Berhubung waktu nya tepat, ane bela - belain membuat review mobil ini tepat di tanggal kelahiran Mr. Soichiro Honda.
Review kali ini dalam bentuk teks... Ya simply... Karena gak ada crew yang membantu take dan tidak punya camera holder
![Monkey 01 :mky_01:](./images/smilies/mky_01.gif)
Sedikit berbeda karena ane tidak akan memakai format biasa.
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_133845a7916.md.jpg)
Honda Civic - The Game Changer
45 tahun, 10 generasi.
Tidak ada yang asing dengan nameplate Honda Civic. Nama yang begitu melegenda di jagat otomotif. Saya sendiri memiliki banyak kenangan manis dengan Honda dan Civic.
Di awal peluncurannya di Amerika, Civic populer karena saat itu sedang krisis minyak sehingga masyarakat Amerika beralih ke mobil ekonomis. Yup, mobil ekonomis. Saat itu Civic generasi 1 menjadi sebuah game changer bagi Honda dan membawa kesuksesan sampai saat ini.
Dan saya akan emphasize di kata ekonomis.
Mengapa ? Karena banyak sekali miskonsepsi tentang brand Honda, dan Honda Civic. Tapi untuk brand Honda, ya sudahlah, nanti bahasan bisa kemana - mana. Kita khusus di Honda Civic saja.
![Image](http://cdn1.autoexpress.co.uk/sites/autoexpressuk/files/styles/article_main_image/public/9/88//36169-a-hon.jpg?itok=zwsXgrvh)
Civic adalah produk Honda yang dikembangkan dengan economy in mind, tetapi di samping ekonomis, Honda ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mobil "econobox" pun bisa disulap menjadi "trackday car". Karena itu muncullah varian - varian Civic yang "sporty" seperti Type-R dan Si. Ditambah, karena mobil ini mudah dimodifikasi dan populer di kalangan anak muda, maka semakin bergeserlah pasar dan ekspektasi konsumen. Di Amerika sendiri Honda Civic terkenal sebagai mobil "ricer". Keyword berikutnya "ekspektasi konsumen".
Yup, nyaris semua orang ber-ekspektasi Civic harus menjadi mobil yang terasa "sporty", atau berjiwa muda. Padahal secara heritage, "regular" Honda Civic tidak pernah di-setting menjadi mobil yang sporty.
Suka tidak suka, ini otomatis membuat ekspektasi semua orang terhadap produk Honda menjadi sama : harus sporty, bahkan SUV sejenis CR-V sekalipun (padahal Mitsubishi Pajero tidak pernah diminta jadi sporty, walaupun Mitsubishi punya Lancer Evo). Padahal semua produk Honda selain Type-R lineup, S2000, dan NSX memang tidak disetting untuk sporty.
Mereka diciptakan untuk menjadi econobox, mobil yang ekonomis dengan tingkat refinement engineering yang baik dan mudah dirawat. Istilahnya "sensibel" untuk dimiliki. Sama seperti alasan orang membeli VW, bukan BMW.
Karena itu saya heran, heran sekali dengan orang - orang yang expect Civic "standar" harus sporty dan protes keras mobil ini pakai CVT. Secara heritage, ia mobil yang ditujukan sebagai "economy car", jadi menurut saya normal - normal saja sebuah Civic standar pakai CVT. Mobil ekonomis dengan akselerasi 0-100 di ranah hot-hatchback yang sekali lagi, itu hanya bonus.
Selama ini mesin D-series dan R-series yang dipakai di Civic sebelum - sebelumnya juga Economy engine bukan performance engine. So?
Sama bingungnya seperti kenapa CR-V yang saudara seplatform dituntut harus sporty hanya karena RE punya pengendaraan yang sporty ?
Meskipun tidak sepenuhnya ekspektasi konsumen yang salah, tetapi Honda juga turut andil karena sudah terlanjur bikin image "mobil sport" di Civic.
Honda Civic Hatchback : A Heritage
Meskipun sejak generasi EK (Ferio) Civic hanya dijual di Indonesia dalam bentuk sedan, tetapi sejatinya heritage awal Civic adalah sebuah Hatchback. Karena itu saya sangat salute dengan Honda Indonesia yang me "reinkarnasi" Civic Hatchback, kembali seperti zaman Genio-Estilo dimana mobil tersebut ditawarkan di dua versi : sedan dan hatchback.
![Image](http://image.superstreetonline.com/f/15584441+w+h+q80+re0+cr1/0112_02zoom%2Bhonda_civic_eg_coupe%2Brear_left.jpg)
Civic generasi 10 muncul di Indonesia pertama kali dalam bentuk sedan berkode FC1 di tahun 2016, pertama kali Honda "show off" teknologi mereka setelah 1 dekade terakhir nyaris menggunakan teknologi yang sama terus - menerus. Bahkan ukuran Civic FC1 tidak bisa dibilang compact lagi, karena memanjang sekitar 10cm dari Civic FD / FB. Kalau gak kebayang 10cm itu sebanyak apa, ya kurang lebih kayak Innova lama ke All New Innova itu juga nambah 10cm. Yup! Makin panjang.
![Image](https://di-uploads-pod3.s3.amazonaws.com/wetzelhonda/uploads/2016/01/2016-honda-civic-sedan-side2.jpg)
Secara styling pun mobil ini tidak bisa dibilang understated seperti generasi sebelum - sebelumnya. Mobil ini nampak lebih "berani" dan terkesan seperti sedan Eropa ketimbang Jepang. Civic bisa dibilang sudah "naik kelas" dan mengincar pasar yang lebih mapan. Ditambah harganya yang sudah dekat 500 juta, which is, hanya affordable untuk kalangan orang middle-aged. Ditambah, peraturan di Indonesia yang membuat pajak sedan lebih mahal dibanding Minibus / Hatchback. Civic pun semakin tidak affordable untuk pasar terbesarnya dulu yaitu anak muda.
[youtube]F8Lu02DxMQg[/youtube]
TVC Civic Sedan yang jelas - jelas menunjukkan siapa target pasarnya
Tahun 2017 akhirnya HPM membuat sebuah langkah berani : memasukkan model Hatchback. Ini seperti sebuah gambling, tetapi jika sukses besar akan membangkitkan semangat pabrikan lain untuk bermain di kelas ini. Kelas medium hatchback bukan kelas yang diminati banyak orang, karena hatchback identik dengan mobil "murah". Saya ingat betapa banyak orang yang salah mengira VW Golf adalah mobil sekelas Honda Jazz.
Berbeda dengan model sedan yang menyasar pasar konsumen mapan, hatchback lebih menyasar pasar anak muda yang ingin upgrade dari Honda Jazz, setidaknya itu yang disampaikan oleh petinggi HPM dan Head of Marketing Honda Surabaya Center saat peluncurannya. Harga yang ditawarkan pun 80 juta-an lebih murah dibanding versi sedan, untuk tipe entry level.
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_132911e6ab2.md.jpg)
Dan unit berwarna putih ini adalah tipe entry level. Sebagai penggemar Honda Civic, kehadiran Civic Hatchback berkode FK4 ini merupakan alternatif terbaik bagi para Civic enthusiast. Base trim (tipe S) ini memiliki price tag lebih murah 40 juta-an dari tipe tertinggi (E) ditambah diskon 15 juta saat menebusnya.
Oke langsung ke review saja sebelum tertidur baca dongeng saya.
What I Like :
1. Styling.
Personal preference, saya lebih menyukai Civic model hatchback karena terkesan sporty dan fits well dengan karakter desainnya. Selain itu, Type-R juga hanya tersedia model hatchback sehingga kalopun belum bisa nebus type-R, setidaknya ini "ekstrak" nya lah. Walaupun saya sangat yakin feel nya sangat berbeda dari Type-R.
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_132911e6ab2.md.jpg)
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_133658034ed.md.jpg)
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_215231fb142.md.jpg)
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_1332292b5f8.md.jpg)
Profile nya begitu agresif, berbeda dengan Civic FB yang masih saya pakai yang cenderung aman desainnya. Jikalau ada satu kekurangan desainnya, itu adalah knalpotnya. Mau nampak agresif tapi knalpotnya justru disembunyikan, saya dulu berharap versi Indonesia bakal dapat seperti versi Sport Touring di luar yang knalpotnya 2 buah di tengah seperti MINI Cooper, ternyata tidak.
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_13304034d17.jpg)
Ada terpikir suatu saat nanti akan convert ke model tengah... Ya semoga saja. Karena sudah ada 1 orang yang saya lihat di IG berhasil convert ke model knalpot tengah.
2. Driving Position
Posisi mengemudi di Civic generasi 10 ini mengingatkan pada sedan Eropa seperti BMW seri-3 yang bisa di-set down low sehingga terasa sangat sporty. Kontur jok dengan side support yang tebal juga memberi rasa nyaman dan mantap dibanding generasi FB.
3. It's the fastest new car available under IDR 500 Millions
Well... 0-100 in 7.5 seconds (berdasarkan pengujian beberapa media paling kredibel di Indonesia). Singkirkan pandangan jelek tentang transmisi CVT, at least it's the cheapest car under 8 secs bracket. VW Golf yang 150 juta lebih mahal dan pakai DSG saja 8.3 secs.
4. The Handling
Satu hal yang saya begitu kagum dengan Civic generasi 10 adalah pengembangan di balik kulitnya, dan semua berdampak pada handling mobil ini.
Mobil ini meskipun tidak bisa dibilang mobil sport (karena tadi saya bilang regular Civic bukan mobil sport), tapi steeringnya at times berasa seperti mobil sport. Meliuk di antara kendaraan, menikung, lane changing, membawa Civic Hatchback terasa seperti lalat. Sangat lincah. Rasio setirnya begitu agresif. Body dan sasisnya pun begitu menurut ketika dibawa nikung cepat. Meskipun secara aktual lebih lebar dan lebih panjang dari Honda Brio, tetapi manuvernya terasa lebih nikmat dibanding Honda Brio.
Profil mobil yang down-low dan posisi mengemudinya juga memberikan rasa secure ketika berlari kencang. Rasa ini tidak saya dapatkan di Civic FB. Di Civic FB seperti mengendarai sebuah Corolla atau Camry.
5. CVT
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_215313_HHTf5ef2.md.jpg)
Transmisi CVT di mobil ini berbeda dengan tipikal CVT. Pertama ia bisa melakukan virtual shifting ketika sampai ke redline, sehingga tidak ada infinite NGUUUUuuuuu.... yang menyebalkan.
Penggunaan CVT juga memberikan feel yang nyaman dan tenang di saat cruise / menanjak, berbeda dengan geared 5-AT Grade Logic Honda yang begitu lambat dan menyebalkan waktu menanjak karena sering kehilangan momentum.
6. The Engine
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_1339458e64a.md.jpg)
Seperti klaim dan data yang beredar, mesin turbo ini sangat - sangat menyenangkan. Karakter mesin turbonya seperti ingin menggabungkan ciri khas Honda yang revnya tinggi tanpa mengorbankan torsi khas mesin N/A terdahulu. Akhirnya yang kita dapatkan : best of both worlds.
Torsi yang flat sampai dekat ke puncak HP sehingga kelebihan Honda lama tetap dipertahankan dengan torsi flat yang seakan memperbaiki kekurangan mesin N/A jadul yang torsinya dikail di RPM tinggi.
7. Remote Engine Start
Saya bukan penggemar fitur, tapi fitur ini terbukti cukup membantu mengurangi rasa sumpek sebelum masuk ke mobil.
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_215724_HHT959e4.md.jpg)
8. Storage Space & Practicality
Konsol tengah punya banyak sekali tempat penyimpanan, dan bagasi lebih luas dibanding versi sedan.
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_13331050208.md.jpg)
9. Comfort
Suspensi mobil ini meskipun agak keras dibanding versi sedan, tetapi memiliki level kenyamanan yang tolerable. Yang jelas jauh dibanding kerasnya FD1. Travelnya pendek, tapi feel dampingnya seperti mobil sekelas VW Golf.
10. Exclusive
Yup, karena jarang di jalan. Beda sekali dengan naik Honda HR-V saya yang banyak temennya... Civic FB meskipun jarang di jalan tapi saya merasa kayak naik mobil dinas kantor (karena Civic FB biasanya dipake dinas kantor atau bank).
What I Don't Like :
1. Seating Adjustment
Seating adjustment manual nya sangat merepotkan karena Civic Hatchback punya level adjustment yang sangat lebar variasinya. Orang tua saya bukan penggemar posisi duduk rendah, sementara saya suka posisi down-low sampai rebah, sehingga sangat merepotkan kalau sering ganti - ganti orang.
2. Head unit
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_204748f9788.md.jpg)
Tidak ada pengatur volume di head unit, hanya bisa dioperasikan lewat setir. Selain itu pengoperasiannya lambat terkadang bikin agak emosi kalo mesti cari track favorit di antara ratusan lagu.
3. Feature
Fitur terlalu basic untuk mobil 400 juta, ayo lah, bisa kan dikasih lampu HID dan at least 6 airbag ? HR-V 1.8 saja 6 airbag, ini malah cuma 2. Setidaknya walaupun saya nggak berencana nabrakin mobil ini, tapi saya tau saya beli mobil yang value nya tinggi karena punya level keamanan yang baik. Lampu juga masih halogen kuning.
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_21521200aa6.md.jpg)
Ummmm no... this is modified already.
Masa untuk airbag aja mesti di diskriminasi ? Lampu juga kenapa susah banget ngasih HID atau LED.
This is what I don't like from mainstream brands, seakan dipaksa beli tipe tertinggi karena semua fitur safety yang lengkap disimpen buat top trim, di saat kadang ngga perlu fitur - fitur yang ada di top trim.
4. Layout interior terlalu "standar"
Meskipun saya suka level refinement interior dibanding FD maupun FB, tapi di FK justru menghilangkan beberapa ciri khas di Civic terdahulu.
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_215353_HHTf9e0e.md.jpg)
Dasbornya tidak lagi bertingkat, yang justru itu dulu ciri khas Civic FD dibanding lawan - lawannya. Pedal gasnya model gantung tidak organ, handbrake nya model elektrik.
Bahkan wiper nya saja standar, tidak model menyilang seperti FD dan FB.
5. Turning Radius
Lock-to-lock setir 2.2x dan steering ratio agresif membuat Civic FK tidak memiliki radius putar yang bersahabat untuk di jalan tikus...
6. CVT
Meskipun CVTnya saya suka, di beberapa saat ia tetap tidak menyembunyikan jati diri CVT nya. Whinning ketika akselerasi penuh masih terdengar, dan sebelum turbo spool-up terasa agak laggy. Driver harus cermat memainkan throttle supaya mobil ini nggak "lompat" karena bolotnya CVT di putaran bawah memancing pengemudi buat injek gas agak dalam. Utamanya saat mundur.
7. Turbo engine
Small Displacement Turbo tetap tidak bohong. Lag tetap terasa di waktu stop and go, di putaran bawah ia tidak se-kontan mesin R18A maupun K20Z2 di FD / FB.
8. No Manual Transmission Opt.
Meskipun CVT bukan opsi yang buruk, tetapi selalu ada tempat untuk enthusiast yang merindukan transmisi Manual. Meskipun juga saya mengatakan Civic bukan mobil sport, tetapi rasa berkendara sebuah Honda Civic Manual tetaplah dirindukan oleh para penggemarnya. Being an economy car does not mean it cannot be fun.
9. Blind Spots
... Visibilitas terutama buat liat ke belakang agak sulit karena desain pantatnya yang seksi
![Slap :big_slap:](./images/smilies/big_slap.gif)
10. Fabric Seat
400 juta.... dan kita cuma dikasih jok fabric.
Question Mark
1. Fuel Cons (masih inrayen, sementara di MID 7.8 km/l, kayaknya karena sering idling juga, jadi belum dapat data valid). Asumsi sekitar 10 - 11 km/l dalam kota.
2. Reliability (?)
3. Long-Term Maintenance Cost (?)
Conclusion
Honda berhasil membawa kembali semangat kelas medium-hatchback yang sempat pudar. Terbukti, dengan munculnya Civic Hatchback, Mazda pun ikut mendatangkan Mazda3 Hatchback kembali. Rival lain adalah VW Golf yang sayangnya 150 juta lebih mahal, Ford Focus yang ATPMnya dikabarin mau jualan lagi tapi nggak muncul - muncul, dan Subaru Impreza Hatchback yang jelas ATPMnya sudah ko'it.
Civic Hatchback, di luar semua kelemahannya, adalah mobil yang tetap pada pakem Civic : affordable cheap and cheerful economy car. Mobil yang dirancang dengan sangat baik, memiliki performa baik, dan nilai ekonomis yang baik. Plus, terlihat unik di jalan karena desainnya yang tidak biasa (hatchback besar), dan yang menambah value nya lagi adalah nilai historis dari Civic Hatchback itu sendiri.
Mobil ini menurut tuner kondang di SM juga punya potensi tuning yang besar.
Oh ya, semoga HPM juga berencana untuk meluncurkan Civic Hatchback bertransmisi Manual. Memang pasar harga segini rata - rata lebih suka Automatic, tapi tidak ada salahnya juga menampung aspirasi para enthusiast yang ingin transmisi Manual.
![Image](https://www.serayamotor.com/sg/2017/11/18/IMG_20171117_133648a648a.md.jpg)
and here it is, this review is my tribute for you, Mr. Soichiro.
![Image](https://3.bp.blogspot.com/-nfTyS1OdHig/UKcGyGGdkFI/AAAAAAAAAh8/9KSOpKxgpLk/s1600/birthday.jpg)
telat 2 jam...
![Slap :big_slap:](./images/smilies/big_slap.gif)