Tristar ya ? Salah satu classic trijet widebody tercantik dijamannya, dan juga paling canggih.........dan ironis, ya, ironis, karena terlalu canggih itu...
Engineer Lockheed memberikan segala macam teknologi tercanggih di masa itu ke L1011, dan percaya dengan cara itu mereka bisa menjadi market leader di pasar..
Yang pernah naik Boeing 787 mungkin pernah ngerasain kacanya yang "
Self-tinting"/"
self-diming", percaya atau tidak, teknologi itu pernah hadir 40 tahun yang lalu, di Tristar...tp karena cost terlalu mahal, akhirnya diabaikan..
Tristar paling diingat karena kecanggihannya di zamannya, jauh lebih canggih dari Boeing 747-100/200/300 dan DC-10 series, terutama masalah avionik, pesawat ini punya sistem namanya AFCS (
Avionic Flight Control System). Sistem ini adalah satu kesatuan dari beberapa sistem yang meliputi:
1. APFDS (Autopilot Flight Director System)
2. SCS (Speed Control System)
3. PFCES (Primary Flight Control Electronic System)
4. Triple Inertial Navigation System
5. SAS (Stability Augmentation System)
6. DLC (Direct Lift Control).
Di dalam sistem AFCS, sudah termasuk subsystems dari Lockheed bernama advanced
BITE (Built In Test Equipment) system yang memberikan informasi,
constant fault monitoring, recording, and output tests on various subsystems.
salah satu sistem paling canggih di AFCS ini adalah CAT IIIB approach and autoland system. Sistem ini tersedia di Tristar dari awal dan memberikan kemampuan pesawat mendarat sendiri dengan jarak pandang ke runway (
RVR, Runway Visual Range) cukup 150 feets (-+46 meter) saja dengan decision altitude bisa kurang dari 50 feets (15 meter saja) dari atas permukaan tanah..fitur yang berguna untuk airlines yang beroperasi ke wilayah yang sering tertutup kabut..
However, it was on May 25, 1972 that the system truly came of age when a completely automatic flight from Palmdale to Dulles International was completed, demonstrating the capabilities of the advanced avionics package.
Takeoff through climb, cruise, descent, landing, and roll out was done without a human hand on the controls. The system was monitored on the flight deck through a display that annunciated the 12 modes of the AFCS system.

Tristar juga mempunyai kemudi ala fly-by-wire, walaupun masih simpel, yang bernama ACS (Active Control System), di beberapa kasus, sistem ini berhasil membuat konsumsi bahan bakar berkurang dan menghasilkan efisiensi bahan bakar yang baik
bacaan mengenai betapa canggihnya L-1011 Tristar bisa dilihat disini -->
http://www.airlinereporter.com/2015/09/ ... 1-tristar/ (sekaligus referensi tulisan saya)
Saking canggihnya Tristar, dia tidak laku ? kenapa ? ini yang terjadi di dunia penerbangan, terlalu canggih = high operating cost, hal yang sama dialami oleh Fokker 70/100, F-4D Skyray, YF-23 Blackwidow, dan beberapa pesawat lainnya..program Tristar ini membuat Lockheed keluar selamanya (L100 itu hanya civilized version dari C130 Herky, not an entirely civilian aircraft built from scratch) dari divisi pesawat penumpang dan nyaris membuat Lockheed bangkrut...
one of the last regular Tristar passanger ops in Europe, circa 2000s