Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Informasi rute perjalanan dan liputan acara-acara road trip.

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
Mr Q
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 118
Joined: Fri May 31, 2013 9:48
Location: Surabaya
Daily Vehicle: Fortuner

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by Mr Q »

17Herdy wrote: Tue Feb 19, 2019 13:34 Hai om Q di cariin tuh, kemana aja nih om
Belajar ilmu menghilang om.. engga lulus lulus nih.. :mky_01: :big_biglaugh: :big_peace:
User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

Berikutnya................... Perjalanan ternyata semakin sulit...

Dari Lhokseumawe, kami melewati Bireun (kemungkinan jembatan rusak ada di sekitar Bireun ini) lalu lanjut ke Sigli... Nah dari Sigli ini kami melewati satu rute yang cukup menguras energi...apalagi saat itu sudah jam 3 pagi menuju jam 6 pagi, tentu saja saya yakin om Q pasti setuju jika saya nyatakan inilah 3 jam terberat bagi saya dan om Q melewati rute ini...

Saya bahkan tertawa terbahak2 saat menonton rekaman DashCam milik om Q untuk keperluan pembuatan video Youtube, dimana di video om Q saya bisa mendengar bagaimana om Q berkeluh-kesah ngoceh2 sendiri tentang kondisi yang sedang dialami nya.. apalagi kalo bukan : Ngantuuukkk... mata beraaaattt... jalur nya Ampuuunnnn... kelok2...turun naik... padahal aspal nya mulus..hehehehe...

Bukan saja rute nya kami harus melewati kelokan2 tajam saat melewati wilayah pegunungan Seulawah Agam...yang kontur jalan nya menanjak karena ini naik ke puncak Gunung...lalu sampai di puncak tentu saja harus menuruni gunung kembali.... dan ini kami lakukan di tengah kondisi mata yang benar2 teler, kami tetap berusaha focus... konsentrasi penuh dan saling tegur sapa via rakom sambil sesekali bercanda...akhir nya tertawa... padahal ga ada hal lucu sama sekali wkwkwkwwk...


Image


Image


Image


Image


Saat menuruni Wilayah pegunungan Seulawah Agam, kami sempat berhenti di sebuah SPBU untuk rehat sejenak...dan saya ke Toilet, sekalian menunaikan ibadah sholat shubuh....karena memang sudah jam 5 pagi....sebelum melanjutkan perjalanan menuju Banda Aceh


Image


Image

:mky_02: :mky_02: :mky_08: :mky_08:
User avatar
Mr Q
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 118
Joined: Fri May 31, 2013 9:48
Location: Surabaya
Daily Vehicle: Fortuner

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by Mr Q »

F 272 wrote: Tue Feb 19, 2019 13:43 Berikutnya................... Perjalanan ternyata semakin sulit...

Dari Lhokseumawe, kami melewati Bireun (kemungkinan jembatan rusak ada di sekitar Bireun ini) lalu lanjut ke Sigli... Nah dari Sigli ini kami melewati satu rute yang cukup menguras energi...apalagi saat itu sudah jam 3 pagi menuju jam 6 pagi, tentu saja saya yakin om Q pasti setuju jika saya nyatakan inilah 3 jam terberat bagi saya dan om Q melewati rute ini...

Saya bahkan tertawa terbahak2 saat menonton rekaman DashCam milik om Q untuk keperluan pembuatan video Youtube, dimana di video om Q saya bisa mendengar bagaimana om Q berkeluh-kesah ngoceh2 sendiri tentang kondisi yang sedang dialami nya.. apalagi kalo bukan : Ngantuuukkk... mata beraaaattt... jalur nya Ampuuunnnn... kelok2...turun naik... padahal aspal nya mulus..hehehehe...

Bukan saja rute nya kami harus melewati kelokan2 tajam saat melewati wilayah pegunungan Seulawah Agam...yang kontur jalan nya menanjak karena ini naik ke puncak Gunung...lalu sampai di puncak tentu saja harus menuruni gunung kembali.... dan ini kami lakukan di tengah kondisi mata yang benar2 teler, kami tetap berusaha focus... konsentrasi penuh dan saling tegur sapa via rakom sambil sesekali bercanda...akhir nya tertawa... padahal ga ada hal lucu sama sekali wkwkwkwwk...


Image


Image


Image


Image


Saat menuruni Wilayah pegunungan Seulawah Agam, kami sempat berhenti di sebuah SPBU untuk rehat sejenak...dan saya ke Toilet, sekalian menunaikan ibadah sholat shubuh....karena memang sudah jam 5 pagi....sebelum melanjutkan perjalanan menuju Banda Aceh


Image


Image

:mky_02: :mky_02: :mky_08: :mky_08:
:big_biglaugh: :mky_01:
User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

Foto2 Gunung Seulawah Agam dalam rekaman Foto yang indah...........


Image

Image

Image

Sumber : https://www.triptrus.com/destination/19 ... lawah-agam


:mky_02: :mky_02: :mky_02: :emo-photo: :emo-photo: :emo-flowerforyou: :emo-flowerforyou:



Sedikit mengenai Gunung Seulawah Agam - Aceh....


Gunung Seulawah Agam adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Kecamatan Seulimeum dan Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Selain dikenal sebagai Seulawah Agam, gunung yang memiliki tinggi 1726 mdpl ini memiliki nama-nama lain seperti , Solawa Agam, Solawaik Agam, Selawadjanten, dan Goldberg. Kawah Seulawah Agam dikenal sebagai Kawah Heutsz dan ada juga yang menyebut kawahnya sebagai Tanah Simpago

Gunung Seulawah Agam terbentuk akibat pertemuan lempeng Indo-Australia yang bergerak relatif ke utara, menujam di bawah Lempeng Kerak Benua Eurasia. Akibat penuzaman itu maka terjadi proses peleburan (melting) kerak Samudera Indo-Autralia menjadi magma, yang kemudian menerobos kepermukaan melewati zona lemah dan kemudian membentuk Gunung Seulawah Agam.


Letak
Gunung Seulawah Agam terletak di Kec. Lembah Seulawah, Kab. Aceh Besar. Gunung Seulawah Agam merupakan salah satu gunung berapi tipe C di Provinsi Aceh, Pada tanggal 16 & 21 agustus 1975, terdengar suara gemuruh dan asap keluar dari Gunung Seulawah Agam (Sumber: Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi).


Deskripsi
Seulawah adalah nama gunung yang dikenal oleh masyarakat aceh dengan puncaknya Seulawah Agam dan Seulawah Dara dan juga sebagai Kawasan Penyangga Ekosistem Leuser, Kawasan ini memiliki luas lebih kurang 1,4 juta ha yang meliputi wilayah Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Jaya, Aceh Besar, Pidie, Bireun dan Aceh Tengah. Kawasan Seulawah dengan suhu udara minimum 19-21 C dan maksimum 25-30 C dengan curah hujan yang berkisar 2.000 – 2.500 mm pertahun, dengan ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (Mdpl).[2]

Dengan kondisi alam yang sejuk dan curah hujan yang tinggi maka didaerah tersebut banyak didapati bermacam jenis Flora dan fauna seperti : Gajah yang di kenal dengan legenda Pocut Meurahnya, rusa, harimau, beruang, kancil, babi hutan, tenggiling, Landak dan ular, juga terdapat berbagai macam jenis burung yang selalu menghiasi kawasan ini. Luasnya bukit yang terjal yang diselimuti oleh berbagai macam jenis kayu seperti meranti, copat, cemara, beramah, urip, deriam dan semantuk sehingga menjadi penyangga kehidupan bagi makhluk hidup di kawasan tersebut.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Seulawah_Agam

:big_exellent: :big_peace:
User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

Cerita Perjalanan ini akan terus berlanjut..............

Bagaimana saat kami sampai di Kota Banda Aceh.....

Kejadian2 apa yang kami alami di Pelabuhan Ulee Lheue...

Bagaimana kami menyaksikan dan mengalami sendiri kejadian2 ...penuh intrik yang hasilnya cukup diluar harapan kami di Pelabuhan yang awalnya kami harapkan bisa mengantar kami menuju Pulau Weh dengan menggunakan 2 kendaraan kami....

Kami punya data rekaman baik Foto maupun Video lengkap...

Cerita nya akan saya sajikan disini secara real.. tanpa ada yang ditutup2i...

Pantengin terus hanya di Thread ini.... di Forum serayamotor.com ..........

:mky_05: :mky_06: :mky_01:


Image



Image

:mky_02: :mky_02: :mky_02:
User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

Video2 pendek di atas adalah suasana yang sebenarnya yang kami alami dan lalui saat itu....

saya sudah posting di akun instagram 272roadventure secara live saat itu.. sehingga teman2 saat itu bisa ikut terhanyut dalam suasana perjalanan yang benar2 menguras energi, penuh dengan keringat dan kenekatan yang cukup tinggi ...

Setelah berhenti di sebuah SPBU di kaki gunung Seulawah Agam, kami kembali Gaspol berlari menuju Kota Banda Aceh yang tingga beberapa puluh kilometer lagi..dan jam sudah menunjukkan pagi hari mulai terang.... semakin dekat dengan Kota Banda Aceh kondisi jalanan semakin datar dengan aspal semakin mulus, marka serta rambu2 jalan semakin lengkap...

:mky_02: :mky_02: :mky_02: :mky_02:

Image

Image

Image

Image

:mky_08: :mky_08: :mky_08: :mky_08:


Akhirnya sekitar jam 7 pagi kami benar2 sudah mulai memasuki Kota Banda Aceh.. saya sempat melirik indikator bahan bakar yang mulai mendekati setengah tangki, maka saat terlihat ada SPBU di depan, saya segera memberikan aba2 ke om Q untuk menepi guna mengisi Solar Fulltnak kembali...

Lagi2 hati saya senang melihat body mobil semakin kotor wkwkwkwk... benar2 eksotis.. sejak dari Bogor bahkan om Q sejak dari SUrabaya sampai ke Aceh seperti inilah kotor nya...

Kami memang sudah sepakat bahwa selama perjalanan kami tidak akan mencuci mobil sama sekali, ingin tahu seberapa kotor 2 VRZ ini saat tiba di rumah masing2... aneh ya..?

:big_biglaugh: :big_biglaugh:


Image


Image


Image


Image


Image


Image

Kamis, 21 Desember 2017

DI Jadwal kami, harus nya ini merupakan : Etape 7 : Banda Aceh - Sabang


Maka, dari SPBU di Kota Banda Aceh kami langsung Gaspol lagi menuju ke Pelabuhan Ulee Lheue...

Image



Sampailah kami di gerbang Pelabuhan Ulee Lheue....

Location : https://goo.gl/maps/cycbbs7dJX62


Image


Image

:mky_08: :mky_08: :mky_08:

Terus terang, sebelum saya memulai perjalanan ini, bahkan jauh sebelum itu...berita tentang kondisi Pelabuhan ini sudah pernah saya dengar dan cukup membuat saya mengalihkan sedikit perhatian yang awalnya fokus saya tertuju kepada situasi keamanan wikayah Aceh menjadi memikirkan bagaimana kondisi Pelabuhan yang akan saya gunakan untuk menyeberang ke Pulau Weh menuju Kota Sabang.

Tapi, kemudian saya mencoba berusaha realistis saja, bahwa Perjalanan ini adalah mengelilingi Pulau Sumatera, dan Aceh adalah merupakan Ujung dari Pulau Sumatera... bahkan saya saat ini sudah berdiri dengan kedua kaki di Ujung Pulau Sumatera...


Image


Image

Artinya, sebenarnya inilah ujung Pulau Sumatera dan sudah cukup... tinggal balik saja.. dengan rute pantai Barat Sumatera, selesai .

Tapi, saya juga ingin mencoba memberanikan diri untuk mendapatkan "bonus" dengan menambah sedikit rute yaitu menyebrang ke Pulau Weh.. mengunjungi Kota Sabang dan menginjakkan kaki di Tugu Kilometer NOL yang merupakan titik awal pulau Indonesia seperti yang sering kita Dengar yaitu : Dari Sabang sampai Merauke...

Untuk menuju ke Sabang, kita harus menyeberang melalui Pelabuhan ini..bernama : Pelabuhan Ulee Lheue..

Maka, mau tak mau kembalikah perhatian saya tertuju pada kondisi Pelabuhan ini, yang setelah saya datangi ternyata kondisi nya memang sangat2 tidak sesuai dengan harapan sisi yang manis.. (harapan itu ada 2 : Manis dan Pahit) hahahaha...

Setelah melewati gerbang tiket masuk dan kami memasuki Area Pelabuhan, kami mendapati sejumlah antrian kendaraan yang Hmmm......

Ini sih rasanya tidak mungkin kami akan dapat menyeberang pagi ini... seperti jadwal yang sempat saya foto :


Image

ada 3 kali keberangkatan Kapal... Jam 07.30, jam 10.30 dan jam 16.00 Wib

Setiap Kapal dapat memuat 15 sd. 20 kendaraan, dan diantara sejumlah kendaraan itu ada jatah sekitar 5 sd 7 kendaraan pengangkut sayur mayur dan buah2an yang akan masuk ke Kota Sabang ini katanya sudah merupakan jatah tetap dan wajib di dahulukan...

Melihat antrian yang membludak, saya sedikit agak panik dan pesimis sejak pertama kali turun dari mobil untuk mengecek dan mencari informasi situasi dan kondisi di Pelabuhan ini..


Image

Saya mencoba menggambarkan peta kantong Parkir di Pelabuhan ini...

Pertama adalah Kantong Parkir Pemberangkatan Kapal jam 07.30 Pagi, ini sudah antrian sudah masuk di dalam pagar berwarna kuning, deretan kendaraan ini sudah pasti terangkut oleh kapal pertama, dan posisi nya berada tepat di pintu masuk ke Perut Kapal Ferry...

Image


Image


Image


Dan dari hasil Foto2 saya sudah terlihat.... bahwa Antrian Kendaraan untuk pemberangkatan Kapal Pertama ini sudah Penuh, pintu pagar yang mirip dengan kerangkeng itupun sudah di tutup, tidak lagi menerima antrian, artinya kami juga sudah tidak mungkin bisa berangkat dengan kapal pertama jam 07.30 pagi ini...


Sebelum saya lanjutkan kondisi pagi itu, saya berikan beberapa Foto yang merupakan Fasilitas yang ada di Pelabuhan Ulee Lheue ini...

Terdapat Toilet bersih yang terlihat bangunan fisik nya baik, tapi saya sangat kecewa saat mencoba menggunakan Toilet maupun Kamar mandi saat itu, sama sekali tidak ada aliran air bersih di lokasi itu.. entah apa alasan nya dan bagaimana pwngunjung yang membutuhkan fasilitas Toilet yang bangunan nya bagus ini jika tidak air.. saya hanya geleng2 kepala... dan tidak jadi menggunkan nya.. alias Putbal..hehehe.. :e-dance:


Selain Toilet, ada juga bangunan Mesjid / Musholla di area Pelabuhan ini, juga dengan kondisi bangunan yang baik....

Lalu ada juga bangunan utama yang cukup besar... yang bertuliskan Nama Pelabuhan, dan kami sempat foto2 di lokasi ini...


Image


Image


Image


:mky_01: :mky_01: :mky_08: :mky_08: :mky_02: :mky_02:
User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

Image

Ya, pagi itu kami benar2 "Terdampar" di Pelabuhan Ulee Lheue ini....

Peristiwa ini terjadi pada : Kamis, 21 Desember 2017, yang di Jadwal kami, harus nya ini merupakan : Etape 7 : Banda Aceh - Sabang

Mungkin terdengar seperti terlalu berlebihan jika saya gunakan beberapa kata di atas...

Terdampar.... dan Peristiwa...

Hahahaha... Tapi memang begitulah, yang saya dan om Q alami saat itu...

Rencana Perjalanan pagi itu dari Pelabuhan Ulee Lheue menyeberang ke Pulau Weh akhir nya membuat kami terkatung2 tanpa kepastian dan sangat membingungkan saya yang pertama kali menginjakkan kaki di Pelabuhan ini..

Kebingungan saya cukup beralasan, karena saya merasa melihat hal2 yang menurut saya janggal dan tidak sesuai dengan Rule yang saya tahu dari beberapa orang yang saya wawancarai minta keterangan di lokasi Pelabuhan ini.


Image


Image

Image


3 foto di atas adalah kantong parkir utama yang mirip kerangkeng karena dikelilingi pagar besi warna kuning yg letaknya berada persis di depan kapal Ferry.. ini adalah deretan kendaraan yang tiba lebih dulu di Pelabuhan dan tentu saja mendapatkan giliran pertama untuk berlayar.. jumlah nya sudah saya sebutkan di atas..skitar 15 sd 20 kendaraan saja sesuai kapasitas Kapal Ferry yang akan mengangkut menuju Pulau Weh.. Nah... ketika kami tiba di Pelabuhan, kondisi Kantong parkir ini sudah penuh.... Saat kami tiba itu kami benar2 kebingungan... tadinya sempat berusaha masuk ke dalam deretan kantong parkir utama ini dg posisi dibelakang kendaraan2 itu karena memang kami tidak tahu, maklum pertama kali kesini hehehe... saya masih ingat saat kami berhenti, juga banyak kendaraan2 lain yang berhenti seperti kami jadi saya sih merasa itu normal2 saja... tapi kemudian ada petugas yang segera memerintahkan semua kendaraan untuk pindah posisi parkir ke Kantong Parkir ke 2 ... waktu itu saya langsung menebak, kantong parkir ke 2 ini adalah untuk pemberangkatan Kapal ke 2 yaitu jam 10.30 pagi... (dan memang benar)


Lalu kami di arahkan ke kantong parkir ke 2 yang berada di sisi kiri... tetap menghadap ke arah pelabuhan tapi depan kami bukan kapal, melainkan warung2 wakan sekelas warteg / warung nasi yang banyak berdiri di lokasi itu...


Image

Pagi itu mulai terang oleh guyuran sinar mentari pagi, cuaca sangat cerah.... bahkan cenderung mulai panas terik, sementara Posisi Parkir kami di Kantong Parkir ke 2 ini juga tidak terlalu menguntungkan... karena memang bukan berada di deretan depan.. ada sekitar 3 sd 4 mobil di depan kami... dengan jumlah shaft sekitar 6 atau 7 dari kiri ke kanan... saya saat itu benar2 merasa khawatir dengan perasaan tidak menentu, saya coba turun kembali dan menghitung jumlah kendaraan yang ada di area kantong parkir ke 2 ini...

Image


Image


Image

Image


4 foto di atas adalah Kantong Parkir ke 2 yang juga saat itu sudah dalam kondisi Terisi walaupun belum penuh... Mobil saya dan mobil Om Q langsung mencari posisi yang bersebelahan dengan tujuan jika nanti mendapatkan giliran, kami bisa sama2 masuk ke dalam Kapal.. itu harapan nya..

:mky_01: :mky_01: [emo-mark-A] [emo-me-too]

Menurut hitungan saya, kami akan terangkut jika dihitung jumlah 15 sd 20 kendaraan, tapi ... terangkut nya pun berada di hitungan akhir.. artinya 2 kendaraan kami mungkin akan diposisi 4 ..3..atau bahkan 2 kendaraan terakhir yang akan masuk kapal Ferry di Pelayaran ke 2 pada jam 10.30 pagi ini..

Jadi Masih aman ...?

Yakin....?

2 mobil kami akan terangkut..?


Hmmmm.... Mustinya sih memang aman, dan kami tidak perlu kawatir, jika memang benar2 aturan dan ketentuan nya seperti itu benar2 di patuhi dan dijalankan oleh para petugas yang bertanggung jawab mengatur kendaraan2 yang akan menyeberang ke Pulau Weh di Pelabuhan ini..

Cerita seru pagi ini benar2 menjadi catatan bersejarah buat saya pribadi... dan akan saya coba ingat2 kembali untuk menyajikannya disini..

:big_childish: :big_comfort: :big_exellent: :big_smile] :big_bored:
liep
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1670
Joined: Fri Feb 14, 2014 8:01

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by liep »

F 272 wrote: Thu Feb 21, 2019 3:10 Image
avanzanya pake tongkat
User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

liep wrote: Thu Feb 21, 2019 3:48 - cut -
avanzanya pake tongkat
Padahal masih muda ya .... :mky_01: :mky_07:
User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

Lanjutt.....cerita lagi..


Waktu mulai mendekati jam 8 pagi........ dan kendaraan2 di kantong Parkir utama depan Kapal Ferry pun mulai masuk bergerak masuk ek dalam perut Kapal Ferry satu per satu.......sampai semua kendaraan dalam kantong parkir utama habis...semua sudah masuk..hal ini makin saja membuat saya deg2an... khawatir dan gelisah.. apakah benar seperti ini kondisi nya disini... mungkinkah keinginan saya berlayar menuju Pulau Weh ini bisa terealisasi ??

Keraguan mulai muncul... makin lama makin bertambah, maka saya memutuskan untuk berkeliling seluruh area pelabuhan berdua dengan om Q...

Pertama saya mengamati setiap sudut Pelabuhan... lalu mendatangi loket resmi, bertemu dengan beberapa petugas yang sedang berjaga, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan termasuk di area dekat Kapal bersandar... dari hasil pengamatan saya, memang banyak sekali faktor2 yang membuat situasi menjadi serba tidak pasti berkaitan dengan Penyebrangan di Pelabuhan ini...diantara nya : Faktor Jumlah Kapal, Jumlah Dermaga, Kondisi Cuaca.. setidak nya 3 Faktor itulah yang kemudian ber imbas kepada antrian jumlah kendaraan yang membutuhkan pelayanan berlayar menuju dan dari Pulau Weh...

Pagi itu, untuk Pelayaran pertama yang di jadwal kan jam 07.30 pagi sudah berhasil dengan Baik... cuaca cerah... bahkan sangat cerah sekali, kami semua saat itu sudah melakukan sarapan pagi di warung nasi sekitar Pelabuhan... aman lah perut semua sudah terisi, walau mata masih ngantuk hehehe...

:angel: :angel: :angel:

Tibalah saat nya ....Giliran Pelayaran ke 2... Mobil2 yang berada di Kantong Parkir ke 2 mulai di absen... satu per satu mendapatkan Giliran maju menuju ke Kantong Parkir utma yang di kerangkeng pagar warna kuning itu.... Nah.... pada Proses ini... saya sudah mulai dapat memastikan bahwa kami tidak akan ter angkut kapal untuk pelayaran ke 2, padahal hitungan saya masih bisa masuk. Lho....Kenapa..?


Image


Image


Image


Image


Image


Image


Image

Ada 2 hal yang saya coba amati, cermati dan akhirnya saya Fahami..

Pertama, jumlah yang saya hitung ternyata itu diluar kendaraan yang "Wajib" diangkut yaitu kendaraan pengangkut sayur mayur, buah2an dan komoditi lain yang harus diberikan fasilitas pelayaran untuk mensupply kebutuhan masyarakat maupun hotel2 penginapan di Pulau Weh.. sehingga hasil hitungan saya tadi menjadi buyar dan mentah kembali.. yang hasilnya adalah 2 kendaraan kami mental dari barisan kendaraan untuk pelayaran ke dua pukul 10.30 pagi.

Kedua adalah cuaca, ya... ternyata di Jam 9 pagi... yang tadinya warna langit biru... awan putih...matahari bersinar dengan terik... sekarang berubah dengan perlahan.... langit biru menjadi sedikit gelap..... dan awan putih berubah jadi abu2... matahari meredup... tanda2 mendung sudah mulai datang.. memang inilah Budan Desember... cuaca musim Hujan merata, kami pun mengalami sejak berangkat dari Bogor sepanjang perjalanan hujan - panas datang silih berganti...

Nah.... Cuaca ini jika hujan dan dinilai tidak aman untuk Pelayaran, artinya Pelayaran ke dua jam 10.30 akan di tiadakan.. batal.. cancel... digeser menjadi pelayaran ke 3 yaitu jam 4 sore... dan jika jam 4 sore cuaca masih tidak aman...akan geser menjadi besok pagi lagi yaitu jm 7.30 pagi...

Hmmm............. Makin galau.... makin gelisah... saya dan om Q seolah tidak mempunya pilihan lain..

Sementara anak - istri masih coba bertahan dalam kendaraan... mesin 2 ANF VRZ kami tetap hidupkan agar udara dari AC tetap bisa mendinginkan se isi kabin... Setelah saya dan Q berkeliling2 area Pelabuhan, kami sempat berbincang2 dengan bberapa petugas LLAJ yang ada di area tiket resmi Pelabuhan... mereka berusaha memberikan pengertian dan informasi yang sebenarnya sampai kami benar2 faham betul inilah kondisi Pelabuhan Ulee lheue di tanggal 21 Desember 2017 ........yang akhir nya Saya dan Om Q mencoba membuat alternatif diantaranya :

1. Anak istri di drop ke Hotel saja dulu... agar bisa istirahat, sementara saya dan om Q tetap menunggu di barisan antrian kapal ini.. tapi hasilnya = anak istri tidak mau pergi kemanapun tanpa saya dan om Q menemani... Luar biasa.... :thanks:

2. Kami semua Driver + penumpang ke hotel saja... menggunakan Taxi, sementara 2 kendaraan tetap berada di antrian...jika ada pergerakan, maka mobil kami akan di parkir oleh Petugas yang ada di pelabuhan, artinya 2 kunci ANF VRZ kami serahkan ke Petugas... nanti petugas akan menugaskan orang lain lagi untuk memarkir kendaraan kami ke posisi mana yang ada... maju tentunya... dan kali ini Hasil nya : kali ini giliran Saya dan Om Q yang ngga mau...wkwkwkwk :off_no:

3. Kami semua Driver + penumpang ke hotel saja... menggunakan kendaraan kami, artinya kita tinggalkan saja antrian Parkir Pelabuhan.... Trus masuk Hotel... lupakan penyeberangan menuju Pulau Weh dengan membawa 2 kendaraan kami, toh kami masih tetap bisa ke Kota Sabang besok dengan menumpang Kapal Cepat yang melayani penyebrangan penumpang saja (tanpa bawa mobil)


Akhir nya kami sepakati untuk ambil alternatif yang ke 3 :angel: :off_good_job:

Kami keluar dari Area Pelabuhan....dan masih sempat foto2 sebelum kemudian check-in Hotel di Kota Band ACeh..

Image


Image


Image


:big_smile] :big_bored: :big_comfort: :big_childish: :big_think: :big_peace:

User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

Alternatif ke 3 kami ambil dengan berbagai pertimbangan.. setelah kami mengadakan pengamatan, wawancara, konsultasi, diskusi dengan keluarga masing2..maupun dengan pihak petugas Syahbandar Pelabuhan Ulee Lheue di area kantor Pelabuhan, yang bukan saja memberikan pengertian kepada kami tap sekaligus memberikan alternatif2 solusi yang paling memungkinkan dan menyerahkan nya kepada kami kembali untuk memilih mana yang paling cocok untuk kami jalani..


Oiya, saya lupa menjelaskan bahwa sistem antrian di Parkiran Penyeberangan ini adalah : Mobil harus antri secara langsung, tidak bisa kita memesan tiket sebelum kita antri terlebih dahulu.. jadi mau tak mau mobil yang mau menyeberang harus selalu ada di dala deretan antrian...tidak bisa ditinggalkan.. karena sata antrian nya bergerak, mobil juga harus ikutan bergerak maju sedikit demi sedikit. Kebayang jika mobil kita tinggalkan dalam kondisi terkunci, ya pasti akan percuma karena mobil belakang akan segera menyalip mobil kita setelah mengetahui mobil kita tidak ditunggu pemilik nya alias ga bisa maju.


Penyeberangan di Pelabuhan ini ada 2 jenis kapal yaotu : Kapal Ferry yang bisa mengangkut orang beserta kendaraan mobil/motor nya, lalu ada Kapal cepat yang hanya mengangkut Orang saja dengan waktu tempuh lebih cepat, karena kapal ini ringan hanya mengankut orang saja..

Saat tulisan ini dibuat pada hari ini 21 Februari 2019, kejadian nya sudah lebih dari 1 tahun berlalu karena saat itu adalah 21 Desember 2017... dan saya mencoba browsing mengenai situasi di Pelabuhan pada tanggal 21 Desember 2017 lalu...dan.. Dapat..!

Image

Link nya : http://www.tribunnews.com/regional/2017 ... ni-kmp-brr

Tulisan itu disajikan 1 hari kemudian yaitu 23 Desember 2017, jadi memang saat itu kondisi benar2 tidak mendukung dan tidak menguntungkan untuk saya dan om Q menyeberang menuju Pulau Weh. Walaupun sebenar nya bisa saja saya dna Om Q berusaha lebih keras lagi... misal tetap menunggu giliran kami menuju Pelayaran ke Pulau Weh di jadwal Jam 4 sore atau mundur lebih jauh lagi ke besok tanggal 22 Desember 2017.. tapi ini akan lebih rumit karena ada banyak hal yang siap menghadang kami di kesulitan berikutnya, yaitu :

Kami akan mengalami perubahan Jadwal Perjalanan, sedangkan kami sudah memesan Hotel di Toba, Hotel di Padangsidimpuan, dan Hotel di Bukittinggi yang jumlah kamar nya mencapai 5 kamar (saya 2, om Q 1 dan om Sugi 2) dengan harga kamar yang jika di total bisa mencapai jutaan rupiah ... belum lagi proses kepulangan kami dari Pulau Weh menuju ke Banda Aceh ini juga diperkirakan akan mengalami hal yang sama dengan di Pelabuhan ini, yaitu terkendala dengan Faktor antrian & Kondisi cuaca... Hmmm.... lumayan terbayang bagaimana sulitnya saya harus berjuang mengatasi kondisi tersebut jika benar2 kami nekat ngotot nyebrang ke Pulau Weh membawa 2 kendaraan ANF VRZ kami.

:mky_01: :mky_01: :mky_01: :big_comfort: :big_comfort: :big_childish: :big_childish: :big_think: :big_bored: :big_smile] :big_dunno:


Setelah Foto2 di area Pelabuhan, kami segera menuju ke Pusat Kota Banda Aceh, dan kami segera memesan tempat ber istirahat 1 malam di Banda Aceh ..saya masih ingat saat mencari Hotel, dapatlah 1 Hotel yang bangunan dan logo nya mirip POP Hotel, tapi ini namnya :

HIP HOP Hotel...
Location : https://goo.gl/maps/UoFrVeVhmuJ2

Hotel nya tidak besar, berada di kawasan mudah akses ke jalan raya, sangat dekat dengan pusat kota, harga nya relatif murah mirip dengan POP Hotel.. kamar nya juga bersih... dan........... tidak ada Lift ...!! hal yang sebenarnya paling dihindari oleh om Q wkwkwkwk

:mky_01: :mky_01:

Saat kami tiba, waktu baru menunjukkan sekitar jam 11 siang... belum saat nya waktu Check-in, tapi Alhamdulillah kami mendapatkan ijin untuk masuk kamar lebih awal...setelah saya mengatakan bahwa kami belum tidur sejak kemarin.. :agrue: :agrue:

Saya lupa foto2 bagaimana Gedung Hotelnya, tapi ada beberapa foto di sekitar Hotel....

Image


Image


Setelah kami check-in.., kami langsung membersihkan diri dan tidur... balas dendam setelah semalam suntuk begadang menaklukkan rute dari Kota Medan menuju Kota Banda ACeh..... :angel: :angel:

Semalam suntung Gaspol... dari Kota Medan menuju Kota Banda ACeh.. pasti ngantuk dan capek.. dan pasti tidur kami akan lelap..sampai terbangun di malam hari....


Tapi ternyata tidak... Jam 3 sore saya sudah terbangun, dan memilih jalan2 berkeliling Kota Banda Aceh ...

Saya jalan duluan sedangkan om Q masih di kamar Hotel.. dan katanya akan menyusul...






Jalan2 sore di sebuah kota bernama Banda Aceh...Kota yang selama ini ingin sekali saya kunjungi... memang sangat mengasikkan

Saking asiknya...saya hampir melupakan Peristiwa tadi pagi di Pelabuhan hahahaha..








Image


Image


Image


Sekalian saya mampir ke sebuah Laundry untuk mencuci Pakaian yang sudah mulai memenuhi bagasi kami :ngacir: :e-dance:

Sesampainya di Laundry tak lama kemudian menyusul VRZ nya om Q yang juga mau mencuci Pakaian...

Image


Image


Image


Image


Setelah selesai di Laundry... saya dan om Q sepakat untuk mencari spot di pantai untuk menyaksikan SUnset sore itu sambil cari tempat makan yang asik... AKhir nya kami browsing2... dapatlah satu tempat makan lengkap dengan pemandangan sunset yang indah....bernama Banda Seafood..

Mari nikmati hidangan Seafood di Banda Aceh....

sambil menunggu Sunset...

Lupakan sejenak lelah dan letih .....







:mky_02: :mky_02: :mky_02: :mky_02:

Image


Image


Image


Image


Image


Image


Image


Image


Image


Image

Image

Image


Image


Image

:mky_02: :mky_02:

User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

Selesai makan dan menyaksikan Senset indah di Banda Seafood....

Kami bergerak kembali mengelilingi pusat kota Banda Aceh...

Kali ini mampir di Pizza Hut yang sudah beberapa hari tidak kami jumai di sepanjang jalan...sehingga anak2 senang sekali saat ketemu Pizza Hut..

Image


Image


Image

Setelah itu saya dan om Q berpisah karena om Q akan segera ke kamar Hotel untuk ber istirahat, sedangkan kami melanjutkan keliling2 kota Banda ACeh ..dan menunaikan sholat isya di :

Masjid Raya Baiturrahman


Location : https://goo.gl/maps/HFvJFbB4SQu

Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah Masjid yang terletak di pusat kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia. Masjid Raya Baiturrahman adalah simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, perjuangan dan nasionalisme rakyat Aceh. Masjid ini adalah landmark Banda Aceh dan selamat dari tsunami Samudra Hindia 2004.

Masjid Raya yang asli dibangun pada tahun 1612 di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Ada juga yang mengatakan bahwa Masjid Raya Baiturrahman yang asli dibangun lebih awal pada tahun 1292 oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah. Masjid Kerajaan yang asli menampilkan atap jerami berlapis-lapis yang merupakan fitur khas arsitektur Aceh.


Image


Image


Ketika Kolonial Hindia Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada 10 April 1873, masyarakat Aceh menggunakan Masjid Raya yang asli sebagai benteng pertempuran, dan menyerang pasukan Royal Belanda dari dalam masjid. Pasukan Royal Belanda pun membalas dengan menembakkan suar ke atap jerami masjid, yang menyebabkan masjid terbakar. Jendral Van Swieten pun menjanjikan pemimpin lokal bahwa dia akan membangun kembali Masjid Raya dan menciptakan tempat yang hangat untuk permintaan maaf. Pada tahun 1879 Belanda membangun kembali Masjid Baiturrahman sebagai pemberian dan untuk mengurangi kemarahan rakyat Aceh. Konstruksi dimulai pada tahun 1879, ketika batu pertama diletakkan oleh Tengku Qadhi Malikul Adil, yang kemudian menjadi imam pertama di Masjid Raya baru ini, dan diselesaikan pada 27 Desember 1882 ketika masa pemerintahan Sultan terakhir Aceh, Muhammad Daud Syah. Banyak orang Aceh yang awalnya menolak untuk beribadah di Masjid Raya Baiturrahman yang baru ini karena dibangun oleh orang Belanda, yang awalnya merupakan musuh mereka. Namun sekarang Masjid ini telah menjadi kebanggaan Masyarakat Aceh.


Image


Image

Pada awalnya, Masjid Raya Baiturrahman hanya memiliki satu kubah dan satu menara. Kubah-kubah dan Menara-menara ekstra baru ditambahkan pada tahun 1935, 1958, dan 1982. Hari ini Masjid Raya Baiturrahman memiliki 7 kubah dan 8 menara, termasuk yang tertinggi di Banda Aceh.

Masjid Raya Baiturrahman selamat dari peristiwa Gempa dan Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 yang hanya mendapatkan sedikit kerusakan seperti beberapa dinding yang retak. Salah satu menara 35 meter juga mengalami sedikit keretakan dan menjadi sedikit miring akibat gempa tersebut. Disaat kejadian bencana alam tersebut, Masjid ini digunakan sebagai tempat penampungan sementara untuk orang-orang yang terlantar dan baru dibuka kembali untuk ibadah setelah 2 minggu.


Image


Image

Masjid Raya Baiturrahman awalnya dirancang oleh arsitek Belanda yang bernama Gerrit Bruins. Desainnya kemudian diadaptasi oleh L.P. Luijks, yang juga mengawasi pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor Lie A Sie. Desain yang dipilih adalah gaya kebangkitan Mughal, yang dicirikan oleh kubah besar dengan menara-menara. Kubah hitam uniknya dibangun dari sirap kayu keras yang digabung menjadi ubin.

Interiornya dihiasi dengan dinding dan pilar be-relief, tangga marmer dan lantai dari Tiongkok, jendela kaca patri dari Belgia, pintu kayu berdekorasi, dan lampu hias gantung perunggu. Batu-batu bangunannya berasal dari Belanda. Pada saat penyelesaiannya, desain yang baru pada masanya ini sangat kontras dibandingkan dengan masjid-masjid khas Aceh disaat itu, yang mengakibatkan banyak orang Aceh menolak untuk shalat di Masjid Raya Baiturrahman ini, ditambah lagi karena masjid ini dibangun oleh "orang kafir" Belanda. Namun sekarang, Masjid Raya Baiturrahman telah menjadi masjid kebanggaan masyarakat Aceh.


Image

Image


Image

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Aceh terus meningkat setiap tahunnya, mereka mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang tersebar diseluruh penjuru Aceh. Salah satu objek wisata sejarah yang sangat diminati oleh para wisatawan adalah Masjid Raya Baiturrahman, para wisatawan biasanya menghabiskan waktu dengan cara mempelajari sejarah Masjid Raya Baiturrahman, menikmati keindahan arsitektur Masjid Raya Baiturrahman serta mengabadikan foto saat berada di Masjid Raya Baiturrahman.

Replika Masjid Raya Baiturrahman terletak di sebuah taman miniatur terbesar di dunia bernama Taman Minimundus di Klagenfurt, Karintia, Austria. Bangunan pada replika tersebut terlihat sangat mirip dengan aslinya. Miniatur ini menggunakan skala 1:25.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Raya_Baiturrahman

:mky_02: :mky_02: :mky_02: :emo-photo: :emo-flowerforyou:









Setelah selesai City Tour dan menunaikan ibadah sholat di Mesjid ter indah di Kota Banda Aceh ini, kami segera kembali ke Kamar Hotel untuk ber istirahat, karena besok kami harus bangun pagi2 sekali untuk menuju ke Pulau Weh... mengunjungi Tugu Kilometer Nol di Kota Sabang....


:mky_02: :mky_02: :mky_02: :big_peace: :big_peace:

User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

Sebelum tidur....

Silahkan nikmati dulu 1 Video amatir yang berhasil saya rangkai untuk Etape 6 Medan menuju Aceh ini..

Video ini bersumber dari DashCam Om Q, dan Camera Handphone F272...digabung2 jadilah sebuah Film ...

Selamat menyimak........ :mky_02: :mky_02:



:big_smile] :big_think: :big_grin: :big_bored:
User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

Barusan saya cek via Google.. ternyata sekarang kondisi Pelabuhan sudah jauh lebih baik...

Image

Sumber : http://aceh.tribunnews.com/2018/06/09/l ... ue-balohan

dan memang sudah terbukti, beberapa teman SMRT telah tiba di Sabang dengan kendaraan nya... :mky_02:

diantaranya... Om @RTB om @otnawsil :angel: :angel:
User avatar
RTB
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 78
Joined: Wed Jul 11, 2018 7:18
Location: Yogyakarta
Daily Vehicle: ANPS DAKKAR 2016

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by RTB »

Kami keluar dari Area Pelabuhan....dan masih sempat foto2 sebelum kemudian check-in Hotel di Kota Band ACeh..

Image


Image


Image


:big_smile] :big_bored: :big_comfort: :big_childish: :big_think: :big_peace:
[/quote]


Sepertinya pelabuhan Ulee lheue ini lumayan senang bersolek.... baru satu tahun yang lalu tulisan berwarna merah, tahun ini sudah berwarna kuning... Klo diperhatikan memang lebih eye cacthing... semakin lama semakin tertata baik.... :big_peace: :big_peace: :big_peace:

Image
User avatar
RTB
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 78
Joined: Wed Jul 11, 2018 7:18
Location: Yogyakarta
Daily Vehicle: ANPS DAKKAR 2016

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by RTB »

F 272 wrote: Thu Feb 21, 2019 10:45 Barusan saya cek via Google.. ternyata sekarang kondisi Pelabuhan sudah jauh lebih baik...

Image

Sumber : http://aceh.tribunnews.com/2018/06/09/l ... ue-balohan

dan memang sudah terbukti, beberapa teman SMRT telah tiba di Sabang dengan kendaraan nya... :mky_02:

diantaranya... Om @RTB om @otnawsil :angel: :angel:
Pas saya tahun kemaren kesana, utk kapal dilayani masih 2 buah kapal Ferry pengangkut kendaraan.... dan atas petunjuk Om Wahdi dan Saran serta bimbingan @otnawsil alias Om Liswanto, saya putuskan untuk menginap dipelabuhan...

Image

Dan atas dukungan dan doa dari rekan rekan SMRT akhirnya kami dapat mengaspal di Pulau Weh dengan kendaraan sendiri....:big_love: :big_love: :big_love:


Terima kasih atas dukungan Rekan-rakan SMRT semuanya.... :frm_salut: :frm_salut: :frm_salut:
User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

RTB wrote:
F 272 wrote: Thu Feb 21, 2019 10:45 Barusan saya cek via Google.. ternyata sekarang kondisi Pelabuhan sudah jauh lebih baik...

Image

Sumber : http://aceh.tribunnews.com/2018/06/09/l ... ue-balohan

dan memang sudah terbukti, beberapa teman SMRT telah tiba di Sabang dengan kendaraan nya... :mky_02:

diantaranya... Om @RTB om @otnawsil :angel: :angel:
Pas saya tahun kemaren kesana, utk kapal dilayani masih 2 buah kapal Ferry pengangkut kendaraan.... dan atas petunjuk Om Wahdi dan Saran serta bimbingan @otnawsil alias Om Liswanto, saya putuskan untuk menginap dipelabuhan...

Image

Dan atas dukungan dan doa dari rekan rekan SMRT akhirnya kami dapat mengaspal di Pulau Weh dengan kendaraan sendiri....:big_love: :big_love: :big_love:


Terima kasih atas dukungan Rekan-rakan SMRT semuanya.... :frm_salut: :frm_salut: :frm_salut:
Siaaap..om RTB, senang sekali saat mengetahui om dan keluarga bisa berkesempatan nyebrang ke Sabang dengan kendaraan kesayangan, memang kondisi Pelabuhan Ulee Lheue ini harus mendapatkan perhatian Pemerintah agar jalur pelayaran menjadi lancar sehingga masyarakat tidak kesulitan yang akan menyeberang menuju dan dari Sabang...

Ayo..Jelajahi Negerimu... !!! [emoji16][emoji16]
krniawnhdr
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1283
Joined: Thu Aug 02, 2018 4:43
Location: Jakarta

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by krniawnhdr »

mau tanya om,, saya tertarik mau flashback ke lhokseumawe karena pernah tinggal disana dari 90-94.
apa mobil jenis FWD bisa dipakai sampai tujuan om? dan untuk ketersediaan pertamina dex sepanjang perjalanan, susah kah?

note: FWD nya suv kok tapi om,hehe
asetiawan73
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 27
Joined: Thu Dec 06, 2018 18:06
Location: Tangerang Selatan

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by asetiawan73 »

krniawnhdr wrote: Fri Feb 22, 2019 8:39 mau tanya om,, saya tertarik mau flashback ke lhokseumawe karena pernah tinggal disana dari 90-94.
apa mobil jenis FWD bisa dipakai sampai tujuan om? dan untuk ketersediaan pertamina dex sepanjang perjalanan, susah kah?

note: FWD nya suv kok tapi om,hehe
saya yakin nih pasti Santa Fe sama lagi mikir Pertadex supplynya aman ngga yah kalau pake santi sampai bukit tinggi tahun lalu sih pakai H1 crdi jadi isinya dexlite tapi dibebeapa tempat sempat isi pertadex juga...

ikut menyimak yah
User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

krniawnhdr wrote: Fri Feb 22, 2019 8:39 mau tanya om,, saya tertarik mau flashback ke lhokseumawe karena pernah tinggal disana dari 90-94.
apa mobil jenis FWD bisa dipakai sampai tujuan om? dan untuk ketersediaan pertamina dex sepanjang perjalanan, susah kah?

note: FWD nya suv kok tapi om,hehe
Jakarta ke Lhokseumawe, pake FWD aman om... jalan nya aspla mulus kok...perhatikan saja video2 saya...dan foto2 di dalam Trit ini...

Lewat Lintas Timur Sumatera saja, jalur ramai 24 Jam... apalagi jika jalan siang hari...

Untuk ketersediaan PertaDEX, aman juga.. om isi saja DEX di setiap kota besar : SPBU Merak sebelum nyebrang.. SPBU sepanjang Lintas timur sampai Palembang juga ada.. lalu Kota Palembang, Kota Jambi..Kota Pekanbaru..Kota Medan... banyak semua PertaDEX..jika masih ragu, bawa saja 2 JerryCan PertaDEX yang dijual resmi...di SPBU2... itu pernah saya lakukan waktu Jelajah SUmatera Barat th. 2014 walaupun ternyata tidak terpakai, memang saya beli hanya untuk jaga2 saja... untuk utama nya sih tetap saya isi di SPBU..

Link : viewtopic.php?f=86&t=20930

Image

:mky_02: :mky_02: :mky_02:

yang kurang aman justru Pertamax Turbo... karena teman SMRT yaitu om r12qiSonH4ji pernah ada yang jalan pake VW Golf MK.VII menuju Jambi itu bekal PertaBo dari Palembang pake galon Aqua hehehe.. ini kejadian langka... sampe Jambi masih aman..tapi ketika harus pulang via Lubuk Linggau - Lahat - Pagar Alam - Batuara - Kotabumi - Lampung... jabislah persediaan PertaBo kami dalam 3 galon Aqua itu akhir nya isi pake Pertamax...

berikut rekaman foto2 nya...:

Image

Image

Image

Image

:mky_02: :mky_02: :mky_02: :mky_02:

asetiawan73 wrote: Fri Feb 22, 2019 9:28
krniawnhdr wrote: Fri Feb 22, 2019 8:39 mau tanya om,, saya tertarik mau flashback ke lhokseumawe karena pernah tinggal disana dari 90-94.
apa mobil jenis FWD bisa dipakai sampai tujuan om? dan untuk ketersediaan pertamina dex sepanjang perjalanan, susah kah?

note: FWD nya suv kok tapi om,hehe
saya yakin nih pasti Santa Fe sama lagi mikir Pertadex supplynya aman ngga yah kalau pake santi sampai bukit tinggi tahun lalu sih pakai H1 crdi jadi isinya dexlite tapi dibebeapa tempat sempat isi pertadex juga...

ikut menyimak yah
Asalkan pake manajeman pengisian bahan bakar di setiap Kota Besar, lalu di jalan jika menemukan di SPBU segera isi full tank..ditambah persiapan dalam Jerrycan sekitar 2 buah, saya rasa aman om...

:mky_02: :emo-photo: :emo-flowerforyou:
User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

Etape 7 : Aceh - Sabang

Hip Hop Hotel Banda Aceh, Jumat tanggal 22 Desember 2017


Pagi2 kami sudah bangun karena teringat jadwal kapal penyeberangan jam 7 Pagi akan berlayar...

Di jadwal kami, harus nya etape 7 ini di jalankan hari kemarin : Kamis, 21 Desember 2017, tapi karena satu dan lain hal terutama antrian penyeberangan kapal Ferry yang bener2 padat sehingga memaksa kami mengambil keputusan yang mengutamakan kenyamanan anak-istri yang merupakan bagian pentting dari seluruh perjalanan ini.

Pagi itu kami sudah siap2 dan melakukan sarapan pagi bersama di resto hotel.... istirahat yang cukup semalam di Hip Hop Hitel membuat badan terasa segar, terutama anak2... sehingga pagi itu makan pagi pun terasa bernafsu.. ini membuat kami semakin yakin bahwa keputusan yang kami ambil sudah benar, tidak memaksakan diri demi sebuah keinginan yang kadang2 saya pun merasa terlalu aneh.. hehehe... hanya ingin membawa kendaraan ke suatu tempat, memang di satu sisi itu sebuah kebanggaan dan kepuasan tersendiri, tapi di sisi yang lain itu sebuah kondisi penyiksaan untuk peserta yang turut dalam perjalanan ini karena harus rela antri di dalam deretan belasan jam bahkan bisa menjadi puluhan jam..... Edan !!!

:mky_01: :mky_01: :mky_01: :mky_01:

Image

Image

Setelah sarapan pagi kami segera meluncur menggunakan 2 ANF VRZ kami emnuju are aPelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue kembali... disana kami kembali di bantu oleh teman2 Petugas Syahbandar Pelabuhan yang kami temui kemarin di area kantor Pelabuhan, kami sudah dipesankan tiket Kapal jadi ketika kami tiba di pelabuhan sudah tinggal membayar saja di Loket, dan langsung memasuki Kapal yang menurut saya kapal nya bagus, nyaman dan cepat...


Image

Image

Image

Image

Seingat saya sekitar 1 jam saja kami berlayar dari Pelabuhan Ulee Lheue, maka tiba lah kami di :

Pelabuhan Balohan...Pulau Weh...

Location : https://goo.gl/maps/SmviBi91TdP2

Ini lah Pelabuhan yang kami dambakan sejak kemarin hehehe.... ternyata biasa2 saja... beda nya kami sekarang merasa lebih baik.. tidak antri dan gelisah seperti kemarin wkwkwkwk... karena saat ini memang kami memarkir 2 kendaraan kami di area Pelabuhan Ulee Lheue...lalu menyeberang dengan Kapal Cepat...

Image

Image

Image

Setiba di Pelabuhan Balohan - Pulau Weh... kami hanya dihadapkan dengan masalah : Transportasi, ya bagaimana cara nya kami menuju ke Tugu Kilometer Nol.... karena jarak dari Pelabuhan Balohan menuju ke Tugu Kilometer Nol itu cukup jauh...sekitar 34 kilometer dengan waktu tempuh 1 jam...

:mky_06: :mky_08:

Image


Tapi jangan khawatir.... Saat kami tiba di Area Pelabuhan Balohan, langsung banyak supir2 mobil carteran yang menawarkan jasanya mengantar kami kemanapun kami mau selama di Sabang, bahkan saya kaget jenis mobil yang digunakan pun terbilang mewah sperti yang kami sewa ini : sebuah All New Pajero Sport Dakar terbaru milih seorang teman baru kami di Sabang yaitu Pak Badi seperti yang tertulisa di Nopol ANPS nya hahaha... Mantaap Pak Badi ini...

Image

Image

Image

1 Jam perjalanan berkelok2 kami lalui...dengan pemandangan yang memang benar2 indah... di beberapa lokasi kami melihat laut yang membiru.. dengan pulau2 yang mirip dengan Raja Ampat, saat itu kami tidak berhenti...karena tujuan kami adalah Tugu Kilometer Nol, nanti arah pulang kami akan foto2 di spot2 indah...Pak Badi Faham betul apa yang kami inginkan... Oiya, Pak Badi menyarankan kami membeli tiket pulang dulu sebelum kami bergerak menuju ke Tugu Kilometer Nol, agar tiket pelayaran pulang kami sudah aman tidak kehabisan, dikhawatirkan kehabisan tiket .. Pelayaran pulang akan dilakukan jam 1 siang ini... Hmm... waktu demikian cepat berjalan... dan benar2 waktu kami sangat terbatas selama kami di Pulau Weh ini..

Memang Hari itu, rencana kami singkat saja di Pulau ini... Jam 7 pagi berlayar dari Aceh.. Jam 8 pagi tiba di Sabang, lalu jam 9.30 tiba di Tugu Kilometer Nol... Rehat sejenak.. putar2 Kota Sabang.... dan jam 12 siang harus sudah standby kembali di Pelabuhan Balohan untuk kembali ke Aceh..

Sekitar jam 9.30 kami sudah tiba di Tugu Kilometer Nol.... Semua mobil harus berhenti dan parkir di batas yang sudah di tentukan pengelola parkir Kawasan Tugu Kilometer Nol.. yang saat tu sedang mengalami Renovasi untuk memper indah Tugu ini.


Image

Image



Dan inilah............
Tugu Kilometer Nol INDONESIA.......

Location : https://goo.gl/maps/KFCKnTQ5D8Q2

Image

HAMPIR di seluruh wilayah Indonesia memiliki monumen yang berharga, termasuk Sabang dan Merauke memiliki tugu nol kilometer.

Slogan ‘Dari Sabang sampai Merauke’ dipopulerkan Presiden Soekarno dari ucapan seorang perwira Belanda bernama Jenderal J.B. van Heutsz mengklaim kemenangan Perang Aceh pada 1904, yakni “Vom Sabang tot Merauke”.

Sabang dan Merauke merupakan dua kota di ujung paling barat dan paling timur Indonesia yang sama-sama memiliki tugu Kilometer Nol.







Tugu Kilometer Nol RI biasa disebut Monumen Kilometer Nol merupakan penanda geografis yang unik di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan perannya sebagai simbol perekat Nusantara dari Sabang di Aceh sampai Merauke di Papua. Tugu ini bukan saja menjadi penanda ujung terjauh bagian barat di Indonesia tetapi juga menjadi objek wisata sejarah bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Image

Image

Image

Lokasinya terletak di Hutan Wisata Sabang tepatnya di Desa Iboih Ujong Ba’u, Kecamatan Sukakarya. Sekira 5 km dari Pantai Iboih. Letaknya di sebelah barat kota Sabang sekira 29 kilometer atau memakan waktu 40 menit berkendara.

Datanglah ke ujung barat Indonesia untuk menapakkan kaki di atas titik Kilometer Nol berbentuk lingkaran berdiameter 50 centimeter. Dengan menyambangi tempat ini nantinya akan mendapat sertifikat dari agen penjalanan sebagai pembuktian pernah berdiri di titik nol kilometer Indonesia.

Image

Image

Sebuah lagu nasional karya R. Surarjo awalnya bersyair "Dari Barat sampai ke Timur, berjajar pulau-pulau’", tetapi bait tersebut kemudian diubah atas masukan Presiden Soekarno tahun 1960-an saat mempersatukan Irian Barat ke NKRI. Perubahannya menjadi ‘Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau’. Kebanggaan itu terus berakar, dengan menanamkan kesan kuat bahwa batas barat negara Indonesia ialah Kota Sabang dan di sisi timurnya ialah Kota Merauke.

Tugu adalah simbol pengenang dimana sering kali terlupakan dengan cara tidak bertanggung jawab. Dengan menjaga keberadaannya dengan tidak melakukan aksi mencorat-coret fasilitas.



Image

Tugu Kilometer Nol merupakan bangunan setinggi 22,5 meter dengan bentuk lingkaran berjeruji. Bagian tugu dicat putih dan bagian atas lingkaran menyempit seperti mata bor. Puncak tugu ini terdapat patung burung Garuda menggenggam angka nol dilengkapi prasasti marmer hitam yang menunjukkan posisi geografisnya.

Di lantai pertama monumen terdapat sebuah pilar bulat dan terdapat prasasti peresmian tugu yang ditandatangani Wakil Presiden, Try Sutrisno, pada 9 September 1997.

:mky_02: :mky_02: :mky_02:

Image


Di lantai ini pun terdapat beton bersegi empat dimana tertempel dua prasasti yaitu prasasti pertama ditandatangani Menteri Riset dan Teknologi BJ. Habibie 24 September 1997. Dalam prasasti itu bertuliskan penetapan posisi geografis Indonesia diukur pakar BPP Teknologi dengan menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS).

Tugu Nol Kilometer Sabang tidak dipancangkan persis di garis terluar sisi barat wilayah Indonesia. Sebenarnya, masih ada pulau di sisi paling barat Indonesia yaitu Pulau Lhee Blah, berupa pulau kecil di sebelah barat Pulau Breuh.

Tugu Kilometer Nol di Sabang memiliki kembaran, yaitu di Merauke, tepatnya di Distrik Sota, Kabupaten Merauke, sekira 75 kilometer dari pusat Kota Merauke dan tiga kilometer dari Tugu perbatasan, seperti dilansir dari Indonesiatravel.

Sumber : https://lifestyle.okezone.com/read/2014 ... -kilometer



:emo-photo: :emo-photo: :emo-flowerforyou: :emo-flowerforyou: :mky_02: :mky_02:


Cukup lama kami berada di area Tugu Kilometer Nol yang pagi itu mulai di guyur oleh sinar matahari ...cuaca pagi yang cerah... Tugu Kilometer Nol ini berdiri kokoh dengan menghadap laut membiru yang terhampar luas ...

:emo-photo: :emo-flowerforyou:

Saya dan 2 cibul sempat naik ke menara Tugu Kilometer Nol ini... menyaksikan keindahan laut dari ketinggian... Sangat indah...


Image

Image

Image

Image

:mky_02: :mky_02: :mky_02: :mky_02:
User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

Wahtu sangat cepat sekali berjalan selama kami berada di Tugu Kilometer Nol ini.. tiba2 saja waktu sudah menunjukkan jam 10.30, berarti kami sudah 1 jam berada di sini... harus segera bersiap meninggalkan Tugu Kilometer Nol.. Kata Pak Badi, kami akan diajak mampir dulu ke spot Pantai yang indah untuk di kunjungi sekalian kita lewat menuju ke Pelabuhan Balohan untuk menyeberang kembali menuju Aceh..

Kami kembali Foto bersama2.. hehehe.. Sebelum meninggalkan Tugu Kilometer Nol .........

Image

:emo-photo: :emo-photo: :emo-photo: :emo-flowerforyou: :emo-flowerforyou: :emo-flowerforyou:

Setelah itu kami langsung bergerak menuju Pulang, dan benar saja.. kami diajak mampir ke sebuah pantai yang benar2 indah...

dan beberapa tempat yang menurut saya bagus untuk di dokumentasikan...


Pantai di Iboih (Sabang): Surga yang Tersembunyi di Pulau Weh ...


Location : https://goo.gl/maps/LMDBxYwRpY42

Semua diam dengan perahu kayu yang tampak mengambang di udara, tetapi sebenarnya secara perlahan bergerak sepanjang perairan dangkal Pantai Iboih: air begitu tenang dan jelas bahwa rasanya seolah-olah mengambang di udara. Pantai yang indah dan alami di Iboih pasti akan mengubah persepsi Anda tentang perahu yang datang untuk berlabuh di dermaga.


Image

Image

Pantai Iboih, juga dikenal sebagai Teupin Layeu, terletak di seberang tepi barat Pulau Weh yang legendaris, atau pulau Weh, di bagian utara Aceh, provinsi paling utara Sumatera. Bila dibandingkan dengan tapal kuda berbentuk U, Iboih terletak di kiri lengkungan. Lokasi geografis menghadap Samudera Hindia yang terbuka bagi siapa saja untuk datang atau pergi kapan saja, tapi kenangan dan pengalaman yang diterima di sini tidak akan terlupakan begitu saja.


Image

Image

Kota Iboih, terletak di Pulau Weh adalah titik paling barat dari Indonesia. Pantai Iboih (Iboih Beach) akan membawa harapan Anda atas 'keindahan alam' ke tingkat yang baru. Pulau kecil, surga yang tersembunyi sebagian besar tetap tak tersentuh oleh banyak kunjungan wisatawan, memberikan suasana yang lebih santai dan santai. Hutannya dengan baik dilindungi oleh garis pantai Iboih yang menawan, pasir keemasan yang penuh dengan batu-batu raksasa. Air dangkal laut yang begitu jelas dapat melihat dasar laut, memiliki rona kebiruan-hijau yang memancarkan perasaan damai dan relaksasi. Pantai yang tampaknya melengkung, menyerupai bibir, tersenyum dan menyambut orang-orang untuk datang dan mengambil bagian dalam kehangatan dan melihat flora dan fauna yang eksotis dari hutan hujan tropis yang merupakan bagian dari kekayaan alam Indonesia.

Sumber : https://www.pedomanwisata.com/wisata-ba ... -pulau-weh


Image

Image

Image


Image

Image

Image

Image

Image

:emo-photo: :emo-flowerforyou: :mky_02: :mky_02: :mky_02: :mky_08: :mky_08:
User avatar
F272
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 4726
Joined: Mon Apr 29, 2013 6:12
Location: Kota Bogor
Daily Vehicle: ANF 2019

Re: Referensi Rute Perjalanan Pulau Sumatera via darat

Post by F272 »

Kami pun bersiap ..untuk berlayar meninggalkan Pulau Weh...........

Terus terang, kami tidak merasakan hal-hal apapun yang sifat nya "kurang" ... walaupun memang kenyataan nya ada yang kurang, yaitu kami kurang lama berada di Pulau ini... hanya hitungan beberapa jam saja, tidak sampai 1 hari penuh... lalu kurang nya kami tidak membawa VRZ F272 dan VRZ om Q, karena 2 kendaraan kami saat ini terparkir di Pelabuhan Ulee Lheue... Akan tetapi 2 hal itu sama sekali tidak mengurangi makna dari perjalanan ini, kami tetap menikmati sekali keindahan Pulau Weh.. Khususnya Kota Sabang dengan Pantai nya yang Wow sekali, Kapan2 kami ingin kembali mengunjunginya..

:mky_02: :mky_02: :mky_02: :mky_02:

Image

Pulau Weh (atau We) adalah pulau vulkanik kecil yang terletak di barat laut Pulau Sumatra. Pulau ini pernah terhubung dengan Pulau Sumatra, namun kemudian terpisah oleh laut setelah meletusnya gunung berapi terakhir kali pada zaman Pleistosen. Pulau ini terletak di Laut Andaman. Kota terbesar di Pulau Weh, Sabang, adalah kota yang terletak paling barat di Indonesia.







Pulau ini terkenal dengan ekosistemnya. Pemerintah Indonesia telah menetapkan wilayah sejauh 60 km² dari tepi pulau baik ke dalam maupun ke luar sebagai suaka alam. Hiu bermulut besar dapat ditemukan di pantai pulau ini. Selain itu, pulau ini merupakan satu-satunya habitat katak yang statusnya terancam, Bufo valhallae (genus Bufo). Terumbu karang di sekitar pulau diketahui sebagai habitat berbagai spesies ikan.


Image


Pulau Weh terletak di Laut Andaman, tempat 2 kelompok kepulauan, yaitu Kepulauan Nikobar dan Kepulauan Andaman, tersebar dalam satu garis dari Sumatra sampai lempeng Burma. Laut Andaman terletak di lempeng tektonik kecil yang aktif. Sistem sesar yang kompleks dan kepulauan busur vulkanik telah terbentuk di sepanjang laut oleh pergerakan lempeng tektonik.[2]


Image


Pulau ini terbentang sepanjang 15 kilometer (10 mil) di ujung paling utara dari Sumatra. Pulau ini hanya pulau kecil dengan luas 156,3 km², tetapi memiliki banyak pegunungan. Puncak tertinggi pulau ini adalah sebuah gunung berapi fumarolik dengan tinggi 617 meter (2024 kaki). Letusan terakhir gunung ini diperkirakan terjadi pada zaman Pleistosen. Sebagai akibat dari letusan ini, sebagian dari gunung ini hancur, terisi dengan laut dan terbentuklah pulau yang terpisah.


Image


Di kedalaman sembilan meter (29,5 kaki) dekat dari kota Sabang, fumarol bawah laut muncul dari dasar laut.[3] Kerucut vulkanik dapat ditemui di hutan. Terdapat 3 daerah solfatara: satu terletak 750 meter bagian tenggara dari puncak dan yang lainnya terletak 5 km dan 11,5 km bagian barat laut dari puncak di pantai barat teluk Lhok Perialakot.

Terdapat empat pulau kecil yang mengelilingi Pulau Weh: Klah, Rubiah, Seulako, dan Rondo. Di antara keempatnya, Rubiah terkenal sebagai tempat pariwisata menyelam karena terumbu karangnya. Rubiah menjadi tempat persinggahan warga Muslim Indonesia yang melaksanakan haji laut untuk sebelum dan setelah ke Mekkah

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Weh


Image

:mky_02: :mky_02: :mky_02: :mky_02:


Sebelum pulang menuju Aceh melalui Pelabuhan Penyebrangan Balohan kami disarankan oleh Pak Badi untuk makan siang dulu di sebuah warung Makan dengan menu ikan bakar dan kata Pak Badi... ini Ikan Bakar nya paling enak di Sabang .. dengan harga yang sangat oke.. Kami jelas percaya karena memang pak Badi yang tahu seluk beluk Pulau ini, termasuk wisata dan kuliner nya, saya sangat bersyukur dipertemukan dengan teman baru di Sabang ini, yang banyak sekali membantu kami selama di Sabang walaupun hanya beberapa jam saja.

Sempat juga kami mampir di Tugu Kota Sabang dan kembali foto2... :emo-photo: :emo-flowerforyou: :mky_02:

Image

Image

Image

Dan sampailah kami di Pelabuhan Balohan Kembali untuk meninggalkan Pulau Weh ini...

Saya sempat berfoto dengan Pak Badi, dan staf nya yang mengurusi tiket Kapal cepat kami ...

Terimakasih banyak Pak Badi, sampai ketemu di lain kesempatan....

Image

Image

Image