Dampak coronavirus pada ekonomi global dan Indonesia jika pandemi berlangsung lama

[Jenson]

Saya dari awal penyebaran Covid-19 paling anti test ini itu. Percuma, buang2 duit aja lagian ini penyakit symtoms-nya sangat khas, masa badan sendiri gak bisa rasain ?

Tante saya kena, 2 anaknya juga kena, awal gejala mau test PCR. Saya bilang gak usah, langsung ke dokter aja tebus obat buat isoman. Puji Tuhan 2 keponakan sudah sembuh, dianjurin buat PCR lagi, saya bilang gak usah buang2 duit ... Buat apa test PCR kalau bekas virus mati pun masih didetect positif ? Mendingan beli vitamin, buah-buahan dan makanan bergizi buat recovery immun badan. Saya ingatin mereka, selalu pakai masker dan hindarin kerumunan biar gak jadi penyebar ke orang lain.

Dari semua teman & family yg kena, saya bisa ambil kesimpulan : ini virus mudah menyebar, tapi kalau semua taat prokes simple buat putusin rantai penyebarannya. Intinya : masker, jaga jarak, hindarin kerumunan.

Wah bahaya bgt opini seperti ini om, kalo semua org Indonesia kepikiran utk ga ditest, siapa yg tau dia OTG atau ga? Mana ada lagi org yg akan isoman kalo kena? Semua disangka batuk pilek biasa. Akhir akhir ini saja sudah muncul oknum2 positif covid berkeliaran makan2 direstoran. Itu aja padahal uda dites, gimana kalo ga dites.

Sekarang pakai masker dan jaga jarak pun uda ga jaminan 100%. Saya ada 2 kerabat dekat, selalu pakai masker tp 2 duanya positif jg. Sehari2 memang rajin kegiatan d luar. Dugaan saya, mutasi varian baru covid ini lebi efektif utk menyerang via airborne.

Untuk penyakitnya sndiri, kalau ada opini covid = long covid after effect parah, sepertinya ga selalu. Cases atlet2 yg kena, dengan training fisik rutin, rasanya mereka ga sulit balik ke top form?. Tapii anehnya lg, kalau dibilang org kondisi fit ga akan kena parah, saya uda ada 2 kenalan, 1 masih muda 20an 1 lagi instruktur gym 40 tahun, dua duanya meninggal. At the end of the day, rasanya uda gaada rumus pastti penyakit ini bakal gimana, saya sih melihat ini semacam risk kecelakaan mobil. Ada yg keserempet dikit, ada yg sampe airbag keluar, ada yg meninggal. Mgkin kta bsa jaga2 kaya beli mobil banyak safety feature (pakai masker, prokes dll), tapi kalo uda takdir dipanggil, layaknya mobil, s class pun kelindes tronton bisa mati. Intinya cmn bisa precaution, banyak2 doa dan pasrah dengan takdir.

[Or4cle]

Saya dari awal penyebaran Covid-19 paling anti test ini itu. Percuma, buang2 duit aja lagian ini penyakit symtoms-nya sangat khas, masa badan sendiri gak bisa rasain ?

Tante saya kena, 2 anaknya juga kena, awal gejala mau test PCR. Saya bilang gak usah, langsung ke dokter aja tebus obat buat isoman. Puji Tuhan 2 keponakan sudah sembuh, dianjurin buat PCR lagi, saya bilang gak usah buang2 duit ... Buat apa test PCR kalau bekas virus mati pun masih didetect positif ? Mendingan beli vitamin, buah-buahan dan makanan bergizi buat recovery immun badan. Saya ingatin mereka, selalu pakai masker dan hindarin kerumunan biar gak jadi penyebar ke orang lain.

Dari semua teman & family yg kena, saya bisa ambil kesimpulan : ini virus mudah menyebar, tapi kalau semua taat prokes simple buat putusin rantai penyebarannya. Intinya : masker, jaga jarak, hindarin kerumunan.

Wah bahaya bgt opini seperti ini om, kalo semua org Indonesia kepikiran utk ga ditest, siapa yg tau dia OTG atau ga? Mana ada lagi org yg akan isoman kalo kena? Semua disangka batuk pilek biasa. Akhir akhir ini saja sudah muncul oknum2 positif covid berkeliaran makan2 direstoran. Itu aja padahal uda dites, gimana kalo ga dites.

Sekarang pakai masker dan jaga jarak pun uda ga jaminan 100%. Saya ada 2 kerabat dekat, selalu pakai masker tp 2 duanya positif jg. Sehari2 memang rajin kegiatan d luar. Dugaan saya, mutasi varian baru covid ini lebi efektif utk menyerang via airborne.

Untuk penyakitnya sndiri, kalau ada opini covid = long covid after effect parah, sepertinya ga selalu. Cases atlet2 yg kena, dengan training fisik rutin, rasanya mereka ga sulit balik ke top form?. Tapii anehnya lg, kalau dibilang org kondisi fit ga akan kena parah, saya uda ada 2 kenalan, 1 masih muda 20an 1 lagi instruktur gym 40 tahun, dua duanya meninggal. At the end of the day, rasanya uda gaada rumus pastti penyakit ini bakal gimana, saya sih melihat ini semacam risk kecelakaan mobil. Ada yg keserempet dikit, ada yg sampe airbag keluar, ada yg meninggal. Mgkin kta bsa jaga2 kaya beli mobil banyak safety feature (pakai masker, prokes dll), tapi kalo uda takdir dipanggil, layaknya mobil, s class pun kelindes tronton bisa mati. Intinya cmn bisa precaution, banyak2 doa dan pasrah dengan takdir.

Maaf, kalau kita berbeda sudut pandang om Jenson ...
Point saya jelas, gak ada yang namanya OTG karena seringan-ringannya gejala pasti ada ... dan itu symtons-nya jelas sekali & khas. Dalam 3-7 hari satu per satu symtons-nya bertambah & bermunculan dan bisa dibedakan dr penyakit lain, masak kita gak bisa kenalin ? Bisa dibedakan dgn batuk pilek biasa yg gejalanya stagnan. OTG itu istilah awal Covid-19, untuk sekarang sdh outdated ...

Opini om bahwa jaga jarak dan pakai masker uda gak jaminan 100% sebenar salah, kalau msh tertular berarti ada celah & kelalaian. Untuk aman mesti sedikit ekstrim, hidup "anti-social", sebisa mungkin kurangi interaksi dgn orang lain. Jujur pengalaman saya dan dari cerita teman2, di luar penderita ringan Covid-19 berkeliaran karena tuntuntan hidup, gak semua orang bisa karantina di rumah. Mereka tetap bekerja, keluar-masuk apotik & sekitar RS karena penderita ringan ini yg urus masalah administrasi RS dan obat2an. Keluarga yg sehat cenderung menjauhi & takut tertular, akhirnya keluarga dgn gejala ringan yg harus dan masih berinteraksi di luar.

Untuk point om yang lain saya setuju, ini seperti seleksi alam, tidak ada rumus bakunya. Yang bikin virus ini bertambah parah ya ignorance & kebebalan kita semua.

[Andhyka]

Sekedar sharing aja...

Selama ini sekeluarga alhamdulilah tidak ada yang sampai ketularan covid19. Sampai sekarang tetap bekerja, beraktivitas normal, bertemu orang. pergi ke mall (tidak sama anak2). Istri juga dokter praktek di RS ketemu pasien bahkan melakukan tindakan medis (dengan APD mumpuni) tidak pernah jatuh sakit.

Malah pembantu baru balik mudik yang positif Covid19, apalagi ada 2. Saya suruh ikuti protokol kesehatan untuk mudik yaitu karantina satu minggu terus swab. Pembantu mau pakai masker tapi selalu melorot ke dagu dan keduanya berdekatan satu sama lain. Lewat seminggu, langsung swab antigen ternyata benar positif Covid19. Akhirnya ngaku belakangan badan lemas dan demam dan minta pulang sendiri (walau udah disarankan masuk RS). Untungnya tidak pernah dekat keluarga dan selalu ngomong berjauhan jarak lebih dari 2-3 meter pakai masker.

Saya rasa selama pandemi tidak masalah beraktivitas normal asalkan selalu memakai masker ditambah kacamata/faceshield jika ada. Jika berada di TEMPAT UMUM bertemu orang tidak serumah HARUS pakai masker dan TIDAK BOLEH lepas. Dan yang paling penting (tidak pernah disosialisasikan oleh pemerintah) TIDAK BOLEH makan di tempat dan makanan HARUS bawa pulang. Inilah celah penyebaran Covid19 yang masyarakat selama ini kecolongan. Makan/minum di tempat tentunya harus buka masker, belum lagi ngobrol dulu 1 jam di dalam mall dengan udara tertutup plus AC, apalagi selama lebaran mall diserbu restoran selalu penuh tidak ada jarak antara meja satu dengan yang lain.

Sejak tahun lalu awal pandemi, saya sudah paham resiko makan di tempat itu besar. Cara menghindarinya ya tinggal bawa pulang saja atau pesan di gojek/grab. Bagi yg bekerja di kantor, tinggal bawa bekal dan makan siang di mobil.

Oh ya positif swab antigen tidak termasuk dalam penambahan kasus aktif Covid19, hanya yg swab PCR. Saya tidak habis pikir jika satu hari nambah 18-20K untuk swab PCR, berapa sebenarnya jumlah orang yg positif swab antigen (tapi tidak mau swab PCR krn mahal). Padahal specificity swab antigen itu 98% dan false positif itu cuma 2% saja (yg positif sudah hampir pasti kena Covid19). Bisa jadi penambahan sesungguhnya di Indo antara 50-75K per hari.

[maastricht889]

Oh ya positif swab antigen tidak termasuk dalam penambahan kasus aktif Covid19, hanya yg swab PCR. Saya tidak habis pikir jika satu hari nambah 18-20K untuk swab PCR, berapa sebenarnya jumlah orang yg positif swab antigen (tapi tidak mau swab PCR krn mahal). Padahal specificity swab antigen itu 98% dan false positif itu cuma 2% saja (yg positif sudah hampir pasti kena Covid19). Bisa jadi penambahan sesungguhnya di Indo antara 50-75K per hari.

Nah bener kan om dugaan saya, aneh aja rasanya buanyak banget yg antigen positip langsung isoman tapi penambahan kasus cuman segitu2 aja. Walaupun memang akhir2 ini penambahan kasus harian bener2 signifikan. Berarti omongan tempat saya tes antigen terakhir, yg positif kaga lapor apa2 ya bener.

Tapi mgkn yg antigen positif dan pd isolasi sebagian pada ter-rekap di penambahan kasus kalo pada masuk RS ya om, yg kondisi cukup parah

[TUFF Stough]

beli 1 botol beling mkp ambon 650mL, tadinya sisa setengah botol awet hingga berbulan-bulan. sekarang dalam sekejap langsung habis dibagi2in ke teman dan saudara yg pada positif. gawat neh.

herd immunity kalah oleh herd stupidity.

[ChZ]

Untuk penyakitnya sndiri, kalau ada opini covid = long covid after effect parah, sepertinya ga selalu. Cases atlet2 yg kena, dengan training fisik rutin, rasanya mereka ga sulit balik ke top form?. Tapii anehnya lg, kalau dibilang org kondisi fit ga akan kena parah, saya uda ada 2 kenalan, 1 masih muda 20an 1 lagi instruktur gym 40 tahun, dua duanya meninggal. At the end of the day, rasanya uda gaada rumus pastti penyakit ini bakal gimana, saya sih melihat ini semacam risk kecelakaan mobil. Ada yg keserempet dikit, ada yg sampe airbag keluar, ada yg meninggal. Mgkin kta bsa jaga2 kaya beli mobil banyak safety feature (pakai masker, prokes dll), tapi kalo uda takdir dipanggil, layaknya mobil, s class pun kelindes tronton bisa mati. Intinya cmn bisa precaution, banyak2 doa dan pasrah dengan takdir.

ya kayak bencana tsunami...

ada negara yang punya kemampuan mitigasi bencana bagus. macem jepang sdh terbiasa dengan gempa/tsunami beresin sisa-sisa abis tsunami itungan hari.

tp kalo tsunaminya kelewat gede juga yah bisa beyond repair juga. kalau ada misal godzilla ngamuk...

intinya ini perang antara sistem imun vs jumlah paparan virusnya. smakin banyak paparan ya smakin banyak replikasi smakin fatal.

atau yang tidak jarang kejadian di orang-orang : sudah telat penanganannya. di awal timbul gejala msh denial kalo itu covid tes pcr ga mau padahal udah demam tinggi lebih dari seminggu, diobatin sekenanya gak sembuh sembuh. si virus udah terlanjur kemana-mana ngerusak akhirnya. skrg kalo orang badan meriang dikit dan sakit agak lama udah besar kemungkinan pasti covid...

atau juga mungkin atlet olahragawan tapi waktu terserang virus dengan viral load tinggi dia sedang kondisi badan tidak peak, lagi capek capeknya. ini tidak jarang juga kasusnya.

semua kemungkinan bisa saja terjadi.

[Omnibus]

bisa kah kita bilang gelombang skrg lebih parah drpd gelombang awal mar 2020? rasanya iya deh.

udah gitu bareng sama berita ttg BPK yg concern utang +62 yg sdh 6000T lebih. masalah utang ini beritanya santer banget sampai bikin beneran takut kali ini.
*bukan mau ngajakin debat masalah ini krn percuma, masa depan begitu unpredictable saat ini. the worst scenario memang mungkin terjadi.

[MSU]

bisa kah kita bilang gelombang skrg lebih parah drpd gelombang awal mar 2020? rasanya iya deh.

udah gitu bareng sama berita ttg BPK yg concern utang +62 yg sdh 6000T lebih. masalah utang ini beritanya santer banget sampai bikin beneran takut kali ini.
*bukan mau ngajakin debat masalah ini krn percuma, masa depan begitu unpredictable saat ini. the worst scenario memang mungkin terjadi.

Setuju lebih parah..karena saya lihat sekeliling saya yg dulunya ga banyak kasus...sekarang tiap hari pasti ada aja nambah..

Plus RS penuh plus oksigen kurang lancar plus pasien wisma atlet dipaksa balik...

Tahun lalu kayaknya koq ga dengar masalah oksigen & pasien dipaksa pulang

[iamwewe]

bisa kah kita bilang gelombang skrg lebih parah drpd gelombang awal mar 2020? rasanya iya deh.

udah gitu bareng sama berita ttg BPK yg concern utang +62 yg sdh 6000T lebih. masalah utang ini beritanya santer banget sampai bikin beneran takut kali ini.
*bukan mau ngajakin debat masalah ini krn percuma, masa depan begitu unpredictable saat ini. the worst scenario memang mungkin terjadi.

setuju banget om omni. kayanya skrg tuh bener2 udh merata banget kena nya. kalo dulu yg kena kebanyakan kebanyakan orang2 atas, yang sering bepergian ke luar negri or meeting. entah dia tokoh, entah dia bos, artis dll.

nah satu hal lagi yang saya perhatiin, skrg udh case anak2 nongol. tmn saya aja anaknya umur 5th aja kena. pusing liat nya...

[ChZ]

bisa kah kita bilang gelombang skrg lebih parah drpd gelombang awal mar 2020? rasanya iya deh.

udah gitu bareng sama berita ttg BPK yg concern utang +62 yg sdh 6000T lebih. masalah utang ini beritanya santer banget sampai bikin beneran takut kali ini.
*bukan mau ngajakin debat masalah ini krn percuma, masa depan begitu unpredictable saat ini. the worst scenario memang mungkin terjadi.

Setuju lebih parah..karena saya lihat sekeliling saya yg dulunya ga banyak kasus...sekarang tiap hari pasti ada aja nambah..

Plus RS penuh plus oksigen kurang lancar plus pasien wisma atlet dipaksa balik...

Tahun lalu kayaknya koq ga dengar masalah oksigen & pasien dipaksa pulang

kabar baiknya : skrg rata-rata ada gejala jd mudah ketahuan siapa siapa yang kena. artinya orang sdh tau kalo badan meriang / demam langsung istirahat di rumah dan isoman.

bad news nya : smakin banyak yang bergejala artinya rumah sakit bakal semakin sesak... krn yang bergejala sedang-berat juga semakin banyak.

ini kayak "upgrade" dari versi awal...

harusnya OTG jadi gejala ringan
yang gejala sedang jadi berat
yang gejala berat jadi ........ sangat berat.

dan ini jadi law of diminishing return... krn semakin banyak orang dekat yang kena membuat orang "dipaksa" untuk membatasi aktivitas dengan sendirinya tanpa intervensi kebijakan pemerintah dan patuh prokes tanpa disuruh. sekarang keliatan sih semakin jarang liat orang berkerumun...

ntah pada kena apa pada takut.

[timbermaniac123]

Lebih parah karena varian delta yang lebih gampang menular. Sodara saya yang dulu nya 1 tahun aman2 aja, sekarang jadi kena.

Makanya saya heran sama warga +62 yang disaat berita india lagi hebohnya, orang sini masih santuy ngumpul2 di mal, nongki2 di kafe dan resto, jalan jalan ke bali, mudik lah. Sekarang baru kalang kabut. Dan ironi nya, ini terjadi di kalangan warga berpendidikan dan yang punya good financial.

[ChZ]

Lebih parah karena varian delta yang lebih gampang menular. Sodara saya yang dulu nya 1 tahun aman2 aja, sekarang jadi kena.

Makanya saya heran sama warga +62 yang disaat berita india lagi hebohnya, orang sini masih santuy ngumpul2 di mal, nongki2 di kafe dan resto, jalan jalan ke bali, mudik lah. Sekarang baru kalang kabut. Dan ironi nya, ini terjadi di kalangan warga berpendidikan dan yang punya good financial.

bener banget.

yang middle-up class perkotaan ngerasa kebal keluyuran sana sini, alesan sudah antigen negatif, sudah sering pcr, bla bla bla. kumpul nongkrong buka masker bahkan bbrp pesohor koq artis / yutuber...

yang middle-low class antara ketakutan tapi ogah jaga prokes (banyak bngt, ketemu orang positif dihindari bgt tapi sendirinya masker aja g pake...), atau yang kena hasutan hoax grup WA, kaum konspirasi, antivaxx. divaksin ogah, giliran sakit tested positive bilang "dicovidkan".

[Zaxis]

Kalo masih muda chance buat sembuh nya tinggi

Kalo uda diatas 50 atau ada komorbid yah hati2 aja

Kalo ga mau pcr, coba ct scan paru biasa keliatan

Yang paling bener yah vaksin secepetnya,ga pengen kaya eropa apa bisa rame2 kumpul2 lagi

menginin hidup normal kembali seperti di Eropa

yg saya ingin tau di eropa apa ada kebiasaan banyak uji pengetesan random? hingga ke para staf perusahaan rutin di cek per beberapa mingggu sekali?

atao misal hanya orang yg bergejala baru di tes ya?

Kalo disana cara tes gimana kurang paham juga
Tapi liat euro itu orang bisa rame2 nonton di stadion kan uda kaya normal lagi walau belakangan ada berita ketuler covid gara2 nonton di stadion juga

Vaksin tidak menjadi jaminan bebas covid om. Tetapi vaksin sangat membantu dalam menurunkan risiko keparahan dan mortalitas penderita..

Tetap memutus rantai penyebaran virus sebagai cara terbaik untuk menyudahi covid

Nah soal mengetahui orang tersebut covid atau ngga bisa dibilang cukup sulit. Berdasarkan pengalaman teman” saya di igd rs, banyak juga pasien baru ketahuan covid dengan rontgen toraks dan kemudian dikonfirmasi dengan pcr. Padahal datangnya dengan keluhan nyeri ulu hati saja alias sakit maag

SOP nya walau tes negative tapi kalo ada gejala COVID disuruh rontgen thorax
Kalo ada indikasi COVID yah treatment nya kaya orang sakit covid

Vaksin emang ga jamin kebal COVID apalagi masih rendah presentase orang divaksin
Musti 70% uda vaksin semua baru bisa aman

Yang pasti mah kalo kena COVID ampe dirawat di rs terus bayar sendiri yah siapin aja 1 expander

[Suryaputra]

https://www.pikiran-rakyat.com/nasional ... penjelasan

Findings:
- Covid biasa nularnya 15 menit
- Var Delta hanya butuh bbrp detik
- vaksin covid biasa masih bisa handle Covid varian delta.

[evolution21]

Masa badan sendiri gak bisa rasain ?

Bersyukur um masi peka dengan badan sendiri

Orang jaman sekarang jarang yg peka

Pdhl kalo lebih peka bisa awal memghindari segala macem penyakit sebelum memburuk dan amit2 menjadi ketergantungan sama obat2an.

[alvin23]

Varian Delta play another level of game

Sekarang isu komorbid ga relevan. Kalau di cek di Kudus, Madura dll, itu yang meninggal banyak yg usia produktif tanpa komorbid...
Terlalu banyak variabel unknown buat Covid ini, kayak lotere kehidupan aja

Ya tugas kita cuma sebisa mungkin menghindari jangan sampai terkena

[atom]

nah kebetulan ini sih case nya sudah lama gejalanya... terus ketahuan ada pengentalan dan bener deh kejadian separo badan gak bisa digerak gerakin.

pokoknya timbul gejala agak berat segera minta saran medis berhubung RS pada penuh, jangan pake kesimpulan sendiri apalagi diobatin sendiri pake obat aneh-aneh.

tp kalau bisa sih jangan sampe... hrs jaga protkes bener bener makan olahraga dibantu vaksin dan vitamin...

pengentalan darah dengernya lebih banyak terjadi pada pria yah
kalo wanita ada Haid, jd lebih jarang terjadi

buat sekedar jaga2 saya rajin donor darah 1 tahun 1 - 2x.
dengernya itu membantu.

Ane donor darah merah (whole blood) rutin tiap 60 hari om... sdh mentok, maju 1 hari pun ditolak ama PMI.

Sudah 6 taon jalan terus non stop. Kantongnya yg 450 CC tapi di hajar 470 CC krn katanya darah lg susah.

Kalau donor darah putih sih 3x seminggu, lebih dari itu ditolak krn jatah preman max 3x aja seminggu hahahah [emoji1]

Ibarat oli yg harus sering2 di oci demikian juga darah di tubuh kita, lemak2 & cholesterol juga kebuang semuanya, bayangin itu darah isinya banyak lemak hasil makanan tidak (kurang) sehat muter2 terus di badan kita, ya jd penyempitan pembuluh darah... atau sludge kalau di oli mesin istilahnya [emoji4]

Darah putih kl gak sering di oci jg bs kena kanker prostat, repot kan kita [emoji16]

Saya sebenarnya sudah mengetahui dan tertarik mengenai manfaat donor darah sejak lama. Tapi ntah kenapa belum terlaksana sampai skrg . Saya seumur hidup baru 2x donor darah
Harus ke PMI pusat kwitang kah om kalo mau donor darah?

Maaf oot

[evolution21]

Harus ke PMI pusat kwitang kah om kalo mau donor darah?

Maaf oot

Yg kapanpun bisa terima bisa langsung ke PMI
Selain itu juga sesekali diadakan di tempat lain, di ig coba cek dondarbdg
Itu keliatan jadwal kelilingnya

[bensinsolar]

Sorry OOT, mau tanya, kalau virus ini apa bisa nyebar melalui minuman dingin take away (e.g. kopi,chatime etc)? karena kalau makanan bisa dipanasin..

[evanbngdor]

Sorry OOT, mau tanya, kalau virus ini apa bisa nyebar melalui minuman dingin take away (e.g. kopi,chatime etc)? karena kalau makanan bisa dipanasin..

Kalo minuman itu yg agak susah ya handling nya. Paling kalo yg berbentuk padat itu bisa disemprot kale disinfektan/alkohol khusus untuk makanan

Selama ini sih kalo misal beli minuman dingin gitu ya paling luarnya aja yg disemprot disinfektan atau ya dicuci pake sabun

[Asfur]

kondisi saat ini emang tampak sekali penyebarannya cepet dan masif. Temen2 1 grup wa, banyak yg kena copit di second wave ini, tp rata2 isoman sendiri dan makan obat2 yg banyak beredar infonya di wa, spt ivermectin, flufir dan bbrp macam obat lainnya serta vit, resepnya kan banyak beredar tuh, dan bersyukur rata2 pada membaik dan mulai enakan badannya. Semua ngk ada yg ke dokter dan ngk ada yg ke rs, hanya makan resep obat yg mereka peroleh dr info2 wa.

[DOHC]

Barusan pagi, sempet ke glodog mo beli beberapa parts pesenan klien

Rada kaget, ckup banyak toko2 yg tutup gara2 varian korona land of rapist ini

[martinnn]

pengentalan darah dengernya lebih banyak terjadi pada pria yah
kalo wanita ada Haid, jd lebih jarang terjadi

buat sekedar jaga2 saya rajin donor darah 1 tahun 1 - 2x.
dengernya itu membantu.

Ane donor darah merah (whole blood) rutin tiap 60 hari om... sdh mentok, maju 1 hari pun ditolak ama PMI.

Sudah 6 taon jalan terus non stop. Kantongnya yg 450 CC tapi di hajar 470 CC krn katanya darah lg susah.

Kalau donor darah putih sih 3x seminggu, lebih dari itu ditolak krn jatah preman max 3x aja seminggu hahahah [emoji1]

Ibarat oli yg harus sering2 di oci demikian juga darah di tubuh kita, lemak2 & cholesterol juga kebuang semuanya, bayangin itu darah isinya banyak lemak hasil makanan tidak (kurang) sehat muter2 terus di badan kita, ya jd penyempitan pembuluh darah... atau sludge kalau di oli mesin istilahnya [emoji4]

Darah putih kl gak sering di oci jg bs kena kanker prostat, repot kan kita [emoji16]

Saya sebenarnya sudah mengetahui dan tertarik mengenai manfaat donor darah sejak lama. Tapi ntah kenapa belum terlaksana sampai skrg . Saya seumur hidup baru 2x donor darah
Harus ke PMI pusat kwitang kah om kalo mau donor darah?

pmi di tiap kota ada kok.... sabtu minggupun buka.... pmi kota tangerang
Maaf oot

[bensinsolar]

Sorry OOT, mau tanya, kalau virus ini apa bisa nyebar melalui minuman dingin take away (e.g. kopi,chatime etc)? karena kalau makanan bisa dipanasin..

Kalo minuman itu yg agak susah ya handling nya. Paling kalo yg berbentuk padat itu bisa disemprot kale disinfektan/alkohol khusus untuk makanan

Selama ini sih kalo misal beli minuman dingin gitu ya paling luarnya aja yg disemprot disinfektan atau ya dicuci pake sabun

Iy Om, saya juga gitu tiap kali pesen minuman via gofood & grab food. Tp cari2 literature mengenai ini tdk ada, kebanyakan makanan yg dipanaskan. Ya semoga kita semua dijauhkan dari virus ini..

[evanbngdor]

Sorry OOT, mau tanya, kalau virus ini apa bisa nyebar melalui minuman dingin take away (e.g. kopi,chatime etc)? karena kalau makanan bisa dipanasin..

Kalo minuman itu yg agak susah ya handling nya. Paling kalo yg berbentuk padat itu bisa disemprot kale disinfektan/alkohol khusus untuk makanan

Selama ini sih kalo misal beli minuman dingin gitu ya paling luarnya aja yg disemprot disinfektan atau ya dicuci pake sabun

Iy Om, saya juga gitu tiap kali pesen minuman via gofood & grab food. Tp cari2 literature mengenai ini tdk ada, kebanyakan makanan yg dipanaskan. Ya semoga kita semua dijauhkan dari virus ini..

Amin, ya yg penting kita sudah berusaha menjaga prokes semaksimal mungkin aja sih Om.

Kalo makanan biasa saya minimal itu angetin pake microwave atau air fryer sih, cuma lebih sering pake air fryer karena microwave jg katanya gak bagus buat kesehatan