daftar wrote:
setuju sama om bil,
kebanyakan mobil "jip berat" / ladderframe di Indo suspensi belakang pake rigid axle yg lebih sederhana sehingga lebih kuat n perawatan lebih murah,
sedangkan monocoque biasanya pake suspensi full independen yg lebih advanced sehingga perawatan lebih mahal, apalagi kebanyakan juga FWD lebih rentan lagi karena pakai kopel
sebenarnya bisa gampang aja sih honda CRV bikin kaki2 belakang jadi rigid axle kayak civic tahun 80an, biar lebih reliable minim biaya perawatan n malah lebih murah biaya produksinya, tapi apa jadinya kalo kayak gitu??? apa mau dibilang mobil kuno jaman dinosaurus, wong sebelumnya full indepenen., malah jadi bahan bully,, honda odyssey RC1 aja dari full independen ganti torsion beam aja disini di bully,
yah mungkin preferensi di Indo ini yang unik ya,, mobil yang lebih sederhana konstruksinya justru dibilang bagus karena dianggap lebih reliable (baca trit2 suggestion corner)
bagus dalam artian gampang dirawat bukan reliable

karena part kw-nya jadi ada banyak
di indo itu monokok itu jelek karena doktrin penggerak belakang pake gardan. liat aja di dunia ini, berapa banyak mobil seukuran duo kaleng yang pake penggerak belakang. not to mention design body tanggung yang kayanya nyaris ga ada duanya di dunia.
saya si ga suka dengan penggerak depan untuk kendaraan 3 baris penumpang, karena ya itu beban sumbu depan kelewat besar akibatnya kaki2 rentan pendek umurnya apalagi jalanan indo 70% jelek atau tidak masuk kategori mulus. nah masalahnya penggerak depan itu kan kalau perbaikan dikit2 spooring = extra cost. dan spooring ini bukan masalah tinggal naik mesin, setel, turun, kelar tapi bisa bolak balik supaya enak.