Di kepala saya ini adalah mobil yang cuma memenuhi kebutuhan market saja. Jelas nggak akan impresif untuk butt-o-meter saya. Istilahnya ini vanilla car saja. Mobil yang meh, nggak didesain untuk memenuhi napsu car enthusiast. Didesain untuk jadi day-to-day commuter dan mengutamakan irit BBM saja.
Tapi tadi gabut libur lebaran, saya servis HR-V adik karena emang kebetulan awal liburan ane kemaren sudah di whatsapp untuk jadwal perawatan berkala. So, melipirlah ane ke dealer resmi H. Karena datang 9.00 dan estimasi pengerjaan selesai pk. 11.30, ya udah masih banyak spare waktu. Seperti biasa - moment paling nggak sungkan lihat-lihat mobil itu kalau kita lagi servis. Cara liat gimana sales prospek orang yang memang niatnya cuma liat-liat

HRV tua menolak punah... walau body udah gak karuan.
Barang display showroom ya itu-itu saja. BR-V, HR-V, WR-V, CR-V, Brio. Civic atau Accord jelas nggak ada, apalagi Type R baru. Ya udah, karena yang blom pernah coba WR-V, ane masuk aja ke itu display WR-V.
Ada sales jaga piket nyamperin, nawarin test drive. Ya sudah, mari kita coba saja. Unit test adalah tipe RS sensing.
Fresh Look, European small SUV alike, just need a little touch
Technically, WR-V adalah BR-V versi 5-seater. Tapi walau begitu mobil ini tidak menyisakan bentuk BR-V kecuali handle pintu depan yang generik dari WR-V, BR-V dan City. Bisa dibilang Honda merancang WR-V dengan sangat matang dan dipikirkan sangat baik. Nggak percuma ini mobil keluar belakangan.
Tampilan WR-V agak ada bau-bau Eropa nya. Postur body dan offset velgnya juga pas. Cocok kalau kita mau modif gaya rally udahan karena tampilannya memang kecil tinggi. Rada-rada mengingatkan dengan Ford Ecosport, kayaknya ini mobil konsep awalnya dikasih konde karena nurut saya pas banget ini mobil dipasang konde ala jip. wkwkwkwk.
Buat saya yang bikin agak kaco itu bagian depannya kok malah dikasih ala ala diamond grille Mercedes, padahal ini mobil udah clean depan-samping-belakang. Belakangnya sih suka banget, nggak keliatan cungkring macem Raize/Rocky dan nggak keliatan over kayak KIA Sonet.
Hands down, style terbaik untuk mobil kelas ini.
Same with BR-V, including all the bad things
Interior WR-V sangat kental dengan aura 4L (Lu Lagi, Lu Lagi). 99.99% copypaste dashboard BR-V. 0.01% nya itu cuma permainan tone warna merah saja. Tapi yah apa yang mau diharapkan dari mobil yang memang didesain untuk bare minimum. Saya rasa nggak banyak yang bisa dibahas selain tadi menemukan vent AC tengah unit display agak kurang rapat masangnya, ini kok barang gini bisa QC passed

apa entah tangan jahil reviewer siapa atau anaknya siapa mainan itu dasbor sampe longgar. Walahualam.
Sebagai fans Honda yang baik, saya ngerapetin itu ventilasi AC supaya nggak dihina cocot jahat netijin

Tapi ya di kelas ini rasanya nggak sampe beda jauh juga sih. KIA Sonet malah di beberapa bagian lebih parah build qualitynya. Raize/Rocky juga tidak superb.
Driving : Definitely Not a Slow Car, Just Lousy Programming
Pembahasan soal WR-V tentu saja soal gimana performanya. Bagaimanapun, ini mobil sangat over spec. Body sekecil ini diberi mesin "sebesar" itu. 1.5L L15ZF 121PS. Plek dengan BR-V dan HR-V non-turbo yang infamous for losing every single acceleration test

Sebetulnya performa WR-V pun "dirujak" habis-habisan sama akun h*j*t_m*b*l dan m*lad*n karena losing drag race dari Toyota Raize yang cuma 98PS.
Ok lah, tapi masa seburuk itu?
Baiklah, mari kita coba langsung saja daripada penasaran. Posisi nyetir saya langsung nggak asing karena sering nyetir BR-V nyokap. Feels like home already. Enak-nggak enaknya plek. sampai itu sandaran paha terkutuk yang ane langsung komplen ke salesnya

Keluar parkiran, saya nggak main bejeg karena jalanan ramai. Ya santai dulu gaksih.
Segimanapun mobil yang katanya kalah diadu segala drag race, menurut saya WR-V tetep bukan mobil yang pelan. Sama sekali nggak terasa pelan. Sebagai pengguna BR-V ini mobil bahkan larinya terasa enteng sekali dibanding BR-V. Enaknya karena displacement mobil ini 1.5liter jadi raw powernya lebih berasa "padat" dibanding lawannya yang 1.0Liter dan getarannya jauh lebih minim karena 4 silinder.
Lalu sedikit intermezzo soal drag race mobil ini selalu jadi paling bontot dibanding Raize/Rocky, Sonet, Magnite..... menurut saya salahnya bukan di Honda bohong soal spec sheet (ini tuduhan serius karena resikonya HPM bisa kena lawsuit, lah wong klaim konsumsi BBM aja bisa dituntut apalagi ini terang-terangan di spec sheet).
Tapi inilah salah satu.... saya nggak tau ini masuknya minus apa positif dari electronic programming. Karena feeling saya performa mesinnya itu ibarat kata.... dikeluarin "perlahan" saja.... dengan apapun kombinasi dari logic CVT dan mapping mesin. se efisien dan se-gradual mungkin. Karena pengalaman coba City, HR-V SE, BR-V, sampai WR-V.... nggak ada rasa lemot kalau kita nyetir gas santai, cuma berasanya waktu kickdown kok lebih lama selipnya.
Rasio final drive CVT yang dibuat halus sehingga kalo kickdown selip lebih lama, lalu throttle mapping yang dibuat gradual, kombinasi sempurna untuk ngejar irit-iritan. Toh mobilnya ringan jadi torsinya udah cukup buat dalem kota.
Ya coba aja liat konsumsi BBMnya, walau paling belet tapi itu konsumsi mesin 1.5Liter nggak kalah dengan 1.0Liter. Padahal secara teoritis harusnya dia berat dan N/A cc lebih besar.
Dugaan saya, semua ini sembuh kalau diubah throttle mappingnya sehingga bisa lock CVT lebih cepat. Sayang blom pernah nemu before-after mesin L15ZF di remap.
OK, enuff with the intermezzo soal powertrain.
Lalu naikan dan handling, jujurly saya nggak terlalu favorit Honda low end pakai velg besar karena bener-bener nggak ada benefit selain bikin keras dan harus diakui di WR-V keren sih velgnya, 1-1nya kelebihan jelas karena pakai ban BS Turanza series jadi lebih gigit daripada tipe bawah yang pake eko ekoan.
Apalagi WR-V yang wheelbasenya pendek dan kecil mobilnya, disaster sekali kerasnya. Jalan semarang yang udah nggak seberapa mulus itu gronjal dikit aja berasa geter mobilnya. Ini juga sama kayak BR-V Prestige. Nggak berasa di BR-V nyokap tipe E yang velgnya kecil.
Gak tau ini positif apa negatif karena untuk ukuran mobil modern dia keras.... tapi untuk standar mobil sih nggak keras karena GE8 masih lebih keras.
Handling setir kayak kapas, tapi masih di atas Nissan bangsanya Grand Livina dan Xpander. Masih weighted walau dikit (pake banget), dan set suspensi keras + body kecil? Heaven untuk bermanuver di jalanan kota yang lagi ramai musim liburan. IMO, masih the best chassis untuk low-end class. Rasanya solid. Raize/Rocky serasa mobil yang 1 kelas di bawah in comparison. Yah on-par kalau dengan KIA Sonet feel nya, hanya WR-V terasa lebih kaku, Sonet lebih moderate secara keseluruhan.
Verdict : Best Bargain Vanilla SUV
Saya sejujurnya nggak terlalu gimana dengan WR-V karena udah lose interest anyway dengan mobil baru. Bahkan segimanapun saya cinta dengan Honda, proper Honda bagi saya mulai Civic ke atas dan itu mahaaaaaaal entry pointnya udah 600 juta.
Tapi harus diakui, WR-V is quite a bargain untuk sebuah vanilla car. Mengingat sekarang elsegese ga murah, harganya sweet spot banget di antara Brio dan City. Sukses bikin itu City didiskon besar. wkwkwkwkwk. Untuk harga 300 juta kurang dikit, ini mobil sebenarnya value nya spot on kalau saingannya cuma duo RR yang kalo naik kadang masih agak sedih inget engine note 1KR-VET dan feel bawanya yang lebih ke arah elsegese.
Nurut saya mahalnya ada di sasis yang emang se istimewa itu untuk mobil kelas 300 juta. Sama seperti impresi saya ke BR-V yang memang nggak kayak bawa mobil LMPV, lebih ke kelas HR-V arahnya daripada ke Brio. Feel nya solid dan lincah juga karena ringan.
Sayangnya penjualan baik WR-V maupun BR-V nggak terlalu moncer. Inilah repotnya jualan di kelas harga segini, sementara nggak ada yang beli LSUV / LMPV minta nya sasis yang enak buat manuver. Nggak salah juga sih.
Best bargain ada di tipe RS non-sensing dan kalau saya jujur paling cocok warna merah keliatan 2 level lebih mahal dari merah cabenya Brio

Kok nggak tipe E? Kan ente belinya BRV aja tipe E? Tumben biasanya suka model base
masalahnya si HPM caranya upsell rada curang, karena dia overstock tipe atas seperti di BR-V jadi ujungnya tipe RS keliatan lebih laku dan diskon lebih besar sehingga dealnya lebih ok. Belum aksesori dan looks tipe E nya culun banget beneran kayak Brio SUV
