Good review .. base on personal experience.gunawan98 wrote:ok.. ini review gw mengenai tanjakan..
Tadi gw ngikut hash di daerah Trawas (Taman Pinus). Kondisi sbb: Penumpang, 3 dewasa (badan sedang), dan 3 anak kecil. BBM menggunakan premium biasa. Saya pake Livina 1.5 XV MANUAL.
Saat di tol, saya sempat pacu sampe 140km/h. Kondisi saat kecepatan itu, gigi 5, rpm 3950. Saya tidak berani lagi lebih tinggi lagi kecepatannya, karena masa inreyen dan juga emang ga demen ngebut. Kesan saya, livina ini jalannya kenceng banget. Ringan walau pake premium. Pada kecepatan segitu masih belum terdengar ngelitik (atau tidak terdengar?). Entah bisa digeber sampe berapa lagi, saya lihat masih ada ruang u/ naik lagi.
Di trawas, ada banyak tikungan model-2 corkscrew (menanjak sambil berbelok) gitu, kira-kira sudut kemiringan > 45 derajat, dengan jarak tempuh pendek, sekitar 200 meter an. Pada saat itu saya menggunakan gigi satu saat stop sesaat (karena ada mobil didepan lambat), kemudian narik lagi. Pada lain kesempatan, saat saya menyalip, terkadang gigi 2 gak kuat pada sudut tanjakan 45 derajat tadi, sehingga perlu pindah gigi 1.
Kesimpulan saya, TIDAK ADA MASALAH mengenai kemampuan menanjak. Saya pernah ke jalan yang sama menggunakan Taruna, juga harus pake gigi 1 karena curam. Kemampuan menyalip di tanjakan, sama sekali tidak berbeda dengan Taruna saya (yang dulu).
So far so good. I am happy with my LIVINA. Tidak ada masalah yang berarti (kecuali dimensi yang kecil) pada livina saya.
Sekarang keraguan saya tinggal:
1. Efek menggunakan premium u/ jangka panjang?
2. Ketahanan mesin?
Nah ini baru bisa ketahuan kalo sudah agak lama.. u/ sementara wah.. saya happy deh...
Trus yg kemarin info ga bisa nanjak dan akhirnya smp rame itu.. kesimpulannya apa yah? .. drivernya atau mesinnya? .. wakaakaka.. lucu kalo dibaca2 sampai adu congor gitu

Om Gun, mesin HR15DE dan MR18DE ini adalah mesin Global, yg digunakan bukan hanya di GL dan dipakai bukan cuma di Indo saja, gw pribadi yakin kualitas mesin yg memang sudah digunakan dan teruji u/ Global market.
Diluar pemikiran soal "mesin global market", sudah pasti Nissan tidak bodoh dan berani main2 api, mereka invest cukup banyak dan jadikan Indo sbg salah satu base produksi GL u/ stir kanan.
GL ditujukan sbg produk inti Nissan di Indo, ga mungkin mereka asal, memangya Nissan hanya ingin 3-4 thn di Indo?
Soal Premium, yg gw tau "selama tidak knocking yg simultan berkepanjangan secara terus menerus menahun, maka tidak akan merusak mesin"
Kalo dibaca dari postingan bro Maxx.. soal knocking sensor GL di topic sebelah .. bila memang benar spt demikian cara kerja Knocking Sensor GL ... ya pasti akan aman2 saja pakai premium selama knocking sensor + ECU ga rusak/error dan kualitas premium yg bagus (bukan oplosan).
Tp kalo knocking terjadi baik krn Part failure (knocking sensor & ECU) maupun kualitas Premium jelek, bila ada suara knocking terus menerus pasti terdengar dg jelas dan juga performa mesin pasti drop saat terjadi knocking, nah dalam kondisi demikian bawa boil segera ke BERES u/ di cek, tp saat jalan jangan paksakan kerja mesin u/ minmalisir knocking.
Perlu diingat saja, pakai pertamax yg sesuai RON dianjurkan dalam buku manual seharusnya lebih irit dari pada pakai premium
Saat pakai premium selain torsi dan power loss, campuran BB dalam ruang bakar juga ada yg loss terbuang meskipun tidak banyak, tp kalo diakumulasi lumayan jumlahnya.