Pada review kali ini, saya mau membagikan pengalaman saya tentang test drive singkat bersama "all new" chevrolet trailblazer...
Kebetulan minggu kemaren sedang jalan2 sama keluarga di mall@alam sutera, lalu saya menemukan sesosok Trailblazer yang sepertinya sedang menunggu untuk saya Test Drive


sebelumnya, saya sudah pernah "TD" (Test Duduk) mobil ini waktu ada pameran di AEON Mall BSD bareng bro tokeknyungsep.. jadi fotonya agak campur2 yah karena kemaren pas TD beneran kamera saya agak bermasalah

So, let's get started..
Preview
Naming "Trailblazer" pertama kali dibuat oleh GM pada tahun 1999 sebagai upscale trim dari Chevrolet Blazer. Lalu, pada tahun 2002, generasi pertama Trailblazer diluncurkan oleh GM di amerika dengan kode bodi GMT-360. Semua trim pada saat itu memiliki penggerak 4WD, kecuali trim SS yang memiliki penggeran AWD. Pada generasi ini, Trailblazer hanya memiliki mesin bensin berkapasitas besar, karena memang hanya ditujukan untuk pasar amerika.
2002–2009 LL8 4.2 L I6
2003–2004 LM4 5.3 L V8
2005–2009 LH6 5.3 L V8
2006–2009 LS2 6.0 L V8
Semua mesin diatas dibekali dengan transmisi otomatis 4 percepatan, berkode 4L60-E. Kecuali untuk trim SS, dibekali dengan transmisi otomatis 4 percepatan berkode 4L70-E.
Mobil ini mengakhiri masa produksi nya pada tahun 2009, diiringi dengan ditutupnya pabrik terakhir GM untuk produksi truck.
Generasi kedua mobil ini diluncurkan di Bangkok Motor Show pada tahun 2012. Mobil ini diproduksi di plant GM di Thailand dan Brazil. Generasi ini memiliki 2 pilihan utama mesin, yang keduanya adalah mesin diesel, yakni 2.5l DURAMAX (150 Hp dan 350 Nm) dan 2.8l DURAMAX (180 Hp dan 470 Nm), serta 1 pilihan mesin bensin untuk pasar Brazil, Saudi Arabia, dan Afrika Selatan, yakni 3.6l V6 petrol engine, yang memproduksi 277 Hp dan bertorsi 360 Nm.
Mobil ini mendapat perubahan total, dengan semuanya serba baru. Pada tahun 2013, Isuzu me-rebadge mobil ini menjadi Isuzu MU-X, tetapi memiliki mesin yang berbeda dengan trailblazer.
Di Indonesia sendiri, mobil ini dirilis oleh GM Indonesia pada tahun 2012, tepat setelah selesai lebaran 2012, dengan trim 2.5l LT M/T 4x2 dan 2.8l LTZ A/T 4x4. Harga pada saat itu adalah 360.8 juta on the road untuk tipe 2.5 LT 4x2, serta 578.8 juta on the road untuk tipe 2.8l LTZ 4x4. Sistem pajak yang aneh untuk mesin diesel diatas 2.5l dan penggerak 4 roda, menyebabkan harga trim 2.8 LTZ 4x4 melambung tinggi dibanding lawan sekelasnya.
Pada 2014, mesin 2.8l mendapat perubahan yang sangat banyak, water-cooled variable-geometry turbocharger baru, high-pressure common-rail fuel delivery system baru, Exhaust Gas Recirculation (EGR) system baru, intake manifold baru, cylinder head baru, cylinder block baru, balance shaft unit baru dan Engine Control Module (ECM) baru. Semua perubahan itu menyebabkan tenaga dan torsi mesin naik menjadi 197 Hp dan 500 Nm.
Pada thn 2017, Chevrolet Indonesia merilis "all new" Trailblazer, dengan mesin 2.5l DURAMAX VGT dipadukan dengan transmisi otomatis 6 percepatan, dengan dua pilihan trim, yakni LT dan LTZ, dengan semua trim berpenggerak 2 roda. Mengapa "all new"? Karena sebenarnya mobil ini masih menggunakan basis trailblazer sebelumnya, tetapi dibekali dengan mesin baru, transmisi baru, desain dashboard baru, serta beberapa fitur baru. Sebetulnya, mobil ini lebih pantas disebut sebagai "major change", karena jika "all new", berarti semua bagian dari mobil ini adalah baru. Mobil ini memiliki price tag 430 juta untuk tipe LT, dan 455 juta untuk tipe LTZ. Sebuah harga yang sangat menarik dimana lawan-lawannya pada saat ini rata2 sudah menyentuh harga 500juta lebih. So, seperti apakah, Chevrolet Trailblazer 2.5 LTZ seharga 455 juta?
1. EXTERIOR

Desain Exterior mobil ini tidak terlalu mendapat banyak perubahan dibanding versi sebelumnya, ia tetap terlihat macho khas desain mobil amerika. Yang paling banyak mendapatkan perubahan adalah desain front fascia nya, dimana ia mendapat grille baru, bumper baru, serta headlamp baru. Yang disayangkan, model LTZ sebelumnya sudah mendapatkan projector headlamp, tetapi di versi faclift ini, malah kembail menjadi reflector headlamp. Tetapi, hal tsb ditebus oleh chevrolet dengan diberikannya LED DRL baru. Pada bumper depan, terdapat juga 4 titik sensor, yang nanti akan saya jelaskan kegunaannya.
Bagian samping tidak mendapat ubahan apa2, hanya mendapat desain velg baru berukuran 18 inci serta emblem "DURAMAX" besar di pintu samping depan. Mobil ini mendapat 4 buah rem cakram, yang berarti mobil ini sudah lebih baik ketimbang salah satu rivalnya yang berharga 503.2 jt. Ground Clearance mobil ini juga sangat tinggi, 221 mm untuk tipe LTZ. Sehingga, keberadaan footstep sangat dibutuhkan, apalagi untuk orang yang bertinggi dibawah 170 cm.
Bagian belakang mobil tidak mendapat ubahan sama sekali dari versi sebelumnya, taillight LED nya masih sama persis desainnya dengan versi non facelift, desain bumper juga masih sama persis. Hanya saja, kini mobil ini dibekali dengan kamera parkir belakang, serta 4 titik sensor parkir.
*ps: gambar menyusul
2. INTERIOR

Mobil ini mendapat desain center console baru, yang semakin mempertegas bahwa ia adalah mobil amerika. Terdapat HU dengan layar berukuran 8 inci di tengah, yang sudah mengadopsi sistem MyLink 2, sistem HU terbaru dari chevrolet. Sistem ini sudah mendukung android auto dan apple car play, sehingga anda bisa menggunakan smartphone anda seperti biasa jika anda menghubungkannya dengan HU mobil ini. Untuk Trim LTZ, terdapat 7 speaker dengan 1 center speaker ditengah dashboard, menjadikan suara audio mobil ini menurut saya terbaik dikelasnya. Layar kamera mundur yang ditampilkan di HU ini juga sangat besar, dengan garis pandu yang mengikuti arah setir, serta fitur Rear Cross Traffic Alert, menjadikan parkir dengan mobil ini sangat2 mudah.
AC pada mobil ini juga sudah memiliki fitur auto climate, walaupun masih single zone. Yang menarik disini adalah, layar petunjuk suhu, kecepatan fan, serta arah hembusan angin, menyatu dengan knob pengontrol AC. Hal ini terlihat unik, karena selain pertama dikelasnya, detail kecil seperti ini membuat mobil ini terasa lebih "mahal" karena yang menggunakan knob model seperti ini selain mobil ini adalah Audi A4 B.9.
Dibawah knob pengatur AC, terdapat rentetan tombol2 yang luar biasanya, terisi semua. Tidak ada tombol "dummy" seperti kebanyakan mobil dengan "spek" Indonesia. Tombol2 tersebut adalah tombol untuk mematikan/menyalakan LDWS (Lane Departure Warning System), Stabillity Control, Hill Descent Control, serta tombol untuk menyalakan/mematikan sensor parkir.

Bergeser ke arah pengemudi, setir masih memiliki desain yang sama persis dengan model sebelumnya. Dan seperti model sebelumnya juga, setir mobil ini tidak terdapat slot kosong sama sekali. Tombol2 sebelah kiri untuk mengatur HU, dan sebelah kanan untuk mengatur cruise control, yang dikelasnya saat ini hanya dimiliki oleh Isuzu MU-X dan nantinya ANPS Dakar Ultimate. Tetapi, di mobil ini, terdapat 1 tombol baru, yakni tombol untuk mematikan/menyalakan Forward Collision Alert (di atas tombol "cancel"). Speedometer mobil ini juga memiliki desain baru, dengan layar MID yang besar ditengah. Informasi yang ditampilkan sangat banyak, mulai dari average fuel consumption hingga tyre pressure monitoring. Semua pengaturan MID dilakukan dari tuas lampu sein, yang anehnya, di mobil ini peletakannya "normal", seperti layaknya mobil jepang, yakin sein di kanan dan wiper di kiri. Biasanya, mobil amerika peletakannya terbalik seperti mobil eropa. Bergeser ke kanan, terdapat pengaturan lampu yang modelnya masih khas amerika, dan untuk headlamp sudah terdapat mode "auto".
Material yang digunakan pada mobil ini tergolong biasa saja untuk dikelasnya, plastik2 yg digunakan terasa solid sama seperti ANPS, namun ia juga mendapat jahitan kulit imitasi di dasbornya seperti ANF. Ambient mobil ini juga berubah dari khas chevy2 sebelumnya, kini ia menggunakan Ambient warna putih.


Jok pada mobil ini sudah menggunakan kulit, bagian tengah kulit asli, bagian pinggir dan belakang kulit imitasi. Jok pengemudi sendiri sudah elektrik, sementara jok penumpang depan masih manual. Yang disayangkan, pengaturan setir masih terbatas hanya tilt saja, belum bisa telescopic. Sehingga, untuk posisi mengemudi saya, jika kaki pas, tangan kejauhan. Vice Versa. FYI, tinggi saya 182 cm. Posisi mengemudinya juga merupakan yang tertinggi dikelasnya, sehingga terasa sangat commanding saat menyetir mobil ini. Sementara, untuk joknya sendiri, menurut saya sudah lebih baik ketimbang model sebelumnya dan MU-X, walaupun modelnya masih sama, tetapi busa pada alas dan sandaran ok sudah lebih empuk, sehingga saat diduduki tidak terasa bikin cepat pegal2.
Storage pada mobil ini juga lumayan banyak, tidak sebanyak ANF namun lebih banyak dari ANPS. Untuk colokan charger Di depan terdapat 2 colokan 12 volt, sementara di baris kedua terdapat 1 colokan 12 volt.
Akomodasi di baris kedua terlega di kelasnya, jika bangku depan diset sesuai posisi mengemudi saya, maka saya masih mendapat sisa space legroom yang lumayan besar. Untuk Headroom sendiri juga terbesar dikelasnya, dimana jika saya duduk didalam row ke-2 ANF kepala saya sudah mentok plafon, ini masih sisa lumayan banyak. Kekurangannya, Row ke-2 mobil ini tidak bisa sliding, tetapi untuk akses ke baris ke-3 sudah one touch tumble.
Untuk Row ke-3, seperti layaknya mobil kelas ini, tidak lega sama sekali. Tetapi, untuk saya, row ke-3 mobil ini palign manusiawi ketimbang rival2nya. Dimana yang satu kepala kaki mentok, yang satu seperti duduk di dingklik, di mobil ini paling layak walaupun sebaiknya memang row ke-3 diisi oleh anak kecil atau orang dewasa bertinggi <170 cm.
Mobil ini juga sudah memiliki AC double blower hingga ke baris ke-3. Sayang, modelnya seperti AC pada bis2, sehingga kurang memunculkan kesan mewah dan juga bisa menyebabkan penumpang pusing karena AC langsung mengarah ke kepala penumpang.
Bagasi juga termasuk lega untuk dikelasnya. Kini ia memiliki separator di dek bagasi, sehingga jika kursi baris ke-3 dilipat, maka akan tercipta ruangan rata lantai, bahkan hingga ke baris ke-2 jika baris ke-2 dilipat. Sayang, pintu bagasi mobil ini belum memiliki electric tailgate, mengingat bukaan pintu bagasi mobil ini sangat tinggi, untuk orang bertinggi 170 cm kebawah akan sedikit susah untuk menutupnya kembali.
3. FITUR dan KESELAMATAN
Mobil ini mendapat BANYAK SEKALI fitur untuk dikelasnya. Mulai dari fitur2 yang seharusnya ada di mobil berharga 400jt lebih, seperti HU terintegrasi dengan fitur apple carplay dan android auto, jok elektrik, cruise control, auto headlamp, auto wiper, 8-points parking sensors, rearview camera, ABS+EBD+BA, ESC, HSA, HDC. Yang disayangkan, mobil ini hanya mendapatkan 3 buah airbags, tetapi hal itu tidak terlalu menjadi masalah karena di kelas ini umumnya hanya memiliki airbag segitu.
Di mobil ini, juga terdapat 1 fitur unik, yang sebelumnya untuk mobil harga <500 jt hanya terdapat di civic turbo, yakni remote engine start. Fitur ini memungkinkan pemilik kendaraan untuk dapat menyalakan mesin dan AC mobil dari jarak max.100 m, sehingga disaat cuaca sedang terik, kita dapat menyalakan AC mobil kita terlebih dahulu untuk mendinginkan kabin sebelum kita masuk kedalam mobil. Sayang beribu sayang, sudah bagus2 dilengkapi fitur seperti itu, chevrolet belum melengkapi mobil ini dengan keyless start system. Sehingga, kita masih harus memutar kunci untuk menyalakan mesin

Tetapi, hal tsb dapat dilupakan jika kita melihat fitur2 lain yang ditawarkan mobil ini. Saya akan urutkan 1 per satu fitur2 "ajaib" yang ada di mobil ini.
1. Forward Collision Alert : fitur ini berguna untuk memberi peringatan ke pengemudi apabila jarak kita ke mobil depan terlalu dekat atau ada potensi menabrak mobil didepan kita. Sayang, mobil ini belum memiliki fitur autobrake sehingga hanya berupa peringatan saja.
2. Lane Departure Warning : Fitur ini berfungsi untuk memberi peringatan ke pengemudi apabila kita mengemudi keluar dari garis marka jalan.
3. Rear Cross Traffic Alert : Fitur ini berfungsi untuk memberi peringatan ke pengemudi apabila ada kendaraan yang mengarah kearah kita pada saat kita sedang mundur. Peringatan berupa tanda seru dilayar HU yang muncul bersamaan dengan kamera parkir.
4. Blindspot Monitoring : Fitur ini berfungsi untuk memberi tahu pengemudi jika ada mobil di blindspot pengemudi pada saat hendak berpindah jalur.
Fitur2 tersebut sebelumnya hanya terdapat di Renault Koleos dan Mazda CX-5 untuk mobil dengan harga <500 jt, namun kini trailblazer adalah mobil termurah dipasaran yang memiliki fitur2 tersebut, dan juga trailblazer adalah pelopor penggunaan fitur2 seperti itu dikelasnya.
4. PERFORMA dan HANDLING

Trailblazer versi Indonesia saat ini dibekali dengan mesin 2.5l DURAMAX VGT, menghasilkan tenaga 180Hp@3600 RPM dan bertorsi 440 Nm@2000 RPM. Tenaga sebesar itu disalurkan dengan transmisi otomatis 6 percepatan ke dua roda belakangnya. Impresi pertama saya pada saat menyalakan mesin, "wah, halus ya.." . Yup, suara mesin mobil ini halus, seperti layaknya diesel2 modern jaman sekarang. Dari dalam, memang suara mesin masih terdengar dan getaran masih sedikit terasa, tetapi itu wajar mengingat mesin diesel memang tidak bisa sehalus bensin. Start pertama, mobil ini terasa halus sekali. Perpindahan gigi nya sangat-sangat halus, dan tidak ada jedug sama sekali. Karena area test drive hanya di dalam mall, maka saya tidak bisa mencoba mobil ini secara maksimal. Saya mencoba test akselerasi 0-60, dan hasilnya? luar biasa. Kencang, tapi sangat halus. Turbo lag mobil ini memang masih cukup terasa di putaran bawah, tetapi saat mencapai 1750 RPM keatas, tenaga dan torsi mesin ini ngisi terus hingga redline.
Pengereman mobil ini juga sangat baik. Dan yang membuat saya terkejut, saat hard braking tidak terasa diving yang berlebihan seperti layaknya mobil kelas ini. Handling mobil ini sangat mantap, saya coba tekuk setir dan tidak terjadi goyangan berlebihan dari suspensinya. Buat saya, handling mobil ini terbaik di kelasnya. Stabil, tapi tidak terlalu keras juga. Saat saya bawa ke daerah lapangan parkir yang aspalnya jelek (yang biasa ke mall@alam sutera pasti tahu lapangan parkir yang dibelakang), suspensinya mampu meredam guncangan dengan baik dan tidak membuat perut terasa terkocok2.
Steering mobil ini sangat ringan. Ternyata, mobil ini menggunakan EPS, yang merupakan pertama dikelasnya. Hasilnya, saat manuver di dalam gedung parkir, mengendalikan mobil ini tak ubahnya mengendalikan LMPV ber-EPS, hanya saja muter setirnya lebih banyak di mobil ini. Sayang, saya belum mencoba feeling dari steeringnya saat di kecepatan tinggi, karena memang area test yang sangat terbatas.
5. VERDICT
Trailblazer LTZ 2017 dihargai 455 jt oleh Chverolet Indonesia. Dengan harga segitu, ia mampu memberikan mesin dengan torsi terbesar dikelasnya, fitur terbanyak dikelasnya, akomodasi terlega dikelasnya, dan masih banyak hal lagi yang mampu ia berikan lebih dari pada para pesaingnya. Memang, mobil ini juga masih banyak kekurangan, seperti tidak adanya keyless start/stop, no telescopic steering, reflector headlamp, Jok 2nd row tdk bisa sliding. Tetapi, dengan price tag 455 jt, belum ditambah discount, menurut saya mobil ini ada mobil yang paling worth to buy dikelasnya. Jika sebelumnya hanya terdapat Isuzu MU-X untuk kelas ladder SUV dengan harga 450an jt, maka, kini ada Chevrolet Trailblazer yang menawarkan segudang kelebihan daripada rival-rivalnya seperti MU-X, ANF dan ANPS, tetapi dihargai seharga Isuzu MU-X. Maka, jika anda memiliki budget 450jt dan sedang mencari mobil baru, chevrolet trailblazer ini sangat layak untuk dipertimbangkan.
(+)
- Torsi terbesar dikelasnya (440 Nm)
- Sistem Multimedia tercanggih dikelasnya
- Banyak fitur2 pendukung pengemudi seperti ESC, HSA, HDC, LDWS, BSM, RCTA, FCA.
- Akomodasi terlega dikelasnya
(-)
- Tidak ada telescopic steering
- Belum ada projector headlamp
- Belum ada keyless start/stop button
- "chevrolet"
- "chevrolet"
- "chevrolet"
-