"katanya olinya boros"
"katanya mesinnya banyak masalah"
"katanya tuas gir metiknya suka patah"
"katanya gini"
"katanya gitu"
Ini penyakit yang nggak cuma merembet ke kalangan so-called "petrolheads", tapi juga orang awam banyak yang mempertanyakan kualitas buatan dari SUV / Crossover Honda seharga 400-500 juta-an ini. Yet, masih aja banyak yang beli. Termasuk keluarga kami. Bahkan untuk kelas monokok ia masih jadi market leader.
Kita mulai dengan alasan
Kenapa kok dibeli ?
Beberapa member SM akan bilang saya "fanboy" merek H jadi belinya CR-V.
Lha justru pertanyaannya saya balik : pesaingnya ada nggak yang bisa ngasih yang CR-V punya dengan segala "masalah" nya? Ntah kenapa yang masuk radar kami ya akhirnya CR-V lagi buat gantiin T32 X-Trail di akhir 2018 lalu. Jujur aja nggak terlalu puas dengan T32 X-Trail, reliability nya cukup payah dan kualitas naikannya juga kurang baik menurut preferensi kami. Terakhir bawa mobil itu ke pekalongan berakhir pantat pegel semua karena karakter damping suspensinya kurang enak + jalanan ke arah sana ancur juga. Itu kondisi tol trans masih belum jadi (WTH lama amat yak ane gak kemari).
CX-5 is not a bad car... tapi offer harganya sangat mahal walau sepadan, tapi tetep : mahal. Diskonnya kecil juga. Plus ini mobil juga suspensinya keras, walau yang baru sekalipun pernah saya coba duduk belakang kurang ramah ke pantat. Sekali lagi, it's not a bad car, mewah, tapi mahal dan gak cocok karakternya buat yang cari nyaman.
Sebelumnya saya sudah nyetir CR-V baik yang 2.0 maupun 1.5 Turbo Prestige, dan yang saya takjub adalah level kenyamanan mobil ini sangat beda dengan CR-V gen 3 maupun 4 yang cenderung keras. Ia lebih lembut, agak "floaty", tapi tetep ngasih kestabilan dan rasa berkendara yang sangat CR-V sekali : stabil dan lincah. This kinda balance tidak ditemukan di rival - rival Jepang. Dari dulu, CR-V selalu yang terasa paling all-rounder dibanding Mazda CX-series yang cenderung sporti atau Nissan yang cenderung nyaman.
Beli kapan, dimana, dan harga berapa ?
11/2018, Honda Semarang Center, harga OTR 48x juta potong jadi 45x (Turbo non-Prestige.)
Kok ambil non-Prestige ? Karena selisihnya mayan sama yang prestige

Pemakaian
Mostly dipake luar kota, udah hajar tol trans-jawa PP sekitar 4 kali. Odometer terhitung sekarang masih 5.[cencored] , hampir nggak pernah dipake kecuali darurat / ke luar kota.
Review : The Good
Karena sudah banyak yang bahas, jadi ane singkat saja di sini.
1. Gaya Design
Mengingat pasar terkuat mobil ini salah satunya adalah di Amerika, nggak heran gaya desain CR-V ini cenderung ke amerika - amerikaan. Fender flare dan garis bahu mobil ini bahkan dibuat lebih "kekar", memberi kesan lebar. Waktu membuat desain muka nya kayaknya tim desain Honda terinspirasi dari anjing pitbull : pesek. Tapi galak. Makanya kalo dari depan kesannya muka gen 5 ini lebih "gendut" daripada gen 4 yang cenderung runcing - runcing, walau sama - sama pakai gaya "solid wing face".

Bagi saya pribadi nggak ada garis desain "wagu" seperti pada gen 4 yang lampu belakangnya kayak Avanza, sangat enak dilihat dan nggak bosenin. 1 lagi yang jadi daya tarik adalah lampu belakangnya yang C-shaped dengan bagian bawah memanjang horizontal dan lampu sein vertikal. Ntah kenapa ini yang selalu menarik perhatian setiap liat CR-V gen 5 di jalan.



2. Driving Dynamics
Mobil ini dikembangkan dari basis Civic gen 10 (FK/FC), yang artinya whole new platform dibanding generasi lamanya. Menurut claim Honda sasisnya pun tambah kaku sekitar 60%. Sistem power steering gearbox nya pun menggunakan dual-pinion system baru. Suspensinya menggunakan jenis fluid-filled bushings untuk meredam suara dan getaran. It's really more than meets the eye.

To my surprise, CR-V punya steering lock-to-lock ratio paling pendek dibanding Mazda sekalipun. Ini mengejutkan untuk sebuah mobil buat "nyantai". Jadi memberi kesan walau badannya besar tapi lincah. Suspensinya walau cenderung lebih empuk dan floaty dibanding gen 4, bodyroll nya lebih terasa, tapi justru IMHO pas sekali untuk karakter CR-V. Being soft tanpa harus mengorbankan drivability.
Rigiditas sasisnya pengaruh sampai mana ? Sampai pada level pantat mobil ini masih nurut ketika belok kenceng dibanding Hyundai SantaFe gen 3. Ini mobil yang empuk, tapi pantatnya nggak kemana-mana.
3. Suspension & Comfort
Kesan yang didapat waktu masuk ke CR-V ini adalah : comfy. Joknya besar, support kanan-kirinya enak. Posisi nyetirnya pun bisa sangat relaxed.
Dari awal test drive selalu kagum dengan bantingan CR-V gen 5. CR-V dari dulu bukan mobil yang enak soal bantingan, cenderung kaku dan keras walau beberapa suka karena karakternya "sporti", but really? Ini crossover bukan mobil sport. Nggak perlu bantingan yang sekaku itu. Gelar sporty pun sudah direbut Mazda CX-series sejak keluar CX-7 dan CX-5.

Di gen 5 seakan Honda sudah dapet formula yang balans antara nyaman dan stabil. Subframe suspensi belakang nya baru, sistem pake multi-link baru, dan dampernya juga enak. Karakter dampingnya gak ajrut-ajrutan atau kaku seperti gen 3 / 4. Tapi tidak se-floaty dan ngayun X-Trail.
Sure this ain't a sporty car, even not as sporty as gen 3, tapi kalo nanya mayoritas pembelinya, pasti lebih prefer karakter bantingan gen 5 dibanding gen 3.
4. Engine & Drivetrain.
Kalau ada yang bilang gen 5 turbo lemot, berarti belum pernah bawa sampai kickdown. Karena ini sama sekali bukan mobil pelan. 0-100 in 8.8 - 9 secs. Tenaga puncaknya 190 PS mirip dengan gen 4 tapi diraih di RPM yang lebih wajar, 5.500 RPM. Figur horsepower / torsi gen 5 ini sebenarnya mirip - mirip aja dengan gen 4 2.4Liter, tapi turbo membuat powerbandnya lebih rata, dan CVT bikin power deliverynya lebih bagus dibanding 5-speed. Gen 4 dengan 190 PS di 7000 RPM bahkan masih di angka 10 detikan.

Transmisi CVTnya seperti memang didesain untuk sebuah crossover. Di dalam kota akan terasa agak selip apalagi waktu kickdown, tapi justru itu, selipnya dibutuhkan waktu menanjak. CVT di Civic mungkin lebih agresif setelannya, tapi waktu crawling di tanjakan ntah kenapa terasa lebih berat ketimbang CR-V. Padahal Civic saya udah di-tune om bebonk ke 220hp. Selip transmisi CR-V ini enaknya waktu crawling di tanjakan karena bisa mempertahankan momentum. Selip ini pun waktu accel kencang bikin mobilnya gak terasa agresif, cuma tiba-tiba speedo nya ngangkatnya gampang aja.
5. Practicality
Honda selalu juara soal praktikalitas, dan ini tidak terkecuali di gen 5. 7-seaternya nggak bisa dibilang yang spacious amat - tapi paling tidak manusiawi. Orang dewasa yang kurus masih bisa duduk dengan kondisi jok tengah dimajukan sedikit. Pernah sekali ngangkut sodara sehingga terpaksa buka jok baris ketiga, dan masih muat.
Space baris kedua masih yang paling baik, dan 5-seaternya lebih luas dibanding versi 7 seater yang sayangnya di Indonesia versi 5 seater cuma trim terbawah tipe 2.0L. Ini dikarenakan yang 5-seater nggak keganjal dudukan untuk baris ketiganya, pernah diperagakan oleh CarAdvice. Makanya pantes ane merasa duduk di tipe 2.0 kok lebih luas. Buat yang jangkung mungkin agak terganggu apalagi kalo beli tipe Prestige yang ada panoramicnya.
[youtube]7Iv_XtU8jRI[/youtube]
Bagasinya pun luas walau sistem pelipatannya nggak rata dengan lantai, tapi Honda dengan "jenius" nambahin tray tambahan yang nyambung ke jok sehingga terlihat "rata". Walau agak errrr tapi tray ini bisa berguna buat ngumpetin barang, contohnya laptop. Ane sering banget kalo lagi bawa CR-V laptop selalu taruh di bawah tray biar gak mancing perhatian.
The Bad
1. Head Unit OEM
Kalau ada satu keluhan paling bikin kesel di mobil ini, tidak lain adalah HU nya. HU OEM nya sampai versi keluaran 2019 pun belum ada perbaikan. Padahal ini HU merk Panasonic dan bukan merek abal - abal. Interface nya lambat, suka hang, kamera mundurnya low-res. Kalau ada alasan mempertahankan HU ini ya karena AC nano-e nya. Kalau nggak, silahkan buang dan ganti. Punya saya udah diganti M-Tech android 10inch. Bukan HU yang paling bagus, tapi paling enggak lebih baik.
2. Road Noise
Saya sebenernya cuek aja sama road noise kalau mobil ini nggak dipake luar kota, masalahnya begitu dibawa ke tol baru, yang masih banyak jalan betonnya, BERISIKNYA MINTA AMPUN. Xpander di rumah aja lebih senyap rasanya. Satu-satunya alasan kenapa ane gak bisa kenceng-kenceng pake CR-V adalah road noise nya. Di 160 km/h gemuruhnya kayak pesawat mau take off.
Harrier lebih lemot tapi bawa sampe 160 di mobil gak ada yang protes, cuma mesin dan transmisinya udah berisik aja. CR-V 150 udah di warning padahal mesin masih sanggup....
3. Build Quality dan Features
Konsol tengah besar bisa buat armrest yang sayangnya gak terasa solid. Ruang penyimpanan mobil ini di tengah memang banyak, tapi plasticnya ya ampun... kayak ngasal pasangnya. Wood panel nya juga terkesan murah. Oh ya tuas transmisinya juga keras, dan waktu dipencet tombolnya memang terkesan ringkih.
Speedometer juga kenapa sih nggak dikasih yang LCD besar kayak di luar. Padahal konon katanya ini plug and play.
Radar dan Honda Sensing juga seharusnya udah ada di CR-V duluan, tapi baru dikasih di Accord. Airbag di tipe non-prestige cuma 2, ya paham sih yang prestige 6, tapi ayolah, Rush aja sekarang 6 di semua tipe.
4. Engine
Mesinnya punya beberapa keluhan walau sebenarnya minor saja.
Pertama, waktu kondisi stop and go di posisi D ECU mesin ini sepertinya memberi command untuk membuka throttle untuk memudahkan creeping di kemacetan. Fitur ini sekilas helpful, tapi kadang annoying dan malah bikin mobil di beberapa kesempatan terasa ajrut-ajrutan.
Lalu raw power mesin yang terasa kurang di CR-V. Mengingat CR-V diberi beberapa hardware yang berbeda dengan Civic seperti Turbo lebih besar dengan fin lebih banyak, jadi lagnya agak lebih terasa, dan cukup bikin kesel kalo pas bawa CR-V habis ngebut tiba-tiba ngerem mendadak dan harus build momentum lagi. Mobil ini butuh mesin 2.0 Liter Turbo biar pas. Mesin 1.5 waktu turbo belum spool kayak terlalu berat kerjanya.
5. Kurang user-friendly, mostly untuk kaum wanita
Pertama, pintunya berat. Sering dikeluhkan kaum wanita.
Kedua, ngegeser seat tengahnya juga agak berat.
Ketiga, akses ke baris ketiga agak susah karena nggak one-touch tumble. Mosok kalah sama Avanza?
Keempat, bukaan ban serepnya juga ribet karena di bawah seat baris 3.
Issues & Problems
Karena CR-V adalah mobil dengan "sejuta masalah" mari kita kuliti satu persatu masalahnya. Mana yang beneran "massal" dan mana yang cuma production defect.
1. Tuas Transmisi Patah
Tingkat Kejadian : VERY HIGH
Gejala : Tombol di tuas transmisi tiba-tiba "mencetat" waktu dipencet dan patah dari dudukan.
Update : Sudah di-recall oleh Honda. Diduga yang terkena kasus ini adalah batch produksi awal (2017 - 2018). Punya saya 2018 akhir cek nomer rangka di website sudah tidak masuk.
2. EPS Gearbox
Tingkat Kejadian : Medium.
Gejala : Setir tiba-tiba nge"lock" saat berbelok ke kiri.
Update : Sudah di-recall oleh Honda bahkan beberapa bulan setelah mobil ini di-delivery.
3. Indikator Oli
Tingkat Kejadian : High
Gejala : Maintenance Minder / Oil Life Indicator meminta ganti oli setiap 2.000 - 3.000 KM.
Update :
Disebabkan oleh ketidaktahuan pengguna dan kurang sosialisasi dari Honda mengenai indikator oli, walaupun sebenarnya ada juga penjelasannya di buku manual.
Indikator Oli ini bekerja berdasarkan 2 hal paling utama, jam kerja mesin dan beban mesin. Jadi kalau mobil sering kena macet, sering berhenti idling terlalu lama, ya itu dihitung juga. Saya juga mengamati oil life ini saat berjalan ke luar kota PP Semarang-Surabaya hanya berkurang 200 KM saja, padahal perjalanan PP itu sekitar 800-850 KM. Di grup pengguna rata - rata yang normal di angka 5.000 an, walau ada juga yang sampai 7.000 - 8.000 karena luar kota terus.
Lampu indikator akan menyala saat oil life <1.500 KM. Makanya pada kaget.
4. Turbo "Jebol"
Tingkat Kejadian : Low
Gejala : Tenaga ngempos, semua lampu indikator menyala
Update : selang turbo pada unit tersebut lepas tiba - tiba sehingga turbo tidak aktif dan mobil hanya menggunakan tenaga 1.500cc biasa. Sementara ini saya baru dengar 1 unit, tapi mengingat kejadian yang tidak sering bisa dibilang masuk kategori production defect.
5. Bunyi di roda depan
Tingkat Kejadian : Medium
Gejala : Ada bunyi dari roda depan
Update : Pemasangan baut kaliper rem depan kurang kencang. Diganti gratis tapi tidak di-recall.
Maintenance
Penggantian oli pertama mobil ini adalah di bulan 5 / 2019, tepat 6 bulan setelah pembelian karena mobil ini jarang dipake.
Mods
- Wheels : 18" Rep. Accord Hybrid
- Audio : M-Tech Android for CR-V
- Karpet Comfort
- LED bulb headlight (low beam & high beam)
Conclusion
Not a perfect car, tapi sulit juga dapat yang paketnya mirip-mirip. All-rounder baik secara package mobilnya sendiri maupun secara brand nya. Paling tidak brand H nya jaminan mudah mendapat spare parts dan unitnya lebih "aman" di pasar bekas, terutama di daerah - daerah.
Plagued dengan quality issues sebenarnya mainly di batch keluaran awal saja, tapi semoga Honda berbenah di versi faceliftnya karena sayang sekali mobil sebagus ini kena isu kualitas dimana - mana.