2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Forum untuk mengobrol hal-hal bebas.
Bisa dibuka oleh visitor dan member.

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

newrubble
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 7650
Joined: Fri Dec 07, 2012 3:22

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by newrubble »

Suryaputra wrote: Thu Jun 27, 2024 10:30
...

Airbus series itu apakah lbh complex system FBW dan safety precautionsnya?

Karena klo sy lihat itu Airbus FBW (sidestick) series, ...
bagian dari third world dilemma yg sy ga akan jwb
Suryaputra
Member of Mechanic Master
Member of Mechanic Master
Posts: 12525
Joined: Tue Apr 30, 2013 7:10
Location: Bandung
Daily Vehicle: Roda-2 dan Roda-4

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by Suryaputra »

newrubble wrote: Thu Jun 27, 2024 10:49
Suryaputra wrote: Thu Jun 27, 2024 10:30
...

Airbus series itu apakah lbh complex system FBW dan safety precautionsnya?

Karena klo sy lihat itu Airbus FBW (sidestick) series, ...
bagian dari third world dilemma yg sy ga akan jwb
:big_biglaugh: :big_biglaugh:

Aih si mbah bikin penasaran.
Proteksi / sistem SEC, FAC dan ELAC nya mantap emg airbus.

Klo gak paham disable nya, cara bikin crash:
- sengaja matiin mesin atau dump fuel
- nabrak gunung / tebing / landasan :upss:

Truly complex engineering sih klo sy bilang.

tp klo system fail, ya bisa kejadian spt airasia 8501.
pilot gak terbiasa terbang tanpa limiter / proteksi, ditambah Spatial disorientation.
Disclaimer

*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
speedfreak
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 299
Joined: Tue Jul 31, 2007 8:07

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by speedfreak »

newrubble wrote: Thu Jun 27, 2024 10:18
Jenson wrote: Thu Jun 27, 2024 7:13 ...
Lanjut dong om, untuk tambah2 informasi kami-kami di sini :big_peace:
buat boeing - airbus - bombardier
spirit aerosystems vendorship adalah hal paling penting dlm quality hingga manufacturing sustainability
itu yg sy maksut 'tukang lasch'

dari segi MRO - maintenance repair overhaul (officially certified)
pesawat bikinan boeing punya downtime / AoG (aircraft on ground) lbh lama dibanding pesawat bikinan airbus**
pesawat bikinan boeing punya parts yg harganya lbh murah dibanding pesawat bikinan airbus*

pesawat boeing** lbh banyak masalah? jelas, krn populasi jauh lbh banyak*** dibanding pesawat bikinan airbus (kita ga bicara revenue ya)
knapa bgitu? krn pesawat bikinan boeing lbh pilot friendly dibanding pesawat bikinan airbus
(itu pengalaman sy review maupun prosecute ratusan aviation crashed - accident maupun incident darisejak 1992)
piloting aircraft dgn center frontal steering (boeing) jauh lbh nyaman (ergonomis) dibanding side frontal driving stick (airbus) apalagi yg satu ada di kiri (pic) yg satu lg ada di kanan (fo)

*jika dibandingkan dg yg sejenis: sama-sama narrow body dgn mesin yg terpasang sama persis sama merek
**sama-sama masih under warranty gara / general aviation revitalization act 1994 (faa) dan eu300/2008 (easa)
***sblm max series grounding
om NR,
mumpung lagi bahas pesawat dan maskapai, kira2 kalau di luar negeri, pengajuan izin untuk maskapai baru apakah ribet kayak di indonesia?
kapan hari sempat daydreaming kebayang kepengen bikin usaha maskapai penerbangan karena sedih banget melihat kualitas maskapai di sini kok yang ya begitulah, apalagi kalo dicompare dengan maskapai asing.
dan kebayang seberapa besar modal awal yang harus disiapkan.
newrubble
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 7650
Joined: Fri Dec 07, 2012 3:22

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by newrubble »

speedfreak wrote: Thu Jun 27, 2024 13:00
...

... kalau di luar negeri, pengajuan izin untuk maskapai baru apakah ribet kayak di indonesia?
... kepengen bikin usaha maskapai penerbangan karena sedih banget melihat kualitas maskapai di sini kok yang ya begitulah, apalagi kalo dicompare dengan maskapai asing.
dan kebayang seberapa besar modal awal yang harus disiapkan.
@speedfreak
"..the story from branson where his flight to a ski trip was cancelled so he went down the way, found a charter operation, chartered a plane and then came back to the gate and sold seats to pay off the charter and made a few bucks for his trouble ..."

(bukan omongan sy tapi link bwh ini n bisa ditiru - pastikan sblm mulai, duit gusuran tanah udah cair / bagi waris udah turun)

https://www.pprune.org/airlines-airport ... rline.html
Jenson
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 569
Joined: Fri Aug 22, 2014 9:41

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by Jenson »

newrubble wrote: Thu Jun 27, 2024 10:18
Jenson wrote: Thu Jun 27, 2024 7:13 ...
Lanjut dong om, untuk tambah2 informasi kami-kami di sini :big_peace:
buat boeing - airbus - bombardier
spirit aerosystems vendorship adalah hal paling penting dlm quality hingga manufacturing sustainability
itu yg sy maksut 'tukang lasch'

dari segi MRO - maintenance repair overhaul (officially certified)
pesawat bikinan boeing punya downtime / AoG (aircraft on ground) lbh lama dibanding pesawat bikinan airbus**
pesawat bikinan boeing punya parts yg harganya lbh murah dibanding pesawat bikinan airbus*

pesawat boeing** lbh banyak masalah? jelas, krn populasi jauh lbh banyak*** dibanding pesawat bikinan airbus (kita ga bicara revenue ya)
knapa bgitu? krn pesawat bikinan boeing lbh pilot friendly dibanding pesawat bikinan airbus
(itu pengalaman sy review maupun prosecute ratusan aviation crashed - accident maupun incident darisejak 1992)
piloting aircraft dgn center frontal steering (boeing) jauh lbh nyaman (ergonomis) dibanding side frontal driving stick (airbus) apalagi yg satu ada di kiri (pic) yg satu lg ada di kanan (fo)

*jika dibandingkan dg yg sejenis: sama-sama narrow body dgn mesin yg terpasang sama persis sama merek
**sama-sama masih under warranty gara / general aviation revitalization act 1994 (faa) dan eu300/2008 (easa)
***sblm max series grounding
Menarik sekali analisanya om. Saya pernah baca jga ada yg blg filosofi Boeing bikin pesawat untuk pilotnya, dialam artian dibikin sedemikian rupa tapi tetap pilot centernya. Sementara filosofi airbus berbeda, merrka mencoba bikin pesawat se autopilot mungkin, dengan tujuan agar sebisa mungkin menghindari human error (probably ini yg bikin jd kurang ergonomis utk pilot).

Tapi menariknya lagi, erbus sbenarnya ga bersih2 amat dari masalah. Kalau gasalah mereka ada dispute juga dengan Qatar, mereka klaim airframenya defect cat ngelotok dsb nya :big_think:

Cmn apadaya, nasib berkata lain. Boeing lagi dirundung masalah bertubi2 jd menu pas utk digoreng media.
Jenson
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 569
Joined: Fri Aug 22, 2014 9:41

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by Jenson »

speedfreak wrote: Thu Jun 27, 2024 13:00
newrubble wrote: Thu Jun 27, 2024 10:18
Jenson wrote: Thu Jun 27, 2024 7:13 ...
Lanjut dong om, untuk tambah2 informasi kami-kami di sini :big_peace:
buat boeing - airbus - bombardier
spirit aerosystems vendorship adalah hal paling penting dlm quality hingga manufacturing sustainability
itu yg sy maksut 'tukang lasch'

dari segi MRO - maintenance repair overhaul (officially certified)
pesawat bikinan boeing punya downtime / AoG (aircraft on ground) lbh lama dibanding pesawat bikinan airbus**
pesawat bikinan boeing punya parts yg harganya lbh murah dibanding pesawat bikinan airbus*

pesawat boeing** lbh banyak masalah? jelas, krn populasi jauh lbh banyak*** dibanding pesawat bikinan airbus (kita ga bicara revenue ya)
knapa bgitu? krn pesawat bikinan boeing lbh pilot friendly dibanding pesawat bikinan airbus
(itu pengalaman sy review maupun prosecute ratusan aviation crashed - accident maupun incident darisejak 1992)
piloting aircraft dgn center frontal steering (boeing) jauh lbh nyaman (ergonomis) dibanding side frontal driving stick (airbus) apalagi yg satu ada di kiri (pic) yg satu lg ada di kanan (fo)

*jika dibandingkan dg yg sejenis: sama-sama narrow body dgn mesin yg terpasang sama persis sama merek
**sama-sama masih under warranty gara / general aviation revitalization act 1994 (faa) dan eu300/2008 (easa)
***sblm max series grounding
om NR,
mumpung lagi bahas pesawat dan maskapai, kira2 kalau di luar negeri, pengajuan izin untuk maskapai baru apakah ribet kayak di indonesia?
kapan hari sempat daydreaming kebayang kepengen bikin usaha maskapai penerbangan karena sedih banget melihat kualitas maskapai di sini kok yang ya begitulah, apalagi kalo dicompare dengan maskapai asing.
dan kebayang seberapa besar modal awal yang harus disiapkan.
Untuk bisnis airline saya pernah baca hasil riset maskapai plat merah. Bisnis ini kalau mau full service bisnis rugi, kompetitor merrka smua berdarah2 tapi disuntiknpemerintah masing2 biar ga bankrupt. Ini ga memperhitungkan travel boom post pandemic ya, assuming status quo biasa, konon pasti rugi.

Lain cerita dengan LCC. Di sini masi ad lahan basahnya. Walhasil top carrier ramai2 sekarang punya LCC utk d milk. Scoot - SQ, Jet star - Qantas, ANA - Skymark dan Air Do kalo gasala, danntentunya citi ijo - GA
kendibocor
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3906
Joined: Mon Aug 10, 2015 13:13
Location: Jakarta

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by kendibocor »

Jenson wrote: Thu Jun 27, 2024 18:15
Untuk bisnis airline saya pernah baca hasil riset maskapai plat merah. Bisnis ini kalau mau full service bisnis rugi, kompetitor merrka smua berdarah2 tapi disuntiknpemerintah masing2 biar ga bankrupt. Ini ga memperhitungkan travel boom post pandemic ya, assuming status quo biasa, konon pasti rugi.

Lain cerita dengan LCC. Di sini masi ad lahan basahnya. Walhasil top carrier ramai2 sekarang punya LCC utk d milk. Scoot - SQ, Jet star - Qantas, ANA - Skymark dan Air Do kalo gasala, danntentunya citi ijo - GA
Plat merah apa sih yg ga rugi om, semua jg rugi :upss:

Flag carrier lain macem SQ, qatar, profit semua kok :big_biglaugh: :big_biglaugh:
User avatar
ChZ
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 16665
Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
Location: Semarang
Daily Vehicle: Civic FK4

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by ChZ »

kendibocor wrote: Fri Jun 28, 2024 2:57
Plat merah apa sih yg ga rugi om, semua jg rugi :upss:

Flag carrier lain macem SQ, qatar, profit semua kok :big_biglaugh: :big_biglaugh:
gimana ga rugi ex dirutnya aja malah main bisnis lendir :big_weee:

blom skandal skandal lain... hebat bener emang wakanda airlines ini.
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
Suryaputra
Member of Mechanic Master
Member of Mechanic Master
Posts: 12525
Joined: Tue Apr 30, 2013 7:10
Location: Bandung
Daily Vehicle: Roda-2 dan Roda-4

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by Suryaputra »

kendibocor wrote: Fri Jun 28, 2024 2:57
Jenson wrote: Thu Jun 27, 2024 18:15
Untuk bisnis airline saya pernah baca hasil riset maskapai plat merah. Bisnis ini kalau mau full service bisnis rugi, kompetitor merrka smua berdarah2 tapi disuntiknpemerintah masing2 biar ga bankrupt. Ini ga memperhitungkan travel boom post pandemic ya, assuming status quo biasa, konon pasti rugi.

Lain cerita dengan LCC. Di sini masi ad lahan basahnya. Walhasil top carrier ramai2 sekarang punya LCC utk d milk. Scoot - SQ, Jet star - Qantas, ANA - Skymark dan Air Do kalo gasala, danntentunya citi ijo - GA
Plat merah apa sih yg ga rugi om, semua jg rugi :upss:

Flag carrier lain macem SQ, qatar, profit semua kok :big_biglaugh: :big_biglaugh:
btw.. Pertamina gak rugi.
jadi bohong klo pejabat bilang rugi karena nombok dsb :p

ada tuh laporannya di stockbit.
Net income after tax nya, Trilyunan per tahun.

bagus loh itu.

apalagi telkom, wah ngeri profit bersih setelah tax nya.
tapi begitu kang elon masuk dgn satelitnya, lgs kejang2 :big_biglaugh: :big_exellent:
Disclaimer

*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
newrubble
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 7650
Joined: Fri Dec 07, 2012 3:22

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by newrubble »

di skitaran sini smua penerbangan (flight) hingga terbang 3 jam (termasuk lufthansa n bbrp dibawah dia) ga dapet makanan (persis garuda jaman wiweko / sblm 1986) cuman air mineral doang ... kalo mo makan ada menu nya tapi bayar ekstra
kendibocor
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3906
Joined: Mon Aug 10, 2015 13:13
Location: Jakarta

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by kendibocor »

Suryaputra wrote: Fri Jun 28, 2024 3:17 btw.. Pertamina gak rugi.
jadi bohong klo pejabat bilang rugi karena nombok dsb :p

ada tuh laporannya di stockbit.
Net income after tax nya, Trilyunan per tahun.

bagus loh itu.

apalagi telkom, wah ngeri profit bersih setelah tax nya.
tapi begitu kang elon masuk dgn satelitnya, lgs kejang2 :big_biglaugh: :big_exellent:
Kalo relatif monopoli tp masih ga untung jg sih terlalu om (ane blg relatif karena ada swasta pemain lain tp regulasinya ajaib macem ga boleh jual bbm harga lebih murah drpd plat merah) :big_biglaugh:
speedfreak
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 299
Joined: Tue Jul 31, 2007 8:07

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by speedfreak »

newrubble wrote: Thu Jun 27, 2024 14:23
speedfreak wrote: Thu Jun 27, 2024 13:00
...

... kalau di luar negeri, pengajuan izin untuk maskapai baru apakah ribet kayak di indonesia?
... kepengen bikin usaha maskapai penerbangan karena sedih banget melihat kualitas maskapai di sini kok yang ya begitulah, apalagi kalo dicompare dengan maskapai asing.
dan kebayang seberapa besar modal awal yang harus disiapkan.
@speedfreak
"..the story from branson where his flight to a ski trip was cancelled so he went down the way, found a charter operation, chartered a plane and then came back to the gate and sold seats to pay off the charter and made a few bucks for his trouble ..."

(bukan omongan sy tapi link bwh ini n bisa ditiru - pastikan sblm mulai, duit gusuran tanah udah cair / bagi waris udah turun)

https://www.pprune.org/airlines-airport ... rline.html
thanks for the insight om NR,
dan ternyata di luar negeri pun banyak yang seperti saya ya, mimpi di siang bolong kepengen bikin airline baru sendiri, tapi most of them failed after 3 months or 1 or 2 years operating.

orang2 beride gila seperti Branson yang menemukan kesempatan bisnis di tengah masalah / kejadian yang dia alami, masih juga saya lihat ada beberapa orang kayak gitu di indonesia.

sepertinya buka bisnis airline masih too high to reach, mikir bidang bisnis lain aja deh
Jenson
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 569
Joined: Fri Aug 22, 2014 9:41

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by Jenson »

kendibocor wrote: Fri Jun 28, 2024 2:57
Jenson wrote: Thu Jun 27, 2024 18:15
Untuk bisnis airline saya pernah baca hasil riset maskapai plat merah. Bisnis ini kalau mau full service bisnis rugi, kompetitor merrka smua berdarah2 tapi disuntiknpemerintah masing2 biar ga bankrupt. Ini ga memperhitungkan travel boom post pandemic ya, assuming status quo biasa, konon pasti rugi.

Lain cerita dengan LCC. Di sini masi ad lahan basahnya. Walhasil top carrier ramai2 sekarang punya LCC utk d milk. Scoot - SQ, Jet star - Qantas, ANA - Skymark dan Air Do kalo gasala, danntentunya citi ijo - GA
Plat merah apa sih yg ga rugi om, semua jg rugi :upss:

Flag carrier lain macem SQ, qatar, profit semua kok :big_biglaugh: :big_biglaugh:
Walopun plat merah identik rugi, to be fair, konon hasil riset membuktikan full service salah satu rumus rugi om. SQ baru mulai profit post pandemic travel boom. sebelumnya si nyungsep juga (https://www.channelnewsasia.com/busines ... it-3491971)

Kalau middle eastern airlines, bukunya si ghaib om. Pernah denger sering dicuci2 pake suntikan minyak yg kaya, bedarah2 juga ttp untung. Kalo ga, begimana bisa jual harga lebih murah tp entertainment jempolan, armada baru terus, dan makann jor-joran
newrubble
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 7650
Joined: Fri Dec 07, 2012 3:22

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by newrubble »

speedfreak wrote: Fri Jun 28, 2024 8:20
thanks for the insight om NR,
dan ternyata di luar negeri pun banyak yang seperti saya ya, mimpi di siang bolong kepengen bikin airline baru sendiri, tapi most of them failed after 3 months or 1 or 2 years operating.

orang2 beride gila seperti Branson yang menemukan kesempatan bisnis di tengah masalah / kejadian yang dia alami, masih juga saya lihat ada beberapa orang kayak gitu di indonesia.

sepertinya buka bisnis airline masih too high to reach, mikir bidang bisnis lain aja deh
booming pesawat bekas di indo udah klaar
dulu (antara 99 sampe 2005) banyak lay offs di aviation sector indo (kbanyakan mrk yg background pilot n bbrp pernah duduk di senior management mulai dari direksi hingga komisaris) mrk buka dadakan aircraft brokerage n itu ga lama meski mrk ambil margin cukup besar (kalo narrow body yg lewat mrk umumnya boeing 737 classic (kita biasa sebut 732 ... kalo 734 maupun 735 masih kemahalan) ... harga sewa (dry lease 732 yg bikinan 1985-88) saat itu skitar usd 80ribu / bulan ... registrasi "pk" udah brikut nyogok skitar usd 35ribu

satu unit 732 (kalo total fleet 2) perlu 4 set cockpit crew ... kalo cabin crew jauh lbh mudah nyari nya
ilhami
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2521
Joined: Wed Jan 23, 2008 1:48

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by ilhami »

Kemarin naik su*er air ac nya dingin.
beberapa bulan sebelumnya naik lieur air ac nya di darat nggak hidup.
Suryaputra
Member of Mechanic Master
Member of Mechanic Master
Posts: 12525
Joined: Tue Apr 30, 2013 7:10
Location: Bandung
Daily Vehicle: Roda-2 dan Roda-4

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by Suryaputra »

ilhami wrote: Sat Jun 29, 2024 0:22 Kemarin naik su*er air ac nya dingin.
beberapa bulan sebelumnya naik lieur air ac nya di darat nggak hidup.
Hemat BBM

Klo test di flt-sim
Untuk nyalain ac = harus nyalain APU (genset turbin).
Krn udara ac ngambil dr bleed-air si genset.

Image

Genset turbin itu bisa consume ratusan kilogram bbm per jam.

Jd mending ac nyala sekalian bareng mesin jet ketika udah ignited.
Krn klo mesin jet udh nyala, udara ac disupply dr situ + pressure control system, tanpa bantuan genset lagi.

Hebatnya injiner aviasi skrg, ini kerjanya semua semi otomatis.
Jadi cukup capt dan copilot yg monitor dan control.

Klo pswt jaman dulu, hrs ada flight engineer ikut juga di cockpit.
:mky_03:
Disclaimer

*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
Jenson
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 569
Joined: Fri Aug 22, 2014 9:41

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by Jenson »

Suryaputra wrote: Sat Jun 29, 2024 0:35
ilhami wrote: Sat Jun 29, 2024 0:22 Kemarin naik su*er air ac nya dingin.
beberapa bulan sebelumnya naik lieur air ac nya di darat nggak hidup.
Hemat BBM

Klo test di flt-sim
Untuk nyalain ac = harus nyalain APU (genset turbin).
Krn udara ac ngambil dr bleed-air si genset.

Image

Genset turbin itu bisa consume ratusan kilogram bbm per jam.

Jd mending ac nyala sekalian bareng mesin jet ketika udah ignited.
Krn klo mesin jet udh nyala, udara ac disupply dr situ + pressure control system, tanpa bantuan genset lagi.

Hebatnya injiner aviasi skrg, ini kerjanya semua semi otomatis.
Jadi cukup capt dan copilot yg monitor dan control.

Klo pswt jaman dulu, hrs ada flight engineer ikut juga di cockpit.
:mky_03:
Hmm sering denger cerita, kalo yg panas2 gt coba cek d kokpit, konon APU nyanpada rusak tp ttp terbang
Suryaputra
Member of Mechanic Master
Member of Mechanic Master
Posts: 12525
Joined: Tue Apr 30, 2013 7:10
Location: Bandung
Daily Vehicle: Roda-2 dan Roda-4

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by Suryaputra »

Jenson wrote: Sat Jun 29, 2024 3:03
Suryaputra wrote: Sat Jun 29, 2024 0:35
ilhami wrote: Sat Jun 29, 2024 0:22 Kemarin naik su*er air ac nya dingin.
beberapa bulan sebelumnya naik lieur air ac nya di darat nggak hidup.
Hemat BBM

Klo test di flt-sim
Untuk nyalain ac = harus nyalain APU (genset turbin).
Krn udara ac ngambil dr bleed-air si genset.

Image

Genset turbin itu bisa consume ratusan kilogram bbm per jam.

Jd mending ac nyala sekalian bareng mesin jet ketika udah ignited.
Krn klo mesin jet udh nyala, udara ac disupply dr situ + pressure control system, tanpa bantuan genset lagi.

Hebatnya injiner aviasi skrg, ini kerjanya semua semi otomatis.
Jadi cukup capt dan copilot yg monitor dan control.

Klo pswt jaman dulu, hrs ada flight engineer ikut juga di cockpit.
:mky_03:
Hmm sering denger cerita, kalo yg panas2 gt coba cek d kokpit, konon APU nyanpada rusak tp ttp terbang
Biasanya klo ac mobil:
Temp control
Heat exchanger
Freon atau/dan kompresor ac

:ngacir:
Disclaimer

*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
KielConstantine
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3027
Joined: Wed Jul 03, 2013 6:23
Location: Indonesia

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by KielConstantine »

Jenson wrote: Sat Jun 29, 2024 3:03 Hmm sering denger cerita, kalo yg panas2 gt coba cek d kokpit, konon APU nyanpada rusak tp ttp terbang
Libur lebaran kmaren naek garuda, rute flight back dari lombok - cgk (B737-800)

Pas masih didarat ac panas. Begitu ud airborne dy baru dingin..
Flagship carrier in my arse :fist:

Btw, katanya ada wacana pelita air mo gantiin garuda jadi flagship indon
S̶h̶e̶e̶r̶ ̶D̶r̶i̶v̶i̶n̶g̶ ̶P̶l̶e̶a̶s̶u̶r̶e̶
Sheer Repairing Pleasure :big_smoking:
Suryaputra
Member of Mechanic Master
Member of Mechanic Master
Posts: 12525
Joined: Tue Apr 30, 2013 7:10
Location: Bandung
Daily Vehicle: Roda-2 dan Roda-4

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by Suryaputra »

KielConstantine wrote: Sat Jun 29, 2024 4:22
Jenson wrote: Sat Jun 29, 2024 3:03 Hmm sering denger cerita, kalo yg panas2 gt coba cek d kokpit, konon APU nyanpada rusak tp ttp terbang
Libur lebaran kmaren naek garuda, rute flight back dari lombok - cgk (B737-800)

Pas masih didarat ac panas. Begitu ud airborne dy baru dingin..
Flagship carrier in my arse :fist:

Btw, katanya ada wacana pelita air mo gantiin garuda jadi flagship indon
gosipnya gtu,

Merge..
Pelita x Citilink x GA = ???

Sm dl spt..
BNI x BRI X Mandiri (syariah) = BSI
Disclaimer

*Tidak Ngajak Beli dan Resiko apapun Mohon Ditanggung Sendiri
User avatar
darrelund
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2553
Joined: Mon Jun 04, 2018 13:35
Location: Jakarta

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by darrelund »

Salvanost wrote: Wed Jun 26, 2024 17:25
Senang saya yg bahas Airbus jauh lebih enak
Saya kupingnya sensitif tiap kali naik boeing kuping sakit turun dari pesawat wajib telan air yg banyak buat normalin tekanan kuping

Di Airbus mei kemarin PP nyaman banget kuping ga sakit sama sekali
naik 737 pake earphone ANC aja tembus mbah, di set max cancelling yg ada malah bikin pengang kuping krn kerasa pressurized :big_biglaugh:

tapi kenapa ya mbah, tiket domestik mahal bgt, masa lebih murah ke negara tetangga. ke malon 600-800, domestik asumsi jarak sama setidaknya 2x lipat harganya. some said karena avturnya indo mahal, betul kah?
newrubble
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 7650
Joined: Fri Dec 07, 2012 3:22

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by newrubble »

darrelund wrote: Sat Jun 29, 2024 13:18 [...tiket domestik mahal bgt, masa lebih murah ke negara tetangga. ke malon 600-800, domestik asumsi jarak sama setidaknya 2x lipat harganya. some said karena avturnya indo mahal, betul kah?
cost per mileage domestic indo pasti lbh mahal drpd regional asean utama spore maupun kl
krn
insurance factor : fly domestic indo (higher risk) vs regional (spore, kl) = underwriting criteria u fly domestic jauh lbh byk (ga bs sebut disini)
ground handling fare: domestic (punya jauh lbh byk stakeholder n ampir smua krn konsesi ekonomi) vs regional (stakeholder = shareholder)
fuel cost: domestic (price + frequent testing + condensation treatment) vs regional (price only)
market demand: domestic (rupiah = weaker purchasing power) vs regional (usd, myr = stronger)

seat capacity per annum
indo: skitar 9 juta
india: 15 jutaan
https://www.newsonair.gov.in/india-beco ... %20million.
User avatar
darrelund
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2553
Joined: Mon Jun 04, 2018 13:35
Location: Jakarta

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by darrelund »

newrubble wrote: Sat Jun 29, 2024 17:11
cost per mileage domestic indo pasti lbh mahal drpd regional asean utama spore maupun kl
krn
insurance factor : fly domestic indo (higher risk) vs regional (spore, kl) = underwriting criteria u fly domestic jauh lbh byk (ga bs sebut disini)
ground handling fare: domestic (punya jauh lbh byk stakeholder n ampir smua krn konsesi ekonomi) vs regional (stakeholder = shareholder)
fuel cost: domestic (price + frequent testing + condensation treatment) vs regional (price only)
market demand: domestic (rupiah = weaker purchasing power) vs regional (usd, myr = stronger)

seat capacity per annum
indo: skitar 9 juta
india: 15 jutaan
https://www.newsonair.gov.in/india-beco ... %20million.
hooo jadi mmg less than ideal kondisi domestik indo itu ya mbah, tapi umumnya faktor diatas tsb pemerintah bisa control ga ya mbah? buat ngejaga harga tiketnya?

sempet lihat bahasan jg di twitter soal ground handling fare, ada yg bilang emg ga ada aturanna dari pemerintah harusnya brp, ga paham jg seh :big_biglaugh:

tapi market demand kyknya dimari ibarat telor ama ayam, binun harus yg mana dulu :big_biglaugh:
newrubble
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 7650
Joined: Fri Dec 07, 2012 3:22

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by newrubble »

darrelund wrote: Sat Jun 29, 2024 18:21 ...


tapi market demand kyknya dimari ibarat telor ama ayam, binun harus yg mana dulu :big_biglaugh:
inget prinsip dari jaman firaun jawa
padat karya (labour intensive) lbh utama dari padat modal (capital intensive)
jadi nya ya ...
Jenson
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 569
Joined: Fri Aug 22, 2014 9:41

Re: 2 kasus pesawat turbulensi dalam 1 bulan

Post by Jenson »

KielConstantine wrote: Sat Jun 29, 2024 4:22
Jenson wrote: Sat Jun 29, 2024 3:03 Hmm sering denger cerita, kalo yg panas2 gt coba cek d kokpit, konon APU nyanpada rusak tp ttp terbang
Libur lebaran kmaren naek garuda, rute flight back dari lombok - cgk (B737-800)

Pas masih didarat ac panas. Begitu ud airborne dy baru dingin..
Flagship carrier in my arse :fist:

Btw, katanya ada wacana pelita air mo gantiin garuda jadi flagship indon
Likely pelita d merge brg citilink, tp GA ttp survve om