Kurang setuju bro. Buat gw posisi nyetir SX4 paling bagus dibanding Jazz. Namanya juga anatomi tubuh, pasti setiap orang beda2 juga sih. Cuma pilar A SX4 agak mengganggu, ketebelan dibanding Jazz baru.SaebaRyo wrote: - posisi duduk, bentuk jok, dan view ke depan. uenakkk tenannn. ud kyk mau nyetir pswt jet huahauhua
Yah, mungkin ini menunjukkan kalau variabel bebas pemilihan mobil masih cukup banyak, terutama menurut preferensi masing2 orang.
Gw sih pilih SX4 bukan karena handling/drift/modifikasi/rayuan penggunanya(yang pasti bias)/test drive/dsb, tapi karena paling cocok buat gw dari segi posisi duduk dan... Udah. Pilih mobil yang nyaman aja dipake. Lagipula gw tontonannya cuma Naruto aja, gak demen Initial D.
P.S. Bro, kalau ketemu stiker do you have a Honda? bagi2 ya, mau gw tempel di SX4 gw.
IMHO. Gak juga sih bro, istilah subjektif dan objektif juga berlaku ambigu disini. Apakah APV lebih jelek daripada Avanza? Apakah Nissan Serena lebih jelek dari Innova? Dari segi kualitas maupun peruntukkan?eresiie wrote:Tapi kalo melihat angka penjualan, mungkin lebih objektif kali ya ?
Penilaian objektif sesuatu juga perlu ditanya kembali, apakah nilai yang dihasilkan tersebut didapatkan dari pemikiran subjektif atau objektif? Semisal: Kenapa lebih banyak orang membeli Avanza dibanding APV, dan bahkan Xenia? So pasti, karena merek Toyota. Harga jual kembali tinggi dan katebelece lainnya... Karena harga jual kembali Xenia lebih rendah. Lalu dari segi peruntukkan, APV superior dari segi ruang kabin... Tapi tetep kalah dari Avanza... Kenapa? Desain? Merek? Harga jual kembali? After sales?
Hal tersebut yang mendorong penilaian subjektif dan objektif dari segi penjualan jadi perlu ditanyakan kembali. CR-V penjualannya tinggi, lalu disalip X-Trail, lalu disalip lagi oleh CR-V. Apakah ada kriteria objektif atas susul menyusul angka penjualan itu? Gak mungkin dong kualitas salah satu mobil menurun dan meningkat. (hint: sales-nya dipecut)