[spoiler]
ps: kira2 disini ada yg naksir motor ini juga gak?

yg klx yah, bukan dtracker (mahal euy)
[/spoiler]
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
Ngejunk disana ngejunk dimari...Ijunk wrote:siang semuaaa..................lama tak mampir.....
agsstwn wrote:Ngejunk disana ngejunk dimari...Ijunk wrote:siang semuaaa..................lama tak mampir.....
Siap-siap aja duwit buat beli piston Bro.........SarItem200 wrote:aye juga numpang ngeshare,
kemaren ini aye nyambungin kabel dari coil kiri ke kanan (1 kabel aja, yg bagian atas) supaya busi kanan tetep nyala >6rb rpm, hasilnya menurut aye sih cukup lumayan, terutama di putaran atas.
kondisi Putaran tinggi Busi primer (Kiri ) sudah memberikan loncatan bunga api yang besar lho klo harus ditambah Busi sekunder ( kanan ) ikut menyala itu akan memberi beban yang lebih kepada Ujung kepala piston untuk menerima besarnya loncatan api busi, bila itu dilakukan untuk jarak jauh dalam waktu lama otomatis akan terjadi pemanasan yang berlebih dan yang kalah akhirnya Piston (karena titik pemuaian antara besi dengan Alluminium berbeda), Mungkin untuk Balapan lain Bro mereka membutuhkan suplai Api yang besar untuk mengimbangi pasokan bensin yang besar pula dan lagian kalo balap tidak digunakan untuk harian, ini sekedar share lho bro bukan menggurui semua tergantung kang bro semua klo motor mau awet yo biarin kondisi pengapian tetep standar namun diimbangi dengan penggantian coil racing, penggantian spuyer atau bore-up untuk mendapatkan power yang lebih HOT seperti PIBO bro J3FF dan P200 Om Jess Koneng.SarItem200 wrote:^ memang bahaya yah....
soalnya pernah baca, asal timing dari cdi kiri ama kanan sama, gak masalah....cuma gak tau cdi asli pulsar timingnya sama apa kagak...
SarItem200 wrote:Kini, meski sudah beberapa waktu berlalu, Akbar masih menyimpan kenangan buruk itu. "Kenapa mereka berbuat seperti itu ya?" tanya remaja ini.
Kalakuan para orang2 sok & sombong... merasa dirinya paling benar... parah...SarItem200 wrote:nitip info dari detik, kali ada yg belom baca.
akarta - Geraldino Krisna Akbar (14), putra dari Darmawan Edwin Sudibyo (51), hanya bisa menangis saat teror pengendara motor gede (moge) terjadi. Dia dan adik-adiknya, Athaa (7) dan Raditya (4), melihat di depan mata mereka perlakuan tidak sopan dari para pengendara moge kepada ayah mereka.
"Ayah diludahi dan dipukul. Kami hanya bisa menangis kesal," kata Akbar saat berbincang melalui telepon dengan detikcom, Senin (15/6/2009).
Akbar menuturkan, peristiwa itu bermula saat diberlakukan jalur searah (one way) di jalur Puncak mengarah ke Jakarta pada Minggu 24 Mei pukul 16.00 WIB. Saat itu kendaraan milik Edwin sudah sampai di dekat Hotel Bima Cakti. Sementara rombongan moge dengan dipimpin vorrijder dari kepolisian meminta didahulukan. Lalu para pengendara lainnya pun meminggirkan kendaraan mereka ke sisi kiri.
"Waktu itu karena ayah pikir sudah habis konvoinya, ayah mengambil ke kanan. Tapi ternyata ada pengendara yang ketinggalan dari rombongan," jelas siswa SMP kelas 2 ini.
Rombongan yang tercecer meminta mobil Nissan X-Trail yang ditumpangi keluarga Edwin menepi kembali ke kiri. "Ayah sudah mau menepi tapi lalu lintas padat jadi tidak bisa langsung masuk. Kemudian mereka memukul-mukul mobil," jelas Akbar.
Karena panik, Edwin memencet klakson. Tapi para pengendara moge justru tidak terima. "Ada 7-10 orang yang menutup jalan mobil, waktu ayah mau keluar, pintu mobilnya malah ditahan dan waktu buka kaca mobil ayah malah ada yang mukul dan diludahi," imbuhnya.
Insiden yang berlangsung sekitar 10 menit ini kemudian selesai saat seorang petugas peolisi datang dan memisahkan keributan ini. "Ayah kemudian lapor ke Polsek Cisarua, tapi motor gede itu sudah hilang, pergi," jelas Akbar yang merasa trauma dengan kejadian itu.
Kini, meski sudah beberapa waktu berlalu, Akbar masih menyimpan kenangan buruk itu. "Kenapa mereka berbuat seperti itu ya?" tanya remaja ini.