Proton Exora - PART 01

[DOHC]

coba googling aja om, kalo yg ane liat sigh di website proton malaysia nya, kayanya exora ini mpv pertama mereka... lagian bertaon2, proton kayanya lebi terkenal buat sedan dehh... dgn andalan mereka proton saga (iswara).... nah kalo yg biasa bikin mobil nasional non sedan itu kerjaan nya si perodua, tapi perodua pun jg rata2 bikin nya sigh suv (taruna based)... jadi yah bole dbilang exora itu mpv pertama malaysia...







*walaupun kaga asli malaysia jg sehh

[teketak]

coba googling aja om, kalo yg ane liat sigh di website proton malaysia nya, kayanya exora ini mpv pertama mereka... lagian bertaon2, proton kayanya lebi terkenal buat sedan dehh... dgn andalan mereka proton saga (iswara).... nah kalo yg biasa bikin mobil nasional non sedan itu kerjaan nya si perodua, tapi perodua pun jg rata2 bikin nya sigh suv (taruna based)... jadi yah bole dbilang exora itu mpv pertama malaysia...







*walaupun kaga asli malaysia jg sehh

- Iya bener oom... exora adalah MPV pertama Proton.. bisa dikatakan 100% bikinan anak tempatan.
- exora mobilnya masih terlalu baru.. kurang lebih 7 bulan , minor defect pasti ada. dan ga ada mana2 mobil yg perfect 100% oom.

- Btw skrg telah diproduksi exora Low-line untuk melawan MPV Alza dari Perodua .. MPV Alza adalah rebadge dari daihatsu passo sette , versi malaysia punya telah dirubah sedikit... bahkan tampak lebih cantik. tetapi safetynya ga spenuh passo sette.

The new Proton Exora Basic (also known as the B-Line) is Proton’s cheapest Exora variant, priced at only RM57,548.00 for the manual transmission solid white model for the Peninsular Malaysia. The following is the full price list:
Model West Msia East Msia
Exora Basic (Metallic) RM57,998 RM60,598
Exora Basic (Solid) RM57,548 RM60,148

It is available at all Edar and EON branches nationwide and the booking fee is RM500. Here’s a list of what has changed compared to the M-Line and H-Line:

* Manual transmission only
* Driver airbag only
* Seatbelt pretensioner for driver only
* Passenger airbag replaced with tissue box holder
* No front seat back pockets
* No grocery hook at the front passenger seat
* No aircond outlet for 2nd row, but 3rd row outlets remain
* Fabric flat knitting for the seats (M-Line uses fabric flat woven)
* Only 2 headrests for the second row
* No third row headrests
* No door trim inserts
* No assist grip for the third row
* No inner carpet deck box
* No luggage lamp
* No rear power socket
* Matte black finishing for gear knob, panel shift lever, door inner handle, center panel finishing, side mirror hosing finishing, exterior door handle, rear garnish
* No front grille garnish
* No front fog lamp
* 15 inch steel wheel with cover
* No reverse sensors
* No ABS and EBD

On another note, if you’ve ran out of ideas of a family activity this weekend, you can check out the “Proton 4 You” customer appreciation event held at all Proton Edar and EON outlets throughout Malaysia.

They’ve planned a variety of family-oriented programs at all outlets such as coloring contests, family quizzes and games wih prizes to be won. Proton will also throw in free personal assurance worth RM10,000 for all customers who book a Proton car on that weekend. There will also be Proton iCare teams at almost every outlet to perform free 20-point car inspections.

[zweifellos]

beda exora yang beredar di indonesia ama yang exora basic bisa ditampilkan om teketak?
kalo boleh sekalian perbedaan harga kedua nya (dalam ringgit malaysia pun tak apa).

thanks sebelumnya.

[teketak]

beda exora yang beredar di indonesia ama yang exora basic bisa ditampilkan om teketak?
kalo boleh sekalian perbedaan harga kedua nya (dalam ringgit malaysia pun tak apa).

thanks sebelumnya.

Exora Basic belum masuk Indonesia. ( hanya manual, belum ada automatic)
The Exora Basic (Metallic) RM57,998 - barangkali kurang lebih Rp 161 juta
The Exora Basic (Solid) RM57,548 - ''

Beda Exora Basic ama Exora M- Executive dan supreme telah disebut di atas.

The Proton Exora MPV 1.6 CPS M-Line (executive) with Automatic Transmission
* Price : RM 69,998 - kurang lebih Rp 182 juta
The Proton Exora MPV 1.6 CPS M-Line (executive) with Manual Transmission
* Price : RM 64,548 - kurang lebih Rp 192 juta

The Proton Exora MPV 1.6 CPS H-Line (supreme) with Automatic Transmission sahaja.
* Price : RM 75,998 - kurang lebih Rp 218 juta

[maxx]

beda exora yang beredar di indonesia ama yang exora basic bisa ditampilkan om teketak?
kalo boleh sekalian perbedaan harga kedua nya (dalam ringgit malaysia pun tak apa).

thanks sebelumnya.

Exora Basic belum masuk Indonesia. ( hanya manual, belum ada automatic)
The Exora Basic (Metallic) RM57,998 - barangkali kurang lebih Rp 161 juta
The Exora Basic (Solid) RM57,548 - ''

Beda Exora Basic ama Exora M- Executive dan supreme telah disebut di atas.

The Proton Exora MPV 1.6 CPS M-Line (executive) with Automatic Transmission
* Price : RM 69,998 - kurang lebih Rp 182 juta
The Proton Exora MPV 1.6 CPS M-Line (executive) with Manual Transmission
* Price : RM 64,548 - kurang lebih Rp 192 juta

The Proton Exora MPV 1.6 CPS H-Line (supreme) with Automatic Transmission sahaja.
* Price : RM 75,998 - kurang lebih Rp 218 juta

Loh kok yg M-LINE A/T lebih murah dari pada M/T????? .. knp di indo terbalik?... atau salah tulis?

[teketak]

hahaha.. maaf oom... gw salah tulis tuh.. terbalik

[zweifellos]

thanks om teketak, beda sekitar 20 juta gitu ya.

[chim83]

Wah sepertinya ada yg tidak tahan panasnya sampai mulai berhalusinasi
Ngemeng banyak2 jg percuma

@jeifung
Sepertinya klo mo buat kunci duplikat mesti ke showroom n bawa plat besi yg ada nomornya(lebih dari 20rb melayang)
Tidak bisa ke tukang kunci biasa, soale mobil kaga mo di starter klo nga ada immobilizer yang ada di palkunnya.
Klo di bungkus aluminium foil bukannya tambah kenceng signalnya ? CMIIW

[jeifung]

Mau share long-weekend kemarin, dari Jakarta (Serpong) ke Jogja via Pantura (mampir & nginap di Purwokerto dan Kebumen) pakai Exora Matic, isi premium. Cuaca mendung, hujan di jalur selatannya saat pergi, saat pulang terbalik, hujan dari mulai masuk Cikampek s/d serpong. Penumpang 4 orang dewasa, 2 anak 10 & 8 tahun (PP).
Di MID average konsumsi bahan bakar 10,5 liter / 100 km, artinya rata2 sekitar 9,5km / liter (boros atau ga ya ?)
Kena macet sekitar 2 jam waktu berangkat, dan 1,5 jam waktu pulang.
Di MID tertera : ODO = 1600 km, Mesin Nyala : 36 jam (artinya rata kecepatan kendaraan : 1600 / 36 = 44,4 km / jam, Average : 10,5 liter / 100km, Sisa premium to empty : 50 km
Beli premium sejak beli : 150 rb + 250 rb + 200 rb + 200 rb : total = Rp. 800.000
Ekuivalen dg premuim = 800.000 / 4.500 = 178 liter
FC hitung manual : Jarak yg ditempuh / liter = 1600 + 50 = 1650 / 178 = 9,3 km / liter
Tidak jauh dari perkiraan semula : FC dalam kota = 9km / liter, luar kota = 11km / liter.

Suspensi lebih empuk dibanding Innova, akselerasi juga lebih baik utk jalan rata.
Utk jalan tanjakan (di Purwokerto banyak jalan tanjakan), gigi 2 dan 3 nya lemot, mesti sering pindah dari D, 3 , 2. Posisi L ga pernah dipakai karena posisi 2 cukup sudah. Sepertinya matic-nya masih belum pintar banget, waktu jalan naik, tapi waktu turunan, posisi gigi tidak loss ke poisi 4, melainkan ke 3 walau di D, jadi engine break berfungsi baik.

Demikian share pakai Exora Matic, mudah2an bermanfaat.

[GTR]

waduh.. itu suspensi blakang masi ngayun apa tuh... ane aja dulu ber 8 plus barang bawaan pake ipah aja kluar kota ngeri banget... suspensi blakang serasa ga maen gt...

bantingan jadi keras kalo lewat jalan rusak...

aha. itu maksudnya. saya pun (sepertinya) mengalaminya juga.

suspensi inova ke-limit bump-stop kalo berat..

[teketak]

Proton Exora in International Bangkok Motor Expo

vid http://www.youtube.com/watch?v=JPedGMngrMU

Proton Sales in International Bangkok Motor Expo - so far in top 10

http://www.motorexpo.co.th/2009/bestsell.php

[teketak]

Info penting yg hampir complete tentang exora. donlod pdf file di sini http://d.yimg.com/kq/groups/22432659/11 ... erview.pdf

[KuCrut]

Ada nggak yang sudah beli/pake Exora kemudian menyesal atas pilihannya ....?

[jeifung]

Saya pemakai exora dan tidak menyesal membelinya. Berikut alasan kenapa saya tdk menyesal :

Mobil ini dari sisi harga sangat bagus, karena disitu ada teknologi : mitsubhisi (mesin), lotus (body) dan siemen (elektrik).
Mesin, dg 1600 menghasilkan 125 HP, dg berat 1422kg, diperoleh ratio 88 bhp lebih unggul dibanding innova yg hanya 85 bhp.
Body & Safety, teknologi BCM Body Control Module (biasa dipakai oleh BMW, Mercy dll), dg teknologi hydro yg membuat ringan dan aman, bintang 4 dari eurocap, ABS, EBD, Airbag.
Elektrik, menggunakan teknologi siemen, lengkap (termasuk alarm, immobilizer, MID, Home Follow, dll)

Yg belum terbukti hanya resale value, namun utk harga kurang dari 200jt, kita sudah menikmati harga mobil 300jt.
Jadi 100jt itu sudah kita dapat di depan, sebagai pengganti resiko resale value bila nanti dijual.

[Captivated]

nice

[jeifung]

Ini data yg saya kutip dari internet (Livina di luar Indonesia 1,600 cc - Rondo / KIA)

Firstly I think I have to address the actual dimensions of the car, because when you buy an MPV what you are looking for is essentially a big box to fit your family in. There has been some revision to the data that Proton provided us during the prototype test drive (particularly the weight, which is now heavier – 1422kg for M-Line and 1442kg for H-Line). Here are the final specs of the Exora in comparison to its competitors.

Exora Livina 1.6 Avanza 1.5 Rondo Innova
Weight 1,422kg 1,245kg 1,120kg 1,563kg 1,575kg
Length 4,592mm 4,420mm 4,150mm 4,545mm 4,580mm
Width 1,809mm 1,690mm 1,630mm 1,800mm 1,770mm
Height 1,691mm 1,590mm 1,695mm 1,650mm 1,755mm
Wheelbase 2,730mm 2,600mm 2,655mm 2,700mm 2,750mm
Track (F) 1,542mm 1,470mm 1,415mm 1,573mm 1,510mm
Track (R) 1,530mm 1,475mm 1,425mm 1,569mm 1,510mm
Fuel Tank 55L 52L 45L 55L 55L
Power (hp) 125hp 104hp 108hp 142hp 134hp
Torque (Nm)150Nm 150Nm 141Nm 189Nm 182Nm
kg/Nm 9.48 8.3 7.94 8.27 8.65

The power figures above are quoted in horsepower, which has been converted from most of the “PS” measurements that Japanese companies use. As you can see the weight is now heavier, which would throw off all our previous calculations on the Exora’s power to weight ratio.

The Exora’s 125 horsepower has to pull 1422kg of weight now which means 11.376kg per horsepower, which is actually one of the better performing numbers among its competitors unfortunately the amount of weight that each Newton Meter has to pull is one of the worst. It’s the amount of torque and the torque curve that matters when it comes to pulling a lot of weight.

[jeifung]

Sharing lagi, minggu lalu, test sekali lagi ke Jogja (PP), hanya sekarang lewat Jalur Selatan (Cipularang, Bandung, Nagrek, Tasik, Wangon, Purworejo, Jogja, Kaliurang). Kondisi jalan, baik tidak ada kerusakan jalan, relatif lancar, cuaca mendung / hujan, macet hanya saat balik ke Jkt, saat masuk ke Bandung (40 menit) dan saat masuk Jkt di tol cikampek (30 menit).

Melalui jalur Nagrek - Tasik, jalan penuh dg tanjakan dan turunan, ada bbrp yg saya amati dari a.l. :
1. Saat tanjakan, respon pergantian gigi menurut saya kurang responsif (kurang sensitif), jadi pada sebagian jalan tanjakan yg curam (masuk gigi d2), saat kick-down, tidak pindah ke gigi-1, jadi harus manual pindah ke gigi 1 (d1). Saya tidak puas dg ECU saat tanjakan.
2. Saat turunan, sensor / response pergantian sangat bagus, ECU langsung tahu saat kita melepas gas + ngerem dan saat itu juga automatis gigi pindah dari 3 ke 2 (bila posisi di d3), atau dari d ke 3 (bula posisi di d). Ini identik bantuan rem mesin pada mobil manual. Saya puas dg ECU saat turunan .

Di Jogja seperti mobil "asing", karena ngga pernah ketemu exora, jadi bahan "penglihatan" dan show-room berjalan ... (proton mestinya bayar fee .. - banyak family yg test drive dan "saya sensor" response mereka, krn ini bukan tread jualan.

Saat balik ke Jkt, di nagrek hujan cukup lebat, jadi macet, tdk ada masalah pakai d1 dan d2. Konsumsi BBM luar kota 1:10 (jalur selatan + cipularang = Jkt - Jogja PP)
Konsumsi BBM dalam kota 1:9 (Serpong dan sekitarnya).

Demikian share dari saya.

[zweifellos]

mantap om jeifung share pengalamannya. menurut saya, dari yang kek gini banyak info bermanfaat buat pengguna proton atau calon pembeli.

itu model transmisi otomatisnya mirip punya xenia/avanza ya? sori nih, ga tau pembanding ke yang lainnya soalnya cuman tau xenia/avanza aja buat yang pake D-3 gitu (itupun liat dari tabloid ).

enak dong om mobil unik, ga ada yang lain. mungkin merasa 'kesepian' tapi enaknya ya jadi bikin orang bingung atau terkesima.

masalah kenyamanan dalam perjalanan gimana om (kalo dari postingan om, sepertinya rute yang dilalui jalannya bagus)?

[estear]

Oom Jeifung, apakah pernah menanyakan pada saat servis ECU exoranya bisa disetel untuk memberikan torsi yang lebih besar pada putaran mesin rendah?
Saya punya yang m-line manual, mesinnya kayak mau 'stall' - terutama pada tanjakan - bila rpm nya rendah..
Pernah tau ga ya, apakah ecu nya akan menyesuaikan dengan gaya mengemudi kita atau tidak?
Saya suka menggunakan IFC (instantaneous fuel consumption) untuk mengenali karakteristik mesin campro cps dan mengatur gaya mengemudi saya agar mendapatkan pemakaian bbm yang paling minim. Di jalan tol, saya bisa melaju dengan 95 km/jam dengan IFC sekitar 5 l/100km. Saya selalu sedapat mungkin mencoba menargetkan angka IFC di bawah 10 l/km...
Mungkin kalau yang automatik perpindahan giginya sudah disinkronkan dengan campro CPS nya ya?

[jeifung]

Untuk Model matic Exora serupa dg toyota avanza/xenia matic (model berliku), kenyamanan seperti naik grandis (minus kemewahan dan tenaga mesin), lebih lapang dan lebih lincah dibanding innova (volume exora 8,5 m3 - innova 8m3).

Untuk IFC, saya amati untuk matic bila speed antara 10 - 30km paling irit pakai d2, bila speed 30-60km pakai d3, di atas 60 pakai d.
Di meter IFC utk kondisi di atas bisa tercapai 5 - 9 liter / 100 km, rpm berkisar di 2500 - 4000 yg paling efisien.

Belum pernah tanya utk merubah "software" ECU, coba nanti service 5000 saya tanyakan.
Untuk gejala stall di tanjakan, (stall yg dimaksud apakah "kempos" dalam bhs jawa, lost-power walau diinjak gas sudah tidak respons), menurut saya terjadi pada semua mobil / mesin, krn setiap mesin/mobil pasti punya batasan utk naik di sudut tanjakan maksimal.
Memang pada gigi-2, exora matic (karakteristik gear sama dg grandis), paling terasa gejala stall/kempos ini, seandainya maticnya CVT atau 5 gigi mungkin akan lebih sempurna.

Demikian bapak-bapak menurut pendapat saya, mohon maaf bila ada kata-kata yg tdk berkenan. Happy New Year 2010.

[estear]

Saya pernah baca di Motor Trader Malaysia, kalau untuk pasar Indonesia, Exora di tune untuk RON 88 (Premium). Kalau ini benar, bisa saja karakteristik Campro CPS nya jadi ga optimal... Nanti saya coba cari tahu melalui i-care Proton Malaysia, siapa yang bisa diajak diskusi soal ini...

[jeifung]

Ini saya kutip dari internet, kemungkinan besar benar bahwa Exora di Indonesia diubah utk RON88. Yg jadi pertanyaan adalah apakah dg mengubah ECU, otomatis MID (Fuel Consumption Average) juga berubah sesuai RON88 atau ada perbedaan/kesalahan pembacaan yg besar ? Namun dari perhitungan manual saya pada posting dahulu, akurasi MID cukup baik dan sesuai utk RON88.

"The Campro and most Proton engines should be able to run on RON95. Most Japanese-based engines were tuned for RON95 which was the 'regular' grade in Japan. For Indonesia, Proton will tune the Campro in the Exora to run on RON88, but this will mean a slight reduction in power too"

[estear]

Saya sempat baca-baca sedikit mengenai Campro CPS...kerja CPS rupanya mirip VTEC nya Honda, ada pengaturan CAM/langkah katup sesuai dengan putaran mesin sehingga kinerjanya tetap baik (torsi & daya) dalam putaran rendah maupun tinggi. Teknologi ini merupakan hak paten Lotus yang konon juga digunakan oleh Porsche dengan lisensi dari Lotus.
Selain CPS, Campro juga dilengkapi dengan Variable Intake Manifold (VIM) untuk lebih menyempurnakan pembakaran dengan mengatur jalur aliran udara, panjang untuk rpm rendah dan pendek untuk rpm tinggi (drive by wire). Teknologi ini lazim digunakan oleh Audi, Jaguar dsb.
Jadi sebetulnya teknologi mesin dari Exora cukup canggih, walaupun bukan teknologi yang mutahir, dan dalam hal ini peran ECU sangatlah penting karena kinerja CPS dan VIM sepenuhnya diatur oleh ECU.
Karena mesin ini juga digunakan oleh Satria Neo dll. yang ingin saya ketahui sebenarnya adalah apakah setting ECU nya sama untuk Neo - kecil, sporty, lebih mementingkan akselerasi - dan untuk Exora - besar, people carrier, lebih mementingkan torsi - walaupun di 'tune' untuk bensin dengan RON 88.
Disamping itu, karakteristik jalan di Indonesia - di daerah pemukiman penuh polisi tidur, jalan berlubang dan di jalan protokol sering terjadi kemacetan - maka mesin akan sering beroperasi di rpm rendah, stop & go...yang tentu bisa berbeda dengan di Malaysia sana sehingga bila ECU tidak disetting yang lebih sesuai, tentu pemakaian BBM dapat menjadi boros...Andai ada yang mempunyai jawabnya...

[jeifung]

Sharing (lagi) ttg Fuel Consumption (FC) Exora :

1. Test Eco-drive (serpong - tambun : kombinasi tol + dalam kota (sedikit)):
Dari Serpong ke Perumahan Grand Wisata (Bekasi timur), Exora Matic, Premium, isi 3 dewasa 4 anak, cuaca mendung, rute : serpong, alam sutera, kb jeruk, cawang, tol cikampek, keluar tambun, total 60 km, kecepatan di tol dijaga : 60 - 100 km /jam, di MID diperoleh 7,5 liter /100km = 1liter : 13km.

2. Test Eco-Drive (tambun - serpong : tol only)
Dari masuk pinto tol tambun (reset MID), tol simatupang, bintaro, serpong (BSD), isi 3 dewasa 4 anak, total 50km, speed dijaga 60 - 100km/jam, di MID didapat 7 liter / 100km = 1liter : 14km.

Not bad juga FC di tol, selama ini kalau dipakai di seputaran serpong di dapat 1liter : 9km.

[estear]

Pastinya km sudah lebih dari 3000 km ya? Menurut manualnya, kinerja mesin optimal kalau sudah lebih dari 3000 km...