
ketinggalan banyak...
Okey... saya ceritain dua aja yak

(emang baru pernah pegang dua biji mobil

)
2001 Suzuki Karimun MT (emang ada yang AT?
)
Dikasih mobil ini saat kelulusan SMA oleh orangtua saya, berhubung di rumah ga ada mobil dan rasanya terlalu berlebih untuk bawa mobil gede gede, maka dipilihlah Karimun ini. Saya yang buta sama sekali dengan kondisi lapangan mobil seken, pertama tama terkejut dengan kondisi cat. Sempurna banget

...too good to be true...
...and it was
bekas tabrakan iya, kaca depan bocor iya, dan segudang penyakit macam nenek nenek kritis umur 80an...dan anehnya mama saya mulai sakit sakitan saat Karimun ini berada di rumah (entah sugesti atau tidak

)..tapi diluar itu, mobil ini banyak mengajarkan hal hal yang tidak pernah didapatkan sebelumnya. Bagaimana saya merawat mobil, bagaimana membersihkan mobil dengan benar, bagaimana melucuti mobil, bagaimana melepaskan blok mesin dari cangkangnya
mobil ini pernah jadi kelinci percobaan saya akan hal hal yang agak aneh

, macam handbrake drift di parkiran (biasa keles

), iseng iseng bikin cold air intake dari flexi pipe langsung ke karbu, untung ga nelen kerikil pas di tol

dan yang paling kompleks adalah engine swap saat mesin si Karimun harus turun...ring seher kena dua
nah, saat masa mesin donor tersebut,

*kurang lebih bisa dibayangkan seperti bagaimana*
Mobil ini enak banget dalemnya, bisa nampung 8 orang (seriusan

) dengan meratakan kursi baris dua. Hebatnya ga ngesrok itu ban belakang (macam kau mobil ceper aja

)...dan saking tebelnya dempul, saat diserempet APV, modal kumpon kinclong lagi

...itu APV udh bonyok ga karuan
Mobil ini dijual karena seisi rumah muak sama manjanya mobil ini. Terakhir dijual dengan kondisi kaki depan kreyet kreyet macam mau potong
and the next is....
2011 Toyota Avanza G MT
"Ming, Avanza aja ya biar bisa angkut banyakan.."
...itu kan....hal yang paling saya benci
Mahal iya, kopong iya, kaleng kerupuk iya, xx yy zz....
dan emang benar, 1 bulan pertama itu mobil kaya ngambek ke majikannya. Ngebaret diri sendiri, nyerempetin sendiri, ngegores diri sendiri
Yasudahlah, mumpung asuransi ini, saya siram panel kelotok kelotok kentop itu
dan anehnya begitu keluar kedai siram, kok jadi bagus ya

*padahal ga rubah jadi ipah diesel
Mulailah kelakuan saya macam orang obsesif kompulsif untuk masalah kemulusan dan kebersihan bodi si Panjah. Kumat kumatnya saat gaada kerjaan, bodi minimal kena sabun cuci satu hari sekali

(sekarang udah tinggal 3 hari sekali

), sikat dan odol khusus untuk membersihkan footstep interior, terkadang suka ngambek sendiri kalo lihat penumpang seenaknya injak itu footstep

, kuas khusus untuk bersih bersih dash depan, kisi AC, sikat khusus (yang beda) untuk engine bay
Masalah perawatan mekanikal pun selama ini sudah diusahakan yang terbaik yang bisa dijangkau kantong mahasiswa

. Saran dari papa dengan terpaksa dikurangi intensitasnya karena kantong yang tidak memadai (bayari kek Pah

)
All in all, memang mobil ini ga enak, malah mobil yang paling ga enak yang pernah keluarga rasakan. Tapi, mobil ini sudah jadi keluarga kami. Mengantar mama berobat, mengantar anaknya pergi kampus, mengantar mama bersosialisasi, mengantar kondangan, mengantar berkabung, mengantar kecengan

, mengantar jie jie sampe penuh ke baris ketiga

(walaupun pasti setengah mati bersihinnya sepulang antar

), mengantar anaknya fitnes, dan seterusnya. Akankah dia mengantar saya tepat di depan pintu gereja untuk pemberkatan pernikahan saya?

we'll see....
Kamsia doqqies for such a lovely car-diary
