
jadi ya... kalo hanya naik dikit, saya sih lebih mikir ke waktu terbuang bongkar pasang, trim-trim interior yang dilepas pasang bisa makin longgar, dan mengejar sesuatu yang abstrak aja... udah selesai, dinikmatin bentar paling lama 2-3 bulan, udah... wow factornya pudar dengan sendirinya di hati ehehehe

Make sense banget ini.
Emg plg pas klo dgr audio di mobil ya std res ajah

16bit / 48 khz / 320 kbps bitrate

Hi res ngabisin kuota + gak bakal jg fokus denger detil vokal, instrumen, staging audio, dsb klo lg nyetir.
Ujungnya yg penting balanced / flat / allround sound ajah, bass mid treble seimbang

[akbarfit]

Make sense banget ini.
Emg plg pas klo dgr audio di mobil ya std res ajah

16bit / 48 khz / 320 kbps bitrate

Hi res ngabisin kuota + gak bakal jg fokus denger detil vokal, instrumen, staging audio, dsb klo lg nyetir.
Ujungnya yg penting balanced / flat / allround sound ajah, bass mid treble seimbang

ya memang dengan spek segitu sudah lebih dari cukup.
menurut saya, asalkan HU bagus dengan settingan luas...
ditambah tweeter/fullrange yang cukup baik
plus bass/subwoofer minimal yang kolong atau slim bisa dibawah kursi.

ini sudah bisa membuat mobil jauh lebih nyaman. Midbass yang di pintu? diganti lebih baik, tidak diganti juga sudah cukup oke biasanya.
karena di mobil itu selalu dan selalu... yang tidak ada adalah keluaran/mulut suara Hi (treble di tweeter, beberapa mobil sudah ada tetapi performanya tipis dan tidak bertenaga, seharusnya vokal mulut bisa keluar lebih baik disini), dan suara Low (bass dibawah 100hz yang hanya bisa dicapai dengan subwoofer)

kalau 3 mulut suara (LO-MID-HI) sudah ada, biasanya jauh lebih enak. Ini yang orang-orang biasanya anggap sepele

HU yang baik dan settingannya luas, akan sangat berpengaruh pada hasil suara. bisa diakali dengan, kalau mau HU standar bawaan, pasang DSP agar kelola suara/setting suara lebih maksimal dan luas. Tentunya tiap alat ada limitasi desain masing-masing. dan ini juga berbanding lurus sama harganya hahaha...
Disinilah EQ dan DSP (baik dari HU sendiri maupun standalone processor terpisah) berperan. Membantu meningkatkan performa yang terlimitasi oleh speakernya. Ada beberapa anutan paham bahwa EQ yang baik yang mendekati flat.. ya memang betul karena ideal dan speaker bisa memberikan performa suara yang luas dan tebal, tetapi fine tuning kesukaan ditentukan oleh kuping kita dan itu bisa diatur melalui +/- EQ freq nya.

saya ada eksperimen 3 mobil yang berbeda, 3 HU yang berbeda, menghasilkan kualitas suara yang berbeda dari setup speaker yang sama. membuktikan bahwa HU (luasnya settingan) bisa membuat performa yang berbeda.

[Suryaputra]

Make sense banget ini.
Emg plg pas klo dgr audio di mobil ya std res ajah

16bit / 48 khz / 320 kbps bitrate

Hi res ngabisin kuota + gak bakal jg fokus denger detil vokal, instrumen, staging audio, dsb klo lg nyetir.
Ujungnya yg penting balanced / flat / allround sound ajah, bass mid treble seimbang

ya memang dengan spek segitu sudah lebih dari cukup.
menurut saya, asalkan HU bagus dengan settingan luas...
ditambah tweeter/fullrange yang cukup baik
plus bass/subwoofer minimal yang kolong atau slim bisa dibawah kursi.

ini sudah bisa membuat mobil jauh lebih nyaman. Midbass yang di pintu? diganti lebih baik, tidak diganti juga sudah cukup oke biasanya.
karena di mobil itu selalu dan selalu... yang tidak ada adalah keluaran/mulut suara Hi (treble di tweeter, beberapa mobil sudah ada tetapi performanya tipis dan tidak bertenaga, seharusnya vokal mulut bisa keluar lebih baik disini), dan suara Low (bass dibawah 100hz yang hanya bisa dicapai dengan subwoofer)

kalau 3 mulut suara (LO-MID-HI) sudah ada, biasanya jauh lebih enak. Ini yang orang-orang biasanya anggap sepele

HU yang baik dan settingannya luas, akan sangat berpengaruh pada hasil suara. bisa diakali dengan, kalau mau HU standar bawaan, pasang DSP agar kelola suara/setting suara lebih maksimal dan luas. Tentunya tiap alat ada limitasi desain masing-masing. dan ini juga berbanding lurus sama harganya hahaha...

saya ada eksperimen 3 mobil yang berbeda, 3 HU yang berbeda, menghasilkan kualitas suara yang berbeda dari setup speaker yang sama. membuktikan bahwa HU (luasnya settingan) bisa membuat performa yang berbeda.

yep karena HU dan/atau DSP ini bisa kalibrasi rentang frekuensi tertentu yg kurang (pk mic khusus + selera kuping sendiri),
dan namanya output suara sampai telinga; juga sgt di-pengaruhi oleh dimensi, posisi dan tinggi rendah duduk terhadap speaker, dan karakter akustik ruangan mobil.

sehingga ketika bass mid treble disetting 0 di HU, udah enak output suaranya.

karena di output preampnya udah dikalibrasi frekuensi tertentu yg kurang balance.

Klo saya suka sm apple music, krn bisa buat nyolok di DAC home juga via HP.
udh plg enak klo dgr music di desktop / home setup.

[darrelund]

Klo saya suka sm apple music, krn bisa buat nyolok di DAC home juga via HP.
udh plg enak klo dgr music di desktop / home setup.

top emg apple music um, meski UI nya agak clunky

suaranya lebi powerful & jauhhhh lebi bersih dibanding spotify, dikasi volume gede ga berantakan.

pake losless ud cukup, gausa pke hires. soalnya data usage hires bikin manyun & ga terlalu kerasa jg benefitnya klo audio ga proper

cuma malesnya di apple music kadang sibilancenya terlalu tajem aplg buat musik" pre-2000an

[Omnibus]

barang2 yg dipake nya ajib bener ...

kl udah hi-end level itu apalagi gantinya semerk lbh sulit utk membedakan dr very good ke excellent drpd dr fair ke excellent tp utk kuping yg biasa denger barang ajib beda case. beda sampling rate dr 48kHz ke 96kHz paling kedenger di spatial nya. kl sy sih ganti aja harusnya terdengar bedanya.
sy dulu ex pengguna power amp Brax yg sama2 dgn helix dr audiotec fischer.

[sahabatq8]

Saya hoby home audio, pernah denger kelas atas jg yang setupnya udah m m an. Menurut saya, dsp adalah improvement terbaik secara price/performance karena sebenernya parameter yang kuping manusia paling sensitif adalah frequency response. Kalo tonality gak cocok, mau berapa milyar juga kita gak bakal demen. Pake dsp ada fleksibilitas untuk menyetting sesuai selera dan melakukan koreksi terhadap frequency responsenya.

Tapi speaker kita harus at least good enough dulu, kalo speakernya alakadarnya , misalnya gak mampu low frequency, kalo kenceng sember. Ya dsp gak bisa bantu.

Nah kalo om pake focal, itu mah udah ok bgt. Kalo settingan crossover gak berubah brati improvementnya dari hal lain seperti power atau distortion profile electronicnya itu.

Kalo mau lebih bagus sih mustinya di coba aja, trial and error, dengan measurement mic lebih bagus dan gampang.

[sahabatq8]

Klo saya suka sm apple music, krn bisa buat nyolok di DAC home juga via HP.
udh plg enak klo dgr music di desktop / home setup.

top emg apple music um, meski UI nya agak clunky

suaranya lebi powerful & jauhhhh lebi bersih dibanding spotify, dikasi volume gede ga berantakan.

pake losless ud cukup, gausa pke hires. soalnya data usage hires bikin manyun & ga terlalu kerasa jg benefitnya klo audio ga proper

cuma malesnya di apple music kadang sibilancenya terlalu tajem aplg buat musik" pre-2000an

Spotify make sure quality set di very high dan sound normalizationnya dimatiin. Sering bgt liat temen punya lupa dimatiin

[farizfsa]

Klo saya suka sm apple music, krn bisa buat nyolok di DAC home juga via HP.
udh plg enak klo dgr music di desktop / home setup.

top emg apple music um, meski UI nya agak clunky

suaranya lebi powerful & jauhhhh lebi bersih dibanding spotify, dikasi volume gede ga berantakan.

pake losless ud cukup, gausa pke hires. soalnya data usage hires bikin manyun & ga terlalu kerasa jg benefitnya klo audio ga proper

cuma malesnya di apple music kadang sibilancenya terlalu tajem aplg buat musik" pre-2000an

Spotify make sure quality set di very high dan sound normalizationnya dimatiin. Sering bgt liat temen punya lupa dimatiin

nah ini, mendingan memang tp ga se oke apple music mau gmn jg
bini ane pas ane compare pake lagu normal aja, lgs ngeh depth suara nya beda bgt

[Hardiz]

Kalo menurut ane daripada dsp nya yg di upgrade dgn merk yg sama, mending playernya yg di upgrade
Biasanya di merk yg sama DAC nya pasti sama, helix setau ane DAC nya burrbrown semua kecuali seri ultimate DAC asahikasei

Apalagi kalo om pake source input digital (optic) ke dsp langsung, jadi DAC nya pake punya dsp, ok lah kalo upgrade dsp, tapi pastikan dac nya berbeda supaya lebih terasa perbedaannya dgn perangkat speaker+kabel+amplifier yg sama

[epinjose]

Rekans2 suhu, mau tanya donk perihal setting DSP.
Sekarang saya lagi coba DSP + speaker 2 way split ada xover pasif nya, buatan venom. (speaker belakang ga ganti & tanpa sub)

Jadi hasil setting default nya saya kurang gitu puas, soalnya mid-high nya terlalu harsh sama bass nya "ngotak" banget.
Staging fine2 aja.
(udah bilang kurang ini-itu pas lagi setting2 awal, cuma kayak kurang puas hasil nya)

lalu saya coba cari software DSP nya dan ketemu.. coba utak atik sendiri dan hasilnya:
1. Mid-high udah dapet hasil yang cocok skrng.
2. Bass nya ini agak aneh dari speaker depan (yang di ganti), seolah2 kayak polarity nya kebalik
Saya coba sampe naikin antara 60-80 Hz di channel depan, tetep low nya gak keluar sama sekali.
low pass filter udah di set sampe 30 Hz dan cutoff 6dB.
Lalu saya coba iseng naikin cutoff salah satu channel (saya coba geser yang sisi Kiri-depan) ke 30dB, al hasil bass nya jadi nendang.

Kira2 ada pencerahan kah suhu kenapa bisa begini? karena kalo saya set cutoff balance kiri-kanan, jadi berasa kayak ada yang kebalik polarity spiker nya.

kalo speaker belakang malah fine2 aja mo di set cut-off balance ato engga, sama2 masih nendang.

Thank you suhu2

[bzt4]

nubi coba jawab.
spek om kurang pas, krn nggak ada sub.
speaker split meski bisa keluar bass, sebenarnya lebih buat sq.
kalo mau bass nendang minimal 1 sub di belakang. krn sifat bass dr freq rendah lebih pas jika sumber berasal dr belakang, krn kalo dr depan agak getar2 gtu baik di kuping maupun di pintu.
makanya kalo speaker bawaan disetel apa aja oke, cuma kurang jernih (kalo bukan yg high end)
kalo speaker depan lebih buat freq atas.
solusinya ya upgrade..
kalo nggak ya udah seperti setelan om skrg, dinikmatin aja, toh udah lebih baik dr audio bawaan kan.
paling di balance yg disetel, kalo om suka pergi sendiri bisa ditarik ke kiri belakang. kalo mau denger rame2 ya di set ke belakang aja dikit biar suara freq atas agak turun dikit..

[epinjose]

Noted2 om.
Sekarang saya balikin ke flat lagi s/d 120Hz. Cuma lowpass nya saya lebarin sampe 30Hz dan cutoff nya saya buat sedikit tidak balance, supaya deep bass nya keluar sedikit.
soale bass nya bener2 ngotak seperti bluetooth speaker, walo mid-high sama staging nya dapet buat kuping saya.

Sempet mo nambah sub aktif sih.. cuma mobil saya pelit space, jd paling pake model ban serep, tapii mahalll.. haha
Gak prefer bikin passive sub soale makan bagasi banget, mana ni bagasi juga udah kecil.

[12punch]

IEM % Audiophile.png

ini kalo kata abang Fernanda Gundan Audio Engineer di NET TV dan bnyk ngulik dunia audio IEM / Headphone dan Speaker Monitoring buat di Studio2

tetep yg paling penting ganti Driver kalo mau suara upgrade, tp since omnya udh pake Focal Berylium ini mah udh high end
DSP kan lebih ke kerapihan potongan2 timedelay, cross over dll dlnya , sama Frequency brp bandnya yg bisa di setting lebih detail, ini lebih ke Tuning yaa, apakah speakernya mau dibikin Vshape, Balance, Neutral ato gmn kan dituning disini biasanya..

kalo ditanya apakah akan merubah suara, harusnya engga terlalu ya apalagi mau ditunning sama kaya sebelumnya si frequency band nya, yg berubah kemungkinan teknikalitasnya
teknikalitas yg dimaksud itu =

IEM Teknikalitas.png