johnlegend wrote: tanya nya banyak banget.. lengkapp.. hehehe
hee.h..e.eh.e.he.h..he. kebanyakan ya......

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
1. Acetone berguna untuk membantu penguapan BBM yang disemburkan kedalam ruang bakar sehingga BBM akan terbakar secara sempurna. Membersihkan saluran BBM sehingga supply BBM jadi lancar.handling wrote:Acetone 100cc gunanya utk apa ya pak? utk jangka panjang gimana tuh?PenyuTurbo wrote: Untuk jangka panjang mesin ... apapun yang diminumkan ke Boil ... Premium atau Pertamax atau Pertamax Plus atau Adonannya ... maka campurlah dengan acetone 100 cc kedalam 40 liter BBM.
bisa di dapetin dimana ? harganya kisaran berapa tuh?
rawan terhadap api gak? kalo di jerigen plastik bahaya gak?
thanks
Turboman wrote:Pak Penyu
Konon pihak "Pasti Pas" meng claim kalau Premium / Pertamax / P. Plus yg beredar di Jkt di suplai dari Balongan sudah bebas timbal & utk Ptmx / P. Plus menggunakan HOMC sbg peningkat oktan.
Apakah betul kenyataan di lapangan hingga saat ini kalau Ptmx / P. Plus masih menggunakan octane booster dari bahan yg mengandung logam spt. MMT ? Masalahnya di sini berbagai LSM yg bergerak di bidang emisi umumnya menyorot soal kadar Timbal & kurang / tidak mensurvei kandungan unsur logam lain pada gasoline.
Bagaimana pula dgn gasoline Shell yg dijual di Indonesia ?
Mohon pencerahannya
(karena ane juga pakai mobil gasoline yg ber CC & ber EGR)
Quote wrote: HEALTH EFFECTS OF MANGANESE
Manganese has long been known to be a health hazard to workers at high doses. Its effects at low doses are poorly understood. There appear to be three major targets for toxicity: the brain, the lungs, and the testes. At high doses, such as those found in some workplaces, manganese causes a severe, Degenerative Neurologic condition almost indistinguishable from Parkinson's disease. This disease, known as Manganism, begins as a loss of appetite, apathy, fatigue, psychotic behavior, and clumsiness. The final stages include an expressionless, mask-like face, difficulty initiating movements, a shuffling gait, and tremors. At lower levels of exposure, delayed reaction time, poor hand-eye coordination, memory loss and tremors have been reported.
Several studies suggest a subtle effect of manganese on behavioral characteristics and learning ability in children. Infants fed formula enriched with manganese have significantly higher hair manganese levels and more trouble with hyperactivity and learning disabilities.
Although infants are unquestionably a susceptible population, the elderly may also be at risk of accelerated neurologic decline from low-level manganese exposure. Victims of Parkinson's disease may be particularly susceptible.
Inhalation of manganese is toxic to the lungs, and produces an inflammatory reaction which increases susceptibility to pneumonia and bronchitis. Low level air exposures have been reported to increase the prevalence of respiratory symptoms (phlegm, wheezing, sore throat) in school children.
Animal studies have shown that exposure to manganese during fetal development at doses below those which cause other toxic effects retards growth of the testes and reduces testosterone concentrations. The research in male rats is supported by similar findings in human workers. In one study, workers exposed at levels averaging one fifth of the allowable workplace exposure limit had significantly fewer children during the period of exposure to the metal compared to similar unexposed workers. This finding suggests an adverse effect of manganese on male fertility.
ANTICIPATED EXPOSURES
Estimates of the amount of manganese that will enter the environment from the use of MMT in fuel are generally quite low. Studies in Canada where MMT has been used for several years in gasoline confirm that exposures are not high. However it is important to remember that environmental levels of manganese are normally extremely low. In the U.S., levels of airborne manganese fell substantially between 1970 and 1982 as a result of air pollution controls. The introduction of MMT would result in almost a tripling of current air levels.
Airborne manganese eventually settles to the ground where it contaminates the surface. A recent study showed strong correlations between manganese concentrations in soil and distance from major roadways. Over time, accumulation near roadways and in urban areas may lead to unacceptably high levels in the soil.
Manganese accumulation in the environment may result in significantly increased manganese levels in living organisms. It accumulates in certain plants, as demonstrated in an experimental study on oats and beans. A study of pigeons in Canada, where MMT is used, has shown that urban pigeons have higher manganese concentrations in their bodies than rural pigeons, showing that accumulation of manganese is possible. It is unclear whether most of the manganese emitted from automobiles will remain on surface dust where it may intermittently become airborne again, whether it will be mostly taken up by plants, or whether it will contaminate groundwater in significant amounts.
CONCLUSION
MMT fuel additive is likely to contribute to a small but significant increase in manganese concentrations in the environment. The health implications of this increase in ambient manganese are not yet certain. However, there are indications that some highly exposed or susceptible subpopulations might be at increased risk for neurological, respiratory, and reproductive toxicity from low level manganese exposure. Such at-risk populations include infants, the elderly, those with iron deficiency, people with Parkinson's disease, and workers exposed to gasoline or exhaust fumes.
While many petroleum refiners currently claim that they are voluntarily withholding MMT from their gasoline, there is still reason for concern and a need for more decisive action. The ready availability of alternative octane enhancers makes the case for adding MMT to gasoline almost exclusively a cost-savings argument. Minor cost-savings should not take precedence over potentially severe damage to human health.
Ya gak ada pilihan lagi ... Timbalnya dihilangin (Bebas Timbal) ... tapi diganti dengan Manganese. Nanti kalau udah ganti busi yang baru ... jangan ditambahin dulu ELF racing fuel ... tapi boleh pakai TXAA ... karena gak ada logamnya. Periksa warna businya setelah jalan 1000 km. Kalau emang ada warna merah ... ya positive Manganese (dengan catatan kata-kata Bebas Timbal dapat dipercaya).alim ulama wrote:waks.. busiku udah jalan 10rb km warna di porcelain merah PPT. saya pakenya kadang2 premium, kadang2 pertamax plus, kadang2 super extra, kadang2 ELF Racing Fuel, baru belakangan campur Toluene-Xylene-Acetone-ATF (TXAA).
gmn yah?
pak Penyu...PenyuTurbo wrote:Untuk jangka panjang mesin ... apapun yang diminumkan ke Boil ... Premium atau Pertamax atau Pertamax Plus atau Adonannya ... maka campurlah dengan acetone 100 cc kedalam 40 liter BBM.BudiDarmawan wrote:Waduh jadi bingung![]()
lebih bagus mana yah untuk jangka panjang mesin dan Cat jika dihadapkan 2 pilihan di bawah ini
1. premium 100%
2. premium 50% + pertamax plus 50%
hmmm ....
PenyuTurbo wrote:
Masing-masing ngerusak ... kalau dua-duanya ada kan tambah banyak ... hanya daya rusaknya kemungkinan berbeda bergantung pada reaktifitas masing-masing nya dengan Platina yang ada di CAT.
coba google aja di internet.. banyakan juga berfungsi sebagai octane booster.maxx wrote:Acetone dicampur dalam bensin jangan melebihi 0.2% dari jumlah bensin yg diisi (filled up).
Fungsi Acetone bukan sbg octane booster... tp hanya berfungsi sebagai pembersih yg dapat menjaga dan membersihkan ruang bakar, tapi kalo kebanyakan karat2 selang bisa lembek semua, jadi jangan lebih dari 0.2%
Mesti sabar ... ibarat urat nadi yang udah banyak tumpukan lemak ... pengobatannya perlu waktu ... begitu juga dengan sistem pemipaan/selang dan filter BBM (kalau udah akut ... boil jadul misalnya) mestilah perlu beberapa terapi ... kalau cuman sekali ya masih belum dirasaain ... Setelah memakai beberapa kali (2 atau 3 tangki bensin) ... lalu ganti filter bensinnya ... test lagi.gunawan98 wrote:pak Penyu...PenyuTurbo wrote:Untuk jangka panjang mesin ... apapun yang diminumkan ke Boil ... Premium atau Pertamax atau Pertamax Plus atau Adonannya ... maka campurlah dengan acetone 100 cc kedalam 40 liter BBM.BudiDarmawan wrote:Waduh jadi bingung![]()
lebih bagus mana yah untuk jangka panjang mesin dan Cat jika dihadapkan 2 pilihan di bawah ini
1. premium 100%
2. premium 50% + pertamax plus 50%
hmmm ....
saya sudah mencoba dengan menambahkan acetone kedalam BBM. tapi saya merasa efeknya tidak ada. Makanya saya tidak isi lagi. Kira-kira pengalaman pak Penyu dalam memakai acetone ini apa bener bisa dirasakan secara nyata?
waktu pertama pakai, saya baca di internet bahwa bisa menghemat bbm sampe 20%. Dan yang paling penting menghilangkan efek ping (nglitik?). Nah pengelaman saya, penghematan tidak begitu nyata (mungkin ada, tapi tidak substansial). Sedangkan efek ping(nglitik), masih terjadi di mobil saya. Tapi yang kasus ke 2, saya duga mobil saya mungkin perlu tune up.
Salah kaprah tuh ... acetone tidak berfungsi sbg octane booster... yg bener liat penjelasan di wikipediagunawan98 wrote:coba google aja di internet.. banyakan juga berfungsi sebagai octane booster.maxx wrote:Acetone dicampur dalam bensin jangan melebihi 0.2% dari jumlah bensin yg diisi (filled up).
Fungsi Acetone bukan sbg octane booster... tp hanya berfungsi sebagai pembersih yg dapat menjaga dan membersihkan ruang bakar, tapi kalo kebanyakan karat2 selang bisa lembek semua, jadi jangan lebih dari 0.2%
Kadang emang harus diuji secara realitas. Dalam hal saya, saya baru pake 4x pengisian. Semua sesuai aturan. Hasilnya tidak seperti yang saya harapkan.
Jangan pake yg dijual di supermarket malah bikin rusak mesin .. tp beli acetone technical grade di toko kimiajohnlegend wrote:acetone untuk ilangin kutek kuku