Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 114
- Joined: Sat Mar 15, 2014 9:36
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Miras ane tetep setiap minum Premium + Jamu..
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 611
- Joined: Fri Aug 15, 2008 15:36
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Saya juga pengalaman sama. V-power malah boros karena cepet banget RPM naik ke redline... jadi seneng bejek-bejekmadcat015 wrote:
-edited
*meski jujur, tuh ms V bikin konsumsi bbm rada boros gegara bejek2 pedal gas makin sering*
-edited
BTW, saya keep track pembelian bensin karena harus lapor ke nyonya setiap bulan.
- Sampai 25 Juli 2014, saya selalu isi oktan 95 (mostly Shell) dapat average 12 km/l @ Rp. 1106 / km
- 26 Jul sampai 22 oct 2014 saya mix oktan 95 dengan 92 dan premium dapet average 11.3 km/l @ Rp. 983 / km
- 27 Oct sampai 16 nov kemarin saya full oktan 88 dapat average 10.05 km/l @ Rp 649 / km
Observable fuel efficiency improvement using Octane 95... Observable amount of money going up in smoke just to enjoy the good acceleration (basically... my ego)



Saya mau isi full nanti sore dan setelah beberapa lama, baru saya putuskan apakah saya akan change octane atau terus melanjutkan protes ke govt.
Calya A/T 2017 (2022-now)
OS PX 2014 (2022-now)
Kluger Grande 2004 (Jan 2023-Jun 2024)
OS PX 2014 (2022-now)
Kluger Grande 2004 (Jan 2023-Jun 2024)
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 5952
- Joined: Thu Jun 05, 2014 13:03
- Daily Vehicle: [cencored]
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Pertamax di kota ane masi 12.200 ini. Jadi masi isi subsidi lah.
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 98
- Joined: Tue Sep 13, 2011 5:26
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
saya tinggal di jakarta barat. tiap hari rutenya lewatin spbu total, shell & pertamina.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4362
- Joined: Sat Apr 21, 2007 12:40
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Saya jugaaa.... dng mesin kompresi 10.5 :1 pake Premium + minyak urut masih lbh irit biaya dan performa maknyus, dibandingkan pake bbm oktan 95narji wrote:Miras ane tetep setiap minum Premium + Jamu..
Norival Fuel Enhancer
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999
-
- Visitor
- Posts: 9
- Joined: Wed Oct 22, 2014 3:26
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Bro...beda nya apa sih SPBU pertamina yang CO-CO dan CO-DO?
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 6271
- Joined: Thu May 22, 2014 3:38
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
pake kuning atau apa om? kalo yg non subsidi pilih mana?richngenerous wrote:saya tinggal di jakarta barat. tiap hari rutenya lewatin spbu total, shell & pertamina.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 5628
- Joined: Sun Oct 28, 2012 4:58
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
hal ini yg membuat td sore saya isi ke shel..selain pelayanan shel yg sgt bagus..dpt diet coke..walau saya msh yakin pertamak plus lebih mantap dr v power..klo saya isi bensin hanya mengenal 2 pilihan..antara banci sekalian(premium) atau plus/v power..
ya berharap sih pertamina dibenahi pelayanan..harga shel lebih murah sbenarnya drpd pertamina..



skrg saya isi v power mobil saya..penasaran dgn cr 26 pake v power..di tol priok tarik2an 160 ketinggalan jauh sama c 200 cgi..pdhl sudah saya tempel rapat mau saya potong waktu tarikan bawah..
ya berharap sih pertamina dibenahi pelayanan..harga shel lebih murah sbenarnya drpd pertamina..



skrg saya isi v power mobil saya..penasaran dgn cr 26 pake v power..di tol priok tarik2an 160 ketinggalan jauh sama c 200 cgi..pdhl sudah saya tempel rapat mau saya potong waktu tarikan bawah..
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 5507
- Joined: Thu Mar 10, 2011 22:48
- Location: All over the world
- Daily Vehicle: Kijang Innova D4D
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Shell kok gak merata ke daerah2 ya
-
- SM Specialist
- Posts: 13579
- Joined: Thu Nov 29, 2012 8:52
- Location: Surabaya
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
On the long term, 11 tahun ane kasi SX8GM MT ane dengan RON95: enjin ga pernah overhaul. Servis terbesar yg pernah ane lakukan: ganti timing belt. Padahal itu sedan 2 tahun jadi mobil drag... selalu melewati redline dan sering sekali bertengger di 7450rpm.
Could be cheaper...
Could be cheaper...

Obey the mahakitteh. 

-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 6697
- Joined: Tue Jul 31, 2007 14:11
- Location: almost there...
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Coba pak meneer Mod, itu dilepas cylinder head nya juga dan diintip dalemannya...biar ngga penasaran dan makin yakinmadcat015 wrote:On the long term, 11 tahun ane kasi SX8GM MT ane dengan RON95: enjin ga pernah overhaul. Servis terbesar yg pernah ane lakukan: ganti timing belt. Padahal itu sedan 2 tahun jadi mobil drag... selalu melewati redline dan sering sekali bertengger di 7450rpm.
Could be cheaper...

si vis pacem para bellum - si vis bellum para pacem - si vis pacem para pactum
de gustibus et coloribus non est disputandum
listening before talking - reading before writing - doing before asking
de gustibus et coloribus non est disputandum
listening before talking - reading before writing - doing before asking
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 391
- Joined: Fri Feb 27, 2009 17:13
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
om menarik nih penelitian nyaalexdonovan wrote:Saya juga pengalaman sama. V-power malah boros karena cepet banget RPM naik ke redline... jadi seneng bejek-bejekmadcat015 wrote:
-edited
*meski jujur, tuh ms V bikin konsumsi bbm rada boros gegara bejek2 pedal gas makin sering*
-edited
BTW, saya keep track pembelian bensin karena harus lapor ke nyonya setiap bulan.
- Sampai 25 Juli 2014, saya selalu isi oktan 95 (mostly Shell) dapat average 12 km/l @ Rp. 1106 / km
- 26 Jul sampai 22 oct 2014 saya mix oktan 95 dengan 92 dan premium dapet average 11.3 km/l @ Rp. 983 / km
- 27 Oct sampai 16 nov kemarin saya full oktan 88 dapat average 10.05 km/l @ Rp 649 / km
Observable fuel efficiency improvement using Octane 95... Observable amount of money going up in smoke just to enjoy the good acceleration (basically... my ego)![]()
![]()
![]()
Saya mau isi full nanti sore dan setelah beberapa lama, baru saya putuskan apakah saya akan change octane atau terus melanjutkan protes ke govt.
coba skrg di hitung kembali utk 1 bulan ke depan, dgn harga premium @rp. 8.500 dan harga shell @rp. 10.200
sejauh apakah skrg average cost per km nya...
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11277
- Joined: Sat Nov 27, 2010 1:07
- Location: Yogya Is Timewa
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Nampaknya saya bakal balik ke permios + jamu deh.. walaupun sekrg pakai petromak dan jamu hanya 1/2 dosis, mungkin dosisnya yang rada kebanyakan dikit. Harusnya isi 1,5 liter ditetesi 1tetes aggre aja, tempo hari ketetesan 2 tetes.JESKONENG wrote:Saya jugaaa.... dng mesin kompresi 10.5 :1 pake Premium + minyak urut masih lbh irit biaya dan performa maknyus, dibandingkan pake bbm oktan 95narji wrote:Miras ane tetep setiap minum Premium + Jamu..
Rpm atasnya sih emang naik mlulu.. skutik 110cc mungil gitu dengan bobot ane 86 kg...rasanya udah bagus juga bisa dapet 100kpj dalam waktu singkat.
Balik ah 8500..+ jamu..[emoji297] [emoji297] [emoji297] [emoji297] [emoji209] [emoji445]
Sent from my Siemens S25 using Tapatalk
" It is not the eyes that are blind, but the hearts "
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3209
- Joined: Sat Mar 30, 2013 0:52
- Location: idn, 18 mdpl
- Daily Vehicle: b48 1gd 4a9
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
kompresorz wrote:hal ini yg membuat td sore saya isi ke shel..selain pelayanan shel yg sgt bagus..dpt diet coke..walau saya msh yakin pertamak plus lebih mantap dr v power..klo saya isi bensin hanya mengenal 2 pilihan..antara banci sekalian(premium) atau plus/v power..
ya berharap sih pertamina dibenahi pelayanan..harga shel lebih murah sbenarnya drpd pertamina..
skrg saya isi v power mobil saya..penasaran dgn cr 26 pake v power..di tol priok tarik2an 160 ketinggalan jauh sama c 200 cgi..pdhl sudah saya tempel rapat mau saya potong waktu tarikan bawah..
Cepet bener bang kompre, 37.000 km,
engine roaring!
-
- SM Specialist
- Posts: 13579
- Joined: Thu Nov 29, 2012 8:52
- Location: Surabaya
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Uda dilakukan sebelum mobil di jokul awal 2013 kmrn, meneer imsus...imsus2c wrote:Coba pak meneer Mod, itu dilepas cylinder head nya juga dan diintip dalemannya...biar ngga penasaran dan makin yakinmadcat015 wrote:On the long term, 11 tahun ane kasi SX8GM MT ane dengan RON95: enjin ga pernah overhaul. Servis terbesar yg pernah ane lakukan: ganti timing belt. Padahal itu sedan 2 tahun jadi mobil drag... selalu melewati redline dan sering sekali bertengger di 7450rpm.
Could be cheaper...

Dibongkar di Honda Saver, masih bersih dan kompresi tak berubah. Plus hasil tes emisi nya lebih baik dari std DisHub.

What a little tough sedan she is

Obey the mahakitteh. 

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 932
- Joined: Thu Sep 04, 2014 2:06
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Wah boleh dicoba nih, kebetulan di bintaro juga tiga2nya ada, tp total paling sepi mungkin paling mahal. Primadona disini sekarang pertamina COCO bekas petronas. Waktu petronas petugas banyak pelanggan dikit, sekarang pertamina pelanggan bejibun petugas dikitIya nih om, di SPBU COCO 31 juga premium nya kerasa lebih enak gitu drpd 34![]()
Total udah beberapa kali nyoba, isinya di daan mogot... Bensinnya kerasa bagus banget, biarpun cuma 92 tp mesin RAV4 & Camry ane jd super smoooth & ringan bgt larinya dibanding pake pertamax/shell

Penikmat roti tawar beroda
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 6271
- Joined: Thu May 22, 2014 3:38
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
itu bukan yg merc om walid. tapi accord.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 248
- Joined: Wed Oct 30, 2013 4:21
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Yang ane bold knp om? emang bisa jadi masalah ya kalo gita gonta-ganti provider BBM?sandal wrote: Sama![]()
Rindu dieselnya..... dan rindu V-Powernya juga
*meski ane tetep pake pertamax di R3 ane.... kalo pake shell terus, kaput di luar kota*

Iya nih om..ane juga selalu ngisi di COCO bekas petronas itu..petugasnya emang dikit..makanya istri sering protes sendiri...heheheadty wrote: Wah boleh dicoba nih, kebetulan di bintaro juga tiga2nya ada, tp total paling sepi mungkin paling mahal. Primadona disini sekarang pertamina COCO bekas petronas. Waktu petronas petugas banyak pelanggan dikit, sekarang pertamina pelanggan bejibun petugas dikit
"Supermouse Use No Pedals..."
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 6271
- Joined: Thu May 22, 2014 3:38
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
pertamina memang ngandelin udah banyak dan bensin subsidi aja. kalo subsidi total diilangin, rasanya bakal menjamur total dan shell
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 64
- Joined: Thu May 22, 2014 2:58
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Kalo dah 8500 gitu mendingan sekalian yg ron92-an sih. IMHO yak.
Mmmm, soal ron92 dan 95 antara shell dan pertamina, ini ada dikit cerita di mobil saya yg beli taon 2012.
Kejadiannya mulai di sekitar pertengahan taon 2012 ampe pertengahan 2013.
Karena saya gak begitu faham soal mesin dan gak mau pusing soal kerak-kerak akibat premium, maka saya browsing-browsing buat nambah pengetahuan soal mending mana antara pertamina, shell dan total.
Trus saya download pdf manual book mobil saya (kebetulan ada salah satu pengguna mobil itu yg mau-maunya scan buku panduan itu mobil).
Dari manual book itu tersebut bahwa sebaiknya ini mobil menggunakan bensin dengan ron minimal 92. Yo wislah, saya ambil keputusan minimal harus ron92. Untuk awal ya pertamina dulu, pertamax.
Begitu dari showroom saya lgs isi pertamax plus di salah satu pom bensin dekat wisma relasi.
Pengisian bensin berikutnya, karena tergoda "promosi" dari temen kantor, saya beralih ke Shell Super. Hmm, entah sugesti atau memang beneran nih, tarikan lebih ok. Soal FC sih memang tergantung kaki saya vs kemacetan yg luar biasa saat pulang pergi kantor.
Pengisian bensin berikutnya lagi, kembali tergoda "promosi" dari temen kantor lagi, pindah ke Shell Super Extra (ron95). Waktu itu belum ada V-Power. Hasilnya? Tarikan berasa lebih edan dikit sih, jadi demen bejek pedal gas dan FC jadi jelekan akibat kenakalan kaki saya..
Pas akhir tahun itu saya pulang kampung ke Semarang, saya isi super extra dan reset info FC di MID.
Pas sampe Semarang, di MID saya FC 1:18. Sayang seminggu kemudian di Semarang gada shell, jadinya saya ke spbu di A.Yani isi Pertamax Plus. Hasilnya? Lho kok tarikannya sama? Saya 2 kali isi pertamax plus di Semarang lho, spbu yg sama. Nasionalisme mulai bangkit....
Kembali ke jakarta saya gak mau shell-shell-an lagi, dengan nasionalisme tingkat tinggi saya maksa cari SPBU pertamina, kode 41 juga pernah. Pertamax atau Pertamax Plus, apa aja. Hasilnya? Kok tarikan mobil saya gak kayak dulu lagi?
Akhirnya saya melupakan nasionalisme saya dulu dan kembali berkerang-ria alias kembali pake shell, dan saya hepi ampe sekarang
mobil: ertiga gx 2012 (atau mazda 8 kw3 ya?)
Mmmm, soal ron92 dan 95 antara shell dan pertamina, ini ada dikit cerita di mobil saya yg beli taon 2012.
Kejadiannya mulai di sekitar pertengahan taon 2012 ampe pertengahan 2013.
Karena saya gak begitu faham soal mesin dan gak mau pusing soal kerak-kerak akibat premium, maka saya browsing-browsing buat nambah pengetahuan soal mending mana antara pertamina, shell dan total.
Trus saya download pdf manual book mobil saya (kebetulan ada salah satu pengguna mobil itu yg mau-maunya scan buku panduan itu mobil).
Dari manual book itu tersebut bahwa sebaiknya ini mobil menggunakan bensin dengan ron minimal 92. Yo wislah, saya ambil keputusan minimal harus ron92. Untuk awal ya pertamina dulu, pertamax.
Begitu dari showroom saya lgs isi pertamax plus di salah satu pom bensin dekat wisma relasi.
Pengisian bensin berikutnya, karena tergoda "promosi" dari temen kantor, saya beralih ke Shell Super. Hmm, entah sugesti atau memang beneran nih, tarikan lebih ok. Soal FC sih memang tergantung kaki saya vs kemacetan yg luar biasa saat pulang pergi kantor.
Pengisian bensin berikutnya lagi, kembali tergoda "promosi" dari temen kantor lagi, pindah ke Shell Super Extra (ron95). Waktu itu belum ada V-Power. Hasilnya? Tarikan berasa lebih edan dikit sih, jadi demen bejek pedal gas dan FC jadi jelekan akibat kenakalan kaki saya..
Pas akhir tahun itu saya pulang kampung ke Semarang, saya isi super extra dan reset info FC di MID.
Pas sampe Semarang, di MID saya FC 1:18. Sayang seminggu kemudian di Semarang gada shell, jadinya saya ke spbu di A.Yani isi Pertamax Plus. Hasilnya? Lho kok tarikannya sama? Saya 2 kali isi pertamax plus di Semarang lho, spbu yg sama. Nasionalisme mulai bangkit....
Kembali ke jakarta saya gak mau shell-shell-an lagi, dengan nasionalisme tingkat tinggi saya maksa cari SPBU pertamina, kode 41 juga pernah. Pertamax atau Pertamax Plus, apa aja. Hasilnya? Kok tarikan mobil saya gak kayak dulu lagi?
Akhirnya saya melupakan nasionalisme saya dulu dan kembali berkerang-ria alias kembali pake shell, dan saya hepi ampe sekarang

mobil: ertiga gx 2012 (atau mazda 8 kw3 ya?)
mangan ora mangan sing penting mangan
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1703
- Joined: Sat Apr 26, 2014 4:42
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
kira2 tgl 1 des harga bbm non subsidi turun jadi brp yaa....
Big Displacement V engine enthusiast:
V8: 1UR-FSE{|}8AT
V6: 2GR-FE{|}6AT
V6: G6DF{|}6AT
Eco Mode
DDiS 1.3
1NR-VE
K10C
V8: 1UR-FSE{|}8AT
V6: 2GR-FE{|}6AT
V6: G6DF{|}6AT
Eco Mode
DDiS 1.3
1NR-VE
K10C
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1170
- Joined: Thu Jun 14, 2012 3:39
- Location: jakarta
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
pak imsus, saya tertarik nih dengan bahasannya.. saya beli mzda2 baru 2012, a/t. selama beli sampe skr isinya full premium. km 85.000 skrg. selama pemakaian saya jarang ngebut. max 120kph ajalah. sekali doang top speed red line. saya juga nggak pernah italian tune up.imsus2c wrote:Coba pak meneer Mod, itu dilepas cylinder head nya juga dan diintip dalemannya...biar ngga penasaran dan makin yakinmadcat015 wrote:On the long term, 11 tahun ane kasi SX8GM MT ane dengan RON95: enjin ga pernah overhaul. Servis terbesar yg pernah ane lakukan: ganti timing belt. Padahal itu sedan 2 tahun jadi mobil drag... selalu melewati redline dan sering sekali bertengger di 7450rpm.
Could be cheaper...
nah kalau misal saya ganti vpow/p+, kan katanya ada detergent pembersih, nanti malah rontok gak yah kerak2 saya dan malahan nyumbat ke injektor? secara sekali isi kalo 30liter paling nambah sedikit skr dr kuning.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3701
- Joined: Thu Jul 03, 2014 1:13
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Di daerah2 gak ada shell soalnya heheheTikusTampan wrote:Yang ane bold knp om? emang bisa jadi masalah ya kalo gita gonta-ganti provider BBM?sandal wrote: Sama![]()
Rindu dieselnya..... dan rindu V-Powernya juga
*meski ane tetep pake pertamax di R3 ane.... kalo pake shell terus, kaput di luar kota*
![]()



Gak masalah kok gonta-ganti provider bbm. 42ner milik ortu ane aja dari Shell diesel ke PertaDex ga ada masalah


Just IMO

There is no past nor future, only now - Nathan MLBB
2017 TM2FX MT
2022 NF11T11C01 MT
2017 TM2FX MT
2022 NF11T11C01 MT
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 6271
- Joined: Thu May 22, 2014 3:38
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
om wewe raja jalanan nih..85rb km 2 thn. mobil ane ampir 5thn ga sampe 1/3 nya jarak tempuh.
-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Re: Premium 8500 atau Shell Super/Pertamax/Total 92
Pertamax-nya Pertamina itu juga boleh import kok omovation wrote:Kalo dah 8500 gitu mendingan sekalian yg ron92-an sih. IMHO yak.
Mmmm, soal ron92 dan 95 antara shell dan pertamina, ini ada dikit cerita di mobil saya yg beli taon 2012.
Kejadiannya mulai di sekitar pertengahan taon 2012 ampe pertengahan 2013.
Karena saya gak begitu faham soal mesin dan gak mau pusing soal kerak-kerak akibat premium, maka saya browsing-browsing buat nambah pengetahuan soal mending mana antara pertamina, shell dan total.
Trus saya download pdf manual book mobil saya (kebetulan ada salah satu pengguna mobil itu yg mau-maunya scan buku panduan itu mobil).
Dari manual book itu tersebut bahwa sebaiknya ini mobil menggunakan bensin dengan ron minimal 92. Yo wislah, saya ambil keputusan minimal harus ron92. Untuk awal ya pertamina dulu, pertamax.
Begitu dari showroom saya lgs isi pertamax plus di salah satu pom bensin dekat wisma relasi.
Pengisian bensin berikutnya, karena tergoda "promosi" dari temen kantor, saya beralih ke Shell Super. Hmm, entah sugesti atau memang beneran nih, tarikan lebih ok. Soal FC sih memang tergantung kaki saya vs kemacetan yg luar biasa saat pulang pergi kantor.
Pengisian bensin berikutnya lagi, kembali tergoda "promosi" dari temen kantor lagi, pindah ke Shell Super Extra (ron95). Waktu itu belum ada V-Power. Hasilnya? Tarikan berasa lebih edan dikit sih, jadi demen bejek pedal gas dan FC jadi jelekan akibat kenakalan kaki saya..
Pas akhir tahun itu saya pulang kampung ke Semarang, saya isi super extra dan reset info FC di MID.
Pas sampe Semarang, di MID saya FC 1:18. Sayang seminggu kemudian di Semarang gada shell, jadinya saya ke spbu di A.Yani isi Pertamax Plus. Hasilnya? Lho kok tarikannya sama? Saya 2 kali isi pertamax plus di Semarang lho, spbu yg sama. Nasionalisme mulai bangkit....
Kembali ke jakarta saya gak mau shell-shell-an lagi, dengan nasionalisme tingkat tinggi saya maksa cari SPBU pertamina, kode 41 juga pernah. Pertamax atau Pertamax Plus, apa aja. Hasilnya? Kok tarikan mobil saya gak kayak dulu lagi?
Akhirnya saya melupakan nasionalisme saya dulu dan kembali berkerang-ria alias kembali pake shell, dan saya hepi ampe sekarang![]()
mobil: ertiga gx 2012 (atau mazda 8 kw3 ya?)
Yg "made in Indonesia" hanya mereknya aja, isinya juga "made in bukan Indonesia"
* Bukan ajakan Beli *