Calon istri saya punya Grand Livina XV 1.5 MT tahun 2009 akhir. Saya yang rekomendasikan GL ke dia dengan melihat bentuk, spek, dan review di majalah.
Kesan-kesan setelah test drive:
1. Tarikan hebat
2. Handling mantap
Kesan-kesan ketika membawa pulang dari dealer:
1. Aduh, kok pantatku sakit... Kupikir wajar, biasa pake Blazer yang empuk segalanya :p
2. Aduh, kok gigi satu-nya ndut-ndutan di rpm rendah... Kupikir bakal cepat habis koplingnya
Beberapa hari kemudian dibawa ke pemandian ciater, kondisi full load:
1. Wow, nanjak-nanjak sih PD kalo gini
2. Betul-betul stabil di tikungan
Sempat berpikir untuk tukar kebo dengan GL juga, sampe kemudian kopling set-nya mobil doi habis di km 10000 (sepuluh ribu)...
Kupikir, emang sih doi belum jago nyetir. Tapi 10 ribu km? --> ganti kena 2 juta
Semua pengujian diatas dilakukan dengan bbm premium (doi ga terlalu peduli jenis bbm yang dipakai).
Berhubung do'i akhir-akhir ini sering keluar Jakarta, dititipkanlah GL-nya padaku. Selama beberapa hari kupakai di Jakarta:
1. Hmm, koplingnya ringan banget. Tidak seperti ketika baru dulu. Kata doi, mekaniknya ngganjal bagian [cencored] dari kopling biar ga terlalu tinggi (aku gak tahu [cencored] tuh apa :p)
2. Tetap ndut-ndutan di rpm rendah, meskipun sudah pake Shell super ekstra (oktan 95). Tetep harus rajin main kopling
3. Kurang nyaman dibawa macet-macetan, throttle by wire-nya mestinya di-set untuk city driving dong

4. Kok konsumsi BBM-nya 1:9.5 ya? Dengan BBM Shell super extra dan kondisi jalan sama, Blazer bisa 1:6 (padahal bobot Blazer lebih 2 kali lipat GL)?
Anyway, mohon maaf bila ada salah-salah kata, tapi sepertinya kok lebih banyak komentar negatif-nya ya? Ya, komentar positifnya kan sudah banyak yang kasih to?
Kesimpulannya kalo buat saya: "Saya lebih milih Serena C24 bekas ketimbang GL manual 1.5 baru" --> Saya gak komen soal 1.5 AT dan 1.8 lho, mestinya jauh lebih baik kalo lihat pengalaman temen-temen semua
