Fortuner atau....

Segala mobil tipe SUV (2WD/4WD). (Cherokee, Terios, Rush, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

Gw juga setuju, mau naik Fortuner,X5,XC90,Harrier, atau mobil apapun, asal hasil keringatnya sendiri harus bangga dong.

Tapi gw setuju juga, diluar unsur "siapa yang bayar itu mobil dan uang itu berasal dari mana", Fortuner gak bisa dibandingkan dengan X5/XC90/Harrier.
aidan
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 259
Joined: Sun Jul 17, 2005 11:00
Location: Jakarta

Post by aidan »

observer wrote: Wah, thread ini setelah 'coma' sekian lama, tiba2 gue dikeroyok nih.
Well, let me tell u guys, being a 5 month owner of a Fortuner, I have nothing but fond feelings for this car, and I am still 100% convinced of what I said above. How about u, Mr. aidan?
Same to you bung Obs, I've been very-very satisfied so far with the Fortuner. Worth every rupiah I've spent!!

Yah, kalo urusan banding-membanding itu saya rasa subjective lah. Mau dibanding sama X5 sama C90 atau sama Daihatsu Taruna juga ya terserah saja...

....
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

observer wrote: 3 Merasa PD dibawa ke mana mana. X5? XC90?? Siapa takut!!

Personally, saya tidak akan melirik Harrier, even if I have the money. Kenapa? Karena lifecycle Harrier paling tinggal 2 tahun lagi sudah ganti model. Udah gitu, nanti bakal keluar banyak SUV 7-seater (Outlander, S3X, Rav4 lwb) yang seharga Fortuner, buat apa beli Harrier yang harganya segitu mahal tapi cuman dapat 5 seat??
hdrw wrote:Tapi gw setuju juga, diluar unsur "siapa yang bayar itu mobil dan uang itu berasal dari mana", Fortuner gak bisa dibandingkan dengan X5/XC90/Harrier.
Coba kita lihat definisi value for money sekali lagi:
observer wrote:Definisi dari 'Value for money' adalah: is in the perception of the buyer or receiver of goods and/or services. Proof of good value for money is in believing or concluding that the goods/services received was worth the price paid...............
Let me put it this way, if I have a car budget of 1 billion, I will buy a 2005 E class + a fortuner, which I believe is better worth the price paid than buying a X5/XC90.

Btw, kenapa saya sebut-sebut soal 7 seater diatas, karena X5 MK2 akan menjadi 7 seater, dan kemungkinan besar the new RX300 juga akan 7 seater (mengikuti RAV4 MK3).
Everything is ok in the end. If it's not ok, it's not the end.
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

aidan wrote:Same to you bung Obs, I've been very-very satisfied so far with the Fortuner. Worth every rupiah I've spent!!....
Give me five, Mr. aidan! :D
Everything is ok in the end. If it's not ok, it's not the end.
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

Buat saya pribadi, dan sepertinya juga pihak Toyotanya sendiri, Fortuner itu memang tidak diposisikan untuk melawan X5/XC90/Murano, itu adalah tugas Toyota Harrier/Lexus RX.

observer wrote:Coba kita lihat definisi value for money sekali lagi:
observer wrote:Definisi dari 'Value for money' adalah: is in the perception of the buyer or receiver of goods and/or services. Proof of good value for money is in believing or concluding that the goods/services received was worth the price paid...............
Let me put it this way, if I have a car budget of 1 billion, I will buy a 2005 E class + a fortuner, which I believe is better worth the price paid than buying a X5/XC90.
Kalau maksudnya seperti itu, saya setuju.
Tapi pilihannya bisa jadi banyak sekali kombinasinya, sesuai dengan kebutuhan dan selera masing2 orang.
Bisa saja dibelikan E Class 2005 + X-trail.
Namun buat saya, hal ini tidak membuat X-trail jadi sekelas dengan Murano.

Anyway, gak salah kok kombinasi pilihan anda, saya juga setuju banget dengan kombinasi E Class 2005 + Fortuner, he he he ...
Karena tiap2 orang itu kan punya pertimbangan masing2, kalau Fortuner itu buat bung Obs yang paling value for money, saya juga setuju kok, enjoy ajah dengan pilihan kita, iya gak ?
User avatar
piterr
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1158
Joined: Mon Dec 06, 2004 22:39
Location: Solo

Post by piterr »

conan wrote:Menggelikan sekali.

Membandingkan Fortuner dengan sebuah BMW X5? Dan mengatakan bahwa Fortuner lebih value of money? Yang benar saja. Itu sih sama saja seperti membandingkan Mercedes S-class dengan sebuah Corolla Altis, dan mengatakan Altis lebih value of money karena sama2 berbentuk sedan. Secara teknologi, safety dan comfort saja jauh berbeda! Pernahkah mendengar orang mengatakan badannya pegal2 setelah 5 jam naik X5, seperti jika naik Fortuner? Pasarnya jelas berbeda!

Fortuner itu sekelasnya dengan Ford Everest, dengan Isuzu MU-7. Double cabin truck (Hilux Vigo, Ford Ranger) yang dibikin full cabin (Fortuner, Everest)! Kapan Toyota sendiri pernah memposisikan Fortuner di kelas SUV premium seperti halnya Harrier/Prado/Cygnus?
Kalau mau membandingkan BMW X5 atau sekelasnya dengan SUV dari Toyota, bahkan Toyota pun sudah menyediakan jawabannnya : Harrier 3.0L/Lexus RX300/Prado 2.7L untuk lawan X5 3.0L, dan Cygnus 4.7L/Lexus LX470 untuk lawan X5 4.4L dan 4.8L. Tingkat kenyamanan dan performanya sekelas, tidak kalah kelas.

Dan kalau mengatakan Fortuner yang bisa muat 7 orang lebih value of money daripada X5 yang hanya 5-seater, itu sih sama saja dengan mengatakan sebuah Kia Pregio yang bisa muat 12 orang lebih value of money daripada sebuah Alphard yang 8-seater. Coba katakan itu pada para pemilik Alphard. Atau APV yang minibus 8-seater dan harganya kurang dari setengah Serena HS, lebih value of money daripada sebuah Serena HS yang Rp 280 juta lebih. Coba katakan itu pada para pemilik Serena, termasuk si Dark Lord sendiri.

Jawaban mereka semua pasti sama : "Kelasnya jelas berbeda, Pak!"
you're too damn right mr conan...... homage.... :D
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Actually, I wasn't referring to Mr. Observer's (his last post is 6 months old!), I was referring to the Dark Lord who blindly defends the Fortuner and boldly states that the X5/XC 90 is OVERPRICED.

Kalau memang X5 atau XC90 OVERPRICED, tentu tidak akan terjual jutaan unit di seluruh dunia, dan pasar car-based SUV premium ini jauh lebih besar daripada pasar double-cabin based SUVs seperti Fortuner/Ford Everest/Isuzu MU-7, dan pasarnya kan tidak termakan oleh these double-cabin-based SUVs. Bahkan pasar Lexus RX300 saja tidak termakan oleh Fortuner, karena kelasnya jelas beda.

Menggelikan, berkali2 Dark Lord mengatakan 'you get what you paid for', tapi sekaligus bashing X5 atau XC90 terlalu mahal. Apakah x-Drive 4x4 system, DSC etc etc pada BMW dan 8 airbags dan safety features yang SANGAT, SANGAT LENGKAP pada XC 90 (it's a VOLVO) tidak dihitung?? Bahkan menggelikan sekali gua betapa Dark Lord teriak2 bahwa jangan beli mobil yang safety feature-nya tidak lengkap, tapi begitu dikasih yang sangat lengkap malah dibilang kemahalan, dan suddenly jadi 'not worth the money'??

OK, 'value of money' is RELATIVE to every person, tapi contohnya seorang yang memilih beli XC 90 yang Rp 800 jutaan daripada Fortuner yang Rp 300 jutaan, bukan karena bisa simpan selisih Rp 500 jutanya tapi karena dia mau airbag untuk SETIAP BARIS tempat duduknya, termasuk untuk baris KETIGA, yang jelas2 tidak ada pada Fortuner?
Karena dia tidak mau mengambil risiko keselamatan anak2nya, in case mobilnya ditabrak dashyat dari samping?

Dalam hal ini, 'value of money' baginya : all the extra airbags and abundant safety features of the Volvo is WELL WORTH his family's LIVES. Orang yg beli Volvo XC 90 daripada Fortuner, jangan selamanya berpikir bahwa dia mungkin kebanyakan duit atau tidak sayang extra duit Rp 500 jutanya (kalau dia beli Fortuner). Bisa saja kan bahwa dia menganggap Rp 500 juta itu hanya uang, dan uang bisa dicari lagi, tapi nyawa istri/anak2nya hanya ada satu, dan dia tidak mau mengambil risiko menyesal di kemudian hari? Tapi di lain pihak, ada juga yang menganggap Rp 500 juta itu bisa dibelikan sebuah mobil lain lagi, jadi punya dua, jadi better value of money.

Lihat Volvo : kesannya tidak sporty, boring, harga jual jatuh. Not 'value of money' bagi sebagian orang, yang bahkan tidak akan pernah mempertimbangkan merk ini dibanding merk Jepang, misalnya.

Tapi bagi sebagian orang lain, justru Volvo sangat 'value of money', karena dia sangat concern terhadap safety dan safety featuresnya, baik active maupun passive, karena dia sering membawa keluarganya jalan2, dan dia tahu bahwa di Indonesia, kecelakaan macam apapun seperti kejatuhan kontainer jatuh dr jembatan tol pun bukan tidak mungkin terjadi karena banyaknya pengemudi yang tidak disiplin.

See? Kalau 'value of money' bisa disebut disebut relative to every person, kalau ada pendapat bahwa Fortuner sangat lebih value of money daripada X5/XC 90, berarti sah2 saja dan sangat wajar pula bahwa on the other hand, ada juga pendapat bahwa X5 atau XC 90 sangat lebih value of money juga daripada Fortuner, betul?

Fortuner 4x4 juga, ada yg bilang mahal dan not worth the extra money. Padahal pada SUV sebesar Fortuner, 4x4 justru akan memberikan handling yang jauh lebih aman in case there's a slip potential leading to a roll-over, dan siapapun tahu bahwa semakin tinggi sebuah SUV, semakin riskan dia mengalami roll-over.

Ada orang yg lebih suka mobil model baru, misalnya model terbaru Jepang yg fresh, over their old, aging European car. Misal, Fortuner dibanding aging X5/XC 90. Tapi ada juga orang yg prefer older-model European car, baik baru maupun beli bekas, because of its higher safety standards, dan baginya itu lebih penting daripada hanya styling yang lebih fresh dan belum banyak di jalanan. Betul?

Contoh di forum ini sendiri : berkali2 Dark Lord membujuk Mr. Hdrw menjual sedan Jermannya dan beli mobil Jepang terbaru (think Serena), tapi Mr. Hdrw sampai sekarang tidak mau. Karena sementara Dark Lord baru ribut2 soal pentingnya ABS, airbags dll belakangan ini (sejak dia menyadari bahwa Innova tidak ada fitur2 ini dan Serena-nya ada. "AHA!!" pikirnya), Mr. Hdrw sudah merasakan perlindungan2 ini selama belasan tahun! Makanya pula Watson pernah mendebat Dark Lord yang dulu pernah menyebut bahwa airbag itu tidak berguna dan hanya menambah harga saja (karena airbag inilah menurutnya harga Serena tidak bisa kompetitif dengan Innova).
Walaupun sekarang si Dark Lord tiba2 berbalik 180 derajat, just like every other topic he argued and now argues.

Dan masalah kebanggaan atas mobil sendiri, itu sih tidak perlu dikatakan juga, semua anggota forum SM ini pasti merasakan. Karena kalau bukan penggemar otomotif tidak akan repot2 aktif di forum ini, dan kalau penggemar otomotif jarang sekali yang tidak sayang atau tidak bangga pada mobil hasil keringatnya sendiri!

Tidak masalah kan kalau mobilnya Daihatsu Ceria atau Rolls Royce Phantom? Orang kaya juga boleh kan bangga pada mobil yang dibeli dengan hasil jerih-payahnya sendiri? Ini kan forum otomotif, kita membahas tentang mobil, entah value of moneynya atau safety featuresnya. Kalau mau membahas tentang jurang sosial-ekonomi, tidak akan ada habisnya!

Juga tidak perlu menyerang orang lebih muda yang mobilnya 'masih dibelikan orangtua', hell, waktu kita masih sekolah, apa sudah bisa beli mobil sendiri? Nanti juga kita akan membelikan mobil pada anak kita ketika dia membutuhkan, apakah pada saat itu kita juga akan menyerang anak kita itu soal itu? Belum umurnya bagi mereka!

A human life, ada siklusnya. Kita juga kan pernah jadi anak kecil yang bisanya hanya menghabiskan uang milik orangtua, hanya untuk beli permen atau mainan?

Forum ini memiliki ribuan anggota dari berbagai umur, justru it's the beauty of it, jurang perbedaan umur bisa terjembatani oleh satu hobi yang sama : otomotif. Kalau setiap member baru yang masih muda (yang belum bisa beli mobil sendiri) berkomentar salah sedikit saja (karena dia masih muda, tentu belum banyak asam garam kan?) langsung diserang mengenai umurnya, hal itu justru komentar yang lebih CHILDISH daripada komentar si anak muda itu sendiri, betul tidak? Masak kita sebagai yang merasa lebih tua dan lebih dewasa, malah bersikap begitu..?

Hmm.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

observer wrote:
observer wrote:

Btw, kenapa saya sebut-sebut soal 7 seater diatas, karena X5 MK2 akan menjadi 7 seater, dan kemungkinan besar the new RX300 juga akan 7 seater (mengikuti RAV4 MK3).
Koreksi, RX MkIII tidak akan menjadi 7-seater karena akan ada new VX-series yang 7-seater.

Oya, RAV4 MkIII 7-seater itu versi long wheelbase bermesin V6 yang tidak tersedia di semua pasar (afaik hanya tersedia versi stir kiri utk pasar Amerika Utara) :
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
aidan
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 259
Joined: Sun Jul 17, 2005 11:00
Location: Jakarta

Post by aidan »

observer wrote:
aidan wrote:Same to you bung Obs, I've been very-very satisfied so far with the Fortuner. Worth every rupiah I've spent!!....
Give me five, Mr. aidan! :D
Here's your five Bung Obs.... !!! :D :D :D

....
User avatar
skullkid
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 556
Joined: Thu Feb 16, 2006 10:31

Post by skullkid »

Rav 4 baru sudah keluar seminggu yang lalu di Sydney...
saya sudah liat barunya.. karena kebetulan sekolah saya deket sama dealer toyota dan lexus, jadi delivery Rav-4 sudah dimulai..

Rav 4 baru lumayan keren.. tapi potongan kaca jendela belakangnya mirip sama Mitsubishi new outlander ya>?

bung Conan, apakah akan ada versi 2 pintunya?
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

conan wrote:Actually, I wasn't referring to Mr. Observer's (his last post is 6 months old!), ..
I thought so. :)
conan wrote:I was referring to the Dark Lord who blindly defends the Fortuner and boldly states that the X5/XC 90 is OVERPRICED. Kalau memang X5 atau XC90 OVERPRICED, tentu tidak akan terjual jutaan unit di seluruh dunia,
Loh, ketika Dark Lord bicara overpriced, I believe he is referring to indonesia, dengan harga X5/XC90 kurang lebih 3 kali lipat dari Fortuner.
conan wrote: Menggelikan, berkali2 Dark Lord mengatakan 'you get what you paid for', tapi sekaligus bashing X5 atau XC90 terlalu mahal. Apakah x-Drive 4x4 system, DSC etc etc pada BMW dan 8 airbags dan safety features yang SANGAT, SANGAT LENGKAP pada XC 90 (it's a VOLVO) tidak dihitung??
Let's face it, di Eropa ada autobahn dimana orang bisa ngebut sampai diatas 200km/jam. Maka produsen mobil eropa buat mobil ber-cc besar, top speednya tinggi, namun lengkap dengan segala macam safety features. Kalau aku suka kebut, dan tinggalnya di Eropa, I would most likely think the extra price is worth it. Tapi di Indonesia.....??? How many times can u drive >200km/jam??? Memang 'you get what you paid for', tapi dalam konteks indonesia, what you paid for is not worth it.
conan wrote: OK, 'value of money' is RELATIVE to every person, tapi contohnya seorang yang memilih beli XC 90 yang Rp 800 jutaan daripada Fortuner yang Rp 300 jutaan, bukan karena bisa simpan selisih Rp 500 jutanya tapi karena dia mau airbag untuk SETIAP BARIS tempat duduknya, termasuk untuk baris KETIGA, yang jelas2 tidak ada pada Fortuner?
Karena dia tidak mau mengambil risiko keselamatan anak2nya, in case mobilnya ditabrak dashyat dari samping?
Oh come on, Mr. Conan, do u seriously think people buy BMW/Mercedes because of those airbags?!! When I said I would recommend people spend satu milyar on a new M Class, it's definitely not because of the airbags & safety features I'm thinking about.
conan wrote:See? Kalau 'value of money' bisa disebut disebut relative to every person, kalau ada pendapat bahwa Fortuner sangat lebih value of money daripada X5/XC 90, berarti sah2 saja dan sangat wajar pula bahwa on the other hand, ada juga pendapat bahwa X5 atau XC 90 sangat lebih value of money juga daripada Fortuner, betul?
Now u are beginning to sound like Mr. aidan. :)
Everything is ok in the end. If it's not ok, it's not the end.
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

beli bmw ato mercy buat prestige dong.
kalo ngak buat saingan ama tetangga huauhauhuhauhauha.
aidan
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 259
Joined: Sun Jul 17, 2005 11:00
Location: Jakarta

Post by aidan »

observer wrote:
conan wrote:See? Kalau 'value of money' bisa disebut disebut relative to every person, kalau ada pendapat bahwa Fortuner sangat lebih value of money daripada X5/XC 90, berarti sah2 saja dan sangat wajar pula bahwa on the other hand, ada juga pendapat bahwa X5 atau XC 90 sangat lebih value of money juga daripada Fortuner, betul?
Now u are beginning to sound like Mr. aidan. :)
Say what?

Term yang pas adalah "value for the money", bukan "value of money". Kalau "value of money" akan sangat-sangat relatif. "Value of Rp 320 juta" bagi seorang aidan akan jauh beda dengan "value of Rp 320 juta" bagi seorang Bill Gates.

"Value for money" atau "value for the money" seperti yang bung obs sudah eloquently said adalah "the perception of the buyer or receiver of goods and/or services. Proof of good value for money is in believing or concluding that the goods/services received was worth the price paid".

Dan ada dua parameter mendasar, yaitu "perception of what you get" dan "price paid". Perception is relative dan itu subjective. Kalo "price paid" itu quantitative, so you can count them. Also, price you can easily compare them, tinggal bandingkan dua harga and you know which are more expensive than the other.

Now let see the BMW X5, the US price for the 3.0 AWD is about US$ 40K atau sekitar Rp 380 juta. Di Indonesia this baby sells for about Rp 790 juta (US$ 80K). Now say, I got lottery and buy a house in Malibu. And since I love X5 much, I buy the same X5 3.0 in the US and for my ride in Jakarta.

Dengan persepsi yang sama (X5 3.0) saya harus keluar uang lebih dua kali untuk beli X5 di Indonesia. Hence, di Indonesia X5 is overpriced.

Tapi, ini tidak hanya berlaku untuk X5. Camry di Indonesia juga overprice. Karna di US, camry dijual sekitar US$ 20K an yang hampir setengah harga Camry di Indonesia.

How about Fortuner? Karna di US nggak jual Fortuner can some one else check if in Indonesia they are over price?

....
aidan
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 259
Joined: Sun Jul 17, 2005 11:00
Location: Jakarta

Post by aidan »

Continuning our discussion...

On the other hand, Indonesia's Fortuner Price will be overprice in the US.

Kenapa, karna di Amrik, dengan uang yang sama you can buy X5.

But, then again our disucssion is for Indonesia and they are not selling Fortuner in the US.

...
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Bung Obs, anda salah satu yang masih lumayan " Understand me ". Tentu saja saya bilang X5 / XC90 itu overpriced IN INDONESIA ! Dari post saya, sudah saya bilang itu mobil di Indo harganya $80,000+ ! Coba di luar negeri cuman berapa ?

U said U di keroyok ? Ah ! Di banding saya, bung Obs, U cuman di senggol doang. Saya baru sering di keroyok, seperti ama jedi lagi. He is very very trigger happy with me nowadays. Don't know why. He thinks I am so stupid that saya bisa bilang X5 di luar negeri overpriced. Come on ! I read Top Gear dan saya tau harga X5 di luar negeri cuman berapa.

So Jedi, pls, pls, U can disagree with me, or get sick with me, BUT tolong jangan hanggap I itu retarded. Belum separah itu !

Kecuali orang Indo yang beli X5 soalnya duitnya easy come, easy go. I yakin tanya orang dari luar negeri, apakah X5 itu worth US$80,000+ like in Indonesia, dan I yakin they will say " U kidding me ! "
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Menurutku, harga di USA/Indo tidak berpengaruh, karena kalau terus membandingkan dengan harga di USA, berarti SEMUA mobil di Indo itu overpriced, dong. Kalau begitu, semua orang yg beli mobil CBU atau BMW/Mercedes di Indo adalah orang bodoh? Tidak juga, karena kalau berkata begitu, maka semua orang yg beli Corolla/Civic seharga $ 30,000 di Indo juga semuanya orang bodoh, dong?

Yang kita bandingkan adalah harga mobil di Indonesia. Like pointed by Mr. Aidan, Fortuner tidak dijual di USA (and why is that?).

I agreed with something said on the previous page, that states that the Fortuner is overpriced.

I would argue that the Fortuner IS overpriced based on these facts :

- Harga satu2nya direct competitornya, Ford Everest di Indo, hanya Rp 256.7 juta untuk versi A/T 4 x 2. Isuzu MU-7 tidak dijual di Indo.
Harga Fortuner A/T 4 x 2, yang termurah Rp 322.7 juta.

Fortuner, Everest dan MU-7 semuanya masuk kategori yang sama : SUV yang based on double-cabin pick-ups. Fortuner based on Hilux Vigo, Everest based on Ranger, MU-7 based on D-Max. Dan semua double-cabin ini harganya kompetitif.

- Kedua, interior Fortuner yang basically sama saja dengan interior Innova. Untuk mobil Rp 300 juta lebih, one would expect an interior not can also be found in a sub-Rp 200 million car, don't you think?
Ini kelemahan IMV : yang dibedakan hanya bodinya, tapi tidak interiornya.

Contoh, interior Harrier terasa build quality-nya, dan bahkan design-nya juga BERBEDA dengan interior Camry, misalnya.

Anyhow, para pemilik Fortuner, no offence taken, you made your choice and hey, enjoy your car. I just want to point that, no matter how satisfied you are with your car, it doesn't change the fact that your SUV is based on a double-cabin truck, and not based on a car like other on-road SUVs :

Example CRV based on Civic, Harrier based on Camry, X5 based on the 5-series.

The Fortuner is a Hilux Vigo with full cabin, just like the Everest is a Ranger with full cabin, just like the MU-7 is a D-Max with full cabin, and just like a Kijang Kapsul is a Kijang pick-up with full cabin.

That's all.
aidan
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 259
Joined: Sun Jul 17, 2005 11:00
Location: Jakarta

Post by aidan »

conan wrote:Menurutku, harga di USA/Indo tidak berpengaruh, karena kalau terus membandingkan dengan harga di USA, berarti SEMUA mobil di Indo itu overpriced, dong. Kalau begitu, semua orang yg beli mobil CBU atau BMW/Mercedes di Indo adalah orang bodoh? Tidak juga, karena kalau berkata begitu, maka semua orang yg beli Corolla/Civic seharga $ 30,000 di Indo juga semuanya orang bodoh, dong?
Bodoh itu kalo you pay X5 seharga US$ 80K tapi you bisa beli X5 seharga US$ 40K di Indonesia. But, hey bisa nggak beli X5 seharga US$ 40 K di Indonesia?

Harga Corolla/Civic di Indonesia ya memang US$ 30K, kalo bisa beli secara legal di Indonesia seharga US$ 15K baru you bodoh kalo beli Civic di Indonesia seharga US$ 30K.
conan wrote: Anyhow, para pemilik Fortuner, no offence taken, you made your choice and hey, enjoy your car. I just want to point that, no matter how satisfied you are with your car, it doesn't change the fact that your SUV is based on a double-cabin truck, and not based on a car like other on-road SUVs :

Example CRV based on Civic, Harrier based on Camry, X5 based on the 5-series.

The Fortuner is a Hilux Vigo with full cabin, just like the Everest is a Ranger with full cabin, just like the MU-7 is a D-Max with full cabin, and just like a Kijang Kapsul is a Kijang pick-up with full cabin.

That's all.
You mean no offence given?

None taken.

"Value for money" is both qualitative and quantitative. Quantitatively speaking di Indonesia kita bisa compare Fortuner dengan mobil-mobil range 300 jutaan. Kalo kita kerucutkan (dengan tipe yang sama) lagi kita bisa bandingkan dengan misal Everest.

Untuk urusan quantitative atau price, jelas Fortuner lebih mahal apabila dibanding dengan Everest. Tapi kita bisa lihat kalo Fortuner lebih laku/populer dibanding Everest, which means in general Fortuner is better value for the money than Everest. Its more expensive, yet more people buying them. The qualitative value of a Fortuner is much more than that of an Everest.

Qualitatively speaking is bit tricky. It is subjective and every person has their own opinion. Heck, I can even compare my Fortuner with Harrier if I want it to. And yes Harrier will win hands down qualitatively, but will it worth double the price? Will Harrier value for money is more than Fortuner?

Some will say yes, some will say no.

...
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

conan wrote:Menurutku, harga di USA/Indo tidak berpengaruh, karena kalau terus membandingkan dengan harga di USA, berarti SEMUA mobil di Indo itu overpriced, dong. Kalau begitu, semua orang yg beli mobil CBU atau BMW/Mercedes di Indo adalah orang bodoh? Tidak juga, karena kalau berkata begitu, maka semua orang yg beli Corolla/Civic seharga $ 30,000 di Indo juga semuanya orang bodoh, dong?
Justru menurut saya harga di luar negeri sangat relevan! Kita bukan membandingkan harga di Amerika dengan harga di Indonesia untuk mobil yang sama. Yang kita lihat adalah rasio harga mobil A & B yang diluar negeri, dibandingkan dengan yang di Indonesia. Misalnya, X5 disini harganya sekitar 3X lipat dari CRV2.4. Sedangkan di Amerik, X5 (US$42.500) hanya sekitar 2X lipat dari CRV 2.4(US$20.395). Maka itu X5 is not value for money di Indonesia.

conan wrote: I would argue that the Fortuner IS overpriced based on these facts :
- Harga satu2nya direct competitornya, Ford Everest di Indo, hanya Rp 256.7 juta untuk versi A/T 4 x 2. Isuzu MU-7 tidak dijual di Indo.
Harga Fortuner A/T 4 x 2, yang termurah Rp 322.7 juta.
Harga Fortuner (V,4X4) di Thailand adalah 1.149.000baht, sekitar 91% dari Ford 4X4 A/T limited seharga 1.262.000baht. Sedangkan di Indonesia perbandingannya adalah 101.5%. Memang Fortuner relatif lebih mahal di Indonesia, tapi ngak sampai jauh jauh banget lah.
Everything is ok in the end. If it's not ok, it's not the end.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Nah, itu dia. Di Thailand harga Fortuner lebih murah daripada Everest, sekitar 91%nya, lalu kenapa di Indo harga Fortuner dikerek menjadi 101.5%? Keduanya kan membayar bea masuk yang sama (CBU Thailand, skema AFTA, 5%).
10% inilah yang merupakan 'premium' Fortuner.

Another case of : I would argue that a Corolla Altis is overpriced at Rp 290+ million (G A/T), especially when one can have a 2.0L Ford Focus hatchback at Rp 240 million. Wouldn't you agree, Mr. Observer?

As for Toyota vs Ford, Toyota lebih laku tidak mengherankan. Tapi Toyota justru cunningly memanfaatkan itu untuk memasang harga lebih mahal daripada pesaingnya, knowing that people would still buy their products than the competition's.

Untuk Fortuner dan Altis, TAM bisa pasang harga lebih mahal berapa pun karena tidak ada direct competitor yang kuat image-nya, tapi coba lihat Yaris. Mereka tidak berani pasang harga jauh lebih mahal daripada Honda Jazz, kan?
TomS
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 296
Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
Location: Shinjuku

Post by TomS »

Kasus-kasus aneh seperti rasio harga mobil yang beda di dalam negeri dan di luar negeri diakibatkan tax bracket di Indonesia yang unik, lain dari yang lain.

Menurut saya pribadi seharusnya mesin Fortuner itu cukup 2.400 cc (pakai mesin Camry sudah cukup, tenaganya kan tidak jauh beda)

Saya tidak tahu alasannya kenapa pakai mesin Prado, apakah mesin Prado memang dikhususkan buat SUV yg kuat di rpm bawah ?

Kalau beli mobil yang silindernya gede, di Indonesia dianggap orang kaya, pajaknya terus dinaikkan lagi secara progressif.



observer wrote: Justru menurut saya harga di luar negeri sangat relevan! Kita bukan membandingkan harga di Amerika dengan harga di Indonesia untuk mobil yang sama. Yang kita lihat adalah rasio harga mobil A & B yang diluar negeri, dibandingkan dengan yang di Indonesia. Misalnya, X5 disini harganya sekitar 3X lipat dari CRV2.4. Sedangkan di Amerik, X5 (US$42.500) hanya sekitar 2X lipat dari CRV 2.4(US$20.395). Maka itu X5 is not value for money di Indonesia.



Harga Fortuner (V,4X4) di Thailand adalah 1.149.000baht, sekitar 91% dari Ford 4X4 A/T limited seharga 1.262.000baht. Sedangkan di Indonesia perbandingannya adalah 101.5%. Memang Fortuner relatif lebih mahal di Indonesia, tapi ngak sampai jauh jauh banget lah.
TomS
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 296
Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
Location: Shinjuku

Post by TomS »

Faktor PPn BM yg beda harus dihitung dulu, mesin diesel 2500 cc adalah 20%, mesin bensin di atas 2.500 cc adalah 40% (coba cek lagi, saya takut salah ingat)

PPn BM Focus masuk mobil penumpang 4x2 bukan sedan (20 % vs 40 % ?)
Tetapi mungkin saja setelah melakukan ekualisasi atas hal tersebut di atas ada premi untuk merk.
conan wrote:Nah, itu dia. Di Thailand harga Fortuner lebih murah daripada Everest, sekitar 91%nya, lalu kenapa di Indo harga Fortuner dikerek menjadi 101.5%? Keduanya kan membayar bea masuk yang sama (CBU Thailand, skema AFTA, 5%).
10% inilah yang merupakan 'premium' Fortuner.

Another case of : I would argue that a Corolla Altis is overpriced at Rp 290+ million (G A/T), especially when one can have a 2.0L Ford Focus hatchback at Rp 240 million. Wouldn't you agree, Mr. Observer?

As for Toyota vs Ford, Toyota lebih laku tidak mengherankan. Tapi Toyota justru cunningly memanfaatkan itu untuk memasang harga lebih mahal daripada pesaingnya, knowing that people would still buy their products than the competition's.

Untuk Fortuner dan Altis, TAM bisa pasang harga lebih mahal berapa pun karena tidak ada direct competitor yang kuat image-nya, tapi coba lihat Yaris. Mereka tidak berani pasang harga jauh lebih mahal daripada Honda Jazz, kan?
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

TomS wrote:
PPn BM Focus masuk mobil penumpang 4x2 bukan sedan (20 % vs 40 % ?)
Tetapi mungkin saja setelah melakukan ekualisasi atas hal tersebut di atas ada premi untuk merk.
A correction, then. Compare the Altis to the Ford Focus 1.8L sedan (Rp 250-60 jutaan).
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

conan wrote:Another case of : I would argue that a Corolla Altis is overpriced at Rp 290+ million (G A/T), especially when one can have a 2.0L Ford Focus hatchback at Rp 240 million. Wouldn't you agree, Mr. Observer?
Indeed, Focus hatchback is great value, and Altis is really, really overpriced. Tapi kok penjualan Focus masih menyedihkan?
TomS wrote:Menurut saya pribadi seharusnya mesin Fortuner itu cukup 2.400 cc (pakai mesin Camry sudah cukup, tenaganya kan tidak jauh beda)

Saya tidak tahu alasannya kenapa pakai mesin Prado, apakah mesin Prado memang dikhususkan buat SUV yg kuat di rpm bawah ?
Karena perbedaan torsi, Mr. TomS, mesin Camry hanya 218Nm @3.800-4.200rpm, sedangkan mesin Fortuner [email protected].
Everything is ok in the end. If it's not ok, it's not the end.
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

harus nya fortuner itu dipasang 3000 cc.
2700 saya rasa agak berat untuk angkat badan nya.

cuman ya itu kalo 3000cc pasti pajak nya tambah mahal lagi.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

2700cc dan 3000cc pajaknya sama Pak, tapi mesin 3000cc Fortuner bukan bensin tapi diesel, dan mesin diesel modern lebih mahal drpd mesin bensin kuno karena memang lebih canggih, torsinya jauh lebih besar. Tampaknya TAM masih kuatir tentang kualitas diesel fuel in Indonesia.