wardana wrote:Bung Conan,
seperti yang sudah saya bilang diatas, untuk pribadi saya, saya nggak terlalu memerlukan 2nd row bisa bertiga lega sampai bandung. saya akui 2nd row innova lebih unggul banding livina, tapi saya gak begitu tertarik mobil gede bongsor. jadi kembali ke kebutuhan masing2.
kalo ada yang bilang pilih livina jadi turun kelas dari innova, itu adalah pendapat masing2, menurut saya turun kelas dalam hal daya tampung tempat duduk dari innova, tapi livina tetap nyaman dan punya kelas.
itu pendapat saya.
Mr. Wardana, kebutuhan orang memang berbeda-beda dan ada juga orang yang mencari mobil yang muat banyak karena memang jumlah anggota keluarganya banyak, misalnya. Nah orang-orang inilah yang mungkin kecewa dengan daya muat Livina. Entah kenapa mereka menganggap Livina adalah pesaing langsung Innova dan karenanya mengharapkan daya muat yang sama?
Aku juga tidak setuju jika Livina dibilang turun kelas dari Innova kalau berbicara tentang kelas harga. Mereka berbeda kelas hanya dalam hal dimensi/size, dimana Livina paling mirip dengan Stream dan karena Toyota tidak punya produk di kelas ini untuk pasar lokal, maka wajar saja jika orang berusaha membandingkannya dengan kalau tidak Innova, ya Avanza.
Mungkin mereka merasa turun kelas dari Innova karena melihat daya muat Livina. Menurutku kalau dari sisi build quality, Livina ini jelas di atas Avanza dan hal ini tercermin pula di harganya.
Lalu mengapa Nissan tidak membuat Livina dengan ukuran yang sama dengan Innova, dengan daya muat banyak dan ground clearance tinggi yang notabene menjadi dua faktor utama yang dipertimbangkan mayoritas masyarakat Indo?
Jawabannya, karena Livina ini bukan diciptakan untuk pasar Indo sebagai pasar utama, melainkan pasar China dimana contohnya, jalan-jalannya kebanyakan baru jadi tidak perlu ground clearance yang tinggi. Keluarga inti di China juga kebanyakan keluarga kecil karena kebijakan yang kuat melarang banyak anak.
Indonesia adalah pasar kedua di bawah pasar utama China yang potensi dan daya belinya jauh sekali di atas pasar kita.
Sedangkan Innova dan Avanza memang dua produk yang khusus diciptakan untuk pasar Indo sebagai pasar utamanya. Innova sebagai reinkarnasi dari Kijang dan Avanza sebagai Kijang kecil : murah, muat banyak dan
minim safety feature karena orang Indo memang kurang pentingkan safety.
Satu yang aku kecewa dari Livina, dibandingkan dengan produk Livina untuk pasar China, untuk beberapa varian terbawah untuk pasar Indo, banyak feature yang dipangkas terutama safety features. Aku mengerti alasan NMI melakukan hal ini, karena masyarakat Indo kurang pentingkan safety, tapi daripada memilih the hard way dan berusaha mengedukasi pasar Indo tentang pentingnya safety, mereka memilih the easy way dan menghilangkan safety features ini sama sekali.
Honda Jaza kini sudah dilengkapi airbag setelah melihat Yaris yang airbagnya sudah standar. Nissan sendiri, selama ini produk-produknya seperti X-Trail dan Serena memiliki airbags dan CC dan hal ini pula yang mereka sempat banggakan dibandingkan kompetitornya. Sayang sekali dengan Livina, mereka melupakan segalanya dan berbalik sikap 180 derajat : angka penjualanlah yang terpenting dan mereka tahu, varian yang lebih murahlah yang akan menjadi volume seller terbanyak.
Yah, lagi-lagi ujung2nya duitlah yang berbicara...
