Perkenankan nubie untuk meripiu mobil djadoel djebot milik ane yang uda almarhum...
Honda CityZ SX8 2002....

============================
CityZ SX8 sebenarnya menggunakan basis Civic EF (4th gen) sebagai chassisnya, diberi kode chassis 3A3 untuk versi top of the line dan dibaptis dengan model SX8.
============================
Eksterior
SX8 benar2 menjadi sebuah sedan compact yang terlihat menyenangkan dan timeless. Desain 3-box nya terlihat jelas dan tegas...
Muncung panjang dengan headlamp trapesium reflektor yang manis dan bonus windshield besar. Garis di bonnet juga terlihat mengalir ke arah bumper, membentuk grill segi lima yang elegan... Dan ahoy, ada fog lamp!

Di bagian bawah muncung, diberikan deflektor plastik di pojok bumper...



Dari samping, sedan kecil sepanjang 4.27m ini terlihat manis... dengan garis bagasi yang tidak terlalu tinggi dan atap rendah 1.3m... benar2 profile elegan sebuah sedan. Velg R14 yang digunakan cukup sepadan, hanya saja kalau di upgrade ke R15 akan lebih baik.

Oh, ane dapat satu set velg baru di 2012 akhir, dikasi gratis sama bos SAVER...


Dan dari belakang... desain brakelamp trapesium dan sedikit aksen krom membuat penampilan bokong nya sederhana dan cukup nyaman di lihat.

Jujur, hingga sekarang, ane masih turn head kalau ada CityZ yang seliweran di jalan. She's still a beauty...

============================
Interior
Spartan... dan nyaris tidak ada yang berbau digital kecuali jam di tengah dashboard...
Setidaknya, kursi pengemudi empuk dengan busa jok tebal meski sudah 11 tahun.
Dash two tone dengan plastik tebal berkualitas baik dan tahan lama...

Setir 4 spoke Honda jaman jebot dari bahan poly-urethane empuk dengan grip baik meski diameternya kebesaran.
Di sisi kanan diberikan kontrol foglamp, heater kaca belakang, dan tombol pengaturan spion. Sisi kiri berisi glove box extra besar yang masih rapat panelnya.
Instrumen cluster... ala angkot. Sederhana dan mudah dibaca, tanpa optitron... bahkan jarum nya pun masih dari plastik bukan akrilik...


Center dash berwarna perak... yang untungnya masih terlihat baik setelah 11 tahun...
Dibagian atas terdapat 3 airvent AC, dan konsol AC di tengah dengan knob yang masih mulus dan kuat... Oh, khusus untuk pengatur suhu, apabila diputar full ke kanan, lampu indikator AC masih menyala tetapi suhu dan kelembaban kabin meningkat drastis... mode cabin heater: ON

Tape Kenwood sudah uzur... mekanisme untuk memasukkan kaset kadang tidak berfungsi meski urusan radio, masih bagus...
Di bagian bawah terdapat ash tray/asbak dan lighter juga lubang kecil untuk menaruh segala macam barang di sana...

Doortrim... ini yang sanggup bikin sedan seharga 200juta jaman sekarang malu...

Full softpad tebal di bagian atas, fabrik beludru halus di bagian tengah, dan softpad tipis di bagian sekitar tombol power window... Plastik di bagian handle juga kokoh dan cukup empuk.


Legroom baris kedua cukup lega... tidak lega2 amat... tetapi cukup.

Dan dengan kursi empuk yang pas kemiringannya... ane kalau duduk belakang malas bangun...


Bagasi besar... sering penuh dengan berbagai macam kargo kalau bokap nyokap ke Sby...

Pandangan ke belakang cukup lega dan luas... dan ada dua biji speaker di sana... oh, bagian belakang di lapis beludru halus yang gampang sekali merawatnya.

Hmmm... apa yang bisa diharapkan dari interior SX8 kecuali akomodasi yang cukup baik... no electronic gimmick, nothing too fancy.
============================
Under the cup!
Sebuah mesin D15A1 + ECU P2Jseries dan MUGEN POWERChip + RalcoRZ lightweight crankshaft dengan kapasitas 1493cc 4 silinder yang mampu menyemburkan 105hp @ 6000 rpm dan torsi 134nm @4000rpm dalam kondisi standar. Dengan tambahan itu, mesin dapat memproduksi 123hp @6800 rpm dan torsi 165nm @3900rpm dengan kompresi 1:10.9 untuk menghela bobot 940kg mobil ini... minus bobot ane tentu saja...

No nonsense enjin, tidak ada DBW atau TBR di sini. Mesin Honda D15 series menjadi mesin dari besi cor terakhir yang dibuat Honda. Membuat mesin ini sanggup melewati redline dan terus rev up... Injak pedal gas dan rpm langsung bereaksi...

Konsumsi bbm dalkot macet dengan driving style agresif jarang berada di bawah 1:10, rata2 1:10.8km. Bahan bakar yang ane gunakan adalah Pertamax+, mulai dari harga IDR 3800 di 2002 hingga belasan ribu di 2013. Oli selalu menggunakan Shell Helix.

Suplai bahan bakar di atur oleh 2 fuel pump..., satu di dekat tangki, satu di muncung.
Redline dimulai 6700rpm dan fuel cut off di 7500rpm. Di bawah 500rpm, mesin cenderung shaky atawa bergetar.
Top speed 191kpj dengan gear 5 di 5300rpm... ane butuh gearbox lebih baik dan ekstra gear tambahan sepertinya...

Gear 1 max 55kpj, gear 2 87kpj, gear 3 120kpj, gear 4 160kpj, gear 5 NA...
Tidak ada masalah berarti di mesin dan transmisi, selama 11 tahun, hanya 2 kali ganti busi dan 6 kali ganti aki... sisanya fast moving macam filter oli, dan air filter (4x ganti). Suara mesin masih halus setelah heavy maintenance di Juni 2012 yang berakhir dengan faktur sebanyak 1.5 halaman dan DC cukup untuk mengisi 4 tangki kapal induk. Top speed melejit dari 188kpj menjadi 191kpj setelah Workshop Manager nya ane SSI...
Doi sangat hafal dengan mobil ane ini yang dijuluki "Mobil sinting" di bengkel IMSI dan terutama, SAVER.

Kopling ringan, injak, masukkan gear 1, lepas dikit dan clutch engaged. ECU sanggup menjaga rpm hingga 100rpm jadi tidak gampang stall. Meski guncangan mesin menyeramkan.
Travel gear pendek, sangat menyenangkan untuk short throw dan ada limiter RPM, bila ngebut 100kpj dan langsung pindah gear 1, terdengar suara lengkingan dan tidak dapat masuk ke gear tsb.
=============================
Brakes
Menyedihkan...

Kaliper dan discbrake ukuran paket hemat di roda depan dan rem tromol di bagian belakang...

Gampang kepanasan dan ane uda 3x ganti brake pad dalam 10 tahun. Penggantian brake pad pertama tahun 2004 awal, penggantian kedua tahun 2008 akhir, penggantian ketiga tahun 2012 pertengahan.
Hand brake sangat pakem, cukup untuk melemparkan bokong mobil ke samping dan membuat suara decitan keras dari ban belakang. Stopping power jelek... cukup lemah. Tanpa ABS+EBD+BA... benar2 rem jaman jebot.
=============================
Steering
Hydraulic powersteering jaman jebot... Feedback sangat baik sayangnya... berat! Hampir menyamai beratnya setir SX-4... Dan sangat reliable... tidak mengalami kebocoran atau apapun hingga mobil ane jual Februari 2013 kemarin.
=============================
Sistem AC
Masih dingin... hingga teman ane yang biasanya nyetir mobil eksotik dan super mewah mengomentari: "Mobil uzur dengan AC dingin... dan interior yang cukup terawat"
Tahun 2012 sempat rusak fan controllernya, jadi fan posisi 1 tidak hidup, hanya hidup di posisi 2-3-4...
Panggil tukang repair ke rumah, bayar 50 rebu, pegasnya diganti, dan voila! hidup lagi...


Maintenance freon hanya satu kali, di tahun 2008. Hanya tambah R134a dan selesai. Kondensor Denso jaman jebot juga masih baik.
=============================
Bodi dan chassis
Sayangnya, setelah kejadian ditabrak Mitsu kepala kuning di Oktober 2008, chassis depan kanan retak. As ban depan kanan patah, velg retak, fender crumpled.

Sebelumnya, di bulan Maret 2008, sedan kesayangan ane ini disodomi IsPan terkutuk... plat di belakang bumper kiri tertekuk. Sudah direpair, tetapi ada keretakan.

Di luar kejadian mengenaskan itu, rigiditas chassis masih kuat dan bagus. Body roll dan sway tidak berlebihan dan membuat mobil stabil di tikungan.
=============================
Suspensi
SX8 menggunakan Full Independent Suspension System, tidak ada torsion bar atau wishbone di sini. Menjadikan handling baik meski cukup stiff akibat MUGEN coil spring yang ane pasang.

Mulai generasi City Aria 2003, FIS dihilangkan Honda karena biaya yang sangat tinggi.
Hingga 11 tahun, tidak pernah sekalipun ada kasus suspensi bocor atau penggantian per. Paling ganti karet bushing di 2008 November.
=============================
Ride
Di dalam kabin, dalam kondisi mesin idle, suara mesin terdengar masih halus, nyaris samar2 saja.
Posisi duduk menyenangkan. Ujung kap terlihat jelas dan besarnya windshield membuat ambient kabin lega dan blind spot minimal...

Dalam kecepatan rendah, suara ban sayup2... pindah ke paving, dan suara ban terdengar. Peredaman cukup minim... Suara angin mulai ribut saat 100kpj dan di 191kpj, horror sekali. Rattling saat melewati jalan keriting pun cukup minim, satu2nya suara yang cukup keras berasal dari pintu pengemudi gegara sill plate.
Short throw 5sp MT nya menyenangkan, sanggup mengikuti style ane yang sering quick shift... power band dan torsi mulai menyenangkan di 2700rpm ke atas... dan ane tidak pernah ragu untuk melewati redline demi mengasapi Vios atau Yasir atau Corolla.
Rpm selalu bersemangat untuk naik, seakan2 berlomba untuk mencapai redline... bahkan di gear 5 pun, ane masih merasakan power yang cukup besar... hmmm... butuh gear 6 dan jalur lurus sepanjang 5km untuk mengetes limit kecepatan mobil ini. Akselerasi 0-100 dalam 8.5detik... dan tentu saja, sisakan 2 strip bahan bakar di tangki untuk mengurangi bobot saat mengetes akselerasi... Tidak baik membawa mobil dengan tangki penuh...

Rem selalu kewalahan untuk menghentikan mobil ini dalam kecepatan 130kpj+. Sebaiknya memang rem belakang di berikan disc brake dan rem depan diberikan rem yang lebih mengigit.
Untuk kondisi stop and go, dengan kopling ringan dan enjin lumayan, sangat menyenangkan. Pun tidak perlu memikirkan bahan bakar... 1:10.8 untuk bermacet2 ria di Surabaya... Dengan kapasitas tangki 45 liter, jarak tempuh maksimal hingga jarum terkulai lemas di E adalah 667km.
Suhu kota yang panas pun bukan masalah, ada dua fan elektrik yang besar di enjin... salah satu menyembur ke manifold, satunya ke transmisi. Oktober 2008 putus satu sekring nya, bawa ke SAVER, bayar 3500 untuk sekring dan mereka memeriksa ulang sistem kelistrikan, dah, ngacir lagi...
Dalam kondisi banjir, meme ane sering nekat nyebur dengan ketinggian air yang mencapai grill depan... dan tidak pernah bermasalah satu kali pun. *ane yang kebagian nyuci di pagi hari berikutnya...*

Saat menikung dalam kecepatan 40 kpj, injak kopling, pindah ke gear 2, dan tarik rem tangan... Bokong akan membuang ke arah luar, lepas rem tangan, injak gas dalam2 dan lepas kopling... Sedikit sideways di tikungan untuk menjaga kadar adrenaline dalam darah
Understeer cukup mengerikan, tetapi mobil masih bisa dikendalikan dengan menarik rem tangan dan memberikan powaaaaaaahhhh!
What a frisky little sedan.
=============================
No pro and cons... this is a memoir of my little sedan...

Tapi ane kasi bonus poto2 terakhirnya...






After all these years, i do still love and adore this beautiful sedan...


